kelulusan

kedua orang gadis itu sampai di rumah, dan langsung di sambut tatapan maut dari ibu mereka.

"halo ibu, kami segera masuk untuk ke dalam untuk bersiap ke sekolah," kata Laila yang berniat untuk menghindar.

"permisi ibu," kata Kiki yang lari duluan.

sedang Laila tersenyum dulu baru masuk kedalam rumah, keduanya pun langsung bersiap untuk ke sekolah.

setelah memakai seragam sekolah, mereka langsung bergegas karena ada ujian terakhir hari ini.

keduanya pun memilih berboncengan menuju ke sekolah, beruntung tadi mereka sempat ketemu ayah mereka di jalan.

jadi bisa minta uang saku, karena ibu Ageng sedang membatasi semua asupan yang di makan keduanya.

"ayah jangan sampai bilang ibu ya, karena kami sedang di suruh untuk menguruskan badan," mohon Kiki.

"memang apa lagi yang mau di kursi , orang sudah bagus kok,ya sudah sekarang kalian berangkat ke sekolah, ingat jangan bikin kesalahan lagi," kata pria itu

mereka langsung pamit setelah mendapatkan apa yang di inginkan, dan sesampainya di sekolah hampir saja mereka telat.

sebenarnya yang kemarin di ucapkan oleh Laila tak salah, karena sekolah itu menjamin semua siswinya lulus.

setelah mengikuti ujian terakhir, mereka berempat memilih duduk-duduk di kantin.

"setelah ini kalian mau apa? kerja, kuliah, atau nikah?" tanya Laila

"nikah lah," jawab Ina dan Vera bersamaan.

"lah kok nikah, gak mau kuliah?" tanya Laila heran.

"lah mbok pikir yuk, aku dan Ina sudah punya tunangan dari kelas dua, kamu lupa, dan mereka ingin meresmikan hubungan setelah kelulusan ini," jawab Ina.

"lah iya, aku lupa ya, wih yang satu calon istri pak lurah, yang satu calon istri juragan genteng," kata Laila.

"kalau kamu mau apa?" tanya Kiki yang penasaran.

""gak tau?" jawab Laila singkat.

"ini nih makin parah ternyata adik ku ini, masak kamu gak tau mau apa? apa mau nikah saja ya?" tanya Kiki.

"gak punya calon, lagi pula kamu juga tau bagaimana kriteria keluarga kita, harus status sosialnya sama, kan sulit kalau cari di desa," kata Laila.

"itu benar sih,keluarga kalian itu sangat terpandang, tapi kalau kamu Kiki? mau gimana setelah ini?" tanya Vera penasaran.

"kalau aku maunya sih kuliah tapi jika orang tua tak setuju ya aku hanya bisa manut saja sama mereka," jawab Kiki yang parah.

"mau taruhan gak, aku jamin Kiki akan nikah duluan di banding Laila, karena aku yakin Ndoro pasti sudah menyiapkan calonnya," kata Vera.

"eh kok gitu, baiklah kalau sampai kamu kalah, emang mau ngapain untuk bahan taruhan itu?" tanya Ina.

"aku akan melakukan apapun yang kalian minta," jawab Vera.

"baik kita semua deal," kata Ina, Laila dan Kiki.

siang itu mereka pun memutuskan berpisah dengan satu sama lain,dan saat sampai di rumah mereka kaget karena rumah cukup ramai.

"loh ada apa ini, kok kayak ada lamaran gini?" tanya Laila.

"Alhamdulillah Gusti, non berdua sudah pulang, hampir saja saya nyuruh Sarimin buat jemput, sekarang non Kiki dan non Laila ikut masuk ya untuk berganti baju, karena ada tamu istimewa," kata mbok e.

"tamu apa sih mbok, kok kayaknya penting banget?" tanya Kiki.

"nanti non non juga tau, sudah sekarang masuk dulu," kata wanita yang sudah mengabdikan diri dari muda itu di keluarga Sudirjo.

