Ay duduk di dinding belakang sekolah sambil menatap jalanan di luar.
“Ay! Mau sampai kapan kamu duduk di sana?” teriak AL dari bawah. Sudah beberapa hari ini kebiasaan Ay akan duduk di dekat dinding belakang sekolah.
“bentar lagi” balas Ay, tatapannya masih sendu menatap keseliling dia berharap Brian akan muncul lagi seperti saat dia menolong Ay melarikan diri dari sekolah. Gadis itu benar-benar lupa menanyakan nomor kontak Brian, jadi dia tidak tau cara menghubingi brian selain dari sana.
“Dek, ayo kita pulang, kamu sudah lama menunggu pria itu, dia tidak akan datang hari ini” Suara lembut EL akhirnya mampu membuat Ay turun dari sana, di bantu dengan kedua saudara kembarnya Ay turun secara perlahan.
“Bang, jalan-jalan yuk, lagi pengen refreshing” ujar Ay yang mukanya sedikit sendu.
“Ya udah Ayo, abang akan minta izin sama dad dan mommy” ucap AL sambil merogoh ponsel di dalam saku celananya.
“bang bilang tanpa bodyguard dedek lagi pengen bebas” ucap Ay sebelum Al menelpon daddy nya.
Al hanya menjawab dengan memberikan acungan jempol pada Ay.
.
Three Dan berjalan-jalan di sekitar kawasan pusat perbelanjaan, Ay begitu senang melihat kesana kemari, memang bukan tempat yang mewah, karena akan semakin bahaya jika mereka pergi ketempat seperti itu tanpa pengawalan sedikitpun.
AL melirik kanan dan Kirinya dia bersikap biasa saja tapi sebenarnya pria itu sedang waspada, dia tau mereka bertiga diikuti, dan AL sedang mengingat-ingat apakah yang mengikuti mereka adalah bodyguard daddy nya atau malah penculik.
Selama ini setiap Three Dan pergi keluar tanpa pengawasan, selalu saja ada penculikan yang hamper selalu terjadi.
“EL” panggil AL pelan sambil memberikan kode.
EL mengangguk, “Bukan anak buah daddy” ucap pria itu pelan.
“Kenapa bang?” tanya ay yang bingung kenapa kedua abangnya bersikap waspada.
AL merangkul kedua adiknya berpura-pura tertawa, tapi sebenarnya membisikkan sesuatu pada kedua adiknya itu, “EL dan AY lari kesebelah kiri, dan aku akan lari kesebelah kanan” ucap AL.
“Bang, bahaya” ujar EL pelan dia takut mereka terpisah.
“tenang saja, di banding kalian aku lebih jago bela diri” kekeh AL sambil mengacak rambut kedua saudara kembarnya.
“Janji abang akan baik-baik aja?” tanya Ay dengan wajah serius.
“Janji cantik maka dari itu kita akan berpencar…. Sekarang!” setelah AL mengatakan itu ketiga orang itu lari berpisah, membuat orang yang mengikuti mereka juga menjadi bingung dan berpencar untuk mengikuti ketiganya.
Al tidak menyangka keputusannya meminta izin dari daddy nya seperti ucapan Ay tanpa pengawalan bodyguard akan menjadi seperti itu, padahal dia pikir kali ini tidak akan bermasalah karena mereka hanya jalan-jalan ditempat yang tidak terlalu mencolok.
AL berlari memasuki gang demi gang, melihat Jaket yang tergantung tangan AL dengan cepat menarik pakaian itu, memakainya dengan cepat, dan mata AL sangat jeli mencari sudut yang bisa dia gunakan untuk bersembunyi.
Seorang Wanita melintas di depannya secara tiba-tiba membuat AL tidak dapat mengerem secara mendadak, dan terjadilah tubrukan.
‘Brukk’
“Awww” ringis perempuan yang di tambrak AL.
Al melihat kebelakangnya, orang yang mengejarnya masih jauh, dengan cepat dia menarik tangan perempuan yang dia jatuhkan tadi, mendorong Wanita itu ke arah dinding.
“Aku minta maaf, tolong bantu aku sebentar” ucap AL, dia langsung menyudutkan Wanita itu dan mencium bibirnya, bukan hanya menempelkan bibir Al juga ******* bibir manis itu dengan ganas.
Sang Wanita yang dicium hanya bisa melototkan mata, mau berontak ternyata tenaganya tidak sekuat tenaga pria yang memaksanya mencium itu.
“sial, kenapa kita harus melihat orang sedang bermesraan sih!” ucap salah satu orang yang mengejar AL.
“Hooiii, kalau mau making Love di hotel bukan di jalan!” maki salah satu orang lagi.
“Cepat, kita cari anak itu, aku yakin dia tidak jauh dari sini, jangan urusi mereka! Kita akan kena marah bos kalau gagal lagi” mungkin dia adalah pemimpin dari penculik itu, karena ucapannya mampu membuat orang-orang di sana pergi dan Kembali mencari keberadaan AL.
“Ahhh hhaaa” AL melepaskan ciuman nya pada gadis itu dan dia terduduk di tanah dengan nafas yang tersengal-sengal.
Al mengangkat wajahnya menatap Wanita itu, dengan senyuman menggodanya AL mengedipkan sebelah mata, “makasih ya” ucapnya sambil berdiri membersihkan noda tanah di celananya.
“Makasih?!” pekik Wanita itu, “itu ciuman pertamaku! Dan kau hanya bilang makasih!” bentak gadis itu.
AL tidak menggubris ucapan Wanita itu, “Aku akan tanggung jawab lain kali, aku buru-buru, bye bye” Al sudah berlari dia sama sekali tidak memperdulikan makian gadis yang baru saja di ciumnya.
Al berlari menuju tempat tadi kedua adiknya berlari, selama perjalanan Al tersenyum sambil memegangi bibirnya, itu juga ciuman pertamanya, walau Al playboy, dia tidak pernah sekalipun mencium para kekasihnya, dan jika kekasihnya ingin mencium Al, disitulah AL akan memutuskan hubungan dengan mereka.
.
Ay dan EL tersudut kan, karena jalan yang mereka pilih ternyata buntu.
“Ahh ahhh” helaan nafas Ay terdengar kuat.
“kalian siapa sih!” kesal Ay pada para pria asing yang sudah menyudutkan dia dan EL.
“hahahha, sudah kalian berdua menyerah saja, jadi tidak perlu berlari lagi” ujar salah satu pria asing itu.
“Bodyguard daddy mana sih? Lama banget datangnya” gerutu Ay.
“Dek, dua orang yang pakai baju merah dan kuning sebelah sana kamu yang lawan, sisanya abang” ujar EL.
“Abang gak bisa lawan semua?” Ay memang bisa bertarung karena sejak kecil sudah di ajarkan tentang cara melindungi diri.
“Biar cepat selesai” balas EL.
“belikan dedek ice cream nanti” Ay sudah pasang kuda-kuda untuk melawan kedua orang yang disuruh EL.
“Iya, nanti abang belikan” jawab EL santai.
Perkelahian pun tidak dapat di hindari lagi, ay tampak sangat lincah dalam melawan kedua orang yang disuruh El, begitu juga dengan EL dia melawan empat orang sekaligus.
.
Ay menduduki tubuh dua orang yang dia lawan kedua orang itu sudah dibuat pingsan oleh Ay.
“masih lama bang?” ketus Ay, “Perlu bantuan?” lanjut gadis itu lagi.
“gak perlu” ucap EL cepat, dia sudah hamper membuat keempat orang itu tidak berkutik lagi. Saat hamper saja EL mengalahkan keempat orang itu dating lagi entah dari mana orang asing yang mau melawan EL.
“Curang ahhh! Main keroyokan” teriak Ay, “Perlu bantuan bang?” tawar Ay.
“Gak perlu!” bukan EL yang menjawab melainkan AL, “Kalian lawan gue sekarang” tunjuk AL pada empat orang yang baru saja datang.
Tiga puluh menit kemudian para penculik itu telah terkapar di jalanan, tidak berapa lama setelah itu para bodyguard daddy nya baru datang.
“Wahhh udah pada kalah, baru kalian dating sa!” ketus AL yang sedang menduduki salah satu penculik.
“Maaf tuan muda, kami tidak tau jika kalian dalam bahaya, posisi kami juga jauh dari tempat tuan muda” ujar salah satu bodyguard itu.
“Ya udah, urus mereka, cari tau siapa yang sudah mengetahui wajah kami bertiga” AL tegak dan menendang penculik itu dengan kesal.
“bang ay capek” lirih Ay padahal dia hanya melawan dua orang dan hanya menonton pertunjukkan kedua abangnya, tapi gadis itu sudah mengeluh capek.
Tanpa bicara EL berjongkok di depan Ay, dengan cepat Ay langsung meloncat ke atas punggung EL, abang keduanya itu memang tau apa yang diinginkan Ay tanpa ay perlu mengucapkan kalimat lebih Panjang.
Al hanya geleng-geleng kepala, melihat tingkah manja adik bungsunya itu.
...🌜🌧🌧🌧🌧🌛...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
rindi yesna wati
🎁🌷🎉💖😘😚😊🤩👱♀️☺️💟🥰💝❣😋💞💗😻😗😍❤🤣🥳🌹💌💌😂
2022-09-04
0