mendengar penuturan demi penuturan dari kedua sahabat nya kini berhasil membuat nya yang mendengar hanya bisa mengulas senyuman tipis saja
"hmmm,, makasih, kalian berdua selalu ada di sisi gue, saat gue menderita, saat gue kesusahan, kalian selalu ada buat selalu kuat kuat'in hati gue lagi?" ucap nya dengan menunduk kan kepala perlahan
"lo nggak perlu gitu kali Ay, kayak sama siapa aja, kita sahabat lo, kita bakalan selalu ada buat lo kok, lo tenang aja" jawab Katya sambil tersenyum simpul
"eh iya, gue lupa nih, lo berdua mau lanjut ke mana abis lulus dari SMA?" tanya Sahla dengan mengalih kan perhatian kedua nya
"lo mau lanjutin ke mana Ay, apa lo ada rencana buat lanjutin, jangan bilang lo nggak ada keinginan buat lanjutin pendidikan lo, sayang hlo, kalau lo berhenti tiba tiba gitu aja?" tanya Katya dengan petuah bijak nya
"ish, lo apa an sih, sekali pun gue males buat lanjutin, tapi gue masih lihat nyokap sama bokap gue kali, kalau gue tiba tiba aja putus sekolah, bisa bisa gue di gorok ma bokap gue" ujar nya yang membuat kedua sahabat nya cekikikan
Ada perasaan yang sedikit lega kala mendengar pembicaraan istri nya itu dengan kedua sahabat dari istri nya sendiri, bukan tanpa alasan, ternyata sejauh ini gadis itu pun masih mau berusaha dan bertanggung jawab untuk keluarga nya sendiri, dengan merasa mempunyai kepercayaan dari kedua orang tua nya, merasa orang tua nya berharap lebih kepada istri nya, itu cukup membuat hati Mahen tidak bisa memungkiri jika laki laki ini senang dengan keputusan istri nya, sejak awal istri nya berbicara lewat panggilan video call, Mahen tidak bisa untuk tidak salah fokus dengan ke fokus an nya sekarang
"kenapa lo senyum senyum nggak jelas kayak gitu?" sontak pertanyaan itu membuat Mahen tersadar dari lamunan nya kala menyadari istri nya kini sudah memutus kan panggilan dengan kedua sahabat nya, membuat Mahen kini memutar bola mata nya malas
"Punya mulut" jawab Mahen singkat
Dengan seketika suasana menjadi hening, sebelum akhir nya
"Ay,," panggil Mahen kala mengingat sesuatu dan menoleh pada nya
"Hmm,,?" Jawab nya yang masih memandangi laptop di pangkuan nya
"Sini,," ucap Mahen singkat yang menyisakan seribu satu tanda tanya di pikiran nya, tumben sekali makhluk asal planet Uranus ini memanggil nya, pikir nya
"Apa?" jawab nya yang masih setia memandangi laptop di hadapan nya
"Gue bilang sini, ada sesuatu yang mau gue omongin sama lo" omel Mahen yang berhasil membuat nya jengah
"Apa an sih nan, lo nggak liat, gue lagi nyari artikel kampus yang menarik!!" ujar nya memberi tahu kan kesibukan yang di miliki nya
"lo mau lanjut masuk universitas mana?" tanya Mahen
"Tau akh, bete banget gue, nggak ada satu pun universitas unik yang bisa bikin gue minat buat masuk" ujar nya ketus
"Hhhhh,, kalau gue nggak lanjut kuliah gimana yah?" gumam nya namun masih dapat di dengar oleh Mahen sendiri
"lo bilang apa sekali lagi?" ujar Mahen dengan wajah yang terlihat jelas menahan amarah yang hampir memuncak
"Ay,, jangan lo pikir lo bisa berhenti buat lanjut pendidikan, inget, masa depan lo masih panjang, gue juga nggak bakalan nolak kalau harus biayain kuliah lo, kita kuliah sama sama di mana aja, yang penting lo lanjutin!!" omel Mahen dengan panjang kali lebar
"Tapi naan, Mama sama Papa gue gimana, lagian terusin universitas itu nggak cukup satu atau dua tahun, bayangin empat tahun kita bakalan di sana, gimana sama orang tua kita,,?" ujar nya yang merasa Mahen selalu membuat keputusan sebelah pihak, tidak tahu saja laki laki ini jika diri nya takut trauma nya kambuh di mana mana, entah di mana juga,,
