Hari ini yang di tunggu-tunggu oleh orang tuanya Malvin, kami sedang siap-siap untuk melakukan acara pernikahan mereka berdua, bagi mereka acara itu terlalu cepat sehingga mereka belum ada persiapan apapun, dan semuanya sudah di tanggung oleh papanya Malvin.
"Gue mau nanya sama lo? kenapa lo mau dengan perjodohan ini? lo enggak tahu kan apa yang bibi lo lakuin di balik semua ini?" banyak begitu pertanyaan yang keluar dari Malvin.
"A, a, aku enggak tahu apa yang terjadi, karena bibiku memaksaku untuk menikah denganmu!!"
"Lalu kenapa kenapa lo enggak nolak??"
"Jika aku menolak, nenek akan dalam bahaya!!" ucap Maira dengan memasang wajah sedih akan takut kehilangan neneknya yang sudah merawatnya dari dia kecil.
Tok..................Tok...........Tok......
"Siapa?" ucap Malvin dengan wajah yang enggan menoleh ke arah pintu.
"Semua sudah siap tuan!!"
"Baiklah kami akan segera turun!!" dengan masih menatap Maira yang terus menunduk "Udah enggak usah sedih lo sekarang sudah dapet yang lebih, sebaiknya sekarang kita turun aja!!" ucap Malvin sambil mengulurkan tangan ke arah Maira dan Maira mulai mengangkat wajahnya dan menatap wajah Malvin.
"Ya ampun kenapa dia sangat tampan?? walaupun kadang dia selalu bersikap dingin!!"
Gumam Maira yang terus menatap ketampanannya Malvin sehingga membuat Malvin terheran-heran dengan sikap Maira saat ini yang terus menatapnya.
"Kenapa lo liatin gue kayak gitu??" pertanyaan Malvin membuyarkan lamunan Maira
"Ti....... Tidak lagian siapa yang liatin lo?" setelah itu berdiri tapi tanpa sengaja dia tersandung karena gaun pengantin yang dia pakai terlalu melilit ketanah sehingga ia sedikit kesulitan untuk melangkahkan kakinya. Tapi untungnya Malvin dengan sigap menangkap Maira sehingga mereka saling memandang satu sama lain.
"Makanya kalau jalan itu hati-hati!!" perkataan Malvin membuat Maira kesal karena tadinya saat di bantu Malvin dia melihat ketampanan seorang Malvin. Karena Maira tidak ingin menyusahkan Malvin lagi jadi dia melangkahkan kakinya dengan hati-hati takut sampai dia kesandung lagi.
Setelah tiba di bawah semua orang sudah datang dan acaranya tak kalah mewah dengan acara semalam, bahkan para tamu juga tak kalah banyaknya sehingga mereka berdua kaget akan banyaknya tamu yang hadir. Bahkan Maira yang jarang datang ke acara mewah seperti saat ini merasa canggung apalagi banyak pasang mata yang melihatnya. Tapi berbeda dengan Malvin yang sudah terbiasa dengan semuanya jadi dia tidak merasa canggung ataupun risih.
"Selamat ya brother akhirnya lo nikah juga, bahkan istri lo cantik dari pada mantan lo itu!!" ucap teman Malvin yang berbisik ke telinga Malvin sehingga Malvin tersenyum kecut terhadap temannya itu.
"Jelas dong gadis sepertinya tak pantas mendapat kesempatan kedua!!" Maira yang mendengarnya hanya bingung dengan perkataan suaminya itu.
Semakin larut semakin sepi tinggal anggita keluarga Davin dan Lina pun juga masih berada di sana dan menghampiri Maira yang sedikit kesulitan saat berjalan.
"Mai selamat ya, sekarang sudah resmi jadi istrinya Malvin!!"
"Makasih kak Lina!!"
"Kok kakak sih, panggil Lina aja lagi pula kan kita seumuran!!" Devan hanya tertawa dengan sikap Maira yang salah tingkah saat itu.
"Ya sudah sebaiknya kalian istirahat sana pasti kalian capek!!" ucap mama Malvin dari arah belakang agar mereka mengakhiri pembicaraan mereka.
"Iya mam!!" ucap Malvin yang tahu maksud dari perkataan mamanya, tanpa di sadari Malvin menggandeng tangan Maira sehingga orang yang melihatnya sangat bahagia karena Malvin mulai menerima Maira. Setelah tiba di kamar Malvin melepaskan tangan Maira, sedangkan Maira terlihat malu karena dari tadi Malvin memegang tangannya dengan penuh kasih sayang. Tapi setelah di kamar Malvin dan Maira berdebat, sehingga mereka tak tahu kalau Devan dan Lina tidak sengaja mendengar pertengkaran mereka.
"Lo tidur di tempat tidur gue aja, biar gue yang tidur di sofa!!" sedangkan Devan hanya tersenyum mendengar perkataan mereka secara dia pernah mengalami hal yang sama.
"Kenapa kamu senyum-senyum gitu?" Tanya Lina kepada suaminya Devan.
"Kamu ingat malam pertama kita? kita kan sama kayak mereka nikah karena perjodohan kan??"
"Iya aku ingat tapi kan seiring berjalannya waktu kita mulai menerima satu sama lain." mendengar perkataan istrinya Devan langsung memeluk istrinya dengan erat.
"Aku mencintaimu melebihi segalanya!!" ucapnya sambil mencium leher istrinya sehingga membuat Lina tidak bisa menolaknya. Sedangkan Maira masih berdebat akan tempat tidur, Maira bersi keras untuk tidur di sofa sedangkan Malvin melarangnya.
"Pokoknya aku mau tidur di sofa!!"
"Terserah lo, percuma juga gue ngelarang lo, lo pasti enggak akan mendengarnya!!" ucap Malvin sambil melangkahkan kaki ke kamar mandi. Sedangkan Maira kesal karena dia menikah dengan orang tidak dia suka, lain dengan Malvin saat di kamar mandi dia malah tertawa karena melihat Maira cemberut akan perkataannya.
"Ternyata Maira cantik juga kalau diliat-liat apalagi kalau dia memakai gaun yang tadi sangat mempesona!!!"
Gumam Malvin sambil senyum-senyum sendiri, setelah Malvin keluar dari kamar mandi dia melihat Maira kesusahan untuk membuka resleting gaunnya.
"Malvin boleh minta tolong enggak??" ucap Maira dengan wajah takut kalau Malvin akan menolak permintaannya.
"Baiklah dengan satu syarat, lo harus tidur di sebelah gue gimana??" Maira terdiam akan permintaan Malvin untuk tidur di sebelah malvin.
"Ba.......Baiklah, tapi jangan macem-macem ya??" Malvin tersenyum sinis.
"Memangnya kenapa lagi pula kan sekarang kita suami istri ya kan??"
"E.....E...Emang tapi kan aku masih mau sekolah jadi jangan macem-macem!!!" Malvin mulai kesal dengan sifat Maira yang terus melarangnya.
"Iya, iya gue enggak bakal nyentuh lo puas??" sambil membuka resleting gaun yang di pakai Maira setelah terbuka Malvin terkejut melihat tubuh Maira yang bagian belakang yang sangat putih mulus tapi setelah itu Maira langsung pergi ke kamar mandi. Sedangkan Malvin masih saja termenung akan apa yang dia lihat barusan. Tak lama kemudian Maira keluar dari kamar mandi menggunakan baju tidur berwarna hijau dengan bermotif bunga, bahkan wajahnya yang begitu indah tanpa ada polesan riasan di wajahnya, wajahnya cantik alami. Setelah Maira duduk di samping Malvin keheningan pun terjadi, salah satu dari mereka masih enggan untuk memulai bicara sampai akhirnya Malvin memecahkan keheningan dengan memulai berbicara terlebih dahulu kepada Maira.
"Lo kapan akan masuk sekolah lagi?"
"Tadi kata papa, gue bisa mulai sekolah lagi lusa!!!"
"Oh, kenapa lo enggak berhenti aja sih??" ucapan Malvin membuat Maira merasa tidak ada kesempatan lagi untuk meraih impiannya.
"Gue cuman pengen nge wujutin impian gue doang, lagian kan enam bulan lagi gue udah lulus!!!"
"Setelah lo lulus, lo mau kemana??"
"Dulu pengen kuliah, tapi sepertinya itu hanya sebatas ingin saja apa lagi sekarang status ku sudah menjadi istri orang!!!" ucap Maira yang tak lagi bisa menahan air matanya itu, sehingga mengalir di pipi mulusnya itu.
"Maira dengerin gue, lo sekarang memang berstatus istri gue, tapi bukan berarti gue akan mengekang lo!!!" Malvin menghela nafas sebelum melanjutkan ucapan nya" Atau gini aja gimana kalau kita buat perjanjian??" ucap Malvin membuat Maira terdiam dan seperti sedang mencerna akan perkataan suami nya dan berusaha menenangkan perasaannya yang sedang kacau saat ini.
"Perjanjian apa??"
"Gue kasih lo kebebasan dan berhak nge wujutin impian lo tapi dengan syarat lo harus izin sama gue, karena lo sekarang adalah tanggung jawab gue!!!" entah apa yang membuat Malvin berfikiran dewasa, padahal dia di kategorikan anak manja yang masih tergantung akan orang tua.
"Kalau enggak izin??"
"Kalau enggak izin lo dapat hukuman dari gue, karena pasti mama sama papa bakal nanya sama gue lo kemana sama siapa dan dimana. Kalau gue enggak tahu gue bakal kena omelan!!!" melihat ekspresi Malvin yang cemberut membuat Maira tersenyum dan Maira sudah mulai tidak bersedih lagi.
"Tapi? Emangnya enggak papa??"
"Ya enggak papah la, gue anterin lo ke tempat tujuan dan jemput lo setelah selesai gimana?? meski pulang malam sekalipun enggak papah asal jelas tujuannya!!!" Maira hanya mengangguk-angguk tandanya ia mengerti akan ucapan dari Malvin.
"Ok tapi gimana kalau temen-temen gue nanya, kok lo bisa naik mobil mewah lagi lo jual diri ya?? yang ada reputasi gue makin hancur!!!"
"Oh masalah itu, ya lo bilang aja gue sepupu lo atau terserah lo yang penting mereka percaya!!" mereka terus berbicara hingga larut malam, saking asiknya mereka berbicara di tengah-tengah obrolan mereka tanpa di sadari Maira tertidur, sedangkan Malvin yang melihat Maira tertidur sangat jengkel karena dia merasa di abaikan oleh Maira.
"Dasar ni cewek, berarti dari tadi gue bicara sendiri dong wah kelewatan ni cewek, untung lo cantik kalau enggak gue tendang lo!!!" karena emosi Malvin berusaha untuk menenangkan dirinya agar tidak terbawa emosi dan mulai memejamkan mata agar emosinya menghilang.
🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺
Maaf ya up nya lama author lagi pusing merangkai katanya supaya kalian makin suka sama ceritanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Manusia hidup
nah loh tukan baunya udah kecium gagal
2021-02-13
2
Asylla Bin Agung
td katanya sekolah kurang 2 bulan lulus sekarng kurang 6 bln yg bner yg mna thor😁😁😁
2020-10-17
2
Nia Nia
maaf ya waktu lina kenalan dengan maira dia bilang tunangan. tapi pas malvin maira nikah di bilang istrti. bahas MP lg
2020-10-16
2