Begitu sampai didepan rumah Axel, al dan El langsung berlari tanpa peduli motor yang mereka gunakan sudah tergeletak tidak berdaya didepan pintu rumah Axel.
“AY!” teriak Al dan El serempak di depan pintu, tidak peduli keringat yang sudah membanjiri baju mereka berdua, Al dan El langsung berlari kencang melihat adiknya yang sedang tertawa Bersama saudara sepupunya.
Sementara ay menoleh dan terkejut melihat keadaan abang-abangnya yang seperti pengamen jalanan hanya saja pengamen yang berwajah tampan.
‘puk’
AL dan El tidak peduli dengan bajunya yang basah akibat keringat kedua pria berwajah sama itu memeluk ay dengan kuat.
“Aiihhhh uncle tolong abang al sama abang el bau keringat!” pekik Ay, badannya sudah dihimpit oleh kedua saudara kembarnya, dan gadis itu sangat rishi dengan bau serta baju al dan el yang basah.
AL dan EL baru melepas pelukan mereka, setelah yakin adik kesayangan mereka benar-benar berada didalam pelukan itu.
“Kamu gak apa kan?” tanya EL panik, matanya sudah menjelajahi setiap inci tubuh adiknya itu dengan seksama.
“Ada yang sakit dek?” Al juga tidak kalah khawatir seperti El, dia juga cemas pada ay.
“sakit, jantung dedek sakit hati dedek juga” gumam Ay sambil memegangi jantungnya dengan gaya yang sedih.
“APA?? Pasti karena kamu loncat dari dinding itu, kalau gak ada sasa dan susu abang aja gak bisa naik” Keluh Al.
Axel yang kebetulan ada disitu tertawa keras mendengar keluhan AL, “Kamu kalah dari mommy mu, dia bisa meloncati dinding itu tanpa bantuan siapapun” Axel mulai mengungkapkan daftar hitam mommy ara pada ketiga anak ara.
“Mommy? Apa mommy dulu anak nakal uncle?” Seru AL penasaran.
Axel menunjukkan wajah tersiksa sambil geleng-geleng kepala “Bukan nakal lagi, kamu tanyakan saja pada mommy mu dan daddy mu” balas Axel, mengingat bagaimana dulu Axel menjaga adiknya itu dan selalu saja dapat panggilan kalau tidak dari sekolah, ya dari kepolisian, akibat ulah nakal ara, tidak heran juga ketiga anaknya mempunyai sifat yang luar biasa nakal seperti mommy nya.
“Ayo pulang Ay” ajak El dengan memegang tangan Ay dengan lembut, pria itu tidak ingin bertengkar lagi dengan ay, dan tidak akan mau seperti itu lagi.
Ay menahan tangannya yang ditarik EL, “daddy pasti marah sama dedek” kata ay dengan mata yang mulai berkaca-kaca.
AL dan EL sama-sama tersenyum, “Tidak akan, daddy sendiri yang minta menjemput kamu, dia janji gak bakal marah sama dedek” ucap keduanya serentak.
“benaran?” tanya Ay tidak percaya, hal yang paling dia takutkan pertama adalah kemarahan daddy deon dan kedua kemarahan mommy ara.
“Iya benaran, kalau daddy marah abang yang akan jadi pelindung dedek” ucap AL cepat, dia bersedia menjadi rompi anti peluru bagi kedua adiknya.
Akhirnya Ay mau ikut pulang Bersama kedua saudara kembarnya, tapi ay diantarkan oleh supir Axel, karena al dan el membawa motor mereka, ay tidak mungkin duduk di ban, bukan?
...🏀🏀🏀🏀🏀...
Belum juga sampai sehari penuh, baru saja saat selesai makan malam ketiga saudara kembar itu dipanggil ara dan deon.
AL, EL, dan Ay duduk di hadapan kedua orang tuanya, walau tadi Deon berjanji tidak memarahi Ay, tapi ternyata mommy Ara mengetahui Ay yang menghilang, jadi sekarang Three Dan sedang berjongkok di hadapan kedua kedua orang tuanya, menyatakan mereka telah salah.
“Ay, kenapa kabur-kabur?” tanya mommy Ara sinis.
