Romantis

Hari hari berlalu, hubungan Carissa dan Devian pun semakin hangat. Kedua insan yang sedang dimabuk cinta itu terlihat sangat bahagia. Senyum merekah di wajah Carissa dan Devian. Namun dalam urusan pekerjaan mereka tetaplah profesional.

Devian yang sibuk dengan tugasnya sebagai CEO dan Carissa yang berkutat di bagian produksi.

Desain pakaian yang Carissa buat laris manis di pasaran. Gaya pakaian yang simpel dan modis menjadi buruan para anak muda. Tak hanya gaya santai, casual maupun formal sangat diminati para pecinta fashion. Hal ini membawa keuntungan besar bagi MF Group.

"Bulan ini MF Group mengalami kenaikan pendapatan yang sangat besar. Bahkan perusahaan kita menjadi salah satu brand yang sangat diminati para pecinta fashion. Dengan hadirnya model-model baru dan kualitas bahan yang sangat baik menjadikan MF Group menduduki peringkat 1 di Indonesia. Perubahan ini tak terlepas dari kerja keras kalian semua, termasuk hadirnya desainer baru kita Nona Carissa Elvina." ucap Devian yang disambut dengan tepuk tangan para karyawan.

Carissa berdiri dari kursinya lalu mengangukkan kepalanya.

"Terimakasih banyak atas kerja samanya." ucap Carissa diiringi dengan senyum lembut.

Prok Prok Prok

Ruang meeting pagi ini kembali dipenuhi dengan suara riuh tepuk tangan.

Carissa mengulas senyum lebar.

"Semoga hal ini menjadi langkah kita untuk terus berkarya menciptakan produk terbaik bagi konsumen. Fashion yang menjadi trend masa depan dan tetap menomorsatukan kualitas merupakan visi MF Group. Saya berharap pencapaian bulan ini tidak menjadikan kita lengah, justru akan menjadi pacuan kita untuk terus menghasilkan karya terbaik bagi semua kalangan pecinta fashion." tutup Devian dalam rapat bulanan rutin yang diadakan MF Group.

Semua orang yang berada di ruangan tersenyum puas dan saling berjabat tangan.

"Selamat Rissa. Aku sudah yakin bahwa kamu hebat." ucap Saras yang langsung memeluk Carissa.

Carissa membalas pelukan Saras.

"Terimakasih, Saras. Kamu juga hebat, kamu pintar sekali mempromosikan produk kita." puji Carissa.

"Yah, kita hebat. Semoga awal yang baik untuk masa depan kita ya." ucap Saras.

"Aamiin.. insha Allah." balas Carissa.

Ehm!

Deheman pria dengan suara bariton kemudian terdengar.

"Si pawang sudah kasih kode nih." bisik Saras ke telinga Carissa sambil terkekeh pelan.

"Sst.. nanti kedengaran hati-hati kamu." balas Carissa kemudian melepaskan pelukkannya dari Saras.

Ehm!

Suara deheman itu terdengar lagi. Sontak Saras langsung lari terbirit-birit, ia segera meninggalkan ruangan sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan.

Carissa tertawa melihat Saras yang panik kemudian melirik Devian.

"Kamu ini, lihat Saras sangat ketakutan." ucap Carissa yang sudah berhenti tertawa.

Devian tak menyahut, ia berjalan mendekati Carissa.

GREEP!

Devian menarik Carissa lalu membenamkan tubuh langsing Carissa dan memeluknya erat.

"Jangan terlalu erat. Kamu mau aku mati kehabisan nafas?" berontak Carissa.

Devian mengendurkan pelukkannya lalu memegang dagu Carissa untuk menatap wajah cantiknya.

"Terimakasih atas kerja kerasmu." ucap Devian lembut.

Carissa menatap sorotan mata Devian yang membuatnya terpesona.

"Aku hanya melakukan yang terbaik untuk pekerjaanku." balas Carissa yang menelusupkan wajahnya ke dada bidang Devian dibalas dengan usapan lembut Devian di rambut panjang Carissa yang terurai.

"Nanti malam dinner yuk!" ajak Devian.

Carissa mendongakkan kepalanya.

"Tumben?" tanya Carissa heran.

"Ya sebagai perayaan atas keberhasilanmu. Dan juga selama kita kenal belum pernah jalan berdua kan?" jawab Devian yang menundukkan kepalanya untuk menatap wajah Carissa.

Carissa terdiam sejenak lalu menyunggingkan sudut bibirnya.

"Jadi kita mau ngedate nih?" tanya Carissa.

Devian terdiam lalu berpikir. Devian tidak tau apa sebutannya ketika mengajak orang yang ia suka keluar. Devian hanya ingin waktu berduaan dengan Carissa.

"Bisa dibilang begitu." sahut Devian yang kemudian mengecup kening Carissa singkat.

"Baiklah. Jemput aku jam 6 ya." ucap Carissa yang menjinjitkan kakinya lalu mengecup pipi kiri Devian sekilas. Setelah itu Carissa berlari keluar ruangan dengan wajah yang malu-malu meninggalkan Devian yang masih terpana.

"Kamu melakukannya di bagian yang salah." gumam Devian sembari menyentuh pipi kirinya menggunakan ibu jarinya. Lalu Devian tersenyum simpul.

*

*

*

Sore hari pukul 17.00

Carissa sudah sibuk memilah pakaian yang ada di walk in closet pribadinya.

"Aku harus pake yang mana?" gumam Carissa kebingungan.

Carissa tidak tau harus berpakaian seperti apa. Carissa ingin sekali menampilkan dirinya yang terbaik tanpa ada cela.

Carissa mencoba memadukan v-neck blouse warna putih dengan straight pants warna kuning.

"Ini terlalu simpel." Carissa mengganti pakaiannya dan mencari yang lain.

Carissa menggunakan blazer berwarna coklat, kaos putih, serta rok bermotif polkadot.

"Kayanya kurang cocok deh." ucap Carissa lalu masuk ke walk in closetnya lagi.

Kali ini Carissa mengganti pakaiannya kemeja putih panjang motif bunga dan rok midi warna pink.

"Aiih.. gak deh." ucap Carissa lagi.

Drt

Drt

Carissa membuka ponselnya yang terdapat sebuah pesan masuk.

Devian : Aku sudah di depan.

Carissa : Oke. Tunggu 5 menit.

Carissa bergegas keluar kamar lalu menuruni tangga.

"Masya Allah, anak mama cantik sekali." puji Mama Allisa melihat tampilan berbeda dari Carissa yang kebetulan berpapasan di ruang tamu.

Carissa mendundukkan kepalanya menyembunyikan wajahnya yang tersenyum malu-malu.

"Ma, Rissa mau keluar dulu ya." ucap Carissa seraya berpamitan dengan Mama Allisa.

"Sama siapa?" tanya Papa Cakra yang tiba-tiba datang dari belakang tubuh Carissa.

"Devian, Pa." jawab Carissa.

"Kenapa gak kamu suruh masuk?" tanya Papa Cakra.

"Kan Papa tau, Rissa belum mau identitas Rissa terbongkar." jawab Carissa.

Papa Cakra menghembuskan nafas pelan.

"Rissa pamit ya Pa, Ma." ucap Carissa kemudian mencium punggung tangan kedua orangtuanya.

Carissa bergegas keluar rumah. Saat gerbang terbuka Carissa mendapati Devian yang berdiri dengan tubuhnya bersandar di badan mobil. Penampilan Devian membuat Carissa terpukau. Devian mengenakan kaos hitam yang dipadukan dengan blazer longgar warna abu-abu dan celana hitam model slim fit. Devian terlihat kece dengan sepatu sneakers warna putih. Dan rambutnya yang bergaya front puff semakin menambah ketampanan Devian.

"Maaf membuatmu menunggu lama." ucap Carissa yang berjalan mendekati Devian.

Devian tertegun melihat penampilan Carissa yang sangat berbeda dari biasanya.

Carissa menggunakan simple cap dress warna pink muda yang menampakkan sebagian bahunya yang polos dengan panjang dress dibawah lutut dipadukan flat shoes warna putih. Rambutnya dibiarkan tergerai dengan sentuhan sedikit di curly pada ujung rambut yang menambah kesan anggun pada tampilan Carissa.

"Kamu cantik." puji Devian yang membuat wajah Carissa merona.

Carissa melemparkan senyum pada Devian.

"Mari kita berangkat, Tuan Puteri." ucap Devian sedikit mencondongkan tubuhnya kedepan lalu mengulurkan tangannya ke depan Carissa.

Carissa terkekeh dengan perlakuan Devian, dengan cepat ia menerima uluran tangan Devian.

"Silahkan." ucap Devian yang membukakan pintu mobil untuk Carissa. Setelah memastikan Carissa memasang seat belt, Devian menutup pintu mobil lalu menuju kursi kemudi dan melajukan mobilnya.

20 menit perjalanan, sampailah disebuah resto bintang lima.

Devian memarkirkan mobilnya lalu keluar lebih dulu dan membukakan pintu mobil untuk Carissa.

Sungguh pria yang romantis!

Carissa tersenyum, kemudian melangkahkan kakinya bersiap turun dari mobil. Dengan cepat Devian mengulurkan tangannya yang langsung disambut Carissa.

"Terimakasih." ucap Carissa yang dibalas dengan senyuman lembut Devian.

Sebelum memasuki resto itu Devian menekuk tangan kirinya ke pinggang. Carissa yang melihat ia langsung mengaitkan tangannya ke lengan Devian. Dua sejoli itu berjalan beriringan dengan perasaan bahagia.

Devian dan Carissa memasuki lift yang ada di dalam resto lalu menuju lantai 5. Devian sengaja memilih rooftop sebagai tempat dinner pertama bersama Carissa. Mata Carissa tertuju pada sebuah meja bundar dengan 2 buah kursi dan lilin yang menyala diatas meja. Terdapat dekorasi cantik dengan bunga mawar merah yang menambahkan kesan romantis malam itu.

Carissa terpukau lalu melirik Devian penuh tanya.

Devian hanya melemparkan senyum lalu menarik kursi dan mempersilahkan Carissa untuk duduk yang disusul Devian duduk dihadapannya.

"Ini memang rencanamu?" tanya Carissa penasaran. Carissa hanya mendapati 1 meja yang ia tempati saat ini di rooftop resto itu.

Devian tersenyum lembut lalu mengangguk.

"Tak kusangka kamu sangat romantis, Dev." puji Carissa.

Devian tertawa kecil.

"Ini yang pertama, aku ingin menunjukkan yang terbaik untukmu." ucap Devian yang kemudian menepukkan tangannya, seketika 2 pelayan muncul membawa hidangan dan minuman.

Carissa terkejut. Carissa tak habis pikir dengan yang dilakukan Devian.

"Benarkah pria ini adalah Devian?" guman Carissa yang masih tak percaya.

"Apa kamu tidak lapar? Memangnya kamu akan kenyang jika terus menatapku?" ucap Devian yang melihat Carissa terus menatap dirinya.

Carissa tersadar ia memanyunkan bibirnya.

"Siapa suruh kamu begitu tampan."

UPS!

Carissa segera menutup mulut dengan kedua tangannya.

Devian tertawa senang mendengar ucapan jujur Carissa.

"Akhirnya kamu mengakui ketampananku." ucap Devian dengan menyeringai.

"Si-siapa bilang? Kau mungkin salah dengar." elak Carissa yang mengalihkan pandangan pada makanan dihadapannya lalu dengan cepat memasukkannya kedalam mulut.

Devian terkekeh melihat reaksi Carissa yang masih tidak mau jujur. Devian menyentil pelan hidung Carissa, ia sangat gemas dengan tingkah Carissa yang salah tingkah.

"Aaww.." ringis Carissa, ia menatap tajam Devian.

Devian hanya membalasnya dengan senyuman lalu melanjutkan menyantap hidangan dihadapannya.

Carissa mendengus kesal. Carissa lalu beranjak dari kusirnya.

"Mau kemana?" cegah Devian.

"Toilet." jawab Carissa ketus.

Devian menghela nafas, ia kira Carissa akan pulang meninggalkan dirinya.

"Mau aku temani?" tawar Devian.

Carissa memelototkan matanya kepada Devian.

"Aku bisa sendiri!" jawab Carissa kemudian segera menuju toilet yang ada di dalam ruangan lantai 5 resto.

10 menit kemudian Carissa kembali, namun ia mendapati rooftop dalam keadaan gelap.

"Dev.." panggil Carissa.

"Dev.." tak ada jawaban.

Carissa berjalan dengan meraba-raba, ia tak dapat melihat dalam kegelapan.

"Devian..." panggil Carissa dengan nada sedikit bergetar.

"Gak lucu tau! Dev kamu dimana?" teriak Carissa yang mulai kesal namun juga ketakutan.

"Aku disini." jawab Devian yang menyalankan senter hapenya lalu berjalan mendekati Carissa.

Carissa langsung berlari ke arah Devian namun tanpa sengaja kakinya tersandung kursi.

HAP!

Devian dengan sigap menangkap tubuh Carissa.

"Dasar ceroboh!" ucap Devian.

"Gara-gara kamu sih! Ini kenapa gelap?" tanya Carissa yang saat ini berada dalam pelukan Devian.

Devian hanya diam tak menjawab.

"Dev?" panggil Carissa lalu mendongakkan wajahnya untuk menatap Devian.

Seketika itu lampu menyala dan menyorot ke arah dua sejoli yang sedang berpelukan itu.

Terdengar alunan musik di area rooftop itu.

"Maukah berdansa denganku?" tawar Devian yang membungkukkan badannya lalu mengulurkan tangan kepada Carissa.

Carissa sejenak terpana lalu tersenyum dan menyambut uluran tangan Devian.

Sebuah lagu beralun seirama dengan gerakan kedua insan yang sedang dimabuk asmara.

...I found a love, for me...

...Darling, just dive right in and follow my lead...

...Well, I found a girl, beautiful and sweet...

...Oh, I never knew you were the someone waiting for me...

...'Cause we were just kids when we fell in love...

...Not knowing what it was...

...I will not give you up this time...

...But darling, just kiss me slow...

...Your heart is all I own...

...And in your eyes, you're holding mine...

...Baby, I'm dancing in the dark...

...With you between my arms...

...Barefoot on the grass...

...Listening to our favourite song...

...When you said you looked a mess...

...I whispered underneath my breath...

...But you heard it...

...Darling, you look perfect tonight...

...Baby, I'm dancing in the dark...

...With you between my arms...

...Barefoot on the grass...

...Listening to our favorite song...

...I have faith in what I see...

...Now I know I have met an angel in person...

...And she looks perfect...

...I don't deserve this...

...You look perfect tonight...

...(Perfect - Ed Sheeran)...

Devian memeluk erat tubuh Carissa. Devian mengecup pucuk kepala Carissa. Entah kenapa Devian merasa bahagia saat bersama Carissa. Apalagi malam ini, Devian tidak bisa menjelaskan sebahagia apa hatinya saat ini.

Devian mengajak Carissa duduk bersamaan dengan yang lampu sudah kembali menyala.

"Terimakasih untuk malam ini, Ris. Aku tidak tau harus mulai darimana. Aku juga tidak tau sebenarnya apa hubungan kita. Namun perasaanku padamu semakin hari semakin dalam. Aku tidak tau apakah ini cinta atau apa, aku tidak bisa menafsirkannya. Maaf untuk awal pertemuan kita yang terkesan menyebalkan. Tapi hari ini aku ingin memberanikan diri untuk memperjelas hubungan kita."

"Carissa Elvina maukah kamu menjadi wanitaku?" tanya Devian yang sudah berjongkok di samping Carissa.

Carissa sangat terkejut. Carissa pun tidak tau perasaan apa yang ada dihatinya saat ini untuk Devian. Carissa belum bisa mengartikannya. Carissa masih memiliki keraguan pada Devian. Carissa menatap lekat manik mata Devian, ia menemukan ketulusan disana.

"Bisakah aku mempercayainya? Mungkinkah aku harus membuka hatiku untuknya dan menerimanya?" batin Carissa.

"Aku tidak tau perasaan apa yang saat ini kita rasakan, Dev. Aku juga tidak tau hubungan seperti apa yang akan kita jalani. Entah apa yang akan terjadi, tapi saat ini aku akan mencoba untuk menerimamu dan mengandalkanmu." jawab Carissa yang saat ini beranjak dari kursinya lalu menggenggam tangan Devian.

"Jadi? Kamu menerimaku?" tanya Devian memastikan.

Carissa mengangguk.

"Jadi sekarang kita sepasang kekasih?" tanya Devian lagi.

Carissa mengangguk lalu melemparkan senyum kepada Devian dengan pipi yang sudah mulai memerah.

Devian segera bangkit dan memeluk tubuh Carissa.

"Terimakasih, Sayang." ucap Devian.

Carissa yang mendengar panggilan sayang dari Devian merasakan wajahnya memanas. Carissa semakin membenamkan wajahnya pada dada bidang Devian.

*

Malam itu menjadi awal perjalanan cinta Devian dan Carissa. Lalu bagaimana dengan perjodohan Carissa? Benarkah Devian adalah pria yang benar-benar tulus pada Carissa?

-BERSAMBUNG

(Oke gaes, mintor butuh ide nih.. kira-kira bagaimana ya kelanjutan kisah Devian dan Carissa? Haruskah ada pelakor atau pebinor atau tukang trouble maker biar tambah seru ceritanya?

Jangan lupa tinggalkan like dan komen ya Readers! Tolong bantu rate novel ini ya biar mintor makin semangat! ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️

Terpopuler

Comments

Ayu Zahara Mahdar

Ayu Zahara Mahdar

uwuwuwu.. romantis banget

2022-09-27

1

Dwi Harry

Dwi Harry

Apa ajalah konfliknya, yg penting nggak ada saham alias salah paham wkwk

2022-09-10

1

lihat semua
Episodes
1 Kesialan Pertama
2 Sosok Pria Gila
3 Menyadari Ada yang Hilang
4 Anugerah atau Musibah
5 KESAN PERTAMA
6 Rubah Wanita Itu!
7 Wanita Tangguh
8 Hanya Sesaat
9 Ciuman Pertamaku!
10 Mencair
11 Perjodohan
12 Rencana Carissa
13 Sisi Lain Devian
14 Wanita yang Kuperjuangkan!
15 Romantis
16 Keraguan
17 Kebenaran Terungkap
18 Ikatan Cinta
19 Lamaran
20 Meriang
21 Pria Dingin
22 Kabar Bahagia
23 Terindah
24 Pulang
25 Kejutan
26 Bertemu Calon Mertua
27 Yess, I will.
28 Hari Bahagia
29 Malam Pertama
30 Pria Menyebalkan
31 Kejutan
32 Jodoh
33 Cinta Pertama
34 Masa Depan
35 Buah Jatuh Tak Jauh dari Pohonnya
36 Dewa Penyelamat
37 Bertanggungjawab
38 Seriusnya Istriku
39 Mendarah Daging
40 Manusia Beruntung
41 Belanja Alat Tempur
42 Malam Dingin
43 Piknik Keluarga
44 Jiwa Muda
45 Menikmati Senja
46 Dasar Pendendam!
47 Maafkan Aku
48 Tempat yang Salah
49 Makan Malam
50 Istri yang Menggemaskan
51 Menahan
52 Pesta Pernikahan
53 Kejutan dari Suami
54 Nasib
55 Pria Misterius
56 Berteman
57 Penyelidikan
58 Kehidupan Suami Istri
59 Terbuka
60 Sekilas Cerita
61 Tidak Normal
62 Sahabat
63 Yang Terlupakan
64 Mutiara
65 Hadiah untuk Mertua
66 Ada Maunya
67 Posesif
68 Pesta Perayaan
69 Bertemu Dengannya
70 Masa lalu Carissa
71 Bisnis Carissa
72 Hari yang Dinanti
73 Suami Protektif
74 Menyesal
75 Berubah
76 Kabar Bahagia
77 Menyerah
78 Cinta Merubah Segalanya
79 Kebaikan Tuan Muda
80 Nyidam
81 Serangan Devian
82 Rencana
83 Dibuat Penasaran
84 Kejutan dari Suami
85 Berdua Denganmu
86 Ternyata Bukan Mimpi
87 Suami Tajir
88 Terjebak Sendiri
89 Menuju Kebahagiaan
90 Akhir Bahagia
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Kesialan Pertama
2
Sosok Pria Gila
3
Menyadari Ada yang Hilang
4
Anugerah atau Musibah
5
KESAN PERTAMA
6
Rubah Wanita Itu!
7
Wanita Tangguh
8
Hanya Sesaat
9
Ciuman Pertamaku!
10
Mencair
11
Perjodohan
12
Rencana Carissa
13
Sisi Lain Devian
14
Wanita yang Kuperjuangkan!
15
Romantis
16
Keraguan
17
Kebenaran Terungkap
18
Ikatan Cinta
19
Lamaran
20
Meriang
21
Pria Dingin
22
Kabar Bahagia
23
Terindah
24
Pulang
25
Kejutan
26
Bertemu Calon Mertua
27
Yess, I will.
28
Hari Bahagia
29
Malam Pertama
30
Pria Menyebalkan
31
Kejutan
32
Jodoh
33
Cinta Pertama
34
Masa Depan
35
Buah Jatuh Tak Jauh dari Pohonnya
36
Dewa Penyelamat
37
Bertanggungjawab
38
Seriusnya Istriku
39
Mendarah Daging
40
Manusia Beruntung
41
Belanja Alat Tempur
42
Malam Dingin
43
Piknik Keluarga
44
Jiwa Muda
45
Menikmati Senja
46
Dasar Pendendam!
47
Maafkan Aku
48
Tempat yang Salah
49
Makan Malam
50
Istri yang Menggemaskan
51
Menahan
52
Pesta Pernikahan
53
Kejutan dari Suami
54
Nasib
55
Pria Misterius
56
Berteman
57
Penyelidikan
58
Kehidupan Suami Istri
59
Terbuka
60
Sekilas Cerita
61
Tidak Normal
62
Sahabat
63
Yang Terlupakan
64
Mutiara
65
Hadiah untuk Mertua
66
Ada Maunya
67
Posesif
68
Pesta Perayaan
69
Bertemu Dengannya
70
Masa lalu Carissa
71
Bisnis Carissa
72
Hari yang Dinanti
73
Suami Protektif
74
Menyesal
75
Berubah
76
Kabar Bahagia
77
Menyerah
78
Cinta Merubah Segalanya
79
Kebaikan Tuan Muda
80
Nyidam
81
Serangan Devian
82
Rencana
83
Dibuat Penasaran
84
Kejutan dari Suami
85
Berdua Denganmu
86
Ternyata Bukan Mimpi
87
Suami Tajir
88
Terjebak Sendiri
89
Menuju Kebahagiaan
90
Akhir Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!