9

"Sei-chan, apa kau mengenalnya?" tanya Mibuchi yang tampak kaget mendengarkan Satori mengetahui nama Akashi.

"Aku tidak mengenalnya," jawab Akashi yang terdengar tak terlalu senang bila ada orang lain yang memanggilnya dengan sok akrab seperti itu.

"Ayolah, Seijuro-chan. Semua orang pasti sangat mengenalmu, kau itu kan  adiknya Wakatoshi-kun." Satori mengambil posisi duduk dihadapan Akashi seraya memperlihatkan Senyuman riang dan mata Mengantuknya.

"Kau benar-benar tak sopan dengan Akashi, apa kau ngajak ribut dengan kami? Ayo kita lihat siapa yang lebih kuat dalam adu pukul," keluh Nebuya yang baru saja selesai menghabiskan makanannya.

"Aku tidak tertarik denganmu, Pak tua. Aku hanya ingin berbicara dengan Seijuro-chan," ucap Satori sambil menopang wajahnya dengan tangan hanya untuk melihat Akashi.

Jelas saja Akashi merasa risih akan hal tersebut, "Maaf sekali, aku tidak tertarik berbicara dengan Anda. Jadi, lebih baik anda segera pergi dari meja kami."

"Benar sekali, bagusan kau pergi sebelum Akashi benar-benar marah." Hayama berusaha memperingati Satori, tetapi peringatan Hayama sama sekali tidak didengarkannya dan malah membuka topik pembicaraan lain.

"Jadi, katakan padaku rahasianya. Bagaimana bisa junior sepertimu bisa menjadi pemain reguler sekaligus Kapten Basket?" tanya Satori yang tak meninggalkan wajah menggemaskannya.

"Hei, ucapanmu sudah keterlaluan. Kau malah terdengar meremehkan Sei-chan," kritik Mibuchi yang berada disebelahnya Satori, tetapi seperti sebelumnya Satori malah mengacuhkan Mibuchi karena tak sabar menunggu Jawaban dari Akashi.

"Sepertinya kita perlu kenalan terlebih dahulu, soalnya aku tidak terlalu suka berbicara dengan orang asing." Akashi tersenyum licik, ia mengulurkan tangannya kedepan Satori yang langsung diraih oleh Satori juga sebagai bentuk salam perkenalan.

"Namaku Satori Tendo, ngomong-ngomong aku seangkatan dengan Wakatoshi-kun. Salam kenal Seijuro-chan," ucap Satori riang, lalu di balas dengan anggukan pelan oleh Akashi seraya mendaratkan tangan Satori diatas meja dan tanpa merasa bersalah Akashi langsung mengambil Garpu yang tadi dipakainya untuk makan, lalu ia menusukkan Garpu itu  ketelapak tangan Satori yang buru-buru ditarik Satori secara spontan.

Beruntungnya gerak spontan yang dilakukan Satori mampu menyelamatkan tangannya dari luka tusuk yang akan diberikan oleh Akashi, walau ia tak bisa memungkiri jantungnya terasa berdetak kencang saking syoknya melihat kebrutalan dari adik rekan setimnya itu.

"Sudah kubilang untuk tidak membuat Akashi marah," beritahu Hayama dengan tenang, ia sebenarnya bergidik ngeri melihat momen barusan tetapi dilain sisi ia tidak bisa menyembunyikan perasaan kagumnya melihat kebrutalan sang kapten yang terasa mencekam. Bayangkan aja kalau tadinya garpu itu berhasil menusuk telapak tangan Satori, ia pasti terpaksa dilarikan ke fasilitas kesehatan dan terancam tidak bisa mengikuti Kamp Pelatihan musim panas ini karena posisinya sebagai Middle Blocker yang memerlukan dua tangan untuk memblokir bola lawan.

Satori langsung berdiri, ia mulai merasa tak senang melihat senyuman jahat yang dipancarkan Akashi saat ini.

"Lebih baik anda berhenti mengusikku lagi, Satori-San. Aku takkan menjamin kalau dirimu bakalan selamat dari cedera lain kali," ancam Akashi.

Satori saja sampai terbungkam merasakan aura mengerikan dari Akashi, apalagi ancaman yang diberikannya barusan. Cukup lama ia mengelus tangannya sambil menatap tajam pada Akashi, sepertinya Satori sudah benar-benar kesal saat ini karena Akashi hampir merenggut bagian tubuh paling penting miliknya yang bisa membuatnya menikmati Voli sampai detik ini.

"Kau sedang apa disana, Satori Tendo?" tanya Ushijima dari jarak yang agak jauh, sepertinya Ushijima dan anggota tiga lainnya baru selesai makan dan berniat untuk kembali ke penginapan.

"Aku baru saja melihat monster mengerikan disini, bahkan aku jadi ragu dengan julukanku selama ini setelah melihat adikmu ini!" teriak Satori yang langsung menoleh kepada Ushijima.

Ushijima yang biasanya tak suka memahami segala sesuatu yang terasa asing baginya, kali ini ia langsung mengerti apa yang tengah diucapkan Satori. Ia langsung berjalan maju mendekati Meja Akashi sampai membuat semua perhatian baik dari Tim Basket maupun Voli menoleh kepada mereka saat ini. Bahkan Mibuchi dan Hayama ikutan berdiri saat Tim Voli Shiratorizawa beramai-ramai mengikuti langkah Ushijima.

"Apa yang telah diperbuatnya padamu, Satori?" tanya Ushijima yang tak berhenti menatap tajam pada Akashi, tapi Akashi sama sekali tak terganggu saat itu dan malah duduk dengan tenang dikursinya. Kini kita bisa melihat kedua saudara tiri ini saling berhadapan satu sama lain didepan umum, setelah seharian bersikap pura-pura tidak saling mengenal satu sama lain.

"Dia hampir melukai tanganku, Wakatoshi-kun. Dia juga Hampir membuatmu kehilangan Blocker Ajaib sepertiku untuk Latih tanding kamp musim panas ini," adu Satori kepada sang Kapten.

"Kan sudah kubilang untuk tidak terlibat dengannya, kau tidak perlu mengganggu monster mengerikan sepertinya. Dia bahkan tak perduli kalau nyawamu bisa saja melayang hanya untuk memuaskan kebutuhannya untuk selalu dihormati oleh orang lain. Dia hanyalah seekor lalat yang berekspektasi ingin menjadi raja singa yang dihormati oleh para penghuni satwa," ucap Ushijima blak-blakan.

"Kau salah, Ushijima-San. Kau telah salah menilai Akashi-kun," ucap Kuroko yang entah darimana sudah ada aja di sebelah Akashi, sepertinya Kuroko Tetsuya tak senang mendengarkan pandangan Ushijima tentang Kapten Kiseki no sedak itu.

"Kau membuatku kaget, kau itu datang dari mana sih?" tanya Satori yang hampir saja meloncat ketakutan, tapi tidak dengan Ushijima yang sangat tenang seolah tak ambil pusing atas kehadiran Kuroko secara tiba-tiba.

Sementara itu, Akashi tak bisa menyembunyikan rasa kesalnya pada Ushijima. "Sudahlah, Tetsuya. Kau tidak perlu membuang waktu untuk orang angkuh sepertinya."

"Tidak, Akashi. Kami takkan senang kalau Kapten kami dihina seenaknya oleh orang asing sepertinya," sambung Kise yang juga tak tahan dan ikut bergabung disebelah Kuroko.

"Benar, meskipun aku bukan Kiseki no sedai. Tapi kau adalah kaptenku di Vorpal Sword, kau juga rekannya kuroko yang harus aku hormati." Kagami juga tak mau kalah, ia bergabung meskipun sudah dicegat oleh Hyuga.

"Hei, kalian terlalu berlebihan. Harusnya kalian sadar kalau saat ini berhadapan dengan Wakatoshi-kun, belum lagi kalian seenaknya mendekat Wakatoshi-kun dengan bau keringat kalian." Sakusa terlihat tak senang, ia memang tidak mendekat kepada kerumunan itu seperti yang dilakukan Tim basket tetapi ia tetap memilih menyuarakan suaranya dari barisan meja Tim nya untuk membantu Ushijima.

"Wakatoshi-kun bukanlah orang asing, dia adalah kakak laki-lakinya Akashi kali." Oikawa yang tadinya sibuk membalas pesan para Fangirlnya juga memilih bergabung, sampai membuat Iwaizumi memukulnya untuk tidak ikutan terlibat.

"Kan emang benar sih, semua orang juga sudah tahu kalau mereka adalah kakak-beradik Sekarang." Oikawa mencoba membela dirinya, tapi takkan puas rasanya kalau Iwaizumi tak memberikan pukulan keras kepada Oikawa sampai membuat Hinata tersenyum geli disaat yang tidak tepat.

"hei, Kuroko. Apa kau tak merasa Kalau orang yang memukul temannya itu mirip sekali dengan Kasamatsu-Senpai?" bisik Kise pada Kuroko ditengah-tengah suasana yang sedang memanas ini.

"Diamlah, Kise. Kau tidak lihat kalau sekarang bukan waktu yang tepat untuk mendengarkan ocehanmu tentang senpaimu itu," keluh Kagami yang langsung membungkam mulut Kise. Sesekali Kisa melirik kepada Kasamatsu yang tengah menonton kerumunan tersebut, tapi ia tak bisa menyembunyikan rasa gelinya bila membayangkan kemiripan Kasamatsu dengan Iwaizumi yang terasa mirip.

Disisi lain, Akashi hanya menghela nafas saja. Lalu ia menarik Kuroko di tengah-tengah mereka, "Kuroko tidak suka kekerasan, jadi aku menyerahkan sistem kewasitan  untuk taruhan besok. Dan taruhannya, kalau Timmu yang berhasil memenangkan pertandingan besok bisa memberikan hukuman apapun padaku. Bagaimana?" tanya Akashi yang terdengar menantang Ushijima.

"Apa ini taruhan yang berbeda lagi?" tanya Ushijima yang dibalas anggukan oleh Akashi.

"Aku ingin melihat seberapa hebatnya omong kosong dan kekompakan dari teman setim mu itu, tidak ada salahnya kan kami semua melihat sebaik apa Tim Voli Shiratorizawa bermain? Lagian kami juga anak basket belum Pernah melihat pertandingan kalian," ucap Akashi, lalu ia menaikan sebelah alisnya.

"Ah iya, keuntungan lainnya semua orang disini akan jadi saksi. Dan kalau kau berhasil menang, kau bisa sepuasnya membalas perbuatanku kepadamu dan Satori-San dengan memukulku sebanyak-banyaknya. Tapi hukuman itu juga berlaku bila kalian yang kalah pada pertandingan besok, bagi Tim yang menjadi musuh untuk pertandingan kami besok diharapkan juga tak boleh sampai mengalah atau berniat untuk dikalahkan, karena tak ada bedanya kalian dengan para pecundang yang bersikap sok baik." Akashi melirik seluruh ruangan, ia seolah-olah ingin memprovokasi orang yang berada disana dengan ucapannya yang bersifat mutlak.

"Dan kalau kedua tim sama-sama menang, kemenangan akan dilihat dari lamanya waktu yang digunakan untuk membuat skor awal. Bagaimana? tanya Ushijima seperti tengah mengajukan pendapatnya juga.

"Baiklah," jawab Akashi yang sama sekali gak keberatan, lalu ia memberikan lirikan matanya kepada Kuroko.

"Terimakasih sudah membantuku, teman-teman. Dan kuharap kau merasa tidak keberatan untuk tugas dadakan ini, Tetsuya." Akashi tersenyum.

"Tidak masalah, Akashi-kun. Aku sangat berterimakasih kepadamu yang telah mempercayaiku," ucap Kuroko.

Akashi hanya mengangguk saja sambil menepuk bahu Kuroko dengan pelan. Lalu ia mengisyaratkan teman-temannya untuk pergi dari sana, ia tak mau pertandingan besok jadi berantakan karena mereka kekurangan istirahat hari ini. Walaupun sebelum pergi, ia memberikan lirikan sekilas kepada Midorima yang sepertinya akan menjadi Rival tandingnya untuk besok.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!