Bab IX

Keanehan Malvin membuat Maira memiliki banyak pertanyaan tapi sayangnya dia hanya bisa diam tanpa bertanya karena dia tau kalau Malvin tidak suka jika di tanya.

"Maira dengarkan aku, aku ingin memperbaiki hubungan ku dengan mu!!" ucapnya bebisik di telinga Maira, Maira yang mendengarnya kaget karena Malvin benar-benar sangat aneh baginya.

"Emmm, baiklah!!!"

"Terima kasih!!" ucap Malvin makin mengeratkan pelukannya kepada Maira, sedangkan Devan yang sudah selesai membuat rujak dengan sesuai keinginan istrinya .

"Sayang ini rujaknya sudah jadi!!" saat Lina melihat rujak buatan suaminya terkejut karena amburadul sedangkan Devan hanya cengegesan, ketika Lina mencoba rujak buatan suaminya dengan ragu namun setelah mencoba Lina berbinar-binar sambil memeluk Devan.

"Makasih sayang rujaknya enak!!" Devan mendengar ucapan istrinya tidak percaya, karena rasa penasarannya Devan langsung mencoba masakan sendiri dan betapa terkejutnya Devan dengan rasanya rujak buatannya itu, asin, manis pedas tak karuan. Devan spontan langsung mengambil rujak dari tangan Lina agar dia tidak memakan rujak yang rasanya amburadul itu.

"Loh mau di bawa kemana??" tanya Lina karena Devan mengangkat piring yang berisi rujak buatannya.

"Yang ini mau aku buang sayang, lebih baik beli aja!!"

"Enggak mau, aku maunya yang itu!!" dengan manjanya dia meminta agar Devan tidak membuang rujak buatannya itu.

"Sayang ini enggak layak buat di makan!!"

"Tapi aku maunya yang itu!!" sambil menunjuk ke arah rujak yang di pegang oleh suaminya. Devan masih dalam pendiriannya sedangkan Malvin Dan Maira masih dalam pelukannya Malvin tiba-tiba mendengar suara ke gaduhan merekapun melepas pelukannya dan melihat keluar di mana ada suara ke gaduhan tersebut.

"Ada apa sih kok ribut-ribut di luar!!" ucap Malvin sambil melangkahkan kakinya keluar kamar menuju sumber suara dan di ikuti oleh Maira. Setelah tiba di tempat suara ke gaduhan itu Lina terlihat sedang memohon kepada suaminya sedangkan Devan masih kekeh dengan pendiriannya agar istrinya tidak memakan rujak buatannya.

"Ada apa sih??" tanya Malvin yang sudah berada di samping mereka.

"Ini si Lina mau makan rujak yang rasanya amburadul!!!" ucap Devan agar Malvin dan Maira tidak salah paham dengan ulah mereka.

"Aku maunya yang itu, lagian rasanya enak kok!!"

"Enak apanya?? rasa amburadul kayak gini kamu bilang enak??" ucap Devan tak kalah sewot dengan istrinya, Maira yang melihat situasi saat ini sangat yakin kalau Lina sedang hamil. Tanpa berfikir panjang Maira langsung mengambil piring yang ada di tangan Devan dan memberikan kepada Lina, Lina pun langsung tersenyum senang karena dia bisa memakan rujak buatan suaminya.

"Devan kan udah gue bilang kalau Lina lagi ngidam jadi semua keinginannya harus di turuti. Bagaimana kalau seandainya Lina bener-bener hamil dan keinginannya tidak di turuti bisa-bisa anaknya ileran!!!" Devan terdiam setelah mendengar perkataan dari Maira, Malvin melihat Maira yang mengomeli Devan hanya tersenyum karena Devan tidak bisa apa-apa, sedangkan Lina masih fokus dengan rujak buatan suaminya.

"Baiklah selagi dia suka aku tidak masalah!!" ucapnya sambil melihat ke arah istrinya dan ternyata rujak buatannya udah ludes abis, Devan, Malvin dan Maira kaget karena melihat Lina yang menghabis kan rujak dalam sekejap mata.

"Lin lo kesurupan apa gimana??? cepat banget??" ucap Malvin karena tidak percaya dengan kelakuan Lina yang biasanya anggun tiba-tiba menjadi orang yang sangat rakus.

"Sorry-sorry abisnya enak banget!!" ucap Lina sambil cengengesan mendapat pertanyaan itu dari Malvin.

"Sayang kamu enggak papa kan?? perut kamu mules enggak??" ucap Devan panik karena istrinya memakan rujak yang rasanya amburadul itu.

"Aku enggak papa sayang, makasih ya udah buatin rujak, makin cinta deh!!! (cup)" ucap lina sambil mencium pipi Devan, Devan mendengar ucapan Lina hanya mengangguk, meski rasa takutnya masih menyelimuti hatinya.

"Ya udah sebaiknya lo istirahat aja Lin!!!" ucap Maira dan Lina mengangguk sebagai jawabannya setelah itu mereka mereka menuju ke kamar masing-masing, sedangkan Malvin dan Maira masih terdiam walau mereka sudah mulai dari awal tapi rasa canggung yang mereka rasakan masih ada.

"Mai aku mau nanya sama kamu!!"

"Mau nanya apa??" ucap Maira yang mendengar Malvin ingin bertanya sehingga Maira sedikit gugup dengan perlakuan Malvin kepadanya.

"Kamu nyesel enggak nikah sama aku???"

"Entahlah???" Malvin mendengar jawaban Maira mendengus kesal dan Maira masih belum tau dengan perasaannya yang sebenarnya.

"Mmm, ya sudah sebaiknya kita tidur, karena besok pagi-pagi kita akan pulang. Karena besok lusa kamu udah mulai sekolah lagi kan??" Karena Malvin tidak mau berdebat lagi dengan Maira, Malvin lebih memilih untuk tidur. Sedangkan Maira hanya mengangguk lalu mereka pun langsung tertidur dalam lelapnya malam.

🌸🌸🌸🌸🌸

Jam 06.00 mereka bangun dan langsung mandi secara bergantian, sedangkan Devan dan Lina sedang berdebat di dalam kamar.

"Sayang aku enggak mau pulang!!"

"Sayang kita harus pulang karena nanti siang nanti aku ada meeting!!!" Devan berusaha memberi pengertian kepada istrinya agar mau pulang.

"Ya sudah kamu aja yang pulang sana, aku masih mau di sini!!!" ucap Lina dengan wajah cemberut, karena Devan tidak mau menuruti keinginannya. Devan kebingungan karena Lina kali ini benar-benar, Maira dan Malvin sudah berada di depan pintu kamar Devan dan Lina masih terdiam di dalam kamar.

"Kenapa??" Tanya Maira karena Malvin hanya diam tidak mengetuk pintu kamar Devan.

"Firasat aku enggak enak!!"

"Ya sudah kita tunggu di bawah saja, kalau firasat kamu enggak enak!!!" tapi Malvin masih terdiam."Vin apakah kamu akan terdiam disini terus sampek mereka keluar???" tanya Maira lagi sehingga membuat Malvin menoleh ke arah Maira.

Tok..........Tok.........Tok.........

"Van, Devan lo udah bangun belum??" ucap Malvin sambil mengetok pintu kamar Devan, tak lama kemudian pintu kamar terbuka.

Ceklek............

"Kalian?? ada apa??"

"Lo kenapa?? muka kok lesu gitu??" tanya Malvin karena muka Devan terlihat sangat lesu.

"Kayaknya gue enggak ikut balik hari ini deh!!" Malvin kaget dengan perkataan Devan yang tak jadi pulang.

"Kenapa?? kan nanti ada meeting sama klayen, terus gimana jadinya kalau lo enggak pulang??" tanya Malvin membuat Devan bingung, secara dia tidak mau mengecewakan istrinya tapi disisi lain dia masih ada tugas di kantor yang harus di selesain.

"Entahlah gue bingung!!"

"Kan sudah ku bilang tadi kalau mau pulang ya pulang aja, aku disini sendirian enggak papa kok!!" ucap Lina membuat Maira dan Malvin kaget karena ulahnya.

"Lina, ok kita enggak jadi pulang, Malvin sorry gue enggak bisa bantuin lo nanti siang!!!" Devan benar-bener kebingungan saat menghadapi sikap Lina seperti anak kecil.

"Lina, gue tau lo masih pengen di sini, tapi apa lo enggak kasihan sama gue??" Malvin mencoba untuk merayu Lina agar mau pulang bersama dengan mereka, karena Malvin tau kalau Devan saat ini sedang frustasi akan permintaan istrinya itu.

"Gini aja kalau emang Lina masih mau disini ya sudah biar aku yang nemenin, kalian selesain dulu urusan kantor kalian!!" mereka bertiga terdiam setelah mendengar ucapan Maira.

"Sebenarnya gue enggak setuju jika kalian berdua disini tanpa ada pengawasan dari kita!!"

"Hmm, ya udah iya kita pulang!!" Lina pasrah dengan semuanya karena Lina tidak mau merepotkan Maira. Sedangkan Devan yang melihat sikap istrinya mulai berubah langsung menghampiri istrinya dan memeluknya.

"Maaf aku tidak bermaksud untuk tidak mengabulkan keinginanmu, andai saja itu bukan meeting aku pasti akan memilih menuruti keinginan mu!!!" ucapnya enggan untuk melepas pelukan istrinya itu, Maira yang melihatnya agak sedikit lega karena mereka berdua sudah mulai berbaikan.

maaf kalau author sering telat up nya 🙏🙏

Jangan lupa like, comen dan vote ya kakak

Karena dukungan kakak sangatlah berharga bagiku.

Terima kasih 😘😘

Terpopuler

Comments

Roha Yati

Roha Yati

semangat 💪💪 Thor 👍

2021-07-23

1

Tha Tha Arta

Tha Tha Arta

tulisannya banyak yg salah trs

2021-04-01

2

nanaa

nanaa

aku suka banget ama ceritanya, bagus pokoknya👍👍👍👍👍

2020-09-05

4

lihat semua
Episodes
1 Bab I
2 Bab II
3 Bab III
4 Bab IV
5 Bab V
6 Bab VI
7 Bab VII
8 Bab VIII
9 Bab IX
10 Bab X
11 Bab XI
12 Bab XII
13 Bab XIII
14 Bab XIV
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Bab I
2
Bab II
3
Bab III
4
Bab IV
5
Bab V
6
Bab VI
7
Bab VII
8
Bab VIII
9
Bab IX
10
Bab X
11
Bab XI
12
Bab XII
13
Bab XIII
14
Bab XIV
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!