Bab III

Maira mengikuti Malvin, karena dia merasa takut kalau Malvin lagi marah, saat Maira dan Malvin akan turun tanpa di sengaja Maira hampir terjatuh, tapi untung saja dengan cepat Malvin menangkap Maira sehingga jatuh ke dalam pelukannya.

"Hati-hati!!" Maira hanya terdiam karena sangat malu, kenapa harus terjatuh dalam pelukannya.

"Dibawah banyak orang jadi lo harus hati-hati, supaya lo tidak malu!!" lagi-lagi Maira tidak menjawab omongan Malvin.

"Hey kenapa lo malah melamun??" ucap Malvin sambil memegang bahu Maira, karena Malvin sudah mengajaknya bicara tapi tak ada satupun jawaban darinya.

"Ah, i, i, iya ada apa??" ucapnya dengan wajahnya yang terkejut.

"Kenapa sih lo?"

"Aku enggak papa kok!!!" jawabnya begitu dengan penggilan Malvin.

"Ya udah kita turun!!" akhirnya mereka turun, Malvin menyuruh Maira untuk memegang tangannya agar tidak terjatuh, ataupun tersandung.

Semua orang hadir kecuali paman dan bibinya Maira tidak hadir, karena keluarga Malvin melarang mereka untuk bertemu dengan Maira lagi. Maira terlihat sangat cantik menggunakan gaun berwarna merah dan rambunya di urai, siapapun yang melihat nya akan ter pesona dengan kecantikan Maira. Karena sudah tiba di bawah Malvin dan Mira menghampiri keluarganya Malvin yang sudah menunggu di bawah bersama anggota rekan lainnya.

"Halo cantik!!" ucap mama Malvin sambil memeluk Maira.

"Makasih bibi!!"

"Jangan panggil bibi dong, panggil aja mama!!" Maira terkejut mendengar perkataan mamanya Malvin bahwa dia harus memanggilnya mama.

"Baiklah ma!!"

"Kok gitu sih mam??" Malvin tidak terima dengan perkataan mamanya yang menerima Maira sebagai anaknya.

"Emang kenapa?? toh dia menantu mama!!"

"Itu kan nanti mam!!"

"Pokoknya Maira harus memanggil mama dengan sebutan mama bukan bibi!!" Malvin terdiam karena dia tahu kalau dia akan kalah saat berdebat dengan mamanya.

"Terserah mama aja deh!!!" tak lama kemudian acaranya di mulai, Malvin awalnya tidak mau menerima Maira sebagai tunangannya sekarang dia hanya pasrah dengan semuanya yang sudah terjadi.

Sedangkan Maira hanya diam, dia harus menerima semua perbuatan paman dan bibinya, yang telah menjual Maira kepada keluarganya Malvin. Sedangkan kedua orang tuanya Malvin sangat bahagia melihat Malvin bersama Maira, setelah selesai pertukaran cincin Maira mendapat pelukan hangat dari mamanya Malvin.

"Selamat ya sayang sekarang kamu menjadi bagian di keluarga kami!!"

"Makasih ma, sudah mau menerima Maira sebagai anak mama!!" tanpa di sadari air mata Maira jatuh tanpa permisi sehingga membuat Malvin terkejut melihat Maira menangis.

"Segitunya dia sampek harus nangis kayak gitu??"

Gumam Malvin melihat Maira yang mengeluarkan air mata kebahagiaan.

"Malvin papa mau Maira tidur di kamar kamu ya!!"

"Kenapa harus kamar Malvin pa? kan masih banyak kamar tamu!!" Malvin tidak terima jika dia harus satu kamar dengan Maira, apalagi dia laki-laki normal bisa-bisa dia menerkam Maira hidup-hidup.

"Pokoknya papa mau Maira tidur di kamar kamu, jika kamu membantah keinginan papa jangan salah kan papa melakukan hal itu terhadapmu!!"

"Terserah papa!!" Malvin sebenarnya bahagia jika Maira berada di kamarnya tapi dia hanya gengsi untuk mengakuinya kepada kedua orang tuanya.

