Kenzie yang merasa khawatir pada sekretarisnya yang tak kunjung kembali setelah 2 jam lebih pergi ke perusahaan suplier untuk meminta penjelasan akhirnya pergi menyusul Dara. Dia terlihat panik sampai tidak memperdulikan masalah lain selain sekretarisnya itu. Kenzie berkendara dengan kecepatan tinggi menuju perusahaan milik Bobi.
Setelah menempuh perjalanan beberapa waktu, akhirnya dia pun tiba. Kenzie berjalan dengan gagahnya memasuki perusahaan suplier bahan baku perusahaannya itu. Tubuh tinggi dan atletisnya yang mengenakan setelan jas rapih itu terlihat sangat berwibawa. Wajah tampan yang dilengkapi dengan kacamata hitam membuat para wanita tidak bisa memalingkan wajahnya. Kenzie terus melangkahkan kaki menuju resepsionis.
“Permisi, bisakah anda membantu saya?” tanya Kenzie pada resepsionis sambil melepaskan kacamata miliknya.
“Te-tentu, Pak” jawab resepsionis yang tergagap karena ketampanan Kenzie. Dia bahkan tidak mengalihkan pandangannya dari wajah Kenzie.
“Apa ada sekretaris dari perusahaan Kusuma datang kemari?” tanya Kenzie dengan sikap yang tenang. Meksipun semua orang sudah tahu siapa dia, namun semenjak tiba di Negara D, Kenzie sangat jarang muncul didepan publik. Dia selalu meminta Dara atau Noey yang menggantikannya setiap kali menghadiri acara.
“Ya, kalau tidak salah namanya bu Dara. Tadi beliau ada disini” jawab sang resepsionis dengan senyum yang ramah.
“Apa dia sudah pergi dari perusahaan ini?” tanya Kenzie lagi yang sedikit mendapatkan petunjuk tentang keberadaan Dara.
“Tidak. Bu Dara masih ada diruang pak Bobi bersama dengan sekretarisnya” jawab resepsionis cantik itu.
“Bisa tunjukkan pada saya dimana ruangannya?” Meskipun terlihat ada senyum tipis dibibirnya, namun nada bicara Kenzie terdengar sangat menyeramkan hingga resepsionis itu meminta salah seorang karyawan mengantarkan Kenzie keruang Bobi.
“Tolong antarkan beliau keruang pak Bobi". Pinta resepsionis pada salah satu karyawan yang berada disana.
“Baik. Mari, Pak” orang itu meminta Kenzie untuk mengikutinya.
“Ya, terimakasih”. Kenzie pun berjalan dibelakang orang yang menuntunnya keruang Bobi. Sambil berjalan dia mengeluarkan ponsel dan menghubungi Noey
Tuut tuut tuut
“Halo” Noey langsung menerima telepon dari Kenzie hanya dengan beberapa kali dering saja.
“Noey, bisa lakukan sesuatu untukku?” tanya Kenzie yang langsung bica pada intinya
“Katakan apa itu?” tanya Noey sebelum melakukan apa yang gdiminta Kenzie
“Cari informasi lengkap mengenai perusahaan milik Bobi. Dia salah satu suplier kita” ujar Kenzie dengan sikap yang tenang. Karyawan pria yang berjalan didepan Kenzie sesekali melirik ke belakang karena penasaran dengan kenzie. Kenzie pun menyadari hal itu namun dia diam saja
“Apa yang terjadi?” Tanya Noey dengan raut wajah penasaran.
“Tidak ada. Hanya untuk berjaga-jaga saja” Kenzie menanggapi dengan tenang dan senyum yang tipis.
“Baiklah. Aku akan kirimkan informasi perusahaan itu secepatnya”
“Ya, terimakasih”. Kenzie langsung menutup panggilan teleponnya dengan Noey setelah mereka selesai. Dan saat itu juga Kenzie tiba
didepan ruangan Bobi. Dia mendengar percakapan yang sedang terjadi didalam saat Dara baru saja sadarkan diri dan Bobi sedang membujuk Dara agar mau bicara pada Kenzie. Namun Dara dengan tegas menolak dan mengatakan kalau mereka tidak punya peluang. Kenzie yang merasa kesal mengetahui cara mereka mempertahankan Dara dengan memukul kepalnya membuat dia mengepalkan tangan dan langsung masuk keruang Bobi.
Brak!
“Apa yang kalian lakukan pada sekretarisku? Apa kalian sudah bosan hidup karena telah berani mengganggu orangku?” ujar Kenzie dengan sikap yang dingin. Sorot matanya menatap tajam penuh kemarahan. Dia berdiri diambang pintu dan memperhatikan sekretarisnya dari ujung kepala sampai ujung kaki.
Dara, Bobi, Rita bahkan orang yang mengantar Kenzie sangat terkejut begitu mendengar suara Kenzie. Mereka semua langsung menatap Kenzie dengan serempak.
“Pak Kenzie?” gumam Dara tak percaya begitu melihat Kenzie ada disana.
“Pa-pak Kenzie?” Bobi pun terkejut dengan mata membelalak.
Kenzie melangkahkan kaki masuk keruang Bobi dengan gagah dan penuh wibawa. Dia langsung mendekati Dara yang wajahnya masih terlihat pucat dan lemas
“Apa kamu tidak papa?” tanya Kenzie lembut
“Saya tidak papa, Pak. Tapi bagaimana anda bisa datang kemari?” Dara bertanya dengan raut wajah tidak percaya, namun Kenzie tidak
menanggapinya dan langsung berjalan mendekati Bobi
“Kamu! Kamu direktur diperusahaan ini?” tanya Kenzie dengan sikap yang dingin
“Benar, Pak Kenzie. Saya Bobi. Senang bisa bertemu anda secara langsung” Bobi mengulurkan sebelah tangannya dan bicara dengan sikap yang terlihat gugup dan panik.
“Aku sama sekali tidak senang bertemu denganmu. Kamu pikir kamu itu siapa? Beraninya membuat perusahaanku rugi karena tidak bisa melakukan produksi dan sekarang kamu ingin bernegosiasi agar tetap bekerjasama dengan perusahaanku? Reputasi perusahaanku bisa hancur jika aku tetap bekerjasama dengan perusahaan amatir sepertimu”. Nada bicara Kenzie terdengar dingin dan acuh tak acuh. Sorot matanya terlihat tajam dan sangat mengintimidasi Bobi yang tubuhnya hampir sama besar dengan Kenzie.
“Dara, ayo kembali” ujar Kenzie yang langsung berbalik mendekati Dara
“Tapi, Pak”
“Apalagi? Kamu ingin tetap berada disini? Aku hanya memintamu menunggu disini selama 1 jam saja. Tidak ada gunanya menunggu lebih lama”. Kenzie langsung memegang Dara dan hendak memapahnya pergi karena melihat wajahnya masih pucat.
“Maaf, Pak. Saya hanya ingin mengambil tas saya saja. Saya juga tidak ingin berlama-lama diperusahan yang licik seperti ini”. Dara pun menanggapi dengan raut wajah serius lalu dengan cepat meraih tasnya yang masih
ada disofa. Setelah itu, mereka pun berbalik dan hendak pergi dari perusahaan Bobi.
“Pak Kenzie, saya mohon, Pak. Berikan kami kesempatan. Kami janji tidak akan membuat ulah dengan anda lagi”. Bobi dengan cepat bersimpuh dihadapan Kenzie sambil memegangi kakinya.
“Itu tidak akan berhasil. Aku tidak pernah menjilat ludahku sendiri” ujar Kenzie sambil menepis tangan Bobi dari kakinya hingga dia jatuh, lalu kembali melangkahkan kaki bersama Dara disampingnya.
“Pak Kenzie! Pak Kenzie!”. Bobi terus berteriak memohon pada Kenzie namun diabaikan olehnya. Setelah itu Kenzie mengeluarkan ponsel dan menghubungi Noey.
“Aku tidak ingin bekerja sama lagi dengan suplier seperti perusahaan Bobi. Perusahaan yang tidak professional seperti itu tidak pantas bersaing didunia bisnis”. Kenzie yang kesal langsung mengatakan apa yang dia
inginkan pada Noey.
“Baik, aku mengerti”. Noey langsung mengerti dengan apa yang diinginkan Kenzie dan menutup teleponnya setelah mereka selesai bicara.
“Apa perusahaan ini juga tidak akan ada lagi dinegara ini?” tanya Dara memastikan tindakan apa yang Kenzie ambil.
“Perusahaan ini hanya memikirkan keuntungan sendiri dan tidak memikirkan perusahaan orang lain. Meskipun aku tidak melakukan apa-apa, perusahaan lain juga tidak akan ada yang mau bekerjasama dengan mereka, karena perusahaan besar seperti kita saja mengakhiri kerjasama dengan mereka”. Kenzie menanggapi dengan sikap yang tenang dan senyum yang manis.
“Anda bisa langsung tersenyum begitu saja, padahal tadi anda terlihat seperti predator liar dan berbahaya”. Dara bicara dengan sedikit senyum tipis dibibirnya.
“Predator sepertiku hanya akan bersikap liar didepan mangsa saja, tidak didepan betina yang cukup lama berada disampingku”. Kenzie kembali tersenyum dengan nada bicara yang menggoda, namun Dara tidak menanggapinya dengan serius.
“Saya yakin ada banyak gadis yang mengantri untuk bersanding dengan anda jika mereka tahu kalau anda orang yang hangat dan lembut” ujar Dara dengan senyum manis dibibirnya namun Kenzie hanya tersenyum dan tidak mengatakan apapun lagi.
“Oh iya, Pak. Perjamuan itu …”
“Aku berubah pikiran. Aku tidak akan menghadiri undangan itu”
“Lagi-lagi menolak, padahal banyak orang yang penasaran dan ingin bertemu langsung dengan pak Kenzie” gumam Dara yang bicara sendiri dengan suara pelan dan bibir
mengerucut
“Kamu bilang apa?” tanya Kenzie yang sedikit mendengar ucapan Dara
“Tidak, tidak. Saya tidak mengatakan apa apa” Mereka pun berlalu pergi dari perusahaan Bobi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Tama Ngenana
biar singa asal baik pak kenzinya😀😀
2024-08-30
0
Denos.Aries
kalo Sama kamu seperti anak kucing ya dara kalo sama yang lain singa 😂
2022-09-10
1
Dhevy Nilasari Binti HusniRamlah
begitu ada notif langsung cuss🤩semangat othor💪💪 ditunggu next episode
2022-09-08
1