"Gue nggak tahu, yang pasti besok semua nya bakalan ke sini buat jenguk kita di sini, mungkin nginep juga, kita bicarain besok aja" putus Mahen pada akhir nya "sekarang waktu istirahat, lo harus tidur" lanjut Mahen memberi kode untuk istirahat sedingin dingin nya Mahen, namun sedari kedua nya sampai di rumah ini, laki laki ini tidak pernah sedikitpun untuk tidak memperhatikan nya, karena bagaimanapun, Ayla, sekarang dia sudah menjadi istri nya, kewajiban nya yang harus ia jaga agar tidak terlalu kelelahan
"Hmm,," gumam nya sebagai jawaban, kemudian beranjak berdiri menghampiri Mahen yang sudah merebahkan tubuh nya
"lo mau ke mana?" tanya Mahen cepat kala diri nya kini mengangkat bantal tepat di samping nya, mencegat nya kala menyadari sesuatu
"Hhhhh,,, Keenan Malik Mahendra, bukan nya barusan lo suruh gue buat tidur, barusan, ya udah, gue mau tidur gimana sih, nurut salah nggak nurut apa lagi" ujar nya dengan memutar bola mata nya malas
"Maksud gue lo mau tidur di mana, jangan bilang lo,,," belum selesai Mahen dengan ucapan nya kini diri nya pun sudah memotong nya
"Tuh,, gue mau tidur di sofa aja kali yah, kayak nya enak tidur tuh, di sana?" monolog nya dengan menunjuk ke arah sofa yang tadi di duduki nya dengan dagu lancip nya
"Nggak, maksud lo apa tidur di sana, lo pikir gue ucapin ijab qobul kemaren bohongan, nggak usah drama deh, sini tidur deket gue" ujar Mahen dengan segala omelan panjang nya
"Nggak, lo apaan sih, jangan harap lo bisa modus lagi kayak kemaren, gue nggak mau tidur deket lo, yang ada badan gue remuk lo tiban!!" seru nya dengan mulai menarik cepat bantal di tangan nya namun masih di tahan oleh Mahen sendiri
"lo tidur di deket gue, atau gue gendong terus gue banting?" Ujar Mahen dengan mengangkat alis kanan nya menatap nya dengan sengit, membuat nya mendengus sebal
"Hhhhh,, KDRT lo!!" umpat nya yang mulai menyerah dengan pendirian nya dan berakhir duduk di tepi tempat tidur di samping Mahen
"lo tu harus nya ngerti, gue suami lo sekarang, dan lo istri gue, tanggung jawab gue, gue nggak mau lo repotin gue terus dengan tingkah lo yang emang nggak bisa diem itu" ucap Mahen
"Ya tapi sama aja, kalau di pikir pikir lo tuh sama kayak Papa tahu nggak nan, bisa nya ngancem gue aja, dan itu bukan satu atau dua kali lo lakuin itu, dari awal masuk SMA juga lo tuh suka nya ngancem gue terus, pusing gue jadi nya" ucap nya berujung bercerita
"Iya, gue minta maaf kalau perlakuan gue selama ini nggak pernah sekali pun bikin lo nyaman, gue juga nggak bakalan selalu ngancem lo kalau lo mau nurut sama gue" jawab Mahen panjang lebar yang memang di benarkan oleh hati nya
"Gue boleh tanya sesuatu nggak nan?" tanya nya memecah keheningan, membuat Mahen yang menatap langit kamar nya menoleh ke arah nya dengan seketika
"Hmm,, tanya apa, jangan tanya aneh aneh!!" Ujar Mahen dengan wajah dingin nya
"Gue nggak bakalan tanya aneh aneh apa an sih, kalau nggak boleh juga nggak papa gue nggak bakalan tanya" ketus nya seraya menarik selimut bad cover putih hingga menutupi tubuh nya sampai bahu nya
"Hei,, apa an, kata nya mau tanya?" tanya Mahen dengan cepat dan menarik kedua tangan nya hingga kedua nya sama sama terduduk dengan saling berhadapan
"Apa,, kata nya jangan tanya, ya udah, lo kenapa sih, dah lah, males gue sama lo lama lama, gue mau tidur aja, inget batasan, lo jangan sekali kali lewatin batas ini, ngerti!" ujar nya yang menarik kasar tangan yang masih ada di genggaman tangan Mahen, membuat laki laki ini menghela nafas panjang
_Naughty Girl Is My Wife_
Kamis, 5 Januari 2023
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 197 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
lah kalian mau lanjutin belajar,ngapain mikir ortu kalian,mereka juga pasti setuju kok..
2023-05-15
0
Qaisaa Nazarudin
Lah masa iya itu aja segitu marahnya,bisa ngomong baek2 kan Mahen,jgn bertengkar terus,punya masalah itu cari solusinya baik2,jgn mulu kenawa emosi,gak bagus..
2023-05-15
0