Keanehan Malvin membuat Maira memiliki banyak pertanyaan tapi sayangnya dia hanya bisa diam tanpa bertanya karena dia tau kalau Malvin tidak suka jika di tanya.
"Maira dengarkan aku, aku ingin memperbaiki hubungan ku dengan mu!!" ucapnya bebisik di telinga Maira, Maira yang mendengarnya kaget karena Malvin benar-benar sangat aneh baginya.
"Emmm, baiklah!!!"
"Terima kasih!!" ucap Malvin makin mengeratkan pelukannya kepada Maira, sedangkan Devan yang sudah selesai membuat rujak dengan sesuai keinginan istrinya .
"Sayang ini rujaknya sudah jadi!!" saat Lina melihat rujak buatan suaminya terkejut karena amburadul sedangkan Devan hanya cengegesan, ketika Lina mencoba rujak buatan suaminya dengan ragu namun setelah mencoba Lina berbinar-binar sambil memeluk Devan.
"Makasih sayang rujaknya enak!!" Devan mendengar ucapan istrinya tidak percaya, karena rasa penasarannya Devan langsung mencoba masakan sendiri dan betapa terkejutnya Devan dengan rasanya rujak buatannya itu, asin, manis pedas tak karuan. Devan spontan langsung mengambil rujak dari tangan Lina agar dia tidak memakan rujak yang rasanya amburadul itu.
"Loh mau di bawa kemana??" tanya Lina karena Devan mengangkat piring yang berisi rujak buatannya.
"Yang ini mau aku buang sayang, lebih baik beli aja!!"
"Enggak mau, aku maunya yang itu!!" dengan manjanya dia meminta agar Devan tidak membuang rujak buatannya itu.
"Sayang ini enggak layak buat di makan!!"
"Tapi aku maunya yang itu!!" sambil menunjuk ke arah rujak yang di pegang oleh suaminya. Devan masih dalam pendiriannya sedangkan Malvin Dan Maira masih dalam pelukannya Malvin tiba-tiba mendengar suara ke gaduhan merekapun melepas pelukannya dan melihat keluar di mana ada suara ke gaduhan tersebut.
"Ada apa sih kok ribut-ribut di luar!!" ucap Malvin sambil melangkahkan kakinya keluar kamar menuju sumber suara dan di ikuti oleh Maira. Setelah tiba di tempat suara ke gaduhan itu Lina terlihat sedang memohon kepada suaminya sedangkan Devan masih kekeh dengan pendiriannya agar istrinya tidak memakan rujak buatannya.
"Ada apa sih??" tanya Malvin yang sudah berada di samping mereka.
"Ini si Lina mau makan rujak yang rasanya amburadul!!!" ucap Devan agar Malvin dan Maira tidak salah paham dengan ulah mereka.
"Aku maunya yang itu, lagian rasanya enak kok!!"
"Enak apanya?? rasa amburadul kayak gini kamu bilang enak??" ucap Devan tak kalah sewot dengan istrinya, Maira yang melihat situasi saat ini sangat yakin kalau Lina sedang hamil. Tanpa berfikir panjang Maira langsung mengambil piring yang ada di tangan Devan dan memberikan kepada Lina, Lina pun langsung tersenyum senang karena dia bisa memakan rujak buatan suaminya.
"Devan kan udah gue bilang kalau Lina lagi ngidam jadi semua keinginannya harus di turuti. Bagaimana kalau seandainya Lina bener-bener hamil dan keinginannya tidak di turuti bisa-bisa anaknya ileran!!!" Devan terdiam setelah mendengar perkataan dari Maira, Malvin melihat Maira yang mengomeli Devan hanya tersenyum karena Devan tidak bisa apa-apa, sedangkan Lina masih fokus dengan rujak buatan suaminya.
"Baiklah selagi dia suka aku tidak masalah!!" ucapnya sambil melihat ke arah istrinya dan ternyata rujak buatannya udah ludes abis, Devan, Malvin dan Maira kaget karena melihat Lina yang menghabis kan rujak dalam sekejap mata.
"Lin lo kesurupan apa gimana??? cepat banget??" ucap Malvin karena tidak percaya dengan kelakuan Lina yang biasanya anggun tiba-tiba menjadi orang yang sangat rakus.
"Sorry-sorry abisnya enak banget!!" ucap Lina sambil cengengesan mendapat pertanyaan itu dari Malvin.
"Sayang kamu enggak papa kan?? perut kamu mules enggak??" ucap Devan panik karena istrinya memakan rujak yang rasanya amburadul itu.
"Aku enggak papa sayang, makasih ya udah buatin rujak, makin cinta deh!!! (cup)" ucap lina sambil mencium pipi Devan, Devan mendengar ucapan Lina hanya mengangguk, meski rasa takutnya masih menyelimuti hatinya.
"Ya udah sebaiknya lo istirahat aja Lin!!!" ucap Maira dan Lina mengangguk sebagai jawabannya setelah itu mereka mereka menuju ke kamar masing-masing, sedangkan Malvin dan Maira masih terdiam walau mereka sudah mulai dari awal tapi rasa canggung yang mereka rasakan masih ada.
"Mai aku mau nanya sama kamu!!"
"Mau nanya apa??" ucap Maira yang mendengar Malvin ingin bertanya sehingga Maira sedikit gugup dengan perlakuan Malvin kepadanya.
"Kamu nyesel enggak nikah sama aku???"
"Entahlah???" Malvin mendengar jawaban Maira mendengus kesal dan Maira masih belum tau dengan perasaannya yang sebenarnya.
"Mmm, ya sudah sebaiknya kita tidur, karena besok pagi-pagi kita akan pulang. Karena besok lusa kamu udah mulai sekolah lagi kan??" Karena Malvin tidak mau berdebat lagi dengan Maira, Malvin lebih memilih untuk tidur. Sedangkan Maira hanya mengangguk lalu mereka pun langsung tertidur dalam lelapnya malam.
🌸🌸🌸🌸🌸
Jam 06.00 mereka bangun dan langsung mandi secara bergantian, sedangkan Devan dan Lina sedang berdebat di dalam kamar.
"Sayang aku enggak mau pulang!!"
"Sayang kita harus pulang karena nanti siang nanti aku ada meeting!!!" Devan berusaha memberi pengertian kepada istrinya agar mau pulang.
"Ya sudah kamu aja yang pulang sana, aku masih mau di sini!!!" ucap Lina dengan wajah cemberut, karena Devan tidak mau menuruti keinginannya. Devan kebingungan karena Lina kali ini benar-benar, Maira dan Malvin sudah berada di depan pintu kamar Devan dan Lina masih terdiam di dalam kamar.
"Kenapa??" Tanya Maira karena Malvin hanya diam tidak mengetuk pintu kamar Devan.
"Firasat aku enggak enak!!"
"Ya sudah kita tunggu di bawah saja, kalau firasat kamu enggak enak!!!" tapi Malvin masih terdiam."Vin apakah kamu akan terdiam disini terus sampek mereka keluar???" tanya Maira lagi sehingga membuat Malvin menoleh ke arah Maira.
Tok..........Tok.........Tok.........
"Van, Devan lo udah bangun belum??" ucap Malvin sambil mengetok pintu kamar Devan, tak lama kemudian pintu kamar terbuka.
Ceklek............
"Kalian?? ada apa??"
"Lo kenapa?? muka kok lesu gitu??" tanya Malvin karena muka Devan terlihat sangat lesu.
"Kayaknya gue enggak ikut balik hari ini deh!!" Malvin kaget dengan perkataan Devan yang tak jadi pulang.
"Kenapa?? kan nanti ada meeting sama klayen, terus gimana jadinya kalau lo enggak pulang??" tanya Malvin membuat Devan bingung, secara dia tidak mau mengecewakan istrinya tapi disisi lain dia masih ada tugas di kantor yang harus di selesain.
"Entahlah gue bingung!!"
"Kan sudah ku bilang tadi kalau mau pulang ya pulang aja, aku disini sendirian enggak papa kok!!" ucap Lina membuat Maira dan Malvin kaget karena ulahnya.
"Lina, ok kita enggak jadi pulang, Malvin sorry gue enggak bisa bantuin lo nanti siang!!!" Devan benar-bener kebingungan saat menghadapi sikap Lina seperti anak kecil.
"Lina, gue tau lo masih pengen di sini, tapi apa lo enggak kasihan sama gue??" Malvin mencoba untuk merayu Lina agar mau pulang bersama dengan mereka, karena Malvin tau kalau Devan saat ini sedang frustasi akan permintaan istrinya itu.
"Gini aja kalau emang Lina masih mau disini ya sudah biar aku yang nemenin, kalian selesain dulu urusan kantor kalian!!" mereka bertiga terdiam setelah mendengar ucapan Maira.
"Sebenarnya gue enggak setuju jika kalian berdua disini tanpa ada pengawasan dari kita!!"
"Hmm, ya udah iya kita pulang!!" Lina pasrah dengan semuanya karena Lina tidak mau merepotkan Maira. Sedangkan Devan yang melihat sikap istrinya mulai berubah langsung menghampiri istrinya dan memeluknya.
"Maaf aku tidak bermaksud untuk tidak mengabulkan keinginanmu, andai saja itu bukan meeting aku pasti akan memilih menuruti keinginan mu!!!" ucapnya enggan untuk melepas pelukan istrinya itu, Maira yang melihatnya agak sedikit lega karena mereka berdua sudah mulai berbaikan.
maaf kalau author sering telat up nya 🙏🙏
Jangan lupa like, comen dan vote ya kakak
Karena dukungan kakak sangatlah berharga bagiku.
Terima kasih 😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Roha Yati
semangat 💪💪 Thor 👍
2021-07-23
1
Tha Tha Arta
tulisannya banyak yg salah trs
2021-04-01
2
nanaa
aku suka banget ama ceritanya, bagus pokoknya👍👍👍👍👍
2020-09-05
4