Transmigrasi: Terpaksa Jadi Si Palsu

Transmigrasi: Terpaksa Jadi Si Palsu

1 - dunia fantasi

Apa respons kalian saat tiba-tiba terbangun di tempat yang sepenuhnya asing? Panik? Berteriak? Menampar diri sendiri karena mengira itu mimpi buruk? Atau diam saja?

Jika itu Meridian, maka tanpa ragu dan tanpa perlu dipertanyakan ulang, ia akan diam.

Lekas Meridian meninggalkan tempat tidur super mewah dan aneh itu. Berjalan di atas karpet tebal lembut menuju ke sebuah meja rias yang tidak akan pernah ia temukan di dunia nyatanya.

Begitu pantulan cermin menampakkan sosoknya, Meridian terbelalak. Rambut perak dan mata kristal.

Lupakan soal rambut perak itu. Bisa saja itu diwarnai atau apa pun istilahnya. Tapi mana ada mata berwarna kristal biru!

Demi apa ini asli?

"Nona, Anda sudah bangun?"

Meridian menoleh. Agak waspada ketika pintu terbuka, menampilkan seorang wanita berpakaian khas pelayan anime—minus dada tumpah—membungkuk sopan padanya.

Kepala Meridian pening.

"Hei. Kepalaku terbentur. Informasi di kepalaku terasa acak. Beritahu namamu."

Bukannya menjawab, wanita itu berlari keluar meneriakkan panggilan untuk semua orang.

Meridian rasanya mau menepuk dahi. Ia sudah berusaha memberi alasan masuk akal. Kenapa malah terkejut?

Hanya butuh waktu beberapa menit, sangat banyak orang berkumpul di kamar itu. Meridian agak terkejut ketika seorang wanita datang menerjangnya, bertanya dengan nada sangat berlebihan seolah-olah Meridian sekarat.

"Meridian, kamu baik-baik saja, Putriku? Kamu terbentur? Tunjukan pada Ibu lukamu, Sayang."

Ugh.

Meridian spontan saja menjauh. Risi dengan kehadiran orang asing yang menyebut dirinya ibu itu.

"Aku baik-baik saja." Ia mengalihkan mata dari orang-orang ini. "Tolong menjauh sedikit. Aku tidak bisa bernapas."

"Meridian."

Sesaat kemudian, Meridian tersentak. Siapa tadi yang dia sebutkan?

"Meridian?" Kepalanya berpaling pada orang-orang asing itu. "Aku? Maksudku, namaku?"

Sial. Lihat wajah terkejut mereka.

"Meridian." Kali ini seorang pria yang mendekatinya. Dan Meridian tebak kalau si wanita Ibu, maka orang ini kemungkinan Ayah. "Tunjukan lukamu, Nak. Biar dokter memeriksamu."

Baiklah, baiklah. Menjauh sedikit.

"Tidak ada kelainan." Dokter itu berkata. "Denyut jantungnya normal. Tidak ada luka ataupun gangguan persepsi. Nona Muda baik-baik saja, Tuan, Nyonya."

Tunggu sebentar. Dia memeriksa seperti itu dan membuat keputusan begitu saja? Mana pemeriksaan darah? Scanning kepala atau apa pun itu istilah medisnya, tidak ada?

Jangan bilang dia dokter-gadungan sungguhan?

"Lalu kenapa putriku tampak tidak mengenali dirinya sendiri?!" Si Nyonya berteriak.

"Dokter, lakukan pemeriksaan lebih lanjut. Meridian terlihat kebingungan. Pasti sesuatu terjadi padanya."

*

Pagi berganti siang.

Meridian masih saja berada di mimpi yang sama.

Karena ia bukan orang tolol, Meridian langsung sadar bahwa ia ternyata bukan berada di dunia mimpi.

Tidak ada mimpi yang seintens ini. Sejak tadi ia memikirkan banyak hal, dan Meridian merasakan pergerakan waktu lambat seperti halnya di dunia ia sebagai Meridian berambut hitam bermata cokelat.

Kalau begitu, sebenarnya ia sedang terdampar di mana?

"Anda memanggil saya, Nona?"

"Jawab aku tanpa bertanya balik. Siapa namamu?"

"Saya Wilona, Nona. Kepala pelayan yang bertugas di sekitar lantai Anda."

"Aku tidak ingin seseorang datang. Dengarkan pertanyaanku saja." Meridian sudah terlalu pusing untuk menghadapi orang-orang itu. "Di mana ini? Maksudku, koordinatnya. Kota, negara, tahun?"

".... Anda berada di mansion utama keluarga Ellenwick, kota terapung, Moros, Kekaisaran Alala."

Apa?

Untuk pertama kali, Meridian merasa agak familier. Ia tak tahu soal apa itu kota terapung, Moros, namun ia familier pada kata 'kekaisaran Alala'.

Kata itu, di mana pernah ia dengar?

"Jangan bertanya. Kamu mengenal nusantara?"

".... Tidak, Nona."

Ini dunia lain.

Dunia yang sepenuhnya berbeda.

Alasan Meridian ada di sini belum jelas, tapi ia mulai merasa agak familier—untuk sekarang pada satu kata. Gabungan keduanya itu tidak biasa, jadi Meridian mengingatnya dengan baik.

"Siapa dan berapa saudaraku?"

"Anda memiliki enam saudara, Nona. Lima diantaranya laki-laki. Saudara pertama Anda, Tuan Muda Dion, adalah penerus keluarga Marquis ini. Saudara kedua Anda, Tuan Muda Lucas, berjarak satu tahun setengah dari Tuan Muda Dion. Saudara ketiga Anda, Tuan Muda Raphael, berjarak dua tahun dari tuan muda Lucas. Saudara keempat dan kelima adalah kembar, Tuan Muda Litae dan Tuan Muda Litea adalah adik Anda. Lalu, kakak perempuan Anda, Nona Muda pertama, beliau sudah menikah dan sekarang menjadi istri penerus Count Ekhart."

"Beri tahu aku tahun. Kamu tidak menyebutkannya tadi."

"Ini tahun 1304 Kekaisaran, Nona."

Bukan tahun Masehi.

Ini dunia fantasi.

Meridian berpikir sejenak, menganalisis pola dari cerita-cerita fantasi semacam ini. Kalau tebakannya tidak salah maka .... "Apa ada peperangan antara kekaisaran dan negara lain?"

"Ya, Nona. Pangeran Andaru tengah memimpin pasukan utama kekaisaran dalam penaklukan. Peperangan sudah berlangsung selama tiga bulan lamanya. Jika pasukan utama yang dikirim oleh baginda berhasil dan Pangeran Andaru menaklukkan ibu kota Hidra ditaklukkan, maka kemenangan adalah milik kekaisaran agung kita."

"Beritahu aku nama pangeran."

Pelayan itu tersentak lagi. "Yang Mulai Andaru Reynand Alala."

Kepala Meridian berdenyut. Sekelebat ingatan di kepalanya muncul.

Sosok yang sempat ia lupakan hadir, dalam wujud setengah gelap, mengoceh tentang keinginan membuat novel bertemakan dunia fantasi.

Jangan bilanng ....

"Siapa namaku tadi?"

"Nona Meridiana Ellenwick."

"Berapa usiaku?"

"Anda mencapai usia tujuh belas tahun, Nona."

"Apa debutku sudah dilakukan?"

".... Anda jatuh sakit setelah debutan Anda kemarin, Nona. Anda menghabiskan waktu semalam menangis lalu ...."

"Lalu?"

"...."

Lalu ia menjadi seperti ini, begitu?

Orang gila bodoh itu!

Meridian cuma bisa mengacak rambutnya frustrasi begitu ia memahami situasi.

Mungkin dirinya yang gila tapi kalau benar, ini dunia yang diciptakan oleh sahabat baiknya, Laila, dengan plot cerita sampah tapi penuh kebucinan.

Yang jadi masalah bukan itu!

Nama Andaru—minus Reynand-nya—lalu kekaisaran Alala, kota bernama Hidra, lalu nama Meridian sendiri, semuanya itu ciptaan Meridian. Atau lebih tepatnya, Laila merengek ia memberikan nama-nama keren untuk novelnya karena selera penamaan dia Meridian sebut perlu sekolah tiga tahun dulu.

Oh, tidak.

Meridian tidak bertanya bagaimana caranya ia masuk, karena yang lebih penting! Yang lebih penting adalah ... saking ampasnya, ia tak sanggup menyelesaikan satu halaman novel.

Saking ampasnya!

"Aku akan mempercayaimu tidak membuka mulut kecuali atas izinku." Meridian bergumam seperti psikopat. "Jadi beritahu aku—siapa namamu tadi?"

"Wilona, Nona."

"Wilona, apa secara kebetulan aku adalah tunangan pangeran tampan Andaru?"

"Ya, Nona. Tahun ini pernikahan Anda—"

"Ssssshhhut!" Meridian tak sanggup mendengar. "Panggil Ayah dan Ibuku. Tanpa dokter."

Meridian tidak tahu bagaimana si brengsek Laila itu merangkai novel, tapi satu yang pasti. Pernikahan Andaru dan Meridian tidak didasari oleh alasan logis apa pun, melainkan karena Laila cuma mau memasangkan tokoh utama wanita dengan tokoh utama pria.

Which means Meridian sedang menuju takdir ampas itu sekarang.

