Dara berjalan pulang sambil memikirkan mengenai kedatangan Nasya ke apartemen mereka. Sita sudah tiba lebih dulu dan kini dia tengah bersantai saat Dara datang.
“Aku pulang” ujar Dara begitu dia memasuki rumah
“Tumben sekali kamu sudah pulang jam segini? Ini masih siang. Apa ada sesuatu yang terjadi?” Sita merasa sedikit heran karena Dara sudah tiba dirumah mereka padahal jam masih menunjukkan pukul 3 sore
“Terjadi sedikit masalah tadi saat aku berusaha menyelesaikan masalah dengan perusahaan yang menyuplai bahan baku ke perusahaan kami. Jadi pak Kenzie mengizinkanku pulang lebih awal untuk istirahat” ujar Dara menjelaskan dengan sikap yang tenang sambil duduk di dekat Sita.
“Ada apa dengan supplier perusahaanmu?” Tanya Sita yang semakin penasaran
“Mereka berusaha mengancam pak Kenzie dengan tidak mengirimkan bahan baku keperusahaan kami. Akibatnya kami tidak bisa melakukan produksi untuk hari ini. Mereka memintaku datang langsung keperusahaan mereka untuk melakukan negosiasi. Begitu aku tiba disana, atasan mereka malah tidak ada. Tentu saja aku mengatakan hal yang sebenarnya pada pak Kenzie. Dia memintaku menunggu diperusahaan itu selama 1 jam, jika lewat dari itu maka kerjasama kami akan dibatalkan. Aku sudah menunggu disana selama 1 jam seperti yang diminta pak Kenzie. Begitu aku akan pergi darisana, sekertaris direktur menahanku dengan segala cara. Bahkan mereka sampai membuatku pingsan agar aku lebih lama berada disana sampai atasan mereka tiba dikantor”. Sita langsung
bereaksi begitu dia mendengar cerita Dara
“Apa katamu?! Mereka membuatmu pingsan?! Lalu bagaimana keadaanmu?! Apa sekarang sudah baik-baik saja?!”. Sita menyela dengan raut wajah panik.
“Aku tidak papa. Hanya tengkuk saja yang masih terasa sedikit sakit, tapi dokter bilang ini hanya sedikit luka memar. Tidak ada luka
berat dikepalaku” Dara kembali menjelaskan kondisinya agar SIta merasa tenang.
“Lalu, apa perusahaanmu masih bekerjasama dengan perusahaan itu setelah apa yang mereka lakukan?”, tanya Sita lagi yang mulai penasaran
“Tentu saja tidak. Sejak kapan pak Kenzie mau bekerja dengan perusahaan yang tidak profesional seperti itu?”. Jawab Dara dengan sikap yang acuh tak acuh dan senyum mencibir.
“Baguslah kalau begitu. Jika aku tahu dia masih bekerja sama dengan perusahaan yang berani mencelakaimu maka akan ku habisi dia”. Sita bicara dengan kesal sambil memukul tangannya ke udara.
“Aku tidak papa. Ini hanya sedikit memar saja. Bisa bantu aku oleskan salep pada tengkukku? Eh tapi nanti saja, aku masuk dan bersih-bersih dulu” Dara langsung beranjak pergi meninggalkan Sita sendiri dan pergi menuju kamarnya.
...****************...
Sementara itu Kenzie sedang menghubungi Noey untuk menanyakan perkembangan di Negara A.
“Bagaimana dengan perusahaan disana? Apakah ada masalah?”, tanya Kenzie pada Noey
“Semuanya lancar. Tidak ada masalah. Jika terjadi sesuatu aku pasti sudah menghubungimu terlebih dahulu sebelum menghubungi ibumu” Noey menanggapi dengan sikap yang tenang.
“Ya, baguslah. Katakan padaku lebih dulu jika terjadi sesuatu. Jangan sampai mami yang mengetahuinya lebih dulu”. Kenzie pun menanggapi dengan sikap yang tenang
“O iya Noey. Apa kamu tahu mengenai keluarga Darmawan? Siapa mereka?” tanya Kenzie mengingat undangan yang teah dia terima sebelumnya.
“Keluarga itu adalah salah satu keluarga terama di Negara D. Kamu tidak tahu itu? tapi ada apa? Apa ada masalah?”. Noey pun terlihat penasaran dengan alasan Kenzie menanyakan keluarga itu.
“Aku mendapatkan undangan pertunangan dari keluarga itu, tapi sepertinya aku sama sekali tidak mengenal mereka. Bagaimana mereka bisa mengenalku?” Kenzie menjelaskan dengan raut wajah yang sedikit bingung.