Waktu terus berjalan, pesta sudah selesai semua orang sudah pulang kecuali keluarga Malvin dan keluarga paman bibinya. Yang masih melapaskan rindu terhadap keluarga, Malvin sedang berbicara dengan sepupunya.

"Wiiiih enak tu, diem-diem udah dapat tunangan cantik!!"

"Resek lo, biasa aja!!" Malvin menampakkan wajah dinginnya kepada sepupunya itu, dan sepupunya itu bernama Devan sanjaya dia seumuran dengan Malvin hanya saja dia lebih jujur akan perasaannya terhadap wanita yang dia cintai saat ini.

"Idiiiih si bos galak awas lo entar kecantol baru tau rasa lo!!"

"Bisa diem enggak!!" Malvin dengan Devan selalu seperti itu tapi mereka saling menyayangi satu sama lain. Devan tunangan terlebih dahulu di bandingkan dengan Malvin, tunangan Devan sangat cantik, baik, dan perhatian.

"Hay, perkenalkan namaku Lina!!"

"Hay Maira!!" Maira kebingungan dengan datangnya gadis cantik terhadapnya, bahkan Lina lebih dewasa dari pada Maira.

"Selamat ya atas pertunangan kalian!!"

"Iya makasih!!" Lina tersenyum melihat sikap Maira yang begitu malu.

"Jangan malu, anggap aja aku temen kamu, dulu aku juga seperti kamu. Tapi lama kelamaan aku mulai terbiasa dengan semuanya!!" memegang tangan Maira "Aku tunangannya Devan sepupunya Malvin, jika kamu butuh sesuatu kamu bisa tanyakan sama aku!!" Maira merasa lega setelah dia berkenalan dengan Lina.

"Makasih ya Lin!!" ketika Maira dan Lina sedang asik ngobrol tiba-tiba Malvin dan Devan menghampiri mereka.

"Lagi pada ngomongin apa sih??"

"Ini sayang Maira akan menjadi temanku, supaya Maira tidak kesepian disini!!" sedangkan Malvin hanya terdiam melihat Maira yang tidak pernah bicara.

"Hay Maira kenalin gue Devan sepupunya Melon!!"

"Melon??" ucap Maira dan Lina sambil melihat kearah Devan sedangkan Malvin hanya mengangkat alisnya dengan perkataan Devan yang tidak masuk akal itu.

"Iya Melon, itu nama penggilan gue buat Malvin!!"

"Apa lo bilang? dasar tomat!!" Maira dan Lina hanya terkekeh melihat mereka berdua berdebat enggak jelas. Malvin terkejut karena Maira sekarang tersenyum karena dari tadi dia hanya diam saja tanpa ada satu katapun.

"Idiiih tomat??"

"Kenapa, enggak terima??" mereka saling tatap dengan tatapan sinis.

"Udah-udah jangan berdebat terus, kalian bukan anak kecil lagi. Malvin sebaiknya lo bawa Maira istirahat sepertinya dia kecapean, dan kamu sayang juga harus istirahat!!" Lina pun langsung menarik tangan Devan "Mai lo istirahat dulu ya, gue ke sana dulu dah!!" Lina pun meninggalkan Malvin dan Maira yang mematung dengan perkataan Lina tadi.

"Ya udah kita ke kamar sekarang!!" ucap Malvin tanpa sadari menarik tangan Maira menuju kamarnya.

"Seharusnya dia di panggil cabe bukan melon, karena sikapnya yang datar, dan pembicaraannya yang pedas itu sama kayak cabe, dia enggak pantes mendapat julukan melon!!"

Gumam Maira yang mengikuti Malvin tanpa ada bantahan apapun.

"Kenapa lo liatin gue kayak gitu??" Tanya Malvin setelah berada di kamar.

"Enggak papa!!" ucapnya sambil duduk di sofa, Maira sudah mulai berani saat berbicara dengan Malvin.

"Dasar cewek aneh!!"

Gumam Malvin sambil melepaskan kemeja dan jasnya dan segera menuju kamar mandi. Sedangkan Maira masih setia duduk di sofa yang ada di kamar Malvin.

"Eh lo, gue mau nanya sama lo. Kok lo mau sih di paksa kayak gitu sama paman bibi lo??"

"Kepo lo!!!" ucapnya sambil bangun untuk menuju kamar mandi tapi Malvin mencegahnya sehingga Maira terjatuh ke dalam pelukan Malvin. Bahkan mereka sempat tatap-tatapan walau hanya sebentar tidak seperti di toilet.

"Waaaahhh sepertinya lo suka jatuh dalam pelukan gue??" Maira yang menyadarinya langsung melepaskan pelukannya, dengan wajah kesal.

"Dasar cowok mesum!!" ucap Maira sambil menepuk jidat Malvin sehingga Malvin kesal dengan sikapnya Maira.

"Lo tu ya??"

"Apa wuueeekk!!!" ucapnya sambil menjulurkan lidahnya karena Malvin tidak bisa menahan Maira lebih lama.

"Liat aja gue akan menghukum lo!!" ucap Malvin sambil mengontak antik leptop nya, sedangkan Maira berada di kamar mandi membayangkan wajah kesalnya Malvin.

"Apa yang akan dia lakuin ya ke aku setelah aku selesai mandi nanti?? gimana kalau dia nanti menerkam ku hidup-hidup?? mati gue!!"

Gumam Maira yang membayangkan wajah Malvin yang siap menerkam mangsanya. Tak lama kemudian Maira memberanikan diri untuk keluar dari kamar mandi, ternyata Malvin sibuk dengan laptopnya.

"Udah mandinya??"

"Udah emang kenapa??" entah dari mana Maira punya nyali untuk menjawab perkataan Malvin.

"Waaaah sekarang udah berani ya??"

"Kalo iya kenapa??" ucap Maira dengan wajah menantang sehingga membuat Malvin langsung menutup laptopnya dan berdiri sambil melangkahkan kaki kearah Maira sehingga membuat Maira ketakutan akan sikap Malvin yang tiba-tiba bangun.

"Waaaah lo sekarang udah punya nyali?? hebat!!"

"Dasar Melon!!" mendengar kata melon Malvin langsung menatap sinis kearah Maira.

"Melon? berarti lo kucing yang akan menjadi mainan gue ya kan??" wajah Maira memerah dan ketakutan tercampur aduk.

"Dasar mesum!!"

"Emang apa salahnya mesum sama tunangan sendiri?? pasti sangat enak? apalagi lo masih polos pasti enak banget ya kan??" lagi-lagi Malvin membuat hati Maira berdetak sangat cepat sehingga dia merasa sesak dan tidak berani menatap wajah Malvin lagi.

"Kenapa enggak berani? tadi bukannya nyalinya udah besar?? kenapa sekarang diam aja??" sambil menghampiri Maira, entah kenapa setiap Malvin merayu Maira pasti Maira akan terdiam tanpa kata-kata.

Terpopuler

Comments

Manusia hidup

Manusia hidup

snife snife
aku mauncium bau bau gagal malam pertama

2021-02-13

4

@khairunnisaica05

@khairunnisaica05

😄😄

2020-10-23

1

RitHa F-a BenkBenk

RitHa F-a BenkBenk

jangan lama" up nya ya thor

2020-06-17

3

lihat semua
Episodes
1 Bab I
2 Bab II
3 Bab III
4 Bab IV
5 Bab V
6 Bab VI
7 Bab VII
8 Bab VIII
9 Bab IX
10 Bab X
11 Bab XI
12 Bab XII
13 Bab XIII
14 Bab XIV
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Bab I
2
Bab II
3
Bab III
4
Bab IV
5
Bab V
6
Bab VI
7
Bab VII
8
Bab VIII
9
Bab IX
10
Bab X
11
Bab XI
12
Bab XII
13
Bab XIII
14
Bab XIV
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!