"apa sih mbok," protes Laila.

mereka berdua sudah di bawa ke kamar untuk bersiap, setelah memakai baju yang sudah di siapkan.

Kiki yang di minta duduk di antara kedua orang tuanya, "ini anak kami, Rizki Febriana Ayu," kata Bu Ageng.

Kiki pun sadar jika kini dia tengah di jodohkan dengan pria yang tak dia kenal sama sekali.

terlebih dia tak bisa menolak apa yang di pilihkan oleh kedua orang tuanya itu.

"bagaimana Gatot, apa kamu mau di jodohkan dengan nak Kiki, karena dia cantik dan sesuai dengan kriteria mu yang kemarin kamu katakan pada ibu?" tanya wanita di sebrang itu.

"ing- inggeh bu," jawab pria itu tergagap.

Kiki menoleh ke arah ibunya itu, dia tak suka pria yang gagal seperti itu, itu akan jadi ejekan oleh orang-orang.

karena selama ini Kiki suka yang semuanya sempurna, bukan barang cacat seperti itu.

"kamu pasti akan bahagia, percaya dengan ibu, karena dia itu memiliki status yang sama dengan kita," bisik Bu Ageng.

"inggeh bu," jawab Kiki yang pasrah.

akhirnya mereka berdua pun melakukan tukar cincin, dan sepakat jika pernikahan di lakukan sebelum pesta rakyat yang akan di adakan Ndoro Prapto karena hari itu juga akan ada hal spesial.

kedua keluarga terlihat bahagia, tapi Kiki sangat marah tapi dia juga tak berdaya menghadapi keluarganya.

sedang Laila memilih duduk di depan Pawon sambil makan kue nagasari mumpung ibunya tak mengawasi dirinya.

"aduh-aduh non Laila kenapa disini, ituloh Ndoro sedang mencari non, cepet sebelum Nyai marah," kata mbok e

"iya mbok, tapi Laila pakai jarik ini, jadi gak bisa lari," kata Laila yang kesulitan.

sesampainya di tempat pesta itu, Laila pun berjalan dengan sopan, dan menghampiri sang ayah.

"inggeh ayah," jawab Laila dengan sopan dan lembut.

"perkenalkan putri kedua ku, dan paling jago nyinden," kata Ndoro Prapto dengan bangga.

"boleh nih, kebetulan aku punya anak laki-laki dan sekarang dia kerja menjadi DPR di kota, apa boleh putrimu ini menjadi menantu kami," tanya seorang pria.

"maaf kalau untuk Laila, sudah ada calon dan akan kami perkenalkan saat pernikahan Kiki dan nak Gatot nanti," jawab Bu Ageng yang merangkul pundak putrinya itu.

"memang siapa yang bisa menandingi kekayaan kami Nyai, apa anda lupa siapa kami Nyai?" kata orang itu sombong.

"jangan ndisik i kerso, anda semua lupa bahkan ada keluarga yang lebih kaya daripada keluarga kami, dia bisa saja membuat mu dan keluarga hilang tanpa jejak," kata Bu Ageng dengan dingin dan kemudian membawa putrinya itu pergi.

di tempat lain, para centeng itu sudah bersenang-senang, "wah... kalau Ndoro nikah, kita gak akan bisa kayak gini nih. lumayan bekas Ndoro tak apa-apa orang masih cantik dan seger gini," kata Geno.

"bener juga, tapi kenapa bingung orang ada yang lain, gak mungkin Ndoro puas dengan satu orang, kayak gak tau," kata Sukun.

tapi sebuah pukulan melayang ke kepala pria itu,"awakmu arep mati ngomong ngunu Cok, Saiki tak ladeni," kata Lidin yang seru datang.

"alah dasar saja otak ngeres, ingat ini wanita harus kita jaga biar gak lari,atau kita tau apa yang akan terjadi jika sampai gagal," kata Soli mengingatkan.

"dangkrik, heh Julaikah kabur Cok," teriak Lidin yang baru mengecek para bekas Ndoro mereka.

"gowo alat, babat sak durung e metu teko kene," kata Geno.

Episodes
1 gadis itu
2 permintaan aneh
3 serasi kata orang.
4 kelulusan
5 istana Bangura
6 sebelum pernikahan (Kiki)
7 rencana bubar
8 pengumuman mengejutkan
9 perintah Ndoro Prapto
10 permintaan Ndoro
11 lamaran
12 bimbang
13 membuat wayang
14 wanita pengganggu
15 penolakan
16 sudah tak sabar
17 Ndoro Shaka aslinya
18 di percepat
19 pernikahan Ndoro
20 masih acara pernikahan
21 tamu bikin emosi.
22 malam pertama
23 warga desa
24 salah ngomong
25 kegiatan seorang Nyai
26 ngobrol bersama kakak
27 pilihan bagus (Ndoro Shaka)
28 aku sudah rindu
29 tidak bisa menahan
30 itu pilihan ku
31 menghilangkan trauma
32 jangan ganggu milikku
33 jangan menantang ku
34 selamatan bayi
35 siapa wanita itu
36 pelukan Nyai Laila
37 sudah sangat pantas
38 suami yang manis
39 ngidam ternyata
40 ngidam aneh
41 bertemu lagi
42 aku mencintaimu
43 bahagia sudah
44 tetap Ndoro terdepan
45 sedekah bumi
46 jangan menggila disini
47 menjadi anak kecil
48 permintaan maaf dari Ndoro
49 tidak bisa bergerak
50 istri kesayangan
51 belajar kejam
52 acara besar Ndoro Shaka
53 acara besar Ndoro Shaka 2
54 minta keadilan
55 tak sebaik yang terlihat
56 dua bayi lahir
57 para pria kejam
58 tak kapok rupanya
59 pria sempurna
60 musuh sesungguhnya
61 pria ini...
62 kekuatan seorang wanita
63 Nyai rumah
64 pelatihan
65 tamat
Episodes

Updated 65 Episodes

1
gadis itu
2
permintaan aneh
3
serasi kata orang.
4
kelulusan
5
istana Bangura
6
sebelum pernikahan (Kiki)
7
rencana bubar
8
pengumuman mengejutkan
9
perintah Ndoro Prapto
10
permintaan Ndoro
11
lamaran
12
bimbang
13
membuat wayang
14
wanita pengganggu
15
penolakan
16
sudah tak sabar
17
Ndoro Shaka aslinya
18
di percepat
19
pernikahan Ndoro
20
masih acara pernikahan
21
tamu bikin emosi.
22
malam pertama
23
warga desa
24
salah ngomong
25
kegiatan seorang Nyai
26
ngobrol bersama kakak
27
pilihan bagus (Ndoro Shaka)
28
aku sudah rindu
29
tidak bisa menahan
30
itu pilihan ku
31
menghilangkan trauma
32
jangan ganggu milikku
33
jangan menantang ku
34
selamatan bayi
35
siapa wanita itu
36
pelukan Nyai Laila
37
sudah sangat pantas
38
suami yang manis
39
ngidam ternyata
40
ngidam aneh
41
bertemu lagi
42
aku mencintaimu
43
bahagia sudah
44
tetap Ndoro terdepan
45
sedekah bumi
46
jangan menggila disini
47
menjadi anak kecil
48
permintaan maaf dari Ndoro
49
tidak bisa bergerak
50
istri kesayangan
51
belajar kejam
52
acara besar Ndoro Shaka
53
acara besar Ndoro Shaka 2
54
minta keadilan
55
tak sebaik yang terlihat
56
dua bayi lahir
57
para pria kejam
58
tak kapok rupanya
59
pria sempurna
60
musuh sesungguhnya
61
pria ini...
62
kekuatan seorang wanita
63
Nyai rumah
64
pelatihan
65
tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!