Naughty Girl Is My Wife

"ananda Keenan Malik Mahendra, saya nikah kan dan saya kawin kan engkau dengan putri saya Ayla Kanza Cakrawala binti Cakrawala Armaghan, dengan mahar tiga puluh gram emas batang, dua puluh lima gram berlian putih, uang tunai senilai dua puluh empat juta rupiah, satu unit apartment, satu unit mobil Lamborghini, 100 gram emas murni, uang sebesar 100 juta dollar Amerika, serta seperangkat alat sholat di bayar tunai" suara tegas dari Cakra kini terdengar mengucap kan ijab kabul sebagai wali nya dengan tangan yang menjabat tangan laki laki yang sebentar lagi menjadi suami nya

"saya terima nikah dan kawin nya Ayla Kanza Cakrawala binti Cakrawala Armaghan dengan mahar tersebut tunai" dan suara jawaban ijab kabul itu keluar dari mulut lelaki di samping nya dengan lancar dan dengan satu tarikan nafas, sangat sangat lancar

setelah ijab kabul itu, semuanya mengangkat kedua tangan nya mengamini do'a penutup dari ijab kabul sambil menunduk, dan setelah nya

"Ay, cium tangan Mahen, sambut suami kamu" bisikan lembut Mama kini terus terngiang di ingatan nya

hingga dengan ragu, ia pun meraih tangan kanan Mahen untuk ia salami dengan lembut, kemudian di lanjut kan dengan penandatanganan surat nikah

"alhamdulillaah, ijab kabul telah selesai dan berjalan lancar, selamat untuk kedua mempelai, semoga menjadi pasangan yang sakinah, mawaddah, dan warahmah, kalau begitu, saya pamit, assalamualaikum?" ucap penghulu ini dengan senyuman ramah nya

Yah, pagi ini, ijab kabul telah terlaksana, dengan suasana masih sepi, karna tidak banyak orang yang di beri tahu, hanya sederet sepupu, kerabat, dan orang terpenting saja yang tahu, bahkan teman kedua mempelai saja tidak di beri tahu, karna memang kedua keluarga hanya mengadakan acara resepsi pernikahan kecil kecil an saja agar tidak banyak yang tahu, bukan atas dasar dari kedua keluarga, melainkan keinginan kedua mempelai, yang tidak ingin pernikahan nya di ketahui oleh banyak orang, namun dengan masing masing orang tua yang cukup banyak mengundang rekan bisnis dan klient, entah mengapa,

semuanya sudah selesai, kini kedua keluarga itu sedang berkumpul di rumah kediaman Cakrawala

"Ay, Ayah tahu perjodohan dan pernikahan ini tiba tiba, tapi,," ucapan Ayah terhenti sebentar kala melirik Mahen yang juga tengah melirik Ayah, ada perasaan mengganjal kala mendengar ucapan Ayah kali ini "tapi Ayah minta, kamu bisa sedikit sabar yah menghadapi putra tunggal Ayah ini, dia sedikit dingin, sekali nya ngomong, omongan nya petuah semua" lanjut Ayah dengan sedikit berbisik namun masih bisa di dengar oleh Mahen sendiri

"hhhhh,,, Ayah apaan sih" ucap Mahen singkat dengan putaran bola mata nya malas menanggapi

"tuh kan, kamu bisa melihat nya sendiri, bagaimana dia dingin nya sama Ayah, padahal Ayah ini termasuk orang yang humoris loh, kenapa bisa punya anak kayak Mahen ya" ujar Ayah

"hmm, iya Ayah, Ay akan berusaha sabar, untuk menghadapi sikap nya" jawab nya seraya tersenyum paksa

"heem Ay, apa yang di bilang Ayah benar tuh, anak laki laki Bunda ini sedikit dingin, juga duuh, keras kepala nya minta ampun deh" lanjut Bunda dengan menaik kan lutut kaki kanan nya ke atas lutut kaki kiri

"begitu kah Sarah, waah, tapi aku kira kalau sama Bunda nya nggak bakalan dingin dingin banget tuh" tutur Mama dengan tersenyum

"hmmm, kadang si ta, dia kalau sama aku memang nggak dingin dingin banget orang nya, kalau aku nista in baru sifat dingin nya muncul depan aku" ucap Bunda "ya mungkin kalau aku lagi masak dia suka nya manja sama aku karena dia mau nya aku selalu masak menu kesukaan nya kali, kalau sama Ayah nya, suka dingin banget dia" lanjut Bunda sedikit bercerita

"tahu tuh, sama Ayah nya suka dingin aja, terkadang juga buat aku bingung hlo bund, dulu kamu ngidam apa sampai punya anak yang dingin nya melebihi lemari pendingin kayak dia" lanjut Ayah berujar

"aku lupa yah, lagian udah lama juga kaan, dia nya juga udah dewasa sekarang" jawab Bunda sambil tersenyum

mendengar ucapan kedua keluarga nya kini hanya membuat Mahen memutar bola mata nya malas, memang takdir nya harus selalu terpojok kan dan ternista kan seperti ini kali

☘️☘️☘️

semua sudah berlalu, keluarga Mahen pun sudah meninggalkan kediaman Cakrawala, juga seluruh keluarga nya sudah selesai dengan aktivitas nya masing masing

kini waktu menunjuk kan pukul 20:30 WIB, semua sudah selesai melakukan makan malam bersama dan kembali ke kamar masing masing

pasangan baru itu terlihat sedang tenang dengan aktivitas masing masing, dengan Mahen yang duduk selonjoran sambil memegang ponsel di tangan nya di atas tempat tidur, dan dengan Ayla, wanita ini terlihat baru keluar dari kamar mandi, kedua nya sudah mengganti pakaian nya dengan pakaian santai, dan jangan lupa kan Ayla, gadis itu keluar dengan keadaan rambut basah segar, habis mandi

"lo kalau mau mandi pakai handuk yang ini" ucap nya singkat sambil meletak kan handuk di samping Mahen

"hmm" jawab Mahen singkat dan dingin kemudian meletak kan ponsel nya di atas nakas begitu saja dan berlalu melewati nya dengan wajah datar sambil membawa handuk

"pantes aja nggak di sukai Ayah" gumam nya sambil menggosok-gosok kan handuk nya ke permukaan rambut nya

"gue lahir bukan cuma buat disukai Ayah" jawab Mahen dengan sedikit ketus kala mendengar gumaman nya

"hhh, serah" jawab nya dengan memutar bola mata malas

skip, kini kedua nya tengah duduk bersandar di sisi masing-masing tempat tidur dengan Mahen yang tidak mengalih kan tatapan nya pada ponsel nya dan Ayla, terlihat gadis ini sedang membaca buku di tangan nya

"ingat ya nan, lo jangan ngelewatin batas ini, gue nggak biasa deket sama cowok apalagi cowok asal planet Uranus kayak lo karena gue nggak pernah cinta sama lo" imbuh nya kala tengah selesai membaca buku nya

"hmm" dan lagi-lagi hanya jawaban gumaman saja yang terdengar keluar dari mulut pria dingin satu ini

akh yah, nama nya Mahen, itu panggilan biasa yang di dapat kan Mahen dari keluarga, teman geng motor nya, teman di sekolah dan guru nya, juga teman tim basket nya, hanya Ayla saja yang memanggil nya Keenan, karena masa kecil nya memang kerap di panggil Keenan

tanpa mempedulikan apapun lagi, diri nya kini lebih memilih untuk menjemput alam mimpi nya dan menarik selimut hingga tertidur pulas, jangan lupakan, garis bawahi, dia membelakangi Mahen yang sudah menjadi suami nya sekarang, membuat Mahen memutar bola mata malas

laki-laki ini terlihat sangat fokus memainkan ponsel di genggaman nya,,,

hingga laki-laki ini pun lebih memilih untuk ikut berbaring di samping nya dan merebahkan tubuh atletis nya

☘️☘️☘️

pagi yang cerah menyapa indra penglihatan nya, membuat nya mengernyit dan memilih untuk mengumpul kan kesadaran nya terlebih dahulu

namun saat gadis itu hendak bangun dari rebahan nya, entah mengapa ia merasa ada benda berat yang kini sedang menghimpit tubuh nya, membuat nya mengedarkan pandangan nya

dan alangkah terkejut nya ia saat melihat tangan besar Mahen tengah berada di atas perut langsing nya, yang berhasil membuat nya cukup terlonjak kaget

"argh,,!!" teriak nya benar benar terkejut bukan main sambil menghempas kan tangan besar Mahen di perut rata nya, yang berhasil membuat Mahen yang masih tertidur pulas pun tersadar seketika

"akh, lo apaan si', bisa nggak si lo nggak usah teriak?" imbuh Mahen kala terkejut sambil sedikit meringis kala tangan kanan nya dihempas kan oleh nya

"lo yang apaan hah, maen peluk peluk orang aja, lo kira perlakuan lo itu nggak buat gue kaget juga!!" sahut nya dengan nada tinggi

"gue nggak peluk lo yah, lo nya aja kali yang modus!" ujar Mahen dengan dingin

"heh, gue yang modus lo bilang, coba jawab, tangan siapa pagi pagi yang bikin gue keberatan ada di perut gue, hah, ayo jawab?" tantang nya dengan berkacak pinggang dengan dagu di angkat

"ya', ya itu emang tangan gue, tapi kan gue nggak sadar semalem, jadi bukan sepenuh nya salah gue juga dong, lagian lo pasti sengaja kan hilangin guling buat penjaga di antara kita?" ujar Mahen balik menuduh

"ini juga bukan salah gue ya, gue juga nggak tahu kenapa tiba-tiba guling gue bisa hilang gitu aja, gue harus tanyain Mama nih, pasti ada apa apa nya di balik semua ini" ujar nya dengan lanjutan bergumam di 14 kata terakhir sambil mengalih kan pandangan nya

"gak usah tanya nyokap, nyokap lo nggak salah apa apa, ini masalah kita, jadi kita yang selesai in sendiri aja" ucap Mahen kala mendengar gumaman nya

"serah lo aja, gue gerah juga lama lama debat sama lo, gerah, pengen mandi" ucap nya seraya berjalan ke arah kamar mandi dengan membawa handuk di tangan nya

_**Naughty Girl Is My Wife_

Selasa, 20 September 2022**

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***