Laila sedang melepas semua pakaian yang melekat di tubuhnya untuk berganti baju.
begitupun dengan Ndoro Shaka yang juga melakukan hal yang sama, setelah itu mereka melakukan beberapa kali sesi foto.
Laila masih merasa risih saat suaminya itu memeluknya dengan erat.
tapi dia tetap masih harus tersenyum, pasalnya sekarang pria itu berhak atas dirinya.
acara foto-foto selesai, Laila langsung ingin melepaskan semua atribut yang dia kenakan.
sedang pak Tirto dan Wira datang ke kamar khusus yang di gunakan Ndoro Shaka.
"bagaimana tugas mu Wira?"
"Semuanya sudah dilaksanakan dengan baik Ndoro, dan pria itu tak melibatkan polisi karena menganggap semua ini hanya musibah, tapi dia terkena serangan jantung saat mendengar putri yang begitu dia cintai malah di culik," kata Wira.
"dasar pria bodoh,tapi itu lebih baik bukan, kalau begitu jalankan semua yang sudah aku perintahkan, dan kenapa harus ada adat seperti ini, menyebalkan," katanya marah.
setelah melepaskan semua pakaiannya itu, terdengar ketukan pintu.
"siapa itu?" tanya Wira dengan suara sedikit membentak.
"ini aku Laila, ingin mengantar makan siang untuk kang mas," kata Laila dengan sedikit khawatir.
"maaf Nyai, saya kira orang lain, silahkan dan maafkan saya untuk suara keras tadi," kata Wira yang mempersilahkan wanita itu masuk kedalam kamar.
"iya tak masalah, maaf kang mas apa saya menganggu?" tanya Laila yang menaruh nampan di meja.
"kalian berdua pergilah," kata Ndoro Shaka.
"baik Ndoro, permisi Nyai," pamit pak Tirto dan Wira.
tanpa di duga, Ndoro Shaka langsung mengunci pintu kamar itu, Laila pun sedikit kaget tapi dia berusahalah bersikap biasa.
"duduklah disini, kita makan bersama," ajak Ndoro Shaka dengan suara lembut.
"terima kasih kang mas," jawab Laila.
Ndoro Shaka dan Laila pun makan bersama dan sudah cukup, saat Laila ingin pergi.
Ndoro Shaka menahannya,"tetaplah disini jangan keluar dulu, aku ingin mengatakan sesuatu," bisik Ndoro Shaka yang memeluk tubuh Laila.
"tapi kang mas, jangan seperti ini,tak enak di luar banyak orang," kata Laila yang merasa risih.
"kamu harus nurut perintah suamimu,ingat itu tugas mu sebagai wanita bersuami," kata Ndoro Shaka yang membuat Laila tak bisa membantah.
pria itu membalikkan badan Laila dan langsung menikmati bibir merah merekah milik istrinya.
Laila pun hanya bisa diam karena ini pengalaman baru baginya, dan yang tak terduga,dia merasakan sesuatu di area sensitifnya.
"tolong kang mas... ah...." gadis itu yang tak bisa melakukan apapun.
Ndoro Shaka melihat ular kecil yang jatuh ke lantai dan berubah menjadi keris dan seketika Laila langsung pingsan.
"akhirnya.... setelah menunggu delapan belas tahun, akhirnya aku bisa mendapatkan pusaka leluhur ini, dan juga gadis cantik yang kini malah makin ranum," gumam Ndoro Shaka yang melihat istrinya itu.
Ndoro Shaka keluar dari kamar dan menyerahkan nampan berisi piring kotor itu pada seorang pelayan.
sedang dia memilih duduk di samping istrinya yang tak sadarkan diri.
sedang dia menyimpan keris kecil itu di kotak khusus yang sudah dia persiapkan.
dia jadi ingat bagaimana di keris naga Geni itu bisa masuk ke tubuh gadis kecil itu.
saat itu kecerobohan Ndoro Shaka dan orang tua dari Laila, gadis kecil itu yang terlalu aktif hingga suka berlarian kemana pun.
gadis kecil itu tanpa sengaja masuk ke sebuah kamar yang khusus menyimpan barang-barang pusaka milik Ndoro Shaka.
gadis itu tanpa sengaja menyenggol sebuah botol yang berisi sebuah keris yang belum di taklukkan oleh Ndoro Shaka.
dan saat botol itu pecah, keris itupun berubah menjadi seekor ular dan merambat ke kaki gadis itu.
