Maira bingung kenapa Malvin membawanya ke dalam mobil, Maira hanya diam saat Malvin membuka pintu mobilnya. Dan Maira tau apa maksud Malvin membuka kan pintu mobil itu tandanya Malvin ingin Maira masuk tapi sayangnya Maira tidak tau Malvin akan membawanya kemana. Sedangkan Maira tak berani bertanya kepada Malvin, Maira takut kalau Malvin akan tambah marah.
"Hari ini kamu enggak usah sekolah!!"
"Ke, kenapa??" tanya Maira terbata-bata, karena ketakutan saat untuk menjawab omongannya Malvin.
"Enggak usah banyak tanya nanti kamu juga tau sendiri!!" ucap Malvin yang masih fokus mengemudi mobilnya sekali-kali melirik ke arah Maira yang nampak kebingungan sekaligus ketakutan. Tak lama kemudian tiba di sebuah apartemen yang sangat besar Maira membulatkan matanya karena Malvin membawanya ke sebuah apartemen.
"Ayo ikut aku!!" ajak Malvin ke Maira yang sedari tadi hanya diam saja.
"Ki, kita nga, ngapain kesini??"
"Nanti kamu akan tau!!" ucap Malvin langsung turun dari mobil sedangkan Maira masih dalam ke bingung an nya, Malvin yang melihat Maira masih terdiam, ia mengetok kaca pintu mobil, sehingga Maira tersadar dari lamunan nya.
Tok............ Tok.............. Tok...............
"Mai sampek kapan kamu akan di dalam mobil??" tanya Malvin kepada Maira yang masih berada di dalam mobil.
"Oh iya bentar!!" Maira kaget saat Malvin mengetok pintu mobilnya.
"Kenapa sih suka banget ngelamun??" ucap Malvin sambil menarik tangan Maira yang sudah berada di luar mobil. Sedangkan Maira yang di tarik tangannya hanya mengikuti langkah Malvin, yang seperti orang terburu-buru saat masuk ke dalam apartemen. Maira terkejut saat Malvin membawa ke sebuah kamar yang begitu besar nan indah, Malvin tak kalah terkejut saat Maira melepas paksa tangan nya dari geng gaman Malvin.
"Kenapa di lepas??"
"Kak kita ngapain kesini??" ucap Maira sambil melangkah mundur, Maira seperti orang ke takutan saat Malvin melihat Maira dengan tatapan aneh.
"Emang salah ya kalau aku bawa istri ku ke apartemen ku sendiri??" mendengar perkataan itu Maira lupa kalau sekarang sudah menjadi istri nya Malvin, Maira terkulai lemas mengingat apa yang ia takutkan sedari tadi. Malvin yang melihat Maira terkulai lemas langsung menghampirinya dan memeluknya, Malvin merasa bersalah karena sudah membuat Maira ketakutan akibat ulahnya.
"Maafkan aku kak!!" Maira melihat Malvin yang memeluknya dengan penuh kasih sayang, meminta maaf karena Maira sudah berfikir yang tidak-tidak tentangnya tadi.
"Kenapa kamu minta maaf sayang?? aku yang salah karena tadi aku terbawa emosi, maafkan aku!!" Malvin mencium kening Maira, Maira yang mendapat perlakuan itu langsung membalas pelukan dari Malvin.
"Maaf sudah membuat kakak emosi!!"
"Sudah kamu tidak bersalah sayang!!" Malvin memegang pipi Maira dengan ke dua tangan Malvin sehingga mata mereka saling memandang seolah-olah mata mereka yang berbicara melalui isarat dengan saling menatap satu sama lain Malvin menempelkan keningnya di kening Maira.
"Kakak enggak marah??"
"Kakak mana bisa marah sama istri cantikku ini?? (cup)" lagi-lagi Malvin mencium kening Maira sehingga si empunya tersenyum.
"Ih kakak apaan sih??" ucap Maira yang melihat Malvin me ngedip-ngedip kan matanya sehingga membuat Maira geli melihatnya.
"Kenapa?? kok pipi kamu merah gitu?? (cup) kayaknya kurang deh?? (cup)" Malvin mencium istrinya berkali-kali (ya bagaimana layaknya suami istri la 😊)
"Sayang aku mau yang seperti tadi malam!!" mendengar itu sontak Maira langsung mendorong tubuh Malvin, karena Malvin tidak menjaga keseimbangan Malvin terjatuh.
"Aaawww, kenapa aku malah di dorong sih sayang??" Maira pun tersadar saat Malvin menjerit kesakitan.
"Maaf Sayang aku enggak sengaja!!" Malvin kaget karena Maira memanggilnya dengan sebutan sayang, Maira yang melihat Malvin senyum-senyum sendiri merasa di bohongi sama Malvin, Maira cemberut karena Malvin tersenyum.
"Sayang bisa kamu ulangi kata-kata yang tadi??"
"Yang mana??"
"Saat kamu terkejut melihat aku kesakitan!!" Maira mencerna omongan Malvin, tak lama kemudian Maira me ngangguk-anggukkan kepala.
"Oh yang itu, maaf sa??..........." omongan Maira terhenti karena dia merasa malu saat memanggil Malvin dengan sebutan sayang.
"Kenapa berhenti??"
"Bukan apa-apa kak, kakak bagian mananya yang sakit??" tanya Maira mengalihkan pembicaraan, Malvin kesal karena Maira tidak mau mengulangi kata-kata yang ia ucapkan tadi.
"Di sini yang sakit!!" Maira terkejut saat Malvin menunjuk kan dadanya yang kesakitan pasalnya yang terjatuh itu pan***nya yang menyentuh lantai ini malah Malvin mengatakan kalau dadanya yang kesakitan kan aneh.
"Kok bisa kak??" Malvin kesal karena maira menanyakan hal yang seharusnya tidak dia tanyakan.
"Ya bisalah karena kamu tidak mau mengulangi kata-katamu yang tadi!!" ucap Malvin langsung berdiri dan meninggalkan Maira yang masih duduk di lantai dekat dengan pintu. Maira merasa ada yang aneh dengan perkataan Malvin sehingga Maira berfikir akan perkataan Malvin yang barusan. Tak lama kemudian Maira pun ingat akan perkataannya yang sudah menyakiti Malvin, Malvin hanya ingin Maira memanggilnya dengan sebutan sayang. Tapi Maira malah mengalihkan pembicaraannya, Malvin kesal tetapi dia tidak menampakkannya seperti yang terjadi saat di sekolah Maira tadi.
"Kak aku minta maaf ya, mmm!!"
"Kenapa??" tanya Malvin yang masih berpura-pura fokus akan ponselnya, karena Malvin masih menunggu Maira mengatakan sesuatu yang membuat Malvin tersenyum kembali.
"Baiklah aku akan mengulanginya lagi yang tadi, maaf ya sayang!!" ucap Maira sambil memeluk Malvin, sedangkan Malvin jangan di tanya dia kegirangan karena Maira memanggilnya dengan sebutan sayang.
"Boleh ulangi lagi??" ucap Malvin sambil mendongak kan wajah Maira.
"Aku minta maaf ya SAYANG!!" Maira menekankan kata sayang agar Malvin tidak menyuruhnya mengulanginya lagi, Malvin pun tersenyum.
"Makasih ya sayang!! (cup)" setelah itu Malvin ingin Maira menjadi istri seutuhnya baginya (Maaf ya author tidak bisa menjelaskan bagaimana layaknya suami istri maklum belum berpengalaman 😀😀)
"Kak, Maira masih ada kelas!!" Maira yang mendapat perlakuan itu segera sadar karena dia masih memakai seragam sekolah.
"Sudah jangan memikirkan itu Lina sama Devan sudah mengurus semuanya!!" ucap Malvin melanjutkan aksinya. Sedangkan Lina dan Devan yang meminta izin agar Maira tidak di hukum karena bolos, dan Maira gara-gara Malvin yang seenaknya membawanya pergi. Itu yang ada di pikiran Lina saat ini karena Malvin benar-benar menjadi bucin.
# Ok stop dulu ya ceritanya kita perkenalan tokohnya dulu maaf kalau author telat pengenalan tokohnya.
Malvin Sanjaya

Malvin paling enggak bisa kalau melihat orang yang dia sayang menderita ataupun bersedih.
Maira Aprilia

Maira gadis lugu yang selalu diam akan perlakuan teman-temannya terhadapnya bahkan Maira masih bisa tersemun akan apa yang dia alami
.
Lina Humairah

Paling tidak suka jika melihat orang yang dekat dengannya ataupun orang yang di rendahkan karena statusnya.
5.Devan Anggara Sanjaya

Devan sifatnya hampir sama tapi kalau masalah bucin lebih bucin Malvin.
Kurang lebihnya seperti itulah wajah mereka, maklum wajahnya orang korea semua, bahkan tidak sesuai dengan pemikiran kalian mohon di maklumi ya author suka yang berbau-bau korea kalau masalah foto seperti itu.
Maklum namanya juga kpopers sama pecinta drakor, hoby seseorang beda-beda, apalagi kebiasaan yang di lakukan juga beda-beda. Mungkin tidak sesuai dengan cerita wajah tokohnya, semoga kalian masih suka ya sama ceritanya walau foto tokohnya orang korea 😘😘😘
Semoga kalian suka sama ceritanya ya, maaf kalau ceritanya agak aneh author tak terlalu pandai dalam menghayal 😊😊
Maaf ya semuanya jika ada kesalahan kata atau ejaan mohon di maklumi author masih pemula 😘😘
Jangan lupa tinggalkan jejak ya
Like, komen, vote sama love ❤❤nya juga ya
Maaf kalau author banyak mintanya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
wanti Mutia
ea visualnya ga bisa d buka
2021-04-08
1
Widya Widet
visual nya nggak bs dibuka
2020-11-07
11
Syfa Asyfa Asyfa
kasi tw Donk kk
visual ny ,🥰🥰
jd penasaran
2020-10-16
2