Rumah Sakit

“Aku akan antar kamu pulang. Dimana rumahmu?” Kenzie bertanya dengan sikap yang tenang sambil  mengendarai mobil mewah miliknya.

“Tidak perlu, Pak. Anda bisa turunkan saya didepan sana saja” Dara terlihat panik dan menjawab dengan cepat sambil menunjuk sebuah halte bus didepannya.

“Aku tidak ingin dianggap sebagai pria yang suka menelantarkan wanita. Apalagi itu adalah sekretarisku sendiri” ujar Kenzie dengan acuh tak acuh.

Dara terlihat  bingung dengan dahi berkerut mendengar ucapan Kenzie, namun dia tidak mengatakan apapun.

“Apa yang tadi terjadi? Sebaiknya kita pergi kerumah sakit lebih dulu” Kenzie bertanya dengan sikap tenang lalu kemudian dia teringat Dara yang tidak sadarkan diri dan bergegas memeriksakannya ke dokter

“Tapi, Pak. Anda harus kembali kekantor. Anda ada meeting dengan perwakilan dari perusahaan lain” ujar Dara berusaha meyakinkan Kenzie agar dia kembali ke kantor dan tidak jadi pergi kerumah sakit

“Meetingnya bisa ditunda” Kenzie terus berkendara menuju rumah sakit tanpa membiarkan Dara menentangnya.

Tak berselang lama, mereka tiba disalah satu rumah sakit yang jaraknya tidak terlalu jauh.

Kenzie dengan gagahnya turun dari mobil lebih dulu untuk membukakan pintu mobil Dara

“Saya bisa sendiri, Pak” Dara yang merasa canggung menolak uluran tangan Kenzie yang ingin membantunya.

“Baiklah. Ayo masuk lalu lakukan pemeriksaan” Kenzie bicara dengan senyum lembut dibibirnya

“Baik, Pak” Dara mengangguk dan berjalan berdampingan dengan Kenzie kedalam rumah sakit.

“Permisi. Saya ingin melakukan pemeriksaan mendalam untuknya” Kenzie langsung bicara pada bagian pendaftaran rumah sakit, namun karena yang melayani Kenzie adalah karyawan yang sedang magang, jadi dia

melakukan kesalahan setelah melihat Dara yang berdiri tepat dibelakang Kenzie.

“Baik, Pak. Silahkan isi formulirnya terlebih dahulu” petugas memberikan formulir pendaftaran rumah sakit pada Kenzie untuk

mengisinya dengan biodata milik Dara.

“Dara, bisa kamu beritahu saya tentang biodatamu dan saya yang akan menuiskannya untukmu” Kenzie bicara sambil memegang balpoin dan menunggu Dara menyebutkan biodatanya sendiri

“Biar saya sendiri yang menulisnya, Pak” Dara mencoba mengambil balpoin dari tangan Kanzie namun dia tidak  memberikannya

“Tingga sebutkan saja dan saya yang akan

menuliskannya”. Akhirnya Dara mengikuti kemauan Kenzie dan menyebutkan biodatanya lalu Kenzie memberikannya pada petugas.

“Terimakasih. Anda bisa langsung menemui dokternya. Ruangannya ada disebelah sana” petugas itu menunjuk kearah ruang pemeriksaan. Kenzie dan Dara memperhatikan arah tangan yang ditunjuk oleh gadis cantik itu.

“Ya, terimakasih” Kenzie dan Dara pun langsung melangkahkan kaki menuju ruangan yang diberitahukan petugas administrasi tadi, namun saat berdiri tepat didepan pintu ruangannya. Kenzie dan Dara sama-sama membatu dengan apa yang mereka lihat

“Pak, apa saya tidak salah lihat? Disini tidak ada ruangan lain, kenapa dia meminta kita datang keruangan ini?” Dara bertanya dengan raut wajah bingung pada Kenzie ketika melihat yang ada dihadapan mereka adalah ruangan dokter kandungan.

“Saya juga tidak tahu. Sebaiknya kita kembali dan tanyakan pada petugas tadi” Dara pun menganggukkan kepala dan mereka kembali ke bagian administrasi

“Permisi”

“Ya, ada yang bisa saya bantu?” Tanya petugas administrasi lain karena yang tadi sedang tidak ada.

“Kami ingin melakukan pemeriksaan mendalam untuknya, kenapa petugas wanita tadi malah menunjukkan kami ruangan dokter kandungan?” petugas administasi tadi pun merasa terkejut atas kekeliruan temannya.

“Maafkan rekan saya pak. Anda bisa langsung naik ke lantai 2 dan melakukan x ray atau rontgen disana” ujar petugas administrasi lain yng kini berjaga menggantikan petugas tadi.

“Baiklah” Kenzie dan Dara pun langsung bergegas ke lantai atas sesuai degan apa yang dikatakan perawat bagian administrasi.

Setelah menuju ruangan yang mereka tuju, Dara kembali menunjukkan formulir untuk melakukan pemerikaan.

“Sebaiknya Pak Kenzie tunggu diluar saja. Saya akan melakukannya sendiri” ujar Dara dengan sangat hati-hati

“Baiklah. Kamu bisa memanggilku jika memang membutuhkan sesuatu”

Dara hanya menganggukkan kepala perlahan dan menundukan kepala.

Kenzie pun menunggu Dara didepan ruang pemeriksaan sambil memainkan ponselnya dan memeriksa pekerjaan yang dia miliki.

“Pesta pertunangan? Kenapa bisa ada undangan ini padaku?” gumam Kenzie yang mendapatkan undangan pertunangan secara virtual.

“Pak Kenzie!” Dara  memanggil Kenzie dengan sikap yang tenang ketika dia sudah selesai diperiksa

“Bagaimana hasilnya? Apa ada sesuatu yang serius?” tanya Kenzie dengan raut wajah khawatir sambil berjalan mendekati Dara.

“Tidak ada. Ini hanya sediikit luka memar dibagian luar. Selebihnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan” Dara menjelaskan dengan senyum lembut dibibirnya.

“Kamu yakin?” tanya Kenzie berusaha memastikan

“Ya, tentu saja, Pak” Dara menganggukkan kepala dengan sangat antusias.

“Syukurlan. Kalau begitu, kita bisa kembali sekarang. Aku akan mengantarmu pulang” Dara menganggukkan kepala dan berjalan berdampingan dengan Kenzie meniggalkan rumah sakit.

Kenzie mengendarai mobinya dan bergegas pergi untuk mengantarkan Dara pulang

"Aku tidak tahu rumahmu. Jadi tunjukan arahnya"

Dara mengangguk setuju tanpa mengatakan apapun dan langsung mengatur navigasi dalam mobil Kenzie. Karena dia kelelahan, Dara tertidur selama perjalanan. Kenzie yang mengemudi tidak mengatakan apapun dan hanya sesekali memandangi wajah Dara yang sedang tertidur.

Dan tanpa disadari mereka telah tiba didepan apartemen milik Sita. Kenzie sejenak memperhatikan apartemen sederhana dimana sekretarisnya itu tinggal, namun dia kembali bersikap tenang dan menunggu hingga Dara terbangun karena dia tidak tega membangunkannya. jadi Kenzie hanya memainkan ponselnya sambil menunggu Dara terbangun sendiri.

"Umm"

Setelah beberapa lama, akhirnya Dara terbangun. Dia menoleh kesana kemari memperhatikan sekelilingnya. Setelah cukup lama barulah dia tersadar

"Eh? Maafkan saya. Kenapa Pak Kenzie tidak membangunkan saya saat kita sampai? Berapa lama saya tertidur?" tanya Dara yang panik karena  menyadari Kenzie menunggu sampai dia bangun.

"Kita belum lama sampai. Kamu terlihat sangat lelah jadi aku tidak membangunkanmu" ujar Kenzie dengan sikap yang tenang.

"Benarkah?" Dara terlihat ragu-ragu saat dia memikirkannya

"Ya. Sudahlah. Sebaiknya kamu masuk dan istirahat lebih awal"

"Terimakasih karena anda sudah mengantar saya. Saya juga minta maaf karena telah merepotkan anda dan membuat jadwal kerja anda hari ini jadi berantakan karena saya" Dara bicara dengan kepala tertunduk karena menyesal dan merasa bersalah.

"Bukan masalah besar. Masuklah!"

"Baik, Pak. Sampai jumpa besok" Dara pun turun dari mobil Kenzie dan melihatnya pergi meninggalkan lingkungan apartemen sebelum dia sendiri masuk ke dalam gedung.

Apa iya aku tertidur hanya sebentar? Setahuku jarak dari rumah sakit kemari hanya 30 menit saja, apa iya bisa sampai dalam 2 jam? Apa tadi macet ya?.

Pikir Dara dengan raut wajah bingung.

Saat dia sedang bingung. Suara seseorang menyadarkannya

"Halo adik sepupu. Sudah lama tidak bertemu"

Deg

Suara ini... jangan bilang.

Terpopuler

Comments

Tama Ngenana

Tama Ngenana

🥰🥰🥰

2024-08-30

0

🍓🍓🍓

🍓🍓🍓

saudara meysa kah🤣🤣 kalo iya kenzi ketemu mantan dong

2022-09-10

0

🍓🍓🍓

🍓🍓🍓

saudara meysa kah🤣🤣 kalo iya kenzi ketemu mantan dong🤣

2022-09-10

0

lihat semua
Episodes
1 Percuma Saja Jika Dia Hanya Cantik Tapi Tidak Memiliki Skill Yang Bagus
2 Terkejutnya Dara
3 Sedikit Masa Lalu Dara
4 Maling Teriak Maling
5 Tidak Ada Kesempatan Kedua
6 Kemarahan Kenzie
7 Rumah Sakit
8 Undangan Pertunangan
9 Aku Akan Selalu Melakukan Apapun Yang Kamu Katakan
10 Kedatangan Noey
11 Pesta pertunangan Nasya
12 Perdebatan Dara Dan Nenek Melati
13 Pengumuman
14 Mulut Kenzie Sangat Tajam
15 Undangan Reuni SMA
16 Perdebatan Dara Dan Nasya
17 Jadilah Pacarku Dan Gunakan Aku Sebagai Senjatamu
18 Hari Ini Terasa Seperti Naik Roller Coaster
19 Rasa Rendah Diri Dara
20 Kecelakaan Dara
21 Pencarian Dara
22 Aku Akan Melakukan Apa Saja Untuk Kesembuhan Dara
23 Yang Aku Cintai Adalah Dara Bukan Wajah Dara
24 Kemesraan Noey Dan Mariana
25 Awal Pertemuan Dara Dan Kenzie
26 Hari Paling Berarti Untuk Dara Dan Kenzie
27 Belanja Di Mall
28 Pengumuman Kematian Dara
29 Pertemuan Dara Dan Sita
30 Identitas Baru Dara
31 Jadi Sekretaris Seumur Hidup
32 Selalu Saja Membuat gugup
33 Memulai Rencana Dara
34 Kegundahan Lucky
35 Aku Sudah Punya Keluarga Sendiri, Yaitu Kamu
36 Terbongkarnya Perselingkuhan Ayah Nasya
37 Runtuhnya Rumah Tangga Delia Dan Soni
38 One Night Stand Nasya
39 Hari Pertama Gathering
40 Hari Pertama Gathering
41 Kedatangan Kenzie Ke Tempat Gathering
42 Rencana Delia
43 Pertemuan Dengan Delia
44 Kerja Sama Dengan Delia
45 Keteguhan Delia
46 Bangkrutnya Keluarga Darmawan
47 Malam Panas Kenzie Dan Dara
48 Pelelangan Perusahaan Darmawan
49 Terungkapnya Identitas Dara
50 Nasya Dipenjara
51 Bu Melati Mengalami Stroke
52 Akhir Dari Nasya, Soni dan Bu Melati
53 Keributan Dikantin
54 Siapkan Telinga Cadangan
55 Pertemuan Cheva Dan Dara
56 Tantangan Dari Cheva
57 Aku Hanya Peduli Apa Kata Istriku
58 Perasaanku Untuk Keluarga Dan Logika Untuk Bisnis
59 Gosip Di Kantor
60 Impian Dara
61 Identitas Baru Dara
62 Interview Kerja
63 Kenzie Dan Ana Come Back
64 Sekretaris Pribadi Dikantor Dan Dirumah
65 Kepergian Zie Dinas Diluar kota
66 Kunjungan Ana Ke Perusahaan Darmawan
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Percuma Saja Jika Dia Hanya Cantik Tapi Tidak Memiliki Skill Yang Bagus
2
Terkejutnya Dara
3
Sedikit Masa Lalu Dara
4
Maling Teriak Maling
5
Tidak Ada Kesempatan Kedua
6
Kemarahan Kenzie
7
Rumah Sakit
8
Undangan Pertunangan
9
Aku Akan Selalu Melakukan Apapun Yang Kamu Katakan
10
Kedatangan Noey
11
Pesta pertunangan Nasya
12
Perdebatan Dara Dan Nenek Melati
13
Pengumuman
14
Mulut Kenzie Sangat Tajam
15
Undangan Reuni SMA
16
Perdebatan Dara Dan Nasya
17
Jadilah Pacarku Dan Gunakan Aku Sebagai Senjatamu
18
Hari Ini Terasa Seperti Naik Roller Coaster
19
Rasa Rendah Diri Dara
20
Kecelakaan Dara
21
Pencarian Dara
22
Aku Akan Melakukan Apa Saja Untuk Kesembuhan Dara
23
Yang Aku Cintai Adalah Dara Bukan Wajah Dara
24
Kemesraan Noey Dan Mariana
25
Awal Pertemuan Dara Dan Kenzie
26
Hari Paling Berarti Untuk Dara Dan Kenzie
27
Belanja Di Mall
28
Pengumuman Kematian Dara
29
Pertemuan Dara Dan Sita
30
Identitas Baru Dara
31
Jadi Sekretaris Seumur Hidup
32
Selalu Saja Membuat gugup
33
Memulai Rencana Dara
34
Kegundahan Lucky
35
Aku Sudah Punya Keluarga Sendiri, Yaitu Kamu
36
Terbongkarnya Perselingkuhan Ayah Nasya
37
Runtuhnya Rumah Tangga Delia Dan Soni
38
One Night Stand Nasya
39
Hari Pertama Gathering
40
Hari Pertama Gathering
41
Kedatangan Kenzie Ke Tempat Gathering
42
Rencana Delia
43
Pertemuan Dengan Delia
44
Kerja Sama Dengan Delia
45
Keteguhan Delia
46
Bangkrutnya Keluarga Darmawan
47
Malam Panas Kenzie Dan Dara
48
Pelelangan Perusahaan Darmawan
49
Terungkapnya Identitas Dara
50
Nasya Dipenjara
51
Bu Melati Mengalami Stroke
52
Akhir Dari Nasya, Soni dan Bu Melati
53
Keributan Dikantin
54
Siapkan Telinga Cadangan
55
Pertemuan Cheva Dan Dara
56
Tantangan Dari Cheva
57
Aku Hanya Peduli Apa Kata Istriku
58
Perasaanku Untuk Keluarga Dan Logika Untuk Bisnis
59
Gosip Di Kantor
60
Impian Dara
61
Identitas Baru Dara
62
Interview Kerja
63
Kenzie Dan Ana Come Back
64
Sekretaris Pribadi Dikantor Dan Dirumah
65
Kepergian Zie Dinas Diluar kota
66
Kunjungan Ana Ke Perusahaan Darmawan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!