Camelia berlari kecil mengikuti langkah lebar laki-laki dengan perawakan tinggi besar. Bahunya yang lebar mampu menutupi badan kecil nan langsing milik Camelia. Saat laki-laki yang diikuti oleh Camelia tiba-tiba berhenti dua langkah dari pintu belakang, tubuh Camelia beradu ke punggung laki-laki itu. Camelia tiba-tiba seperti terhipnotis.
"Wangi! Dia menggunakan parfum maskulin apa yah? Ini bisa membuat wanita-wanita yang berada di dekatnya menjadi enggan untuk menjauh darinya. Hem! Aku pikir dunia mafia seperti ini, laki-laki nya tidak akan menjaga penampilan nya. Aku pikir, semua laki-laki nya akan bau ketek dan kecut. Ini beda loh!" batin Camelia masih saja berdiri mematung di belakang punggung laki-laki itu. Camelia hanya menempel di sana.
"Bagaimana, Aprilio situasi di luar halaman?" tanya seorang laki-laki dengan suara berat tidak jauh dari sana. Ternyata laki-laki yang telah diikuti oleh Camelia adalah memiliki nama Aprilio.
"Aman bos! Tapi ada gadis kecil yang terjebak di markas kita!" jawab Aprilio. Tentu saja Camelia menjadi terkejut ketika mendengar percakapan laki-laki itu. Camelia mengintip dari samping punggung milik Aprilio. Camelia melihat seorang laki-laki muda dan wajahnya tentu saja lebih tampan dari pada Aprilio.
"Apakah dia pimpinan geng kepala Naga di markas ini? Dia bahkan dipanggil bos oleh Aprilio ini. Berarti laki-laki itu lebih tinggi tingkatannya dibandingkan dengan Aprilio ini," pikir Camelia. Aprilio menggeser badannya ke samping supaya wajah Camelia bisa terlihat oleh bos nya.
Laki-laki yang disebut dengan bos itu hanya tersenyum menyeringai saat melihat wajah Camelia. Camelia terlihat menciut saat dilihat oleh laki-laki yang duduk di kursi goyang nya. Tangan satunya menikmati batang rokok yang menyala ditangan nya. Di kanan dan kirinya ada laki-laki dewasa juga duduk di sana. Jumlah nya sekitar dua puluh orang.
"Rupanya hanya seorang gadis kecil seperti kecoa saja! Kemari kamu! Mendekat lah gadis kecil!" ucap laki-laki muda yang duduk di kursi goyang nya. Dia mungkin saja pimpinan di markas itu.
Aprilio menarik lengan Camelia lalu mendorong tubuh Camelia dengan kasar ke arah bos nya. Semua laki-laki yang berada di sana tertawa melihat Camelia yang jatuh tersungkur di bawah kaki laki-laki yang menjadi bos di tempat itu.
"Siapa nama kamu gadis kecil?" tanya pimpinan geng kepala Naga itu yang bernama Nagata.
"Aku... aku Camelia, om!" jawab Camelia dengan suara cempreng nya. Semua laki-laki yang berada di sana tertawa terbahak-bahak saat mendengar Nagata dipanggil oleh Camelia dengan sebutan om.
"Kau memanggil aku apa, hah? Aku tidak cukup tua untuk dipanggil dengan sebutan om. Umurku bahkan masih dua puluh satu tahun. Berapa umur kamu, Camelia?" tanya Nagata.
"Kita hanya beda beberapa tahun saja, kamu sangat sombong sekali om! Umurku dua puluh tahun om," jawab Camelia.
"Jangan memanggil aku dengan sebutan om! Apakah kamu sejak tadi tidak mendengarkan nya, hah?" gertak Nagata. Camelia langsung menciut.
"Emm, lalu aku harus memanggil kamu apa? Sedangkan aku belum mengetahui nama kamu?" tanya Camelia.
"Aprilio! Jelaskan siapa aku dan nama ku pada gadis ini!" perintah Nagata.
"Beliau tuan muda Nagata! Pimpinan dari geng kepala Naga di markas ini. Putra tunggal dan pewaris tunggal dari keluarga Naga. Memiliki pengaruh di Dunia bawah tanah," kata Aprilio.
"Cukup, Aprilio! Jangan menjelaskan gadis kecil itu yang dia sendiri tidak akan pernah tahu soal kehidupan dunia kita. Hai gadis kecil! Aku Nagata. Cukup panggil aku Nagata," sahut Nagata.
"Aprilio! Jelaskan kepala ku! Kenapa gadis muda ini bisa masuk ke markas kita!" kata Nagata sembari melihat Camelia dan berusaha meneliti apakah dia adalah salah satu mata-mata yang telah dikirimkan oleh musuh atau pihak lawan dari geng mafia lainnya.
Aprilio menjelaskan soal kedatangan Camelia yang tiba-tiba berada di markas kepala Naga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments