6

Kamp Pelatihan Musim Panas akhirnya berlangsung juga disebuah lokasi yang telah disewa oleh Keluarga Akashi. Disana terdapat Dua Gedung Lapangan yang nantinya akan digunakan oleh Tim Voli dan Basket, satu Gedung sebelah kiri sebagai lapangan latih tanding bagi Tim Voli dan satunya lagi yang ada disebelah kanan digunakan sebagai Lapangan tanding bagi Tim Basket.

Selain itu, beberapa meter dari kedua Gedung terdapat sebuah bangunan berlantai satu yang dipakai untuk Ruangan Makan bagi seluruh Tim olahraga kedua cabang dan tak lupa juga beberapa meter dari sana terdapat Gedung penginapan sekaligus kolam renang untuk seluruh Peserta Kamp Pelatihan.

Dan bukan hanya itu saja,tepat disana juga terdapat pantai yang menjulang lebar dan sengaja disewa hanya untuk mereka. Jadi bisa kita bayangkan betapa indahnya pemandangan Kamp Pelatihan Musim Panas untuk para peserta Kamp Pelatihan.

Bahkan saking indahnya, Para peserta yang baru datang tampak terpesona dan hampir tak bisa berkedip. Salah satunya ialah Tim Voli dari SMA Karasuno yang terdiri dari Hinata dan teman-temannya.

"Indah banget pemandangannya, Apa Ushijima-San tak salah nih berbaik hati mengundang kita?"tanya Hinata pada Kageyama.

"Kau tanya saja sama orangnya sendiri," ucap Kageyama yang tak mau ambil pusing untuk menjawab pertanyaan bodoh dari rekannya itu.

"Kau benar-benar sangat kampungan, Hinata." Tsukishima hanya bisa menggelengkan kepalanya saja melihat kelakuan Hinata, rasanya seperti orang kampung saja.

"Kau tak perlu meledek Hinata seperti itu, Tsuki. Bisa-bisanya omonganmu tak berubah sama sekali," keluh Tanaka.

"Memangnya apa salahnya kalau aku berterus-terang mengatakan Hinata sangat kampungan, aku juga punya hak untuk berpendapat secara bebas." Tsukishima malah menantang balik argumen Tanaka, ia memang tak pernah takut saat berhadapan dengan seniornya itu. Bersamaan pula suara Bokuto yang tampak riang menjerit-jerit memanggil Tsukishima.

"Tsuki...Tsuki...Kau juga datang kesini, Ayo blokir pukulan Milikku." Bokuto menghampiri Tsukishima yang juga disusul oleh Akaashi Keiji.

Tsukishima yang merasa risih akan kehadiran Bokuto hanya mengacuhkannya saja, ia sampai memilih berjalan duluan untuk menjauhi Bokuto.

"Tsuki!" teriak Bokuto yang sepertinya berada di mood swing yang sedang baik, ia sampai bela-belain meninggalkan tim-nya dari Bus hanya untuk mengejar Tsukishima. Memanglah Bokuto, tingkahnya selalu susah ditebak dan kebiasaannya yang kerap menggoda Tsukishima dan mungkin saja ini bisa menjadi aturan terbaru Bokuto yang harus diingat oleh Akaashi Keiji.

Disisi lain, Ushijima yang juga baru saja tiba disana tengah mendorong kopernya menuju gedung penginapan, ia tampak tenang sama sekali seolah-olah keindahan saat ini tak ada apa-apanya dibandingkan keindahan yang dirasakannya saat mengikuti kejuaraan nasional voli jepang beberapa waktu yang lalu.

"Akhirnya kau datang juga, Ushijima." Seorang Remaja berwajah tampan yang memakai seragam Aoba Johsai.

"Mmmm," ucap Ushijima yang hanya berdehem saja, tak ada yang mau disampaikannya lebih banyak lagi saat ini. Dan ia sendiri juga masih sibuk untuk mencari panitia yang diberikan tugas dalam penyelenggaraan Kamp Pelatihan ini.

Hingga tak sengaja matanya tertuju pada seseorang yang mengenakan bed nama di lehernya, buru-buru Ushijima berjalan mengejar orang tersebut dan meninggalkan Oikawa yang masih mengajaknya ngobrol.

"Sepertinya anda adalah Pak Santosi, apa itu benar?" tanya Ushijima kepada orang asing tersebut.

"Iya, kamu pasti anaknya Tuan Akashi ya?" tanya balik Tuan Santosi usai memberikan jawaban kepada Ushijima.

"Benar sekali, Pak. Tapi panggil saya Ushijima saja. Jadi, apa yang harus kami lakukan sekarang? Apa nanti akan diumumkan atau bagaimana?" tanya Ushijima yang berniat meminta schedule kegiatan yang harus dilakukan selama musim panas ini.

"Sepertinya tadi perwakilan dari Tuan Muda Akashi sudah mengambil daftar schedule dan Daftar nama-nama yang akan latih tanding mulai besok, Mungkin Tuan muda...maksud saya Kamu bisa memintanya saja sama Tuan Muda Akashi," ucap Tuan Santosi seraya tersenyum ramah.

Ushijima hanya mengangguk paham, "Baiklah, Pak. Kalau gitu saya pamit dulu," ucap Ushijima yang langsung bergerak pergi seraya mendorong Kopernya mencari keberadaan Akashi Seijuro.

Cukup lama ia mencoba melihat sekeliling untuk menemukan keberadaan adik tirinya itu, tampak ada perasaan kesal yang membelenggu hatinya kini. Tapi sepertinya semesta masih bernasib baik padanya, setelah lima belas menit Ushijima mencari keberadaan Akashi ke seluruh penjuru arah, ia akhirnya bisa menemukan Akashi yang tengah bermain Shogi dengan Midorima di dalam Ruangan makan.

"Kembalikan Daftar schedule kegiatan  dan Daftar tanding Anak Voli!" tegas Ushijima yang sudah berdiri didepan meja makan yang menjadi tempat Akashi dan Midorima bermain Shogi.

Tapi anehnya eskpresi wajah Akashi malah terlihat bingung, seolah-olah ia menegaskan kalau dirinya tak mengerti dengan apa yang sedang diributkan oleh Ushijima.

"Aku tak mengerti dengan apa yang kau katakan, Ushijima-San."

"Salah satu rekanmu membawa semua schedule milik kami, aku tak tahu apakah itu tidak disengaja atau memang kau yang menyuruhnya. Tapi yang jelas kembalikan saja sekarang," ucap Ushijima.

Akashi yang mendengarkan tuduhan tak berdasar Ushijima barusan tampak tak senang, ia langsung menggenggam erat pion Shogi gilirannya.

"Midorima, lebih baik kau antarkan saja dia ke Gedung Basket. Sepertinya Aomine tak sengaja membawa Lembar Schedule milik mereka," perintah Akashi.

Midorima yang tahu kalau saat ini Akashi benar-benar kesal, tak bisa berbuat banyak dan cuman menurut saja. Ia langsung bangkit dari kursinya dan mengisyaratkan Ushijima untuk mengikuti langkahnya.

"Akashi benci dengan orang yang mengganggunya bermain Shogi," ucap Midorima seraya mengambil sebuah gunting kuku dari saku celananya.

"Aku tidak perduli," tukas Ushijima yang tak terlalu tertarik mengenai apapun yang berhubungan dengan Akashi.

"Akashi adalah adikmu, Ushijima-San. Jadi kau harus belajar untuk memperdulikannya, termasuk juga permainan Shogi yang sangat diminati Akashi selama ini." Midorima memperbaiki kacamatanya seraya membuka pintu utama gedung Basket yang tengah ditempati oleh seluruh generasi keajaiban.

Saat itu Aomine tengah bertanding basket dengan Kagami seperti biasanya, pertandingan untuk menentukan siapa paling hebat diantara keduanya. Dan Ushijima sendiri yang melihat kebrutalan diantara dua pemain muda itu tak bisa berbohong kalau ia cukup terkesima saat Aomine memasukkan Bola Basket kedalam Ring dengan mudahnya.

"Hei, Aomine!" panggil Midorima.

"Kenapa? Kau tidak lihat aku sedang bertanding dengan Kagami," keluh Aomine pada Midorima dengan nada suara malasnya itu.

"Kau telah membawa berkas schedule punya anak Voli, sekarang mereka mau memintanya kembali."

"Ah, masa sih?" tanya balik Aomine tanpa merasa bersalah, bukannya buru-buru memeriksa kembali malah ia tampak tenang seraya berkacak pinggang menatap Midorima.

"Gak tahu, coba saja kau periksa kembali berkas itu sekarang." Midorima memasang wajah kesalnya, ia memang merasa berbicara dengan Aomine benar-benar menguras tenaga saja.

"Hei, Tetsuya! Coba tolong kau periksa berkas yang ada disebelahmu itu. Aku terlalu malas untuk mengambilnya," ucap Aomine yang malah menyuruh Kuroko seenaknya saja dan lucunya Kuroko malah menurut saja dengan apa yang diperintahkan Aomine.

"Kau yang harusnya bergerak memeriksanya sendiri, Aomine. Kok malah nyuruh kuroko segala, dasar pemalas!" ledek Kagami.

"Diamlah kau, Kagami Bodoh!" ledek balik Aomine.

"Bodoh? Kau yang bodoh, Aomine. Buktinya kau harus mengikuti ujian remedial untuk sebelas mata pelajaran semester ini, sampai membuat kami terpaksa membantumu belajar supaya kau bisa mengikuti kamp pelatihan!" keluh Kagami.

"Kau juga sama bodohnya denganku, Kagami. Kau kira aku tidak tahu kalau kau juga mengikuti ujian remedial untuk sepuluh mata pelajaran," balas Aomine yang tak mau kalah.

"Setidaknya aku masih lebih sedikit jumlahnya daripada kau, Aomine bodoh." Kagami sampa menjulurkan lidahnya hanya untuk mengejek balik Aomine, mereka seperti dua saudara kembar yang selalu saja bertengkar setiap saat sampai membuat member Generasi keajaiban lain jadi terbiasa pada situasi tersebut.

Tapi tidak halnya dengan Ushijima, ia merasa pertengkaran kekanak-kanakan ini adalah hal yang memalukan dan tak pantas dimiliki oleh seorang atlet terkecuali Satori Tendo, ia menjadikan Satori sebagai pengecualian akan hal tersebut.

"Apa memang sehancur ini kepribadian dari Generasi Keajaiban? Sepertinya orang lain salah telah menilai kalian sebagai bibit unggul, " celutuk Ushijima yang langsung ditatap tajam oleh Aomine dan Kagami.

"Kau harus menarik kembali kata-kata mu itu," ucap Kagami.

"Aku hanya mengatakan yang sebenarnya, buat apa aku menarik kembali perkataanku." Ushijima malah balik menatap tajam.

Kise yang tadinya diam saja sampai tersenyum geli mendengarkan ucapan Ushijima, ia langsung maju dan menghela nafas panjang.

"Ternyata benar seperti yang dikatakan Akashi. Anda adalah orang yang sangat menyebalkan, Ushijima-San."

"Kau justru sangat mirip dengan Oikawa, tapi sepertinya kau adalah versi gagal darinya dalam hal kepribadian dan kerja keras." Ushijima malah menyerang balik Kise. Kini suasana didalam gedung itu semakin memanas dalam sekejap, berkat omongan Ushijima yang tak bisa dikontrol dan terkesan tak berwibawa itu.

Untungnya belum sampai terjadi baku hantam, sebab Kuroko yang entah datang darimana tiba-tiba saja muncul untuk memberikan Berkas milik anak Voli kepada Ushijima.

"Ini adalah punya anda, Sepertinya Aomine tak sengaja membawa berkas tersebut. Jadi, anda boleh pergi sekarang dari sini karena kami masih menghormati anda sebagai senior sekaligus kakak laki-lakinya Akashi-kun." Kuroko berusaha tetap tenang, ia tak mau ikutan emosi seperti teman-temannya yang lain meski ia sangat tak suka ada yang menghina Generasi keajaiban seperti barusan.

Ushijima tak memberikan argumen apapun, ia langsung pergi usai memperoleh apa yang dibutuhkannya dan meninggalkan ruangan itu dengan tenang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!