"Tapi mommy! Dia sejak kecil di besarkan oleh geng ular. Apakah tidak berbahaya jika gadis ini masuk dalam lingkaran kehidupan kita? Sedangkan dia terjerat di markas ini karena menjalankan misi nya mencari informasi dan menjadi mata-mata," protes Nagata.
"Kalau kamu tidak setuju, biar mommy yang mengajak gadis itu ke rumah mommy. Tidak di markas ini," sahut mommy Mawar.
"Oh no, mommy! Jangan! Oke, oke baiklah! Biar gadis ini di sini bersama aku dan akan aku latih sendiri bela diri dan cara menembak yang jitu," ucap Nagata akhirnya. Mommy Mawar melebarkan senyuman nya.
"Wah senang sekali mommy mendengar nya," kata mommy Mawar akhirnya. Camelia hanya bisa terbengong sambil melihat mommy Mawar dengan Nagata secara bergantian.
"Kamu mau kan, memanggil aku dengan mommy serta menganggap aku sebagai mommy kamu? Dan ini Nagata, anggap saja sebagai kakak kamu," ucap mommy Mawar. Nagata ikut melihat ke arah Camelia sebelum melangkah keluar meninggalkan ruangan pribadi mommy nya.
"Mommy!" sahut Camelia dengan kedua bola mata yang mengkilap karena sudah berair dan berkaca-kaca. Mommy Mawar segera memeluk Camelia dengan penuh kelembutan.
"Peluk aku, nak! Sekarang aku adalah mommy kamu, sayang! Kamu tidak lagi hidup sebatang kara di dunia ini. Ada mommy dan juga kakak kamu, Nagata," ucap Mohon Mawar.
Kedua wanita beda usia dan generasi itu masih saling berpelukan. Sudah sangat lama Camelia tidak merasakan pelukan hangat dari seorang wanita dewasa yang disebut nya dengan ibu. Bahkan keberadaan kuburan atau tempat peristirahatan terakhir kedua orang tuanya pun tidak Camelia ketahui. Camelia hanya tahu kalau selama ini dirinya hidup di markas geng Ular bersama Robert sejak dirinya berusia dua belas tahun. Saat itu Camelia ditemukan oleh Robert di sebuah rumah besar, di mana kedua orang tuanya sudah tewas di sana. Dan Camelia saat itu bersembunyi di bawah tempat tidur di kamarnya karena mendengar suara tembakan dan kekacauan di luar kamarnya. Bahkan di kamar pribadi orang tuanya telah terjadi tragedi penembakan. Orang tua Camelia terbunuh secara tragis dengan cara ditembak oleh orang-orang pria tinggi besar yang diduga adalah pembunuh bayaran. Apakah ada keterkaitan terbunuh nya orang tua Camelia dengan Robert, itu masih Teka-teki. Namun keberadaan Robert di rumah Camelia saat itu masih berusia dua puluh tahun sedangkan Camelia saat itu berusia dua belas tahun. Ini artinya usia Robert saat ini adalah tiga puluh dua tahun. Usia matang seorang laki-laki dewasa.
Namun karena setiap hari Camelia bersama dengan Robert akhirnya mereka berpacaran dan rasa yang berbeda dan aneh itu muncul dari Robert dengan Camelia yang ingin saling melindungi dan menyayangi.
"Kamu mau kan, jika mommy menguliahkan kamu, sayang! Berapa usia kamu?" tanya mommy dengan detail.
"Saya baru lulus sekolah menengah atas dua tahun ini, nyonya. Tapi saya tidak mau merepotkan nyonya dengan menguliahkan saya. Saya di sini saja membantu pekerjaan rumah," tolak Camelia yang enggan jika diperlakukan istimewa seperti tuan putri.
"Loh, kok nyonya sih? Panggil aku mommy saja, sayang! Tidak, tidak! Kamu sudah mommy angkat sebagai putri mommy. Jadi kamu harus melanjutkan pendidikan kamu seperti juga Nagata. Dia sudah lulus kuliah dengan cepat," ucap mommy Mawar.
Camelia terdiam sementara waktu. Dirinya tentu saja bimbang. Jika dia dikuliahkan oleh mommy Mawar, dirinya bisa dengan mudah kabur di markas atau tempat itu dan kembali di markas ular. Namun karena menurut cerita Robert atau geng Ular tidak memperdulikan dirinya hal itu membuat Camelia menjadi sangat kecewa. Dirinya seolah-olah dibuang atau dicampakkan di geng Ular.
"Mommy!" gumam Camelia seraya kembali merangkul mommy Mawar dengan penuh kehangatan. Camelia ingin kembali merasakan kehangatan kasih sayang seorang wanita dewasa itu yang dengan tulus menganggap nya sebagai putri nya. Walaupun putri angkat nya, mommy Mawar seperti sudah merasakan kedekatannya dengan Camelia.
"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments