Naughty Girl Is My Wife

siang ini, Ayla, gadis itu kini benar-benar menepati ucapan nya, pulang sebelum waktu Dzuhur tiba, dan makan siang bersama dengan ke empat orang tua nya tersebut, namun berlainan dengan Mahen, bahkan sudah se siang ini, laki-laki tersebut belum tampak menunjuk kan batang hidung nya, entah ke mana laki-laki itu pergi,,

"ish,, anak ini yah, suka aja buat orang tua khawatir bahkan jengkel sekali pun, ke mana sih pergi nya tuh anak?" gumam Ayah yang sudah sedikit menahan amarah nya dengan putra tunggal nya

"dah lah Yaah, nanti juga dia pasti pulang kok, kita nggak boleh marah marah di depan makanan, nggak baik, mending sekarang kita makan duluan aja, gimana, kasian menantu cantik kita, dia sengaja nggak ikut mampir ke resto sama kedua sahabat nya hanya karena nggak mau kecewakan kita" tutur Bunda yang beralih memandangi nya yang hanya bisa menunduk di depan makanan nya

"hmmm, iya juga yah Bund, maaf ya Ay, Ayah sempat emosi tadi, tapi Ayah harap kamu jangan sungkan untuk selalu bercerita dengan Ayah, apapun yang terjadi, jangan merasa takut sama Ayah ya sayang, kamu mengerti hmm?" tutur Ayah meminta maaf kala semua mulai dengan makanan masing masing

"hmmm, iya Ayah, semoga Ay juga bisa menjadi menantu yang baik bagi Ayah sama Bunda di sini" jawab nya yang sedikit ragu

mendengar hal itu, kini berhasil membuat ayah dan bunda tersenyum kala memandangi nya yang tengah fokus dengan makanan di hadapan nya

"hmmm, kamu nggak perlu merasa nggak enak hati seperti itu Ay, justru Ayah yang minta maaf, Ayah minta maaf ya, jika putra tunggal Ayah itu menyakiti hati dan perasaan kamu, Ayah harap, kamu bisa sabar menghadapi kedinginan nya itu, juga sabar menjadi istri nya?" tutur Ayah berseru dengan lembut

"hmmm,, baik ayah, terima kasih, Ayah sudah percaya sama Ay, In Shaa Allah, Ay akan selalu bersabar, dalam menghadapi sikap nya, dengan dorongan doa dari Ayah, Bunda, Mama, juga Papa juga, Ay pasti akan selalu bersabar" jawab nya sambil tersenyum hangat

kini tak bisa dipungkiri, mendengar penuturan demi penuturan yang dilontarkan nya, iya pun mendapatkan senyuman dari semua anggota keluarga yang tengah berkumpul dan makan siang bersama itu

"Ay, Mama lupa tanya sama kamu tadi" ucap Mama kala mengingat sesuatu

"tanya apa Ma?" tanya nya seraya menoleh ke arah Mama yang masih menyuap kan se sendok nasi ke dalam mulut nya

"kamu tadi keluar, kok tumben nggak bawa motor atau mobil, biasa nya kamu selalu bawa Jeno ke manapun kamu pergi sama kamu, ke mana dia?" tanya Mama yang sudah merasa begitu penasaran sejak tadi

"ehm, Jeno, siapa Jeno?" tanya Ayah dengan berdehem kala merasa kan ada yang mengganjal pada pasangan percakapan ibu dengan anak nya ini

"iya Jeno, siapa lagi kalau bukan motor sport kesayangan nya dia, ke mana-mana sampai dia bawa, mungkin saat dia tidur kali Jeno tidak bersama nya" ucap Papa dengan panjang lebar nya

"oh gitu, Jeno, aku kira siapa, aku kira manusia gitu kan bisa laki-laki, eh ternyata malah motor" jawab Ayah yang sambil tersenyum ke arah nya yang masih mengunyah makanan di dalam mulut nya

"iya kak Hendra, dia itu apa apa suka di kasih nama, barang kesayangan nya suka di kasih nama, biar nggak gampang tertukar kata nya, aku juga dikit heran sih, kenapa barang nya suka di kasih nama gitu" jawab Mama

"hmmm, Aay,, Ay, ada ada aja menantu Ayah ini" jawab Ayah dengan menggeleng geleng kan kepala sambil tersenyum menatap nya yang selalu tertunduk

☘️☘️☘️

hari menjelang sore, hanya tinggal beberapa menit lagi, awan langit biru itu kini akan menampak kan sinar jingga nya, namun sampai se petang ini, Mahen, laki-laki itu kini masih belum menampak kan batang hidung nya sama sekali di dalam rumah dua tingkat ini

semua keluarga tengah berkumpul di ruang keluarga, dengan wajah masing-masing datar nya

"hhhhh, entah ke mana anak itu pergi, nggak biasa nya juga se petang ini belum pulang ke rumah, ck, anak ini benar-benar yah, bikin keluarga khawatir aja!!" umpat Ayah dengan tak habis pikir nya seraya mondar-mandir seperti setrika an

"udah lah Hendra, mungkin juga ada urusan sama teman-teman nya kan, biasa lah anak muda, palingan juga nongkrong di cafe kali" jawab Papa masih sedikit tenang meskipun kekhawatiran kini tengah melanda hati nya

sedangkan dengan keadaan di depan teras rumah

"ck, anak itu ke mana sih, bikin repot aja, nggak tahu apa keluarga nya di sini khawatir kan dia!!" umpat nya yang sudah benar-benar lelah menunggu kedatangan makhluk asal planet Uranus itu yang namun tak kunjung datang juga sampai se petang ini

dari kejauhan sana, tiba-tiba terlihat sinar terang berasal dari lampu mobil yang menyala yang hendak memasuki pekarangan rumah nya, yang dengan sigap dibuka kan gerbang oleh pak satpam di depan rumah nya, yang berhasil membuat nya jengah

melihat hal itu kini berhasil membuat nya menyilangkan kedua tangan nya di depan dada, dan mulai berjalan memasuki rumah nya dengan langkah pelan

"Ay, apakah itu suara mobil suami mu?" tanya Ayah yang melihat kedatangan menantu kesayangan nya ke dalam rumah

"eem, seperti nya begitu yah, ya udah, Ay bantu Mama sama Bunda di dapur dulu ya Yah, Pa?" pamit nya yang diangguki oleh Ayah dan Papa nya, kemudian pergi menuju dapur tempat di mana kedua ibu nya tengah bergelut dengan alat memasak

"ke mana aja kamu, pergi pagi pulang se petang ini, kamu lupa, kalau ada yang nungguin kedatangan kamu di rumah?" tanya Ayah yang menerima salaman dari Mahen

"macet" jawab laki-laki ini dengan tampang tak berdosa nya, kemudian beralih untuk menyalami tangan Papa yang masih duduk dengan tenang

☘️☘️☘️

hari-hari berlalu, setelah kejadian Mahen yang pulang terlambat kini pagi ini merupakan pagi yang benar-benar di tunggu oleh sebagian besar siswa dan siswi SMA BRIGHT SKY, yah, pagi ini adalah hari kelulusan SMA di mana selama 3 tahun diri nya dan teman-teman nya menempuh kehidupan di dunia pendidikan

Entah lah, namun rasa nya masih seperti mimpi, rasa nya masih kemarin ia menjalani Masa Orientasi Siswa di sini, entah lah, rasa nya masih kemarin ia memilih antara IPA dan IPS, rasa nya bahkan masih kemarin ia menjalani ulangan harian, namun hari ini, hari di mana diri nya akan benar-benar lulus, meninggal kan sekolah yang cukup banyak dengan kenangan yang ia ukir dengan sahabat-sahabat nya di masa putih abu-abu nya

hari ini, adalah saksi, di mana perjuangan nya akan terlihat jelas, perjuangan nilai yang sebelum nya selalu ia impikan, juga perlombaan yang selalu ia raih di bidang kesenian, kini semua nya terlihat begitu jelas

rasa nya memang se cepat ini hingga dia bisa berada di posisi seperti saat ini, dimulai dari upacara pembuka an wisuda, pembuka an dari guru-guru dan kepala sekolah, pidato yang di sampai kan tentang inspirasi untuk orang tua dan guru juga untuk sahabat sebagai hadiah perpisahan, pelemparan topi wisuda, hingga kini peraihan dan pembagian piala medali dan juga penghargaan, semua itu kini sudah dilewatkan, dengan keluarga besar nya tentu nya

ada sedikit rasa lega juga, ketika semua nya telah berlalu, bukan tanpa alasan atau bahkan keinginan nya yang berpisah dengan teman-teman nya, itu sangat anti oleh nya, namun ketika di hadap kan dengan harus nya mengenakan sepatu high heel alias sepatu ber hak tinggi itu kini berhasil membuat jalan nya kesusahan, juga dengan mengenakan gaun kebaya se banyak 7 meter dengan dilapisi dengan gaun toga ini, hhhhh, itu bahkan sudah berhasil membuat perempuan dengan kepribadian tomboy ini merasa banyak yang kurang pada diri nya, bayang kan saja jika kebiasaan nya dia memakai sepatu kets yang di harus kan mengenakan sepatu ber hak tinggi sekarang, itu benar-benar membuat beban bagi diri nya sendiri

"Ay, setelah lanjut dari sini lo mau ke mana?" sontak pertanyaan berat itu kini keluar dari mulut Katya yang tengah menghampiri nya dengan di ikuti oleh Sahla di belakang nya

"emmm,, gue bakalan ke Jateng, Purbalingga, di sana, gue bakalan lanjut pendidikan perguruan tinggi" jawab nya yang seketika tersadar dari lamunan nya

"lo gila yah, lo mau ninggalin kita di sini, Jateng, Jawa tengah itu jauh banget buset dah, lo yang bener ae Ay?" seru Sahla kala menduduki bangku panjang tepat di samping nya

namun mendengar seru an itu, hanya bisa membuat nya mengangkat kedua bahu nya tak acuh, bagaimanapun juga, diri nya tetap tidak bisa menentang apa yang sudah menjadi keputusan keluarga besar nya

"entah, gue juga nggak tahu perihal ini guys, tapi kata bokap gue, di sana lebih banyak jurusan yang bisa gue ambil, jadi gue mau ke sana aja, kalian juga tahu sendiri kan, kehidupan gue di sini kayak gimana, so, gue nggak pernah bisa bantah apa yang menjadi keinginan orang tua gue, sekali pun itu bikin gue cukup menderita dengan apa yang selalu gue alamin selama ini" jelas nya yang berhasil membuat kedua sahabat di samping nya ini mengangguk pasrah karena mengerti dengan kehidupan yang selalu di lalui nya selama ini

"Ya udah kalau emang itu yang lo mau, kita nggak bisa larang lagi, tapi lo harus ingat, jaga diri baik-baik di sana oke, ah kalau gini sih, gimana kita bisa lebih dekat dong, ponsel lo aja rusak, gue jadi heran deh sama lo, keluarga lo kaya tujuh turunan, tanah di mana-mana, mobil banyak, uang miliaran, tapi sekali nya nggak punya ponsel kok kayak yang males gitu buat lem biru?" ujar Katya dengan tak habis pikir nya dengan jalan pikiran nya itu, namun berhasil membuat kedua sahabat yang mendengar nya cekikikan

"xixi, biasa aja kali Ya, gak usah ekticed gitu dengar gue mau berangkat ke Jateng, lagian kan kita masih bisa video call an kayak malam-malam sebelum nya gitu kan?" jawab nya sedikit menyembunyikan rasa sedih nya

"ih bukan itu maksud gue, di sana gue harap lo bisa jaga diri, apa pun yang terjadi sama lo, gue harap lo nggak akan pernah bisa buat lupa kan dua sahabat lo di sini, oke, terutama geng motor kita?" lanjut Katya dengan tersenyum hangat

"hmmm, kalau se misal gue lupa kan kalian gimana tuh!!" tantang nya dengan seringaian usil nya

"ya jangan dong Ay, kalau itu sampai terjadi, gue bakalan samperin lo, labrak lo sama sahabat baru lo di sana!!" ancam Katya tak main-main dan jangan lupakan dengan wajah serius nya

"heem, oke oke, gue nggak bakalan lupa kan kalian kok, sama, gue nggak buang ponsel lama gue yang rusak itu karena emang di dalam nya banyak kenangan kita bertiga sih, banyak kenangan kita satu geng, jadi bakalan gue bawa kemana-mana tuh barang, gak bakalan gue lupa kan sedikit pun" jawab nya yang berhasil membuat kedua sahabat nya menghela nafas lega

"nah gitu dong, ini baru nama nya teman gue sahabat gue, eh BTW, tapi gimana tuh soal geng kita masa iya sih mau bubar gitu aja" kali ini Sahla yang angkat bicara

"tenang aja kali guys, gue nggak bakalan bubarin The Queen's kok, gue masih sayang sama kalian semua, kita video call aja, se kalian sama semua nya, tapi kekurangan nya, gue nggak bisa lewat ponsel, palingan lewat laptop kali" jelas nya dengan tersenyum tipis

"ya udah deh, gimana Bu Ketu aja, gue mah ikut-ikut ae lah, gimana baik nya aja" jawab Katya dengan mengangguk paham

"lagian lo lupa apa, kalau gue nggak ada di sini, masih ada lo kali yang bisa jagain anak-anak di markas, lo masih ingat sama jabatan lo di The Queen's kan?" ucap nya yang mengingat kan Katya akan jabatan nya

"oh iya, gue lupa Bu Ketu hhe, gue kan wakil ketua di The Queen's yah, maklum lah cewek pelupa kayak gue masih perlu di ingat kan kembali" jawab Katya dengan cengengesan

"ck, lo berdua bisa nggak sih nggak manggil gue Ba Bu Ba Bu kayak gitu, gue belum jadi ibu-ibu ya, gue masih muda, pos satpam di rumah gue aja manggil gue Eneng kok!!" ujar nya ketus karena tidak suka dengan panggilan anggota nya terhadap nya itu

"iya deh maafin gue Ay, tapi beneran deh, gue takut kangen sama lo kalau lama-lama jauh-jauh an sama lo kayak gini, so, Regarding losing track of you, I was never ready at any time Ay, dan itu arti nya, gue akan selalu nungguin kabar dari lo, ke mana pun dan kapan pun lo pergi" ucap Katya dengan mode serius nya

mendengar penuturan yang tulus dari sahabat nya, kini berhasil membuat senyuman nya mengembang, menoleh ke arah Sahla yang juga mengangguk dengan tulus, ternyata selain keluarga nya, kini sahabat sahabat nya selalu menjadi alasan utama dalam perjuangan nya selama ini, tidak pernah sia sia diri nya berteman baik dengan mereka

"hmm,, iya guys, kalian santai aja kali, gue nggak bakalan tinggalin kalian gitu aja, keluarga gue masih di sini, kehidupan gue yang sebenar nya juga di sini tapi maaf, gue nggak bisa kasih tahu status gue yang sebenar nya sama kalian, sampai gue benar benar siap buat kasih tahu kalian nanti" jawab nya yang di akhiri dengan batinan nya

"BTW lo ngumpul bareng kita di sini, keluarga lo larang nggak, eh iya, gue lupa tanya sama lo, tadi pagi kok lo bisa barengan sih sama keluarga nya si makhluk asal planet Uranus itu?" tanya Sahla dengan tatapan penuh tanya dan berhasil membuat nya gelagapan

"eh, itu yah, iya, tadi nggak sengaja ketemu di jalan, lagian kalian tadi tahu sendiri kan, orang tua gue sama orang tua tu cowok sahabatan?" jawab nya tanpa berbohong namun dengan sedikit gelagapan

_**Naughty Girl Is My Wife_

Ahad, 15 Januari 2023**

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***