Setelah selesai Malvin pun ke luar dari kamar mandi melihat Maira masih tertunduk karena perkataan Malvin yang kasar terhadapnya.
"Mai sebaiknya kamu mandi dulu sana!!" dengan nada lembut sehingga membuat Maira mengangkat wajahnya dan menatap Malvin yang memiliki sikap berubah-ubah. Maira hanya mengangguk, ketika beranjak pergi tiba-tiba Maira kepleset dengan sigap Malvin langsung menarik tangan Maira tapi naasnya mereka tetap terjatuh, sehingga tatapan mereka saling bertemu.
"Mai mulai sekarang kita harus saling terbuka!!" Maira mengangguk tanda mengiyakan perkataan Malvin, karena mendapat anggukan itu Malvin tersenyum.
"E hem!!" Maira berdehem agar Malvin bangun karena Maira merasa Malu jika mereka terus seperti itu.
"Kenapa pipi kamu jadi merah gitu?? kamu sakit??" mendengar perkataan itu Maira sontak menutup wajahnya dengan tangannya sedangkan Malvin melihat sikap Maira hanya tersenyum. Malvin pun duduk di tempat di mana mereka terjatuh, sedangkan Maira masih dalam posisinya membuat Malvin memiliki ide jahilnya.
"Kenapa?? apakah kamu masih mau lebih??" mendengar itu sontak Maira langsung duduk dan menatap Malvin yang sedari tadi tersenyum Maira melihatnya merasa kesal kepada Malvin yang sedari terus tersenyum.
"Tau ah aku mau mandi!!" saat Maira ingin berdiri tiba-tiba tangannya tertarik oleh Malvin hingga Maira duduk di pangkuan Malvin. Mereka saling tatap menatap satu sama lain sehingga tanpa sadar wajah Malvin semakin mendekat dengan wajah Maira, lalu Maira pun menutup mata Malvin melihat Maira yang menutup mata tersenyum. (cup) Malvin pun mencium Maira (ya bagaimana mestinya suami istri ya 😊)
"Aku mencintai mu!! (cup)" kali ini Malvin mengungkapkan rasa cintanya kepada Maira. Malvin pun melepas ciumannya dan mencium kening Maira lagi-lagi Malvin tersenyum karena Maira benar-benar sangat malu dengan perlakuan Malvin. Melihat Maira yang malu atas perlakuannya Malvin pun langsung memeluk Maira yang masih berada dalam pangkuannya.
"Aku berjanji akan membuat mu bahagia, karena aku tidak ingin melihat istri cantik ku menangis!!"
"Terima kasih!!" ucap Maira sehingga membuat Malvin melepas pelukannya karena merasa tidak puas dengan jawabannya Maira.
"Udah itu doang?? enggak bilang apa gitu, selain makasih??"
"Emang apa??" mendengar ucapan Maira, Malvin tepok jidat karena Maira benar-benar polos pikir Malvin.
"Ya sudah sebaiknya kamu mandi atau kamu mau kita melanjutkan yang lebih??" ucap Malvin sambil menaik turunkan alisnya karena Maira sangat betah berada dalam pangkuan Malvin. Maira mendengar itu langsung berdiri dan meninggalkan Malvin yang Masih duduk di tempat.
"Ya allah kenapa hati ku jadi berdetak tak karuan gini setelah mendengar ucapan Malvin barusan?? apa iya aku sudah jatuh cinta kepadanya??" batin Maira sambil senyum-senyum sendiri ketika mengingat perlakuan Malvin terhadapnya. Malvin keluar kamar duluan menghampiri keluarganya di ruang keluarga.
"Kalian pada kenapa?? liat aku kok kayak liat hantu??" tanya Malvin merasa heran karena semua orang melihat ke arah Malvin seolah-olah Malvin pelaku kejahatan.
"Lo kapan nyusul??" pertanyaan Devan membuat Malvin tidak mengerti.
"Malvin kapan kamu akan memberikan mama sama papa cucu??" Malvin kaget mendengar penuturan mamanya untuk masalah cucu karena pasalnya Malvin sama Maira baru saja memulai cinta mereka. Bahkan Malvin tidak tau apakah Maira mencintainya atau tidak sebabnya karena Maira tidak membalas jawabannya tadi.
"Nanti mam lagian kan Maira masih sekolah biarkan di fokus sekolah dulu!!" ucap Malvin karena dia tidak mau jika Maira merasa tertekan akan keinginan orang tuan nya itu. Maira sebelum turun menemui mereka mendengar keinginan orang tuanya itu dan yang di katakan Malvin memang benar kalau dirinya masih sekolah jadi harus fokus dulu dengan sekolahnya. Tadinya Maira ingin bergabung dengan mereka tapi niatnya ia urungkan karena dia tidak mau mereka mendesaknya.
"Kenapa jadi makin rumit?? apakah aku berhenti aja ya sekolah?? agar keinginan mereka terwujud??" batin Maira tanpa sadar Malvin sudah berasa di sampingnya.
"Mai apa yang kamu pikirkan??" karena tiba-tiba ada suara Maira kaget sontak melihat ke arah sumber suara.
"Malvin sejak kapan kamu ada disini??"
"Sejak tadi, kamu nge lamunin apa??" Setiap kali Malvin bertanya pasti tidak ada jawaban dari Maira. "Kenapa enggak jawab?? bukankah kita sudah janji kalau akan terbuka satu sama lain??" mendengar itu Maira duduk menghadap ke arah Malvin dan menatap nya dengan penuh keseriusan.
"Mmm, apa aku berhenti aja ya sekolah??" Malvin mendengar penuturan Maira tak habis pikir akan pikiran Maira saat ini.
"Kenapa mau berhenti?? aku masih sanggup buat biayain kamu sekolah bahkan kuliah sekalipun aku masih sanggup!!"
"Untuk, untuk......!!" Malvin merasa gemas karena Maira terlihat sangat ragu untuk terbuka akan dirinya.
"Untuk nga bulin permintaan mama?? iya kan??" sontak Maira kali ini di buat takjub oleh Malvin karena tau akan pemikiran Maira.
"Da.. dari mana kamu tau??" Malvin tersenyum karena ternyata benar Maira memikirkan keinginan mamanya sontak memiliki ide jahil saat bersamanya.
"Bagaimana kalau kita kabulkan keinginan mama??" ucapnya sambil mendekat ke arah Maira, Maira melihat tingkah Malvin kebingungan saat Malvin mendekatkan diri karena Maira tau akan maksud perkataan Malvin akan keinginan mamanya.
"Ta-tapi aku??"
"Kamu mau menolak keinginan suami??" Maira terdiam setelah Malvin bertanya. "Dosa lo kalau keinginan suami di tolak??" Maira terlihat seperti orang kebingungan sedangkan Malvin menahan tawanya sedari tadi.
"Aku tau, tapi aku takut??"
"Takut kenapa??" ucap Malvin sambil mengangkat dagu Maira agar dia menatap Malvin saat bicara.
"Aku takut kamu ninggalin aku!!" ucap Maira langsung memeluk Malvin, sedangkan Malvin yang mendengar perkataan Maira tersenyum lalu membalas pelukan istrinya itu.
"Kenapa harus takut?? aku janji tidak akan meninggalkan mu!!" sambil mencium ujung kepala istrinya agar Maira lebih tenang dan tidak bersedih lagi. Malvin melepas pelukannya dan memegang wajahnya.
"Aku sayang sama kamu, dan aku tidak akan meninggalkan mu. Bahkan aku tidak akan membiarkan orang merusak hubungan kita!!" mendengar itu Maira menangis Malvin pun menghapus air matanya. Setelah itu Malvin mencium kening Maira, lalu beralih ke kedua pipi Maira, kedua mata Maira, hidung Maira dan yang terakhir adalah bibir Maira. Maira yang sudah memejamkan mata sejak mendapat ciuman di keningnya istrinya. Kali ini Malvin benar-benar tidak bisa menahan hasratnya lagi, dia pun berbisik di telinga Maira dengan suara yang lembut.
"Aku mau sekarang!!" mendengar itu hati Maira merasa berbunga-bunga walau ada rasa takut, Maira pun mengangguk akan permintaan Malvin. Setelah terbuka semuanya tiba-tiba ada suara ketukan pintu.
Tok........ Tok......... Tok........
"Tuan muda makan malam sudah siap!!" mendengar itu Malvin sangat kesal karena dia harus menahan hasratnya yang sudah memuncak tapi harus di hentikan karena si pengacau. Malvin berdiri dengan kesal menuju ke pintu, setalah pintu terbuka Malvin menatap asisten rumah tangganya itu dengan tatapan mematikan sehingga asisten rumah tangga itu terlihat ketakutan.
(Yang pastinya tadinya yang terbuka sudah di pakai kembali ya guys hehehe, takutnya kalian berpikiran bahwa buka pintu tapi hahaha ngerti kan maksud author hihihi)
"Nanti kami akan turun!!" dengan nada datarnya dan menutup pintunya dengan keras. Maira yang malihat Malvin kesal, Maira langsung memeluknya dari belakang.
"Sudah jangan Marah, nanti cepet tua lo!!" Malvin mendapat perlakuan itu dari Maira tersenyum, bahkan amarahnya padam seketika.
Mohon maaf jika ada ke salah an kata atau ejaan mohon di maklumi author masih baru belajar 😘😘
Jangan lupa like, komen, vote sama love ❤ nya ya 😘😘
Terima kasih yang sudah Mampir jangan bosan ya sama ceritanya 😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Roha Yati
👍👍
2021-07-23
1
Diah Isnawati Dewi
Aaa gemes🤣
2021-06-10
1
Sariyati Sariyati
lanjut
2020-10-24
1