Setelah itu Maira langsung keluar dari dalam mobil Malvin, sedangkan sang pemilik mobil hanya tersenyum melihat kelakuan istrinya yang menggemaskan baginya.
"Dia benar-benar membuat ku lupa akan segalanya jika hanya berdua saja!!" ucapnya sambil tersenyum saat mengingat kejadian-kejadian saat mereka sedang berdua.
Maira yang sudah berada di parkiran sekolah merasa ada yang aneh, dimana semua murid melihat ke arah Maira semua, apalagi Maira sudah satu minggu tidak masuk sekolah. Dan Maira yakin kejadian di mini market kemaren akan menjadi bahan omongan satu sekolah.
"Guys liat itu si miskin itu, tidak tau malu pergi ke sekolah setelah ke jadian kemaren!!" ucap murid A.
"Iya bener-bener enggak tau malu, udah kayaknya dia jual diri agar bisa dapat sekolah di sini." Ucap siswa B, sekarang Maira sidah menjadi bulan-bulanan semua murid. Tapi bagaimana lagi Maira hanya pasrah dengan semuanya yang sudah terjadi.
"Maira??" ketika Maira ingin masuk kelas tiba-tiba ada yang memanggilnya, mendengar ada yang memanggil namanya Maira langsung menoleh ke sumber suara.
"Doni??" ucap Maira, Doni adalah orang yang selalu membela Maira dari anak-anak yang suka menganggu Maira, bahkan Doni rela mengorbankan nyawanya demi Maira.
"Mai lo kemana aja?? sudah hampir satu minggu lo enggak masuk sekolah!!"
"Mmm, nenek gue masuk rumah sakit jadi gue harus jagain dia!!" Ucap Maira kepada Doni, hanya Doni yang selalu menanyakan kenapa dia tidak sekolah, bahkan Doni selalu membelanya saat teman-temannya menghinanya akan keadaannya.
"Oh gitu ya??"
"Ya udah Don gue masuk kelas dulu ya!!" ucapnya Maira tapi langkahnya terhenti karena tangannya di pegang sama Doni, Maira pun melihat tangannya yang di pegang oleh Doni sontak langsung melepaskan diri.
"Oh maaf gue enggak sengaja!!" ucap Doni yang menyadari akan kelakuannya. "Mai, lo kenapa?? apa ada masalah, lo kalau ada masalah. Lo bisa cerita sama gue!!" ucap Doni yang melihat sikap Maira terlihat agak aneh.
"Gue enggak papah kok Don, udah ya gue ke kelas dulu!!" Maira pun buru-buru pergi ke kelas agar Doni tidak mengganggunya lagi.
"Ok!!" ketika di dalam kelas Maira masih menjadi bahan omongan, Maira pura-pura tidak mendengar dan tidak peduli akan omongan mereka dengan membaca buku. Meski pura-pura tidak mendengar tetapi ucapan mereka sangat menyakiti hati Maira sehingga Maira tidak bisa menahan air matanya untuk keluar.
"Ya allah kenapa semua orang menganggap ku seperti itu?? apa salah ku, sampai mereka seperti ini??" batin Maira sambil menutup wajahnya agar tidak terlihat jika dia sedang menangis.
"Permisi!!" tiba-tiba ada yang menepuk bahu Maira, Maira pun mendongak melihat siapa yang menepuk bahunya, setelah Maira mendongak betapa kagetnya siapa yang datang menemuinya ke sekolah.
"Lina??" yang di panggil namanya hanya tersenyum lalu duduk di sebelah Maira.
"Tunangan lo nitip ini ke gue agar lo gampang di hubungi sama Malvin!!"
"Kak Malvin??"
"Iya Malvin yang nitip itu!!" ucap Lina yang masih setia menemani Maira di dalam kelas, sedangkan murid-murid yang lain kebingungan dengan ke datangannya Lina ke sekolah. Hingga tak lama kemudian bel berbunyi Maira merasa heran karena Lina masih setia menemani Maira di dalam kelas bahkan guru sudah datang ke kelas.
"Selamat pagi anak-anak!!" ucap guru sambil tersenyum ke arah Lina begitu juga dengan Lina tersenyum.
"Lin, ini sebenarnya ada apa sih?? kok buk Dina enggak marah sama lo??" ucap Maira sambil berbisik ke pada Lina.
"Enggak ada apa-apa kok, lo tenang aja!!" lagi-lagi Lina tersenyum kepada Maira, murid-murid yang lain makin kebingungan dengan adanya Lina di dalam kelas. Lina yang memerhatikan Maira mengerjakan tugasnya dengan begitu serius tersenyum sendiri sehingga membuat Maira bingung sendiri akan kelakuan Lina yang terus melihatnya sedari tadi.
"Lin jangan liat gue kayak gitu dong, malu ni gue!!"
"Hahahaha, kenapa malu??" meski Lina tertawa tetapi tidak keras sehingga membuat Maira merasa risih karena Lina terus memandanginya.
"Udahlah jangan liatin gue terus, gue jadi enggak konsen ni!!"
"Ok-ok baiklah Maira sayang, gue janji enggak akan liatin lo lagi!!" ucap Lina sambil me ngedip-ngedip kan mata sehingga membuat Maira merasa ada yang aneh sama Lina. Selama pelajaran berlangsung pun Lina masih melihat Maira walau hanya sebentar saja, Maira hampir saja tidak tahan dengan kelakuan Lina yang sangat aneh baginya. Ketika jam istirahat berlangsung keluar dari kelas, Maira dan Lina masih menjadi perbincangan murid-murid di sekolah Lina bahkan pandangan mereka tak lepas dari Maira dan Lina.
"Mai, nanti sepulang sekolah temenin gue ke mall ya??"
"Ok siap!!" ucap Maira sambil mengacungkan jempol kepada Lina, mereka melangkahkan kaki menuju kantin saat ingin pergi ke kantin tiba-tiba ada yang menghampiri mereka berdua.
"Mai tunggu!!"
"Doni?? ada apa??" tanya Maira sedangkan Lina hanya memerhatikan mereka berdua yang sedang asik berbincang.
"Ke kantin bareng yuk??"
"Sorry Don gue ke kantinnya sama Lina!!" ucap Maira menolak dengan secara halus agar Doni mengerti akan ke adaan Maira saat ini.
"Ok baiklah!!" ucap Doni sambil melihat ke arah Lina dengan tatapan tidak suka karena Lina tidak memakai seragam sekolah tapi tidak ada yang melarang ataupun marah terhadap Lina.
"Mai tadi itu siapa??" Tanya Lina setelah Doni pergi duluan ke kantin.
"Oh itu, dia Doni temen SMP gue!!" ucap Maira kepada Lina yang setia menemaninya sedari tadi.
"Sepertinya dia tidak suka ngeliat gue bareng ama lo!!"
"Enggak mungkin la Doni kayak gitu, gue tau kok Doni itu kayak apa!!" ucap Maira meyakinkan Lina agar percaya dengan ucapannya.
"Ok, udah yuk cepetan ke kantinnya gue udah laper ni!!"
"Iya yuk!!" Maira pun menarik tangan Lina menuju ke kantin untuk makan siang. Ketika mereka berada di kantin tiba-tiba ada yang menghampiri mereka dan memarahi Maira habis-habisan.
"Maira kemana aja lo?? udah satu minggu lo enggak dateng buat nge layanin gue??" Lina kaget dengan perkataannya akan Maira.
"Maaf aku sudah enggak bisa nge layanin kalian lagi!!" Maira seperti terlihat ke takutan saat berbicara dengan mereka.
"Oh udah berani lo sama kita??" ucapnya sambil mengangkat tangan untuk menampar Maira tapi Lina dengan sigap menangkis tangan mereka agar tidak menampar Maira.
"Jika kalian berani menyentuh Maira, jangan salahkan gue jika kalian enggak bisa menghirup udara di sekolah ini lagi!!" ucap Lina sambil melepas tangan nya dengan kasar sehingga mereka meringis ke sakitan karena ulah Lina. Maira melihat Lina melakukan itu terkejut karena baru kali ini ada cewek yang membelanya, biasanya yang membelanya hanyalah Doni.
"Siapa lo?? berani ikut campur urusan orang??" jawabnya yang tidak terima akan perlakuan Lina terhadap mereka.
"Lo semua enggak perlu tau siapa gue!!" ini Lina benar-benar tidak bisa menahan amarahnya, Lina tidak sanggup melihat Maira yang di buli oleh mereka.
"Lin udah!!" Maira berusaha membuat Lina tenang karena Maira takut kalau Lina terkena masalah karena membela Maira.
"Mai ini enggak bisa di biarin gitu aja, lo harus tegas jangan mau di remehkan sama mereka!!"
"Lin udah ya jangan dengerin mereka, mereka kayak gitu cuman iseng kok!!" Lina kaget dengan penuturan Maira pasalnya sudah jelas-jelas Maira di hina tapi Maira menganggap bahwa perkataan mereka hanyalah lelucon baginya. Sedangkan teman-teman Maira yang menghina tadi hanya tersenyum miris akan perkataan Maira tentang mereka.
Semoga kalian suka sama ceritanya ya, maaf kalau ceritanya agak aneh author tak terlalu pandai dalam menghayal 😊😊
Maaf ya semuanya jika ada kesalahan kata atau ejaan mohon di maklumi author masih pemula 😘😘
Jangan lupa tinggalkan jejak ya
Like, komen, vote sama love ❤❤nya juga ya
Maaf kalau author banyak mintanya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Mikho
bagus thor ceritanya
2021-07-13
2
Shan
lnjut thor
2021-02-13
1
Syfa Asyfa Asyfa
next kk
semngat terus kk dngn kryny
2020-10-16
1