Malvin membalikkan tubuhnya dan membalas pelukannya tak lupa juga dia mencium pucuk kepala Maira.
"Meskipun tua tapi kamu suka kan??" ucapnya sambil menaik turunkan alisnya sehingga membuat Maira tersenyum setelah mendengar perkataan Malvin yang selalu berusaha menggoda Maira.
"Entahlah??" mendengar jawaban Maira, Malvin kesal akan jawabannya lalu melepas pelukannya, hingga membuat Maira heran akan ulahnya. "Kenapa??" entah apa yang ada di pikiran Maira sehingga menanyakan kenapa Malvin melepas pelukannya.
"Sudahlah sebaiknya kita turun saja, mereka pasti sudah menunggu kita!!" ucap Malvin sambil berlalu pergi meninggalkan Maira begitu saja di dalam kamar.
"Kenapa tu orang?? aneh banget, apa ada yang salah sama perkataan ku?? sudahlah, lebih baik aku turun ke bawah kasian mereka pasti sudah lama menunggu!!" batin Maira, melihat tingkah laku Malvin benar-benar berubah ubah.
"Halo cantik!!" sapa mamanya yang sudah berada di meja makan.
"Halo mah!!" Maira pun membalas ucapan mamanya dengan senyuman yang manis Malvin yang sedari tadi melihat Maira senyum, Malvin tampak kesal.
"Kalau senyum terus kapan mau makan??" yang lain mendengar itu ke heranan karena enggak biasanya Malvin bicara seperti itu apalagi saat makan.
"Kamu ini kenapa sih Vin?? enggak biasanya ngomel-ngomel di meja makan??" tanya sang mama yang anaknya benar-benar berbeda dari biasanya.
"Tau ni anak kesambet kali tan??" ucap Devan yang paling suka kalau menjahili Malvin. Sedangkan yang di tanya hanya diam seribu bahasa, Maira yang tanpa sadari kalau Malvin sekali-kali curi pandang terhadapnya.
"Sudah-sudah lanjutkan nanti saja debatnya sekarang sudah saatnya untuk makan!!" mendengar perkataan papanya merekapun langsung makan, selama makan hanya terdengar suara sendok dan garpu saja tidak ada yang berani membuka suara saat sedang makan. Setelah selesai mereka menuju ke ruang keluarga tapi tidak untuk Maira.
"Maaf semuanya Maira ke kamar dulu mau nyiapin persiapan buat sekolah besok!!" karena Maira sudah mulai sekolah lagi jadi dia harus mempersiapkan lebih awal.
"Ya sudah tidak apanak, kita mengerti kok!!" mendengar perkataan mamanya Maira langsung memeluk mama mertuanya karena sudah mengerti akan keadaannya.
"Makasih ya mah!!"
"Sama-sama sayang!!" ucapnya sambil mencium kening menantunya itu. Setelah itu Maira pun pergi ke kamarnya untuk menyiapkan semuanya, sedangkan Malvin masih berada di ruang keluarganya.
"Loh Vin kamu enggak bantuin istri kamu??" tanya papanya karena putranya masih berada di ruang keluarga dengan begitu santainya.
"Dia bisa sendiri pa, lagian kan dia udah gede kok!!" ucapnya sambil memainkan ponselnya.
"Malvin papa tau kamu masih belum menerima Maira tapi setidaknya kamu harus peduli lagi pula dia itu istrimu!!" Malvin mendengar perkataan papanya hanya menghela nafas kasar, pasalnya dia bukan tidak menerima keberadaan Maira hanya saja dia lagi ngambek karena Maira malah tidak mengerti akan pikiran suaminya.
"Benar yang di katakan papa kamu Vin, kamu harus peduli padanya siapa lagi kalau bukan kamu sebagai suaminya??" sambung mamanya membuat Malvin benar-benar bosan berada di ruang keluarga karena mereka mengira Malvin masih belum nerima Maira. Padahal itu semua tidak benar hubungan Malvin dan Maira baik-baik saja hanya keluarganya saja yang salah paham akan keadaannya. Ketika Malvin berdiri tiba-tiba papanya menghentikan langkah Malvin.
"Malvin berusahalah untuk menjadi suami yang baik!!"
"Ya baiklah akan aku usahakan!!" ucap Malvin berlalu pergi meninggalkan mereka, Malvin yang tadi kesal karena ulah Maira sekarang di tambah kesal karena papa sama mamanya yang mengira Malvin masih membenci Maira. Sedangkan Maira yang berada di dalam kamar masih sibuk dengan peralatan sekolah yang akan dia bawa atau di perlukan.
"Masih belum selesai??" tanya Malvin yang sudah berada di dalam kamar, Maira terkejut dengan suara Malvin yang tiba-tiba berada di dalam kamar.
"Malvin?? sejak kapan??"
"Apanya??"
"Sejak kapan kamu berada di situ??" ucap Maira menjelaskan akan pertanyaan darinya.
"Udah dari tadi, karena kamu terlalu asik sama barang mu sampek-sampek kamu tidak menyadari kedatangan ku!!" ucap Malvin sambil menghampiri Maira yang masih mematung di tempatnya.
"Oh begitu ya!!" lalu dia melanjutkan persiapannya, kedatangan Malvin merasa di abaikan, melangkah menghampirinya.
"Sesibuk itu kah??"
"Maksudnya??" Maira menghentikan kegiatannya lalu menoleh ke belakang, dan terkejutnya Maira melihat Malvin sudah berada di belakangnya sehingga pandangan mereka saling bertemu.
"Kamu tidak mau melakukan apa-apa gitu kepada suamimu??"
"Memangnya kenapa sama kamu??" tanya Maira keheranan melihat sikap Malvin yang aneh dengan sikap Malvin sedari tadi.
"Tau ah!!" Malvin sangat kesal karena Maira tidak peka akan perkataan Malvin.
"Dasar aneh!!" batin Maira dan melanjutkan lagi menyiapkan yang dia butuhkan, setelah selesai Maira duduk di sebelah Malvin dan melihat Malvin yang masih fokus dengan ponselnya.
"Kamu marah??"
"Enggak!!"
"Benarkah?? tapi kok kayak ada yang aneh ya??" mendengar perkataan Maira, Malvin langsung melihat ke arah Maira dan meletakkan ponselnya.
"Mai!!"
"Hmm!!" ucap Maira yang sudah melihat ke arah Malvin.
"Aku mau melanjutkan yang tadi!!" mendengar perkataan Malvin membuat Maira terkejut dan kebingungan akan jawabannya, sedangkan Malvin yang melihat Maira malu dan bahkan kebingungan hanya tersenyum kemenangan.
"Gila bagaimana ini?? aku harus jawab apa??" batin Maira sambil menggigit bibir bawahnya karena kebingungan akan jawabannya.
"Kenapa melamun?? memangnya apa yang kamu pikirkan??"
"Ti, tidak ada!!" Maira jadi gelagapan karena wajah Malvin semakin dekat dengan wajahnya.
"Kalau enggak ada lalu kenapa melamun??"
"Mungkin karena efek ngantuk kali!!" ucap Maira langsung berdiri tapi ketika Maira ingin melangkah tiba-tiba Malvin menarik tangan Maira hingga Maira duduk di pangkuannya. Karena Malvin menarik tiba-tiba sehingga Maira merasa malu akan perlakuannya.
"Jangan menghindar!! (cup)" Malvin mencium Maira perlakuan Malvin kepada Maira dengan begitu lembut, sedangkan Maira yang mendapat perlakuan dengan lembut sontak menutup matanya. Semenjak itulah terjadi percintaan hangat antara mereka berdua, (Ya bagaimana mestinya suami istrilah ya, author masih belum mengerti akan hubungan suami istri, jadi bantu khayal ya 🙊🙊). Ketika pagi Maira terbangun dari tidurnya dia merasa ada yang memeluknya, setelah nyawanya terkumpul semuanya Maira melihat siapa yang memeluknya. Maira tersenyum melihat suaminya yang sudah mulai menyayanginya dengan sepenuh hatinya saat ini, Maira lagi-lagi merasa orang paling beruntung karena mendapat suami yang baik hati seperti Malvin saat ini. Walau umur mereka sangatlah berbeda jauh tapi bagi mereka tak masalah asalkan saling jatuh cinta 😘.
"Suami ku benar-benar tampan!!" ucap Maira dalam hati sambil menyentuh mukanya dengan tangannya, Malvin yang merasa ada sentuhan lembut di wajahnya pun tersenyum.
"Sudah memandanginya?? apakah kamu masih belum puas?? sehingga kamu berani menganggu ku??" ucap Malvin yang masih enggan untuk membuka mata, Malvin membiarkan Maira memandang wajahnya agar merasa puas.Tapi sayangnya tidak sesuai harapan Malvin justru Maira malah berusaha bangun tapi lagi-lagi di cegah oleh Malvin sehingga Maira berada dalam pelukan suaminya.
"Tataplah seperti ini sebentar saja!!" tanpa perlawanan Maira berada di dalam pelukan Malvin, Maira yang mendapat perlakuan itu merasa nyaman dan rasanya Maira enggan untuk melepas pelukannya tapi mau bagaimana lagi dia harus melepas pelukannya agar dia tidak terlambat sekolah.
"Aku mau mandi takut telat!!"
"Baiklah, bagaimana kalau kita mandi bareng??" ucap Malvin sambil menarik turunkan alisnya sedangkan Maira sudah jangan di tanya pasti sudah malu dan pipinya merah seperti udang rebus.
Mohon maaf jika ada kesalahan kata atau ejaan mohon di maklumi author masih baru belajar 😘😘
Jangan lupa like, komen, vote sama love ❤ nya ya 😘😘
Terima kasih yang sudah Mampir jangan bosan ya sama ceritanya 😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Syfa Asyfa Asyfa
hahah
bucin tu Malvin
buat maira jgn gugup donk
2020-10-16
5
edi wanto
malvin dah mulai bucin
2020-09-01
4