Ndoro Shaka pulang dengan keadaan marah, dia tak mengira jika dia kehilangan buruannya dan malah harus membantu Geno membereskan masalah.
"ada apa Ndoro?"
"minta Geno dan yang lainnya membereskan para wanita itu, jika memang tak bisa menjaganya, karena aku tak ingin ada masalah saat Laila sudah datang kesini," kata Ndoro Shaka dingin.
"baik Ndoro," jawab pak Tirto.
pria itu langsung pergi meninggalkan tempat itu dan langsung menuju ke rumah tempat istirahat para centeng itu.
"loh bapak ada apa?" tanya Wira yang terkejut melihat pria itu.
"kenapa kamu disini,dan mana yang lain?" tanya pak Tirto dengan sangat dingin.
pria itu bahkan nampak tak bergeming sedikitpun, "ada apa pak Tirto kami baru selesai melakukan pekerjaan,"jawab Lidin yang memang baru datang bersama tiga lainnya.
"setelah kejadian barusan, Ndoro meminta kalian untuk menyingkirkan semua wanita yang ada di pondok itu,karena terus membuat ulah, terlebih juragan marah akibat dari kejadian barusan," kata pak Tirto mengingatkan.
"kami janji ini yang akan jadi yang terakhir kali pak," jawab Geno.
"apa kamu yakin, kamu menghadapi satu wanita saja tak bisa, hingga membuat Ndoro turun tangan, jadi ini pilihan kalian, dan jangan membuat Ndoro marah lagi, terlebih lusa adalah pernikahan Ndoro, dan sebentar lagi akan ada Nyai baru di rumah," kata pak Tirto mengingatkan.
"baik pak kami mengerti," jawab kelima orang itu.
"Wira, silahkan kamu menikmati masa muda mu, tapi ingat jangan membuat mu memiliki anak yang bukan dari wanita pilihan, mengerti?" katakan Tirto.
"baiklah aku mengerti bapak," jawab pria muda itu.
mereka berempat menghela nafas, "gila gara-gara satu orang, Ndoro sampai semarah ini?" kata Soli.
"kamu tak tau siapa Wanita yang kabur tadi, dia itu salah satu hadis cantik dari kota, kalau gak salah dia itu hasil jarahan ya bung, dan berakhir di ranjang tentunya," jawab Sukun.
"sudah, sekarang tentukan kalian mau wanita yang mana, dan setelah itu kalian harus bertanggung jawab pada wanita yang kalian pilih, dan jika ada masalah itu tugas kalian membereskan," kata Lidin yang memang sebagai kepercayaan dari Ndoro Shaka selain pak Tirto.
mereka berlima langsung menuju pondok di tengah kebun karena itu.
terlihat di pondok itu, ada sebuah lampu petromax yang menerangi tempat itu.
malam itu mereka membagi dan Wira tetap menyukai gadis yang kemarin baru dia nikmati.
keesokan harinya, di rumah keluarga lsila terlihat begitu sibuk untuk acara ngunduh mantu.
bahkan Ndoro Shaka juga mengirimkan beberapa barang yang akan di bawa ke rumah mertua Kiki.
"ibu aku di rumah saja ya, terlebih acara ku juga tak lama lagi," kata Laila yang sudah merelakan dirinya harus menikah dengan Ndoro Shaka.
"baiklah, kamu lebih baik melakukan perawatan sambil belajar, macam-macam jenis jamu yang akan membantumu untuk tetap di sayang suami, mengerti?" kata Bu Ageng yang juga tak ikut.
kedua orang tua pengantin akan di wakili oleh Tejo dan istrinya untuk menyerahkan Kiki.
Kiki sedikit kesal karena dia baru sadar jika suaminya itu bisa bersikap kasar.
bahkan semalam mereka bertengkar hebat dan Gatot menunjukkan sisinya yang tak Kiki duga.
terlebih pria itu marah karena Kiki yang menganggu Laila, padahal gadis itu sudah tau jika tak boleh ada yang membuat Ndoro Shaka marah.
apalagi ini dia berani menganggu Laila yang notabene adakah calon istri yang begitu di cintai oleh Ndoro Shaka.
perjalanan mereka aman, dan di rumah,semua orang sedang sibuk membuat kue untuk anter-anter ke tetangga.
pasalnya pernikahan Laila dan Ndoro Shaka di percepat karena pria itu yang memintanya.
setelah perhitungan dan pembicaraan panjang akhirnya mereka menyetujuinya dan akan mengadakan pesta selama dua hari di desa Laila dan pasar malam selama tujuh hari berserta pesta rakyat di desa Ndoro Shaka.
karena pria itu di anggap sebagai penjaga desa, bahkan kedudukan Ndoro Shaka lebih tinggi di banding lurah di desa itu.
itulah kenapa sekarang semua warga desa sedang bersiap untuk mengadakan pesta rakyat, menyambut Ndoro Shaka yang akan melepas masa lajang.
bahkan semua biaya ditanggung oleh pria itu sepenuhnya, para pegawai di istana Bangura membaur bersama warga.
"tak mengira, akhirnya Ndoro akan menikah," kata pak lurah yang juga sangat senang.
"terima kasih pak, saya memang tak bisa membuat acara besar di rumah jadi saya ganti dengan acara seperti ini saja, dsn nanti hari ketiga acara pesta rakyat. semuanya datang ke rumah karena ada acara ngunduh mantu sekalian saya akan memperkenalkan istri saya," kata Ndoro Shaka.
"baik juragan, kami juga akan menyambut kedatangan istri Ndoro dengan senang hati," kata pak lurah.
Soli, dan Lidin membantu persiapan untuk semua pertunjukkan yang akan di gelar.
sedang Wira, dan Geno serta sukun memastikan keamanan dari desa yang takutnya akan di masuki oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab.
setelah semua persiapan selesai, mereka juga bersiap untuk melakukan malam Midodareni malam ini.
beberapa orang datang untuk mengantar Ndoro Shaka, tapi semua mbok mban dan para pegawai ikut sudah sangat meriah.
karena sesungguhnya semua keluarga Ndoro Shaka sudah tak ada, dan semua tamu adalah kenalan baik dari Ndoro Shaka.
malam itu di rumah Ndoro Prapto juga sudah di hias dengan bunga segar yang begitu banyak.
bahkan pernikahan kali ini sangat mewah, Ina selaku teman dari Laila merasa sedih sekaligus senang melihat temannya itu menikah.
"sudah jangan menangis Ina, kita semua sudah mencarinya, tapi sepertinya Tuhan berkehendak lain, bahkan polisi saja tak bisa menemukan Vera," kata Laila.
"iya Laila, tapi aku tak mengira jika calon Vera juga akhirnya meninggal dunia setelah di Semuanya karena dia adalah satu-satunya saksi kunci," kata iba sedih
"iya ya, padahal aku dengar kondisinya sempat membaik setelah operasi?"
Ina pun mengeleng pelan, ibu Ageng datang dengan wajah sumringah karena rombongan dari Ndoro Shaka sudah datang.
"ini kenapa kok nampak lesu, Ina tolong keluar ya, tak elok jika nanti keluarga manten Lanang kesini terus melihat mu," kata Bu Ageng
"inggeh ibu, saya akan bergabung bersama orang tua saya," jawab Ina yang langsung pergi.
Laila menghela nafas dalam agar tak merasa gugup, pasalnya dia takut reaksi dari keluarga calon suaminya itu akan sangat berbeda.
tapi ternyata semuanya tak seperti apa yang dia takutkan,semua para wanita yang melihatnya sangat baik.
bahkan beberapa ada yang mengenalkan dirinya sebagai pelayan di istana yang akan jadi rumahnya setelah ini.
Laila pun dengan senang hati menyapa mereka, bahkan mereka langsung berbincang dengan sangat nyambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments