Sepasang mata terbuka dengan sempurna, Allinsky Daniel Prananta, anak kedua dari pasangan Deon dan Ara. Daniel atau yang biasa dipanggil El, pria berwajah datar itu menatap kesal pada AL saudara kembarnya yang masih bisa tertidur nyenyak walau jam bekernya terus berbunyi, berkat suara jam itu EL menjadi terbangun.
‘Plak’ El mengambil jam beker Al dan melemparkannya pada Al, tapi pria itu masih setia dialam mimpinya.
“dasar kebo!” omel El, pria tampan berwajah datar itu langsung memasuki kamar mandi untuk bersiap-siap ke sekolah.
Sekitar 15 menit El sudah siap dengan baju sekolahnya, pria itu mendekat pada saudara kembarnya yang sampai sekarang masih setia memejamkan matanya.
“Wooiii bangun” EL membangunkan al dengan menggoyangkan tubuh al menggunakan kaki nya.
“Euuggghhh masih ngantuk mom” gumam Al masih dengan mata terpejam.
“Ini gue EL, bukan mommy, udah mau masuk sekolah! Cepat bangun woii” ujar EL lagi.
“Euuhgg kepala gue sakit, gak sekolah dulu hari ini, bilangin ke mommy” jawab Al lagi, masih dengan mata tertutup.
.
Saat EL turun dia mendengar suara perdebatan saudara kembarnya satu lagi di meja makan bersama daddy nya.
“Kamu bilang dong dengan abang kamu itu, udah berhenti main-mainnya, sebentar lagi kalian akan kuliah, mau jadi apa jika main-main terus” suara daddy deon terdengar sampai ke lantai dua kamar itu.
“Gak bakalan bisa Dad” ucap EL sambil menuruni tangga. “Pagi dad, pagi Mom” sapa El begitu kedua orang tuanya berpaling untuk melihat siapa yang datang.
“Benar tu pi yang abang EL bilang abang AL itu sangat susah dinasehati” Ay adik kembar EL menambahkan. Gadis manis itu asik melahap sarapannya sambil berceloteh tentang AL.
“AL mana bang?” suara lembut Ara mulai terdengar.
“Masih tidur mom, tadi udah EL bangunkan katanya abang sakit kepala, jadi gak mau sekolah dulu hari ini” El menyampaikan apa yang dikatakan Al dengan sangat santai.
“Jangan bilang dia main game lagi sampai subuh?” tebak daddy deon.
“Yup, begitulah AL” jawab El acuh.
“Daddy jadi khawatir, kalian mau kuliah lagi, apa masih mau merahasiakan identitas kalian?” daddy deon tampak sedikit cemas, selama ini ketiga saudara kembar itu masih belum diketahui publik tentang bagaimana rupanya.
“Masih Dad, Dedek belum mau menjadi pusat perhatian, sekarang aja yang orang biasa dedek dikejar kejar sama mantan-mantan abang, gimana kalau ketahuan tambah dikejar dedek” ay kembali mengomel kesal dengan kelakuan saudara kembarnya itu.
“Kalau kamu bang?”
EL sedikit tersentak saat Deon tiba-tiba bertanya padanya pasalnya saat ini kepalanya pusing memikirkan sesuatu, jadi dia sempat tidak fokus saat deon dan Ay berbicara.
“AHh, i-iya” jawab EL cepat.
“Dad, kalau dedek kuliah diluar kota boleh gak?” tanya Ay tiba-tiba.
EL langsung menolehkan kepalanya menatap Deon dengan intens, dia hampir memiliki pikiran yang sama dengan Ay, tapi belum sempat membicarakan itu dengan kedua orang tuanya.
“Gak boleh!” tolak Daddy Deon langsung, tanpa berpikir.
“Tapi Dad, Ab__”
“Dad, mom, abang sama dedek pergi duluan ya” El cepat cepat memotong ucapan Ay dengan menyumpal mulut gadis itu menggunakan roti yang ada.
“adadHA DAhhdaad” Ay masih saja berusaha berbicara dengan mulut yang masih berisi dengan roti yang banyak. Sementara EL hanya mencium pipi kedua orang tuanya sambil menarik Ay untuk segera pergi.
...🏀🏀🏀🏀🏀...
“Abang kenapa sih masih gak mau bilang kalau mau kuliah di Jogja” Ay mulai mengomel kesal karena EL tadi menghentikannya berbicara.
“Payah dek, masih belum bisa liat muka mommy yang sedih, apa abang batalkan aja ya kuliah abang di jogja?” Gumam EL pelan, mata pria itu sibuk menerawang menatap ke luar jendela.
“Dedek sih senang-senang aja abang gak jadi kuliah di sana, jadi dedek gak jadi sendirian” Ay berucap bahagia.
EL menatap Ay sendu lalu kembali menolehkan kepalanya menatap jalanan, dia tidak mau Ay membaca tatapan sedihnya. EL sebenarnya ingin mandiri dan menikmati hidupnya tanpa kedua saudara kembarnya, dia ingin menjadi mandiri dan lebih bisa bertanggung jawab dengan tugasnya dimasa depan, tidak dipungkiri Deon pasti akan memberikan hartanya pada ketiga anaknya, dan EL hanya tertarik di bidang arsitek atau yang menyangkut bangunan dan penelitian.
Pria itu dengan iseng mengirimkan lamaran kesebuah universitas di luar kota agar bisa lepas dari ikatan keluarganya, kenapa bukan luar negeri? Tentu saja jawabannya hanya satu, EL yakin mommy nya akan semakin berat untuk memberikan izin, sedangkan di Indonesia saja EL tidak yakin apa lagi diluar negeri, tapi tidak di pungkiri, El sangat ingin berkuliah ke luar negeri. Tidak hanya Ara, dia yakin Ay akan semakin merengek ingin ikut jika dia berada cukup jauh dengannya, makanya EL memutuskan kota yang tidak terlalu jauh.
El berpikir dengan memberikan jarak untuk beberapa saat, baru dia mengambil keputusan keluar negeri setelah kedua wanita paling berharga dalam hidupnya itu terbiasa dengan dirinya yang jauh.
“Dek, boleh ya abang pergi sendiri, dedek disini aja kuliah nya” kata El berusaha membujuk Adik kembarnya itu.
“Gak mau, pokoknya dedek gak mau pisah” ucap ay sambil sedikit tertawa, menjadi putri satu-satunya dalam keluarga allinsky membuat Danaya menjadi sangat manja, apa lagi kedua saudara kembarnya selalu memanjakan Ay, daddy Deon melimpahkannya dengan berbagai kemewahan, mustahil ay tidak menjadi sangat manja dan egois.
“Dek, kakak pisah Cuma sebentar, abang bakal sering-sering pulang kok” sekali lagi EL berusaha membujuk Ay, jika saja saat ini ada AL mungkin abang tertua itu bisa membantu EL dalam memberikan pengertian pada AY.
“Abang jahat, daddy jahat” teriak ay kesal, gadis itu memalingkan wajahnya tidak mau melihat abangnya lagi.
EL menghembuskan nafas panjang, Si manja Ay akan merajuk sangat lama jika sudah seperti ini. EL memijat keningnya memikirkan cara apa lagi untuk membujuk Ay, si manja itu tidak akan bisa lepas darinya, jika tidak ada hal lain yang membuatnya tertarik.
“Dedek kan gak pandai masak, cuci baju, atau yang lainnya, masak mau pisah dari daddy dan mommy?” ujar El begitu mengingat segala kelemahan Ay.
“Kan bisa pakai pembantu, dedek kan juga mau mandiri” liat kan ada saja jawaban yang keluar dari bibir mungil itu.
“Dek, abang rencananya hanya ambil kos-kosan murah, abang gak pakai pembantu di sana, abang mau rasain susahnya hidup sebelum abang ambil alih perusahaan daddy” El memang sudah mempersiapkan semuanya, dari tempat tinggal hingga bagaimana cara dia hidup disana, dia tidak mungkin menyewa pembantu jika dia mau hidup mandiri.
Ay tidak membantah lagi ucapan El, si manja itu memilih mencari tempat duduk yang jauh dari el dan mendiamkan El.
EL geleng-geleng kepala melihat tingkah manja ay, dia hanya bisa menghela nafas panjang, tantangan terberat pertama belum juga kelar, masih harus ada tantangan meluluhkan hati Ay, tantangan pertamanya tentu saja mommy ara, El kembali memijat keningnya rencana awal saja tidak berjalan mulus, apa dia harus membatalkan ide itu?
...🏈🏈🏈🏈🏈...
mohon like, vote dan hadiahnya ya
Terima kasih 😘💕😘💕
bonus pict
putra kedua Deon dan ara.
Allinsky Daniel Prananta, si dingin dan minus ekspresi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Tika Rotika
Thor ganteng2 banget sih Aq suka ceritanya 👍😘
2022-12-23
1
rindi yesna wati
🤩😚😗❣🎉👱♀️😁😻💗🎁🤣❤💌🤗💟😂🌷🌹💞💝😋💖🥳☺️😘😍😊
2022-09-02
0
ᵉˡ̳𝐀𝐘𝐃𝐀⸙ᵍᵏ
mode manja on ya Ay
2022-08-31
0