“Tidak mungkin jika mereka tidak mengenalmu. Salah satu putra dari keluarga itu adalah pejabat daerah. Mungkin karena itu mereka mengenalmu”
“Pejabat daerah?” Kenzie semakin bingung dengan apa yang dikatakan Noey.
“Ya. O iya, Bu Cheva berkata padaku akan menghendel perusahaan disini karena sekarang semua berjalan dengan lancar. Beliau memintaku pergi kesana dan menemanimu. Saat aku tiba, aku akan memberitahu semua informasi mengenai pebisnis disana”
“Kamu akan kemari? Bagaimana dengan istrimu? Kamu akan meninggalkan artis
cantikmu sendirian disana?” Kenzie bicara dengan nada yang sedikit menggoda
“Tentu saja tidak. Dia memiliki kontrak kerja di Negara D, jadi dia akan ikut denganku” Noey tersenyum bangga mengatakan kalau Mariana akan ikut dengannya.
“Jadi kamu sengaja kemari dengan istrimu untuk memamerkan kemesraan kalian?”. Kenzie mengerucutkan bibir kesal saat dia bicara pada Noey.
“Aku tidak memiliki niat seperti itu, tapi jika memang itu yang terjadi … apa boleh buat. Lagipula sudah lama kamu mengakhiri hubungan dengan seorang gadis, kenapa kamu tidak mau membuka lembaran baru dengan yang baru? Apa kamu masih memikirkan hubunganmu yang pernah kandas?”
“Hubunganku sudah lama berakhir. Untuk apa aku masih terus memikirkannya? Itu tidak akan pernah mengubah apapun”. Kenzie menjawab dengan sikap yang acuh tak acuh dengan sedikit senyum menyeringai
“Apa kamu yakin kalau perasaanmu benar-benar sudah berakhir untuknya? Aku bisa mencarikan informasi tentangnya jika kamu mau”
“Tidak perlu. Jika aku ingin melakukan itu, maka aku sudah pasti melakukannya sendiri sejak lama”. Kenzie pun menunjukkan sedikit senyum yang manis saat dia bicara.
“Baiklah. Aku hanya sekedar menawarkan bantuan saja. Kalau begitu sampai jumpa lagi”
“Hmn…” Kenzie dan Noey pun saling mengakhiri panggilan telepon diantara mereka
...****************...
“Apa semua barangmu sudah siap?”, tanya Noey pada Mariana yang sedang berkemas sambil memeluknya dari belakang.
“Ya semua sudah siap. Aku hanya sedang memeriksa barang milikmu saja. Aku takut jika ada barang yang tertinggal” Mariana menjawab dengan senyum yang lembut dibibirnya..
“Besok kita akan bertemu dibandara karena aku masih harus pergi kekantor memeriksa sesuatu”
“Tidak masalah karena aku juga harus pergi ke agensiku terlebih dahulu untuk mengurus sesuatu. Setelah itu baru aku akan pergi ke
bandara. Lagipula jadwal penerbangan kita tidak terlalu pagi. Kita masih sempat untuk mengurus semuanya”. Mariana pun menanggapi Noey dengan senyum yang lembut
“Baiklah kalau begitu. Sebaiknya sekarang kita istirahat, kamu juga pasti lelah setelah syuting seharian”
“Ya, aku sangat lelah. Apalagi hari ini aku melakukan adegan lari. Rasanya kakiku mau lepas” ujar Mariana dengan nada bicara yang manja
“Kalau begitu aku akan memijatmu”
“Ach”
Noey langsung menggendong Mariana dan membaringkannya ditempat tidur dengan sangat hati-hati, lalu dia benar-benar memijat kedua kakinya dengan penuh kasih sayang. Mariana tersenyum senang sambil menatap
wajah tampan sang suami yang sedang memijat kakinya dengan penuh perasaan.
“Terimakasih. Ternyata dibalik wajahmu yang kaku itu tersimpan sikap yang penuh perhatian. Ku kira kamu hanya memiliki sikap yang kaku saja. Tidak disangka kalau suamiku ini ternyata sangat lembut dan
perhatian" ujar Mariana menggoda Noey
"Sebenarnya kamu itu ingin memujiku atau ingin mencemoohku?" tanya Noey dengan mata mendelik
"Ehm... Tergantung. Jika itu orang lain, maka aku tidak akan pernah menganggap ucapan apapun dari mulutnya. tapi jika itu kamu … maka aku akan selalu memikirkan apapun yang kamu katakan". Sambung Noey yang membuat Mariana tersipu malu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
yantigothil
Noey udah menikah to
2022-11-22
0
Denos.Aries
dua duanya 😂
2022-09-19
0
Ocie_Yoongi 💜
Ada typo sist
2022-09-17
1