12 - dasar tokoh utama

Ini mulai terasa menyesakkan.

Sampai kapan sebenarnya ia harus berada di dunia antah berantah ini? Menjadi orang lain yang tidak dikenali keluarganya sendiri, menjalani plot sampah cerita romantis bertema kerajaan yang dibuat asal-asalan.

Meridian merindukan dunianya.

Merindukan hidupnya.

Merindukan segala yang ia miliki di dunia sana tapi tak ia miliki di dunia ini.

Tapi mau sepanjang apa pun ia berharap, dunia yang ia lihat masih saja sama. Sampai rasanya Meridian akan terus hidup seperti ini sampai ia mati.

Apa ia coba saja menerima semua ini? Mungkin menjalani hidup sebagaimana dirinya?

Peduli setan dengan plot sampah Laila. Daripada ia depresi berkepanjangan, apa nikmati saja mau nanti ia kembali atau tinggal permanen di sini?

"Kamu ingin pergi ke mana?"

Meridian tidak menoleh, tapi terus menyeret kakinya meninggalkan tempat tidur. "Jalan-jalan."

Malam ini ia hanya diawasi oleh Dion.

Raphael pergi ke istana memenuhi tugasnya sebagai penyihir terkuat—untuk menyiapkan pesta yang akan digelar dua hari lagi, sekaligus menyambut sang Pangeran besok.

Sementara itu, Lucas terpaksa harus mewakili Dion yang harus tetap berada di sekitar Meridian.

Sepertinya mereka semua benar-benar khawatir setelah gejolak sihir hari itu. Untung saja Meridian tidak mencobanya lagi.

Udara malam di mansion asing ini terasa sejuk. Tak dingin, tak juga panas. Suasana agak gelap, dan terus terang ia tak tahu arahnya ke mana.

Setiap kali berpikir ia harus berkeliling mengenali medan, rasa tak terima pada kenyataan membuat Meridian malas.

"Apa kamu bahkan harus mengikuti ke mana aku pergi malam hari seperti ini?"

Dion tetap berjalan di belakang, mengawasinya.

Daripada menjawab, dia melakukan sesuatu hingga seluruh pencahayaan lorong tiba-tiba menyala.

Harusnya Meridian tidak lupa kalau mau sebobrok apa pun sifat karakter padanya, selama mereka tampan, maka pasti romantis.

Ayo jangan stres.

Meridian berterima kasih saja pada bantuan dia. Berkat pencahayaan, setidaknya ia menemukan tempat bagus untuk merenung, sekaligus menarik napas dalam-dalam.

Halaman depan tampak gelap sekarang. Berbeda dari saat mereka duduk di sana, baik pemandangan bunga-bunga atau air mancur tidak terlihat.

Rasanya masih sulit diterima. Jangankan Dion, sebenarnya Meridian juga.

Ia ingin percaya ini hanya di luar negeri dan ia tinggal pesan tiket pesawat, pulang ke tanah airnya.

"Aku ingin melihat taman." Meridian menoleh pada Dion yang bersandar pada tembok, masih mengawasinya. "Bisakah, Kakak?"

Apa yah istilahnya?

Murahan?

Tidak, gampangan?

Mau dia, Raphael atau Lucas, dipanggil kakak sudah cukup membuat mereka bergerak.

Padahal wajahnya terlihat 'bodoh amat situ ngapain'.

Meridian pernah merasakan demam pada cowok macam ini. Tapi dirinya yang sekarang sudah waras, jadi daripada terpesona, sebenarnya ia cuma seperti melihat bocah tidak mau jujur padahal ingin permen.

Saat Dion mengarahkan sihirnya, Meridian coba untuk melihat mananya. Dan sesuai dugaan, sama seprti Lucas, tidak terlihat ada jejak mana berwarna.

Kenapa dia berbeda?

Kalau mengikuti aturan cerita fantasi macam ini, perbedaan warna rambut pada saudara bisa berarti beda keturunan. Yang mengherankan, biasanya kalau beda keturunan, ibu tiri akan bersikap kejam.

Tapi ibunya Meridian ini atau ayahnya tidak menatap Dion berbeda.

Siapa orang ini? Seperti apa Laila menciptakan dia? Apa tujuannya?

"Wajahku akan berlubang jika matamu menatapku seperti itu."

Meridian mengangkat alis. Berpaling pada taman yang kini bersinar berkat kekuatan misterius Dion.

Tatapan Meridian hanya bertahan sebentar. Ia malah meletakkan keningnya di atas lengan yang bertumpu pada jendela, berusaha mengendalikan perasaan sepi ini.

Kenapa sebenarnya ia ter-summon ke dunia novel? Dunia novel kan tidak nyata. Terlalu absurd untuk disebut dunia. Isinya cuma fokus pada tokoh utama, dan seluruh figuran tidaklah penting.

Tidak ada Tuhan di sini. Makanya pengaturan dunia jadi aburadul. Disusun sesuai kemauan penulis saja, yang jelas subjektif menatap karakternya.

Lalu kekuatan apa yang memindahkannya?

"Hah."

"Meridian."

Sejenak, Meridian tersentak.

Mungkin ia terlalu melamun sampai tidak menyadari bahwa Dion berada di belakangnya, namun kenapa dia berdiri sedekat itu?

"Ada apa?" Meridian melirik. Jika ia menoleh, wajah Dion dan wajahnya akan bersentuhan.

Apa dia coba mengintimidasi?

"Apa perasaanmu pada Pangeran benar-benar sudah hilang?"

Meridian menopang dagu dan kembali menatap taman. "Sepertinya."

"Atas dasar?"

Karena karakter dia membosankan. Setidaknya dari tebakan Meridian.

Seleranya dan Laila selalu bertabrakan, jadi Meridian mustahil suka pada karakter yang dia sukai.

Kecuali visualnya.

"Aku hanya merasa aku tidak akan menyukainya." Meridian bergumam. Menikmati angin yang berembus secara alami.

"Siapa orang yang menurutmu bisa kamu sukai?"

"Untuk apa Kakak bertanya?"

"Mengatur pernikahanmu adalah tanggung jawab Ayah dan tanggung jawabku."

"Aku menyukai ...." Meridian tiba-tiba saja mengatakannya. ".... Duke Muda."

"Herdian?"

"Yah, kurasa dia menarik."

Meridian bisa menjelaskan pada Herdian nanti, daripada ia harus repot menjelaskan pada pria penuh kecurigaan ini.

"Kamu seharusnya baru pertama kali bertemu Herdian, jika berasumsi dari sejak kamu mengaku hilang ingatan."

"Lalu?"

"Bagaimana kamu mengganti Pangeran dengan Duke Muda?"

"Bukankah kamu bertanya pria yang bisa kusukai?"

Orang ini sedang coba menjebaknya. Kalau Meridian pura-pura lupa ingatan sungguhan, sudah pasti ia terjebak.

"Aku hanya mengatakan aku bisa menyukai Duke Muda walaupun aku rasa aku juga tidak mau."

"Kenapa?"

"Aku—"

"I don't really wanna be your friend! I was forced! I'm just stuck in superiority and inferiority between you and me. I'm sick of you! You know what? I wish I was born with a super backup and super talented. So lucky you."

Meridian terhuyung. Mengerang kesakitan oleh serangan suara asing di kepalanya yang mengantarkan ribuan listrik menyakitkan.

Siapa itu?

Kenapa rasanya Meridian mengenal baik suara itu?

"Kepalamu sakit lagi?" Dion memegangnya baik-baik. "Ayo kembali. Kurasa kamu butuh istirahat lebih."

Siapa?

Itu ... ingatan Meridian ini?

...*...

Aneh. Semakin Meridian coba memikirkan suara yang tiba-tiba muncul itu, justru semakin samar ia bisa mengingatnya.

Hari di mana ia bangun pagi-pagi hanya untuk bersiap-siap menghadiri perjamuan Kekaisaran, Meridian sudah tidak bisa mengingat satu huruf pun dari suara itu.

Apa yang bisa ia ingat hanya suara itu berteriak dan Meridian merasa sangat tertusuk.

Meridian ini, sepertinya dia punya musuh. Apa mungkin musuh itu yang mengatakannya?

Tapi kenapa ingatan Meridian fiksi bisa bercampur dengan ingatan Meridian yang asli (dirinya yang asli, tanpa harus diperdebatkan)?

"Meridian."

Yah, baiklah. Lupakan itu dulu

Mirip seperti saat ia akan ke kota, di depan mansion, Meridian bertemu Ibu dan Ayah yang ia sudah lupa siapa nama mereka.

Bedanya, dari penampilan mereka, nampaknya seluruh anggota keluarga kali ini akan hadir ke pesta perayaan kepulangan sang pahlawan perang.

Tuh kan, mereka juga diundang. Kenapa Meridian malah dapat undangan sendiri?

"Ayah dengar kondisimu tidak stabil hingga Dion menjagamu." Si Ayah mengerjap khawatir padanya. "Anak itu dan Raphael bersikeras menjagamu langsung. Jika seburuk itu, beristirahatlah di kamar. Tidak perlu memaksakan diri hadir."

Setidaknya Laila membuat Meridian disayangi di sini. Padahal kalau di cerita-cerita lain, rumor buruk akan menyebar jika tunangan sang pahlawan perang tidak muncul.

"Ayahmu benar, Nak." Ibu mengelus lengannya. "Tinggallah di rumah jika memang kondisimu tidak memungkinkan. Ibu bisa beralasan pada Yang Mulia Ratu. Beliau akan mengerti."

Mau berapa kali pun diperhatikan, Meridian merasa asing.

Memang tidak seharusnya ia berada di dunia aneh ini.

"Aku baik-baik saja, Ibu, Ayah. Lagipula, Tuan Putri mengundangku secara langsung. Akan sangat tidak sopan jika aku tidak hadir."

Bohong.

Alasannya jelas tidak masuk akal.

Jika kekuasaan si Tuan Putri Kekaisaran itu sangat luar biasa sampai orang sakit saja harus hadir, maka Kekaisaran Alala ini adalah negara tirani.

Nampaknya bukan, jadi Meridian bisa beralasan sakit jika memang ia sakit.

Tapi ... Meridian rasa ia harus bertemu si Pahlawan Perang Tercinta.

Pertama, lihat kadar wajahnya. Kadar wajah menentukan banyak hal dalam cerita romansa, mau fantasi atau kontemporer. Semakin tampan maka semakin bucin.

Setelah itu, mari lihat kadar otaknya.

Itu akan menentukan Meridian akan memperlakukan dia seperti apa.

Di fiksi kan pangerannya tidak akan brutal sampai memenggal leher seseorang yang kurang ajar. Pasti pangerannya akan diberi alasan 'hari ini aku berbaik hati' dan sejenisnya.

Kalau dia bodoh, Meridian akan habis-habisan melampiaskan emosi padanya.

Dasar tokoh utama!

Yah, Meridian juga, sih.

"Aku akan duduk dengan Lucas." Meridian segera kabur lepas basa-basi selesai.

Dari yang ia dengar, Dion sudah berangkat lebih dulu bersama Raphael, jadi sekarang tersisa mereka berempat.

Si Kembar tidak ikut sebab mereka masih bocah.

Baiklah. Ayo temui si Pangeran Mata Sharingan itu.

...*...

Episodes
1 1 - dunia fantasi
2 2 - harus kembali
3 3 - lupa ingatan
4 4 - terlalu dingin
5 5 - bimsalabim
6 6 - herdian
7 7 - second male lead
8 8 - overpower
9 9 - mati saja
10 10 - bug
11 11 - serangan fiksi
12 12 - dasar tokoh utama
13 13 - terlalu norak
14 14 - sang pemilik surga
15 15 - permata terindah
16 16 - pembatalan dibatalkan
17 17 - dunia membosankan
18 18 - aku minta maaf
19 19 - sejarah kekaisaran
20 20 - hadiah sarung tangan
21 21 - keadilan untuk antagonis
22 22 - ancaman balik
23 23 - tergantung
24 24 - kepada yang tercinta, dari cintamu
25 25 - dasar karakter novel
26 26 - keturunan iblis
27 27 - aku ingin jadi rakyat biasa
28 28 - kamu menyukaiku?
29 29 - urus jodohmu sendiri
30 30 - aku punya hadiah
31 31 - kemampuan tidak berguna
32 32 - aku ingin memilikinya
33 33 - skandal cinta terlarang
34 34 - analisis perang
35 35 - penjahat tampan
36 36 - kekuatan tokoh utama
37 37 - dari sandera jadi mitra
38 38 - tamparan pertama
39 39 - ayo akhiri sandiwara ini
40 40 - korban menyedihkan
41 41 - dia pelakunya
42 42 - aku lelah
43 43 - rayuan agar menikah
44 44 - ingin seenaknya
45 45 - kencan di dungeon
46 46 - tokoh utama overpower
47 47 - rasa muak
48 48 - cara untuk menyiksa
49 49 - menyukaimu yang sekarang
50 50 - tuhan kaleng-kaleng
51 51 - aku mengandalkanmu
52 52 - informasi mengenai kuil
53 53 - hanya itu yang bisa dilakukan
54 54 - permainan
55 55 - ingin menjadi dirinya sendiri
56 56 - kedatangan pendeta
57 57 - seorang penjahat selanjutnya
58 58 - kemarahan
59 59 - propaganda
60 60 - diskusi panjang
61 61 - ayo pergi ke hutan kegelapan
62 62 - sampai jumpa
63 63 - tempat seharusnya
64 64 - dunia khayalan
65 65 - tertolak
66 66 - hutan kegelapan
67 67 - di sini, yang mulia
68 68 - menjadi raja iblis
69 69 - menikah denganku
70 70 - aku tidak sabar
71 71 - karena mereka rakyatmu
72 72 - mereka terbunuh
73 73 - bunuh penjahat
74 74 - putus asa
75 75 - kemenangan sesungguhnya
76 76 - harus mati
77 77 - ini milik orang lain
78 78 - apa pun itu [End Of Season 1]
Episodes

Updated 78 Episodes

1
1 - dunia fantasi
2
2 - harus kembali
3
3 - lupa ingatan
4
4 - terlalu dingin
5
5 - bimsalabim
6
6 - herdian
7
7 - second male lead
8
8 - overpower
9
9 - mati saja
10
10 - bug
11
11 - serangan fiksi
12
12 - dasar tokoh utama
13
13 - terlalu norak
14
14 - sang pemilik surga
15
15 - permata terindah
16
16 - pembatalan dibatalkan
17
17 - dunia membosankan
18
18 - aku minta maaf
19
19 - sejarah kekaisaran
20
20 - hadiah sarung tangan
21
21 - keadilan untuk antagonis
22
22 - ancaman balik
23
23 - tergantung
24
24 - kepada yang tercinta, dari cintamu
25
25 - dasar karakter novel
26
26 - keturunan iblis
27
27 - aku ingin jadi rakyat biasa
28
28 - kamu menyukaiku?
29
29 - urus jodohmu sendiri
30
30 - aku punya hadiah
31
31 - kemampuan tidak berguna
32
32 - aku ingin memilikinya
33
33 - skandal cinta terlarang
34
34 - analisis perang
35
35 - penjahat tampan
36
36 - kekuatan tokoh utama
37
37 - dari sandera jadi mitra
38
38 - tamparan pertama
39
39 - ayo akhiri sandiwara ini
40
40 - korban menyedihkan
41
41 - dia pelakunya
42
42 - aku lelah
43
43 - rayuan agar menikah
44
44 - ingin seenaknya
45
45 - kencan di dungeon
46
46 - tokoh utama overpower
47
47 - rasa muak
48
48 - cara untuk menyiksa
49
49 - menyukaimu yang sekarang
50
50 - tuhan kaleng-kaleng
51
51 - aku mengandalkanmu
52
52 - informasi mengenai kuil
53
53 - hanya itu yang bisa dilakukan
54
54 - permainan
55
55 - ingin menjadi dirinya sendiri
56
56 - kedatangan pendeta
57
57 - seorang penjahat selanjutnya
58
58 - kemarahan
59
59 - propaganda
60
60 - diskusi panjang
61
61 - ayo pergi ke hutan kegelapan
62
62 - sampai jumpa
63
63 - tempat seharusnya
64
64 - dunia khayalan
65
65 - tertolak
66
66 - hutan kegelapan
67
67 - di sini, yang mulia
68
68 - menjadi raja iblis
69
69 - menikah denganku
70
70 - aku tidak sabar
71
71 - karena mereka rakyatmu
72
72 - mereka terbunuh
73
73 - bunuh penjahat
74
74 - putus asa
75
75 - kemenangan sesungguhnya
76
76 - harus mati
77
77 - ini milik orang lain
78
78 - apa pun itu [End Of Season 1]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!