*

Terpopuler

Comments

💖 sweet love 🌺

💖 sweet love 🌺

nama kekaisaran nya agak laen ya thor 🤭

2024-02-09

0

lihat semua
Episodes
1 1 - dunia fantasi
2 2 - harus kembali
3 3 - lupa ingatan
4 4 - terlalu dingin
5 5 - bimsalabim
6 6 - herdian
7 7 - second male lead
8 8 - overpower
9 9 - mati saja
10 10 - bug
11 11 - serangan fiksi
12 12 - dasar tokoh utama
13 13 - terlalu norak
14 14 - sang pemilik surga
15 15 - permata terindah
16 16 - pembatalan dibatalkan
17 17 - dunia membosankan
18 18 - aku minta maaf
19 19 - sejarah kekaisaran
20 20 - hadiah sarung tangan
21 21 - keadilan untuk antagonis
22 22 - ancaman balik
23 23 - tergantung
24 24 - kepada yang tercinta, dari cintamu
25 25 - dasar karakter novel
26 26 - keturunan iblis
27 27 - aku ingin jadi rakyat biasa
28 28 - kamu menyukaiku?
29 29 - urus jodohmu sendiri
30 30 - aku punya hadiah
31 31 - kemampuan tidak berguna
32 32 - aku ingin memilikinya
33 33 - skandal cinta terlarang
34 34 - analisis perang
35 35 - penjahat tampan
36 36 - kekuatan tokoh utama
37 37 - dari sandera jadi mitra
38 38 - tamparan pertama
39 39 - ayo akhiri sandiwara ini
40 40 - korban menyedihkan
41 41 - dia pelakunya
42 42 - aku lelah
43 43 - rayuan agar menikah
44 44 - ingin seenaknya
45 45 - kencan di dungeon
46 46 - tokoh utama overpower
47 47 - rasa muak
48 48 - cara untuk menyiksa
49 49 - menyukaimu yang sekarang
50 50 - tuhan kaleng-kaleng
51 51 - aku mengandalkanmu
52 52 - informasi mengenai kuil
53 53 - hanya itu yang bisa dilakukan
54 54 - permainan
55 55 - ingin menjadi dirinya sendiri
56 56 - kedatangan pendeta
57 57 - seorang penjahat selanjutnya
58 58 - kemarahan
59 59 - propaganda
60 60 - diskusi panjang
61 61 - ayo pergi ke hutan kegelapan
62 62 - sampai jumpa
63 63 - tempat seharusnya
64 64 - dunia khayalan
65 65 - tertolak
66 66 - hutan kegelapan
67 67 - di sini, yang mulia
68 68 - menjadi raja iblis
69 69 - menikah denganku
70 70 - aku tidak sabar
71 71 - karena mereka rakyatmu
72 72 - mereka terbunuh
73 73 - bunuh penjahat
74 74 - putus asa
75 75 - kemenangan sesungguhnya
76 76 - harus mati
77 77 - ini milik orang lain
78 78 - apa pun itu [End Of Season 1]
Episodes

Updated 78 Episodes

1
1 - dunia fantasi
2
2 - harus kembali
3
3 - lupa ingatan
4
4 - terlalu dingin
5
5 - bimsalabim
6
6 - herdian
7
7 - second male lead
8
8 - overpower
9
9 - mati saja
10
10 - bug
11
11 - serangan fiksi
12
12 - dasar tokoh utama
13
13 - terlalu norak
14
14 - sang pemilik surga
15
15 - permata terindah
16
16 - pembatalan dibatalkan
17
17 - dunia membosankan
18
18 - aku minta maaf
19
19 - sejarah kekaisaran
20
20 - hadiah sarung tangan
21
21 - keadilan untuk antagonis
22
22 - ancaman balik
23
23 - tergantung
24
24 - kepada yang tercinta, dari cintamu
25
25 - dasar karakter novel
26
26 - keturunan iblis
27
27 - aku ingin jadi rakyat biasa
28
28 - kamu menyukaiku?
29
29 - urus jodohmu sendiri
30
30 - aku punya hadiah
31
31 - kemampuan tidak berguna
32
32 - aku ingin memilikinya
33
33 - skandal cinta terlarang
34
34 - analisis perang
35
35 - penjahat tampan
36
36 - kekuatan tokoh utama
37
37 - dari sandera jadi mitra
38
38 - tamparan pertama
39
39 - ayo akhiri sandiwara ini
40
40 - korban menyedihkan
41
41 - dia pelakunya
42
42 - aku lelah
43
43 - rayuan agar menikah
44
44 - ingin seenaknya
45
45 - kencan di dungeon
46
46 - tokoh utama overpower
47
47 - rasa muak
48
48 - cara untuk menyiksa
49
49 - menyukaimu yang sekarang
50
50 - tuhan kaleng-kaleng
51
51 - aku mengandalkanmu
52
52 - informasi mengenai kuil
53
53 - hanya itu yang bisa dilakukan
54
54 - permainan
55
55 - ingin menjadi dirinya sendiri
56
56 - kedatangan pendeta
57
57 - seorang penjahat selanjutnya
58
58 - kemarahan
59
59 - propaganda
60
60 - diskusi panjang
61
61 - ayo pergi ke hutan kegelapan
62
62 - sampai jumpa
63
63 - tempat seharusnya
64
64 - dunia khayalan
65
65 - tertolak
66
66 - hutan kegelapan
67
67 - di sini, yang mulia
68
68 - menjadi raja iblis
69
69 - menikah denganku
70
70 - aku tidak sabar
71
71 - karena mereka rakyatmu
72
72 - mereka terbunuh
73
73 - bunuh penjahat
74
74 - putus asa
75
75 - kemenangan sesungguhnya
76
76 - harus mati
77
77 - ini milik orang lain
78
78 - apa pun itu [End Of Season 1]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!