Nagata masuk ke dalam ruangan pribadinya diikuti oleh Aprilio. Kini Nagata mulai mengambil botol wine di lemari kaca di ruangannya. Duduk di kursi empuk dan mulai menyalakan barang rokok seleranya. Aprilio membuka tutup botol itu lalu menuangkan nya di gelas. Nagata mulai menyesapnya.
"Kamu perhatikan semua gerak-gerik dari gadis itu. Pastikan jangan sampai dia mengetahui segala rahasia dan pergerakan kita. Baik misi yang kita jalankan maupun kegiatan apa saja. Aku rasa dia adalah seorang mata-mata yang dikirimkan oleh geng Ular. Namun bersikap bodoh dan pura-pura tidak tahu saja kita. Setelah ini beri gadis itu jebakan kecil supaya dirinya tidak bisa keluar dari markas ini. Kamu mengerti Aprilio?" kata Nagata.
Aprilio melebarkan matanya. Aprilio tentu saja tidak menyangkalnya jika Camelia ternyata adalah salah satu mata-mata yang dikirimkan dari geng ular untuk mendapatkan informasi dan pergerakan maupun misi rahasia dari geng kepala naga. Ditambah lagi, sikap Nagata yang tadi seolah seperti laki-laki biasa yang terlihat bodoh di depan Camelia ternyata hanyalah berpura-pura saja. Sampai Nagata rela ditertawakan oleh anggota nya atau anak buahnya saat bersikap seolah bodoh di depan gadis kecil Camelia itu.
"Baik bos! Lalu untuk mengikat gadis itu, apa yang akan kita lakukan bos?" tanya Aprilio.
"Tahan gadis kecil itu seolah kita menginginkan dia di sini. Dengan begitu gadis kecil itu mengira inilah peluang untuk memperoleh misi nya di markas ini. Tawarkan pada gadis kecil itu pekerjaan rumah di sini dengan gaji yang cukup fantastik. Ini hanya untuk alibi kita seolah kita tidak tahu menahu rencana gadis kecil itu kesasar di markas ini. Padahal dia dengan sengaja naik di mobil terbuka kita supaya bisa masuk ke dalam markas ini," terang Nagata. Aprilio manggut-manggut Kepala nya mendengar penjelasan dari Nagata.
"Baik bos! Siap dimengerti dan segera dijalankan!" sahut Aprilio.
"Oke! Kamu bisa pergi dari ruangan ku! Dan satu lagi tugas kamu! Panggil Imelda ke raungan aku sekarang juga!" kata Nagata. Aprilio segera berlalu meninggalkan ruangan Nagata. Sedangkan Nagata mulai menenggak minuman yang menghangatkan badannya.
"Camelia! Dia mau bermain-main di markas Kepala Naga, hahahaha," kata Nagata sambil tertawa keras.
Suara langkah kaki terdengar masuk ke ruangan Nagata. Seorang wanita dengan minim bahan pakaiannya. Sangat terlihat tonjolan-tonjolan bagian dada nya. Ditambah pahanya yang putih mulus terekspos sempurna. Rambut panjangnya dibiarkan terurai. Wajahnya yang oval benar-benar terlihat cantik. Apalagi memiliki hidung yang mancung.
Nagata melihat Imelda dengan tersenyum seringai. Kini dengan nakal Imelda duduk di atas kedua paha milik Nagata. Dengan sangat menggoda dia menghadap ke arah Nagata sehingga kedua mata Nagata menikmati dengan bebas pemandangan yang indah dia gunung kembar yang siap menerima his@pan dan gigitan nakal.
"Nagata sayang! Tumben kamu memanggilku. Biasanya akulah yang selalu mendatangi kamu dan mengganggu kamu saat bekerja," ucap Imelda seraya menempelkan bagian belahan gunung kembarnya ke kepala Nagata. Nagata sedikit mundur lalu memegang dua benda yang sangat membuatnya terganggu dan membangunkan singa yang sejak tadi tertidur. Bahkan singa di bawah sana sudah sangat marah hendak menerkam mangsa di dekatnya.
"Lakukan apa yang kamu mau! Aku akan menikmati nya," ucap Nagata sambil kembali menyesap minuman nya. Imelda segera menjalankan tugasnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Aini
mantap visualnya
2022-09-20
2
Irma Kirana
semangat Mak 😘😍
2022-09-18
2