"ibu!!!" teriak Laila kecil.
mendengar itu semua orang panik, Ndoro Shaka kaget melihat botol kaca pecah di lantai.
"tidak, jangan keris naga Geni," paniknya.
"kang mas kenapa dengan Laila, putriku!!" panik Bu Ageng dan Ndoro Prapto.
"tunggu sebentar," kata Ndoro Shaka yang mengendong tubuh gadis kecil itu dan mencoba mengeluarkan racun dari tubuhnya.
"eyang Bathara Wisnu, bagaimana aku harus menyelamatkan gadis ini," doa Ndoro Shaka.
"Shaka anakku, tunggu dia dewasa dan kamu bisa mengeluarkan keris itu dari tubuhnya saat itu kamu harus menjadikan dia istrimu, dan untuk racun itu cari gadis dengan weton Jum'at Kliwon dan lahir saat matahari terbit dan minta gadis itu mengambil racun dari tubuh gadis kecil itu," kata suara yang muncul untuk membantu Ndoro Shaka
mendengar itu, Ndoro Shaka pun mengangguk mengerti, "matur sembah nuwun eyang..."
dia pun berlari ke area belakang rumah, karena dia ingat ada seorang gadis kecil yang sepantaran dengan Laila.
dan Semuanya ciri-ciri itu di miliki olehnya, "ada apa mas?" tanya Ndoro Prapto.
"hanya gadis ini yang bisa menolong Laila, dan sebaiknya dia kalian angkat jadi anak,dan saat putrimu mencapai usia delapan belas tahun aku harus menikahinya jika tidak nyawa putri kalian terancam," jelas Ndoro Shaka.
"baiklah kami mengerti dan kami akan melakukan apapun untuk menyelamatkan putri kami, dan untuk gadis kecil ini akan jadi kakak dari Laila," kata Ndoro Prapto.
Kiki pun di minta menyedot racun dari darah Laila, dan akhirnya gadis itu selamat dan Kiki kehilangan semua ingatan masa kecilnya.
sedang Ndoro Shaka tak mengira jika semuanya bisa berjalan baik, jadi dia tak boleh menikah kecuali dengan Laila.
dia pun menghela nafas, dan melihat istrinya itu mulai sadar, "kamu sadar Dinda," tanya Ndoro Shaka.
"kang mas, saya kenapa dan saya tak bisa ingat sama sekali apa yang baru terjadi," jawab Laila.
"tidak ada, kamu hanya kelelahan hingga pingsan, sudah tak usah memakai riasan lagi, takutnya kamu akan jatuh pingsan lagi," kata Ndoro Shaka.
"tidak bisa kang mas, karna saya ingin menyambut tamu dan tak ingin mengecewakan orang tua dan terutama anda," jawab Laila dengan mencoba tersenyum.
Ndoro Shaka membantu istrinya bangun tapi mata keduanya bertatapan.
bahkan Ndoro Shaka yang selama ini bisa menjaga diri dari godaan wanita, tapi tidak dengan Laila.
dia merasakan sesuatu yang berbeda di dalam tubuhnya,bahkan dia tak bisa menahannya lagi.
Ndoro Shaka langsung ******* bibir istrinya, dan mencium leher Laila.
"kang mas... jangan seperti ini," gumam Laila yang mencengkram erat rambut pria itu.
tok... tok.. tok..
"maaf Ndoro, ada tamu yang mencari anda," kata pak Tirto.
Laila pun tersenyum, sedang Ndoro Shaka merasa kesal, "dasar pengganggu,"
Laila mencium bibir suaminya, "cepat pergi, atau pak Tirto tak akan pergi dari sana, lagi pula aku ingin di rias, sudah ya kang mas," kata Laila yang langsung pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
🎎 Lestari Handayani 🌹
wkwkwkwkwk terganggu ya ndoro
2022-09-10
0