“Ay marah sama daddy, karena gak bolehkan Ay kuliah diluar kota” sindir ay sambil menatap daddy deon dengan mata memicing, sepertinya putri kecil deon itu mulai mengeluarkan sikap membangkang seperti ara.
“Ay tau sulitnya hidup sendiri? Mommy dulu hidup sendiri, dan mommy sangat membenci itu, abang mommy dia terlalu sibuk dengan kerjaannya, orang tua mommy sedang pengobatan diluar negeri, mommy harus hidup tanpa keluarga, dan mommy sangat tidak suka itu, kalian harusnya bersyukur, mommy dan daddy selalu ada untuk kalian kapanpun kalian butuhkan!” bentak Ara, Wanita tiga anak itu sedikit hilang kendali pada putri bungsunya itu, ke khawatirannya pada ay membuat emosinya naik turun tidak terkontrol.
“Tapi mi, abang kan harus bisa mandiri, sebelum mengambil alih perusahaan Daddy” bantah AL pelan.
“Daddy tidak masalah kalau abang tidak ingin mengambil alih perusahaan daddy, daddy bisa menjual perusahaan itu dan mencari tempat yang enak untuk daddy hidup berdua saja dengan mommy kalian” celetuk deon dengan santainya.
Deon memang tidak pernah memaksa kedua anak lelakinya untuk mengambil alih perusahaan, dia ingin anaknya melakukan apa yang mereka inginkan, dia tidak ingin kedua putranya itu merasa terbebani dengan tanggung jawab akan perusahaan yang dia miliki, bagi deon, harta bisa dia cari kapan saja, tapi keluarga tidak akan bisa selamanya ada, jadi dia harus menikmati saat-saat Bersama keluarganya.
Ketiga anak Ara dan deon hanya bisa menunduk, mereka tau mereka salah mereka tidak bersyukur dengan keadaan mereka sekarang, diluar sana banyak orang yang mempunyai masalah lebih besar dari mereka bertiga, tapi karena kemewahan yang diberikan ara dan deon ketiganya jadi penasaran menjadiorang bias aitu seperti apa, benar-benar menjadi orang biasa, bukan hanya penipuan didepan public.
“Abang EL” panggil Deon.
EL mengangkat wajahnya menatap Daddy deon dengan wajah tanpa ekspresinya.
“Katakan apa yang abang inginkan” perintah daddy deon pada putra keduanya itu.
El masih diam, dia masih belum mengerti dengan perkataan Daddy Deon.
“Daddy tau semua yang kalian bertiga sembunyikan, jadi katakan apa yang abang inginkan, jangan kira daddy tidak tau apa yang kamu sembunyikan selama ini” Deon memang selama ini diam, tapi dia tau apapun yang terjadi pada ketiga anaknya termasuk abang EL yang lulus untuk berkuliah di universitas yang ada di jogja, tidak ada satupun kegiatan ketiga anak kembarnya yang tidak dia ketahui.
“Abang lulus kuliah di jogja dad” ucap El pelan.
“Jadi abang mau kuliah di sana?” tanya Daddy deon, dia tidak tampak marah.
“Iya dad, Abang tau keluarga itu sangat penting tapi dad, abang ingin mandiri, seperti daddy dulu, abang tidak bisa menerima tanggung jawab daddy begitu saja, abang ingin merasakan bagaimana susahnya hidup mandiri” ucap EL penuh tekad.
“Gak boleh, mommy gak terima” kali ini Ara yang sudah berkaca-kaca, dia sangat menyayangi ketiga anaknya, bahkan dia tidak ingin mereka terpisah.
“Sayang, biarkan saja ya, abang itu cowok, jika kamu kangen abang kan kita tinggal pergi mengunjunginya” deon berusaha menenangkan istri kesayangannya itu, deon begitu karena tau penting untuk mendapatkan Pendidikan yang tinggi.
“Dad, abang al boleh tinggal di apartemen sendiri?” tanya AL, melihat keberanian adiknya EL akhirnya ingin menyampaikan keinginannya juga.
...🏉🏉🏉🏉🏉...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Ayf 🌼
bisa-bisanya aku bayangin Ay yang duduk di ban bergelinding-bergelinding 😅😂🤣🤣🤣
2023-02-27
0
Tika Rotika
😘😘😘
2022-12-23
0
Umiie'ne Naza
ceritanya, ay apa ya, kok Aku lupa
2022-11-05
0