Ndoro Prapto dan Ndoro Shaka sedang duduk di tamba samping rumah.
"jadi apa yang kalian inginkan dengan pernikahan ini, aku akan mewujudkannya jika itu masih normal," kata Ndoro Shaka.
"kami ingin, kedua putra kami jadi orang yang hebat, tentu dengan bantuan Ndoro dan membanggakan, karena Tejo sudah mulai menunjukkan dirinya dan bantuan dari besan kami yang ada di kota cukup membantu, jadi kami ingin Ndoro menjadikan Aji sukses dalam hidupnya, karena dia yang akan membawa dan meneruskan nama keluarga Sudirjo," kata Ndoro Prapto.
"yang lain, kalau itu aku tak mungkin melakukan kesalahan pada murid ku hingga membuatnya tak lulus atau bahkan gagal dalam hidupnya," kata Ndoro Shaka.
"tolong jangan sakiti Laila, bagaimana pun dia putri kesayangan ku dan Ageng, aku tau jika mungkin permintaan kami berlebihan tapi kami hanya ingin melihat kebahagiaan untuknya," kata Ndoro Prapto.
"itu pasti, aku akan memberikan tiga sawah yang masing-masing satu hektar luasnya, dan dua kebun pala wija di sekitar sini sebagai mahar putrimu, dan kalian bisa memiliki semua itu, karena Laila akan ku jadikan Nyai di istana Bangura," kata Ndoro Shaka.
"baik mas saya mengerti," jawab Ndoro Prapto.
para warga sekarang tengah resah karena banyak sekali gadis yang hilang mulai dari yang perawan hingga janda.
sudah lima gadis perawan hilang, dan tiga janda muda yang juga hilang.
"kenapa desa kita sekarang semakin tak aman," kata para penduduk.
"iya pak wo, anda sebagaimana pemimpin kami seharusnya bertanya pada lurah, apa yang sebenarnya terjadi," kata pak RT yang ikut melihat kondisi orang tua dari vera.
"kalain seperti tak tau pak lurah, apa pernah dia mengurus semua kepentingan rakyatnya, dia itu sibuk bermain wanita, kalau begitu di desa kita di adakan pos kamling lagi saja, setiap orang bergilir jaga setiap malam,mau apa tidak?" tanya pak kamituwo.
"baiklah saya setuju, terlebih aku juga punya anak gadis," kata seorang pria.
"sepertinya anakmu aman deh, karena yang hilang itu pasti yang cantik, putih mulus dan seksi, lah anak mu ini gadis tapi kayak pemuda, trepes terus mainan layangan Mulu sampai hitam," saut seseorang.
"tapi meski begitu dia itu pintar tau, meski kelakuannya kayak cowok gitu," kata pria itu tak terima.
Laila heran tak melihat sosok Kiki yang baru menikah, setelah selesai dia melakukan perawatan.
dia duduk di depan mbok e,"ada apa non? ingin bertanya sesuatu?" tanya wanita itu yang sudah tau benar apa yang ingin gadis itu tanyakan.
"mbok, mbak Kiki gak keluar sama sekali, memang ngapain sih kalau udah nikah, memang buat anak harus seharian gitu?" tanya Laila.
"lah memang non gak pernah di ajari di sekolah, di jelaskan tentang berkembang biak?" tanya mbok e.
"dengan membelah diri, apa sih, aku tak suka pelajaran IPA terutama biologi itu menjijikan," kata Laila.
"terus gimana dong, karena mbak Kiki dan mas Gatot sedang melakukan hal itu, jadi mbok tak bisa menjelaskan," kata mbok e juga bingung.
"aku tanya sama kang mas saja ya, setidaknya dia pasti mengerti," kata Laila
"haduh jangan ya non,nanti kalau non tanya bisa habis di marahin nyai, lebih baik non simpan dulu pertanyaan itu sampai menikah ya,baru bertanya pada Ndoro," kata mbok e.
"iya deh, tapi aku sangat penasaran," kata Laila
sedang di kamar khusus yang cukup jauh dari sekitar keramaian, kedua pasangan pengantin itu sangat menikmati waktu mereka.
awalnya Kiki memang menolak, tapi Gatot bukan pria lemah hingga bisa di kalahkan oleh seorang wanita.
jadi dia menang dan sekarang Kiki sudah ada di bawah kendalinya. bahkan wanita itu kini sedang menikmati rasa yang belum pernah dia rasakan.
Laila sedang menonton tv di ruang tengah, rumah sudah bersih dari sisa pesta semalam dan besok adalah acara pertunangan dirinya dan Ndoro Shaka.
"kang mas tidak pulang untuk menjemput para keluarga?" tanya Laila yang melihat pria itu duduk di sampingnya.
"tidak perlu, besok mereka akan datang sendiri membawa seserahan untuk mu, jadi kamu harus siap untuk jadi istriku ya," kata pria itu lagi.
Laila hanya mengangguk tanpa mengiyakan, "memangnya kamu tak mau, terpaksa?"
"tidak kok kang mas, mau keluar gak, kita beli jajanan yuk, aku suka coklat," kata gadis itu.
"boleh dong, mau kemana?"
"tak tau, bagaimana jika kita naik sepeda motor saja, keliling desa saja siapa tau ketemu toko yang masih buka dan jual coklat," kata Laila.
"tidak boleh, besok ada acara kalian tidak boleh melakukan kesalahan, jadi tetap diam di rumah," perintah Bu Ageng.
"aku bosan Bu," jawab Laila yang memang sudah tak boleh keluar dari rumah.
"sudah laku ingin makan ape, biar aku buatkan?" tanya Ndoro Shaka.
Laila dan bu Ageng kaget, "jangan kang mas, gak usah nurutin semua keinginannya, dia itu nanti tambah manja lagi," kata Bu Ageng.
"tidak apa-apa, lagi pula aku yang mau," jawab Ndoro Shaka.
"tidak usah kang mas, Laila bisa bikin sendiri kalau cuma mie di kasih telur," jawab Laila jujur.
"kamu tak bisa memasak?" tanya Ndoro Shaka.
"bisa tapi hanya beberapa masakan yang sederhana, tapi kalau kompleks seperti rendang dan kawan-kawan, saya menyerah, tapi masakan Jawa hampir semuanya bisa, mau di masakin kang mas, aku biarkan nasi goreng ya," kata Laila menawarkan
"gadis pintar, tidak usah di tawarin dong, langsung buat yang spesial," perintah bu Ageng dengan senang.
"iya Bu, tunggu ya kang mas," kata Laila.
dia pun pergi, Bu Ageng sangat bahagia melihat Laila yang mau menerima Ndoro Shaka dengan lapang hati.
padahal saat ini Laila menghapus air matanya karena sedih,melihat ibunya yang selalu saja mengendalikan semuanya.
saat sampai di dapur, Laila kaget melihat ada Kiki dan Gatot sedang makan di dapur.
"ah maaf... aku tak tau kalian disini, ya Gusti.... pengantin baru," kata Laila.
"memang kenapa? tak boleh?" kata Kiki ketus.
"su sudah sa sayang..." kata Gatot.
"maaf kalian bisa melanjutkan, karena aku ingin masak kok," kata Laila yang langsung mengambil bahan.
dia juga mengambil beberapa sayur dan mulai memotongnya, dan setelah semua bahan siap.
Laila mulai memasak dengan telaten, untuk di dapur ada sekat antara dapur bersih dan dapur kotor.
jadi Laila memilih masak di dapur kotor bersama para mbok-mbok yang bekerja di rumahnya.
bahkan aroma nasi goreng itu menggoda semua orang,tapi sayang ini nasi goreng spesial untuk calon suaminya.
"aduh non, kayaknya rasanya enak," kata mbok e.
"terima kasih mbok, lain kali Laila buatkan ya, karena ini untuk kang mas Shaka," kata Laila.
"ya Gusti maaf gak tau, ya sudah cepat di bawa ke depan, ini teh pocinya juga, perlu bantuan?" tanya mbok e.
"tidak perlu mbok, saya bisa membawa sendiri dengan selamat kok," jawab Laila.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments