Selama perjalanan Ay terus melihat kiri dan kanan, dia merasa pernah melewati kawasan itu, Ay memang tau abangnya sudah memilih apartemen miliknya sendiri, tapi ay tidak tau dimana tempatnya dan bagaimana bentuk apartemen milik abangnya itu.
“kenapa ay?” tanya Al, dia memperhatikan kegelisahan Ay dari tempat dia duduk.
“Ahh, gak ada, ay merasa pernah melewati jalanan ini” jawab Ay.
“Kamu pernah lewat sini? Sama siapa?” tanya Al penuh selidik.
“Ini seperti mengarah ke apartemen milik om brian” Ay memang kembali memanggil Brian dengan om, karena dia masih kesal dengan sikap brian yang tidak memberikan kabar sedikitpun padanya.
“Kapan kamu ke apartemen brian dek?!” seru AL.
Ay yang sadar baru membongkar rahasianya sendiri segera menutup mulutnya dengan kedua tangannya.
“Cerita sama abang atau abang beritahu daddy tentang yang abang dengar barusan “ Ucap al dengan penekanan yang sangat mengerikan.
Ay menundukkan kepalanya dia akhirnya menceritakan pertemuannya dengan brian bukan hanya sekedar jalan-jalan lalu pergi ke rumah uncle axel, tapi pertemuan itu Ay dibawa ke apartemen brian, ay juga menceritakan apa saja yang dia lakukan disana, setelah itu ay di antar pulang ke rumah uncle axel.
“hanya sekedar makan kan dek? Tidak lebih?” tanya al dan El berbarengan.
“I-iya" jawab Ay cepat, dia takut memberitahukan bahwa Brian juga sempat mencuri ciuman pertamanya, bisa semakin murka kedua saudara kembarnya jika mengetahui adik yang mereka jaga sudah dicium orang lain.
Ay menatap gedung yang di depannya, itu memang gedung yang dia datangi bersama brian. “bang dedek boleh ke apartemen brian gak?” tanya ay dengan pelan.
“Al antar au ke apartemen, aku akan menemani ay” ucap EL.
...🐼🐼🐼🐼🐼...
Al berjalan cepat menuju apartemen pribadinya.
“Al!” panggil Aurora, tapi al masih belum sadar, otaknya masih memikirkan tentang Ay.
“AL!” teriak Aurora kali ini.
AL baru sadar, ia menghentikan Langkah kakinya dan berbalik badan melihat Aurora yang memanggil tadi.
“Ada apa?” tanya Al.
“I-itu, sebaiknya aku cari kos-kosan aja ya” ujar Aurora pelan.
Al sedikit tertawa dan menggelengkan kepalanya, “Tadi kamu udah janji ke Ay, ap aini caramu untuk menarik perhatianku setelah tau aku bukan pria miskin?” sindir Al.
“Tidak! Aku tidak pernah mengharapkan apapun pada persahabatanku dengan ay ataupun untuk mendapatkan hatimu! Tapi ini bukan tempatku, aku tidak pantas tinggal di tempat mewah seperti ini” jawab aurora.
“AY baru pertama kali bisa akrab sama seorang Wanita, aku tidak tega untuk membuat dia sedih, anggap saja kau menyewa padauk, bayar setelah kau memiliki uang, gunakan ijazah mu untuk mendapatkan pekerjaan, kau belum mengambil ijazahmu dari sekolahkan?” tanya Al.
Aurora mengangguk dia memang tidak membawa apapun ke luar dari rumahnya, dan untung saja dia melarikan diri disaat kelulusan, karena itu baru pemberitahuan kelulusan, sementara pemberian ijazah masih sangat lama.
“baiklah aku akan enganggap kau sebagai pemilik kos kalau begitu” ucap Aurora pasrah.
“hmm bagus, dan kita sampai” Al berhenti didepan apartemen miliknya. “password nya kebalikan ulang tahun ay bukan tanggal, bulan, tahun, tapi tahun,bulan dan tanggal” jelas Al.
Aurora mengangguk, dia pernah diberitahu ay kapan tanggal ulang tahunnya dan itu sebenarnya ulang tahun Al juga, entah kenapa pria itu berkata seperti itu.
“kamarnya ada dua, kamu ambil kamar tamu, tapi masih sedikit berdebu, mau dibersihkan sekarang?” tanya Al.
“boleh” jawab Aurora.
Al menghela nafas Panjang lalu mulai merenggangkan badannya, “aku tidak terlalu suka bersih bersih, tapi baiklah” ucap al pasrah.
...🦁🦁🦁🦁🦁...
“Kamu tau password apartemennya dek?” tanya EL, mereka berdua sudah berdiri di depan apartemen milik Brian.
Ay mengangguk, “Tau, dia yang beritahu”.
EL memperhatikan password yang dimasukkan Ay, keningnya sedikit berkerut, “tanggal ulang tahun kita?” tanya EL.
“Iya” jawab Ay singkat. Dia memperhatikan setiap sudut ruangan itu, tampak sama seperti terakhir dia meninggalkan tempat itu, ay membuka kulkasnya dan kulkas itu tampak kosong, tidak ada bahan makanan yang ada disana, hanya ada beberapa kaleng bir dan botol air mineral.
“Dia tidak pulang ke sini” ucap Ay saat menyentuh beberapa barang yang tampak kotor.
Ay menoleh pada abangnya, “Bang ay boleh bersihkan gak?” tanya ay meminta izin dari EL.
El menghirup nafas panjang, “abang pinjam baju dia, gerah pakai seragam bersih-bersih rumah”.
Ay tersenyum senang abangnya membiarkan dia melakukan apa yang dia mau, “ayo ikut ay” ay menarik El menuju kamar yang pernah dia buka untuk mengambil baju ganti, dia yakin ada baju yang bisa EL pakai disana.
🐰🐰🐰🐰🐰
“ahh Akhirnya selesai” teriak al setelah selesai bersh-bersih.
“Hmm, al berapa bayar sewa disini?” tanya Aurora.
“hmmm, nanti aja aku kasih tau kalau kamu udah dapat kerja, yuk nyusul ay dan El” Al beranjak dari duduknya dan segera berjalan menuju apartemen Brian.
“tapi aku dapat kerja juga masih lama, dan aku sudah berhenti dari café tempat aku bekerja” ujar Aurora lemah.
“Ya udah gak papa, ngutang aja dulu” jawab Al asal.
‘Ting tong ting tong’
“Ahhh! Gak sabaran banget sih!” gerutu ay saat membukakan pintu.
Al langsung masuk tanpa menjawab kemarahan adiknya itu.
“AHHH, aku pikir kalian lama karena ada masalah, eh ternyata membersihkan apartemen” gerutu AL, dia langsung duduk di sofa yang sudah di bersihkan duluan oleh EL dan AY.
“Mau aku bantuin AY?” tanya Aurora.
“mending lo ganti baju dulu sana, risih gue liatnya” ay menunjuk pintu kamar yang tertutup.
“Emang boleh aku pinjam bajunya?” tanya Aurora.
Ay mengangguk singkat, “cari aja yang bisa kamu pakai, orangnya gak bakal marah sama ay kalau bajunya di pakai” jawab ay dengan santainya.
“baiklah, makasih Ay” ucap Aurora sebelum memasuki pintu itu.
“bang, gak ganti baju juga?” tanya Ay pada AL yang sedang bersantai di sofa sambil menonton tv, entah dari mana pria itu mendapatkan remote tv.
“Males, bukan apartemen gue” ketus Al. “dan juga udah capek” batin AL.
Ay hanya membiarkan saja abangnya bermalas-malasan, “bang pesan makanan aja yuk, ay lapar, setelah makan baru kita pulang” ujar Ay.
El memberikan ponselnya pada ay, “pesanlah apa yang kamu inginkan” ujar El sebelum kembali melanjutkan pekerjaannya.
Aurora melihat El yang rajin tapi pendiam dan penyayang, lalu kepalanya beralih pada AL, yang cerewet tapi kadang cuek selerti El jika sedang emosi, wajah keduanya sama tapi sifat mereka sangat berbeda.
“Au mau pesan apa?” pertanyaan Ay membuyarkan lamunan aurora.
“apa aja, terserah” balas aurora.
“Gak ada disini yang Namanya apa aja terserah, mau apa nih?” ulang ay.
“hmmm pesan MCD aja, panas-panas gini enak minum yang dingin-dingin” ujar aurora.
“GOOD JOB” bukan ay yang memuji, malah al yang memuji pemikiran Aurora.
...🐼🐼🐼🐼🐼...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Lucia Sri
next
2022-09-07
0
dums-lucky
UI p
2022-09-07
0
rindi yesna wati
😋😻🌹🤗🤗❤🥳☺️💟💟💝💝🤣😂🥰😊💖❣💞🌷😁👱♀️🎁😘😍😗💗💗
2022-09-07
0