melihat laki-laki berdiri tegak di hadapan nya sontak membuat nya terdiam
Mahen, yah, laki-laki ini tengah berdiri tegak di hadapan nya, dengan raut wajah yang sangat terlihat jika laki-laki ini tengah khawatir pada sosok yang ada di hadapan nya
"mau apa lo ke sini, siapa yang suruh lo buat ke sini!" bentak nya tak suka melihat Mahen berdiri tegak di hadapan nya
meski dengan raut wajah dengan dingin nya, namun sangat jelas terlihat bahwa laki-laki ini tengah mengkhawatirkan sosok gadis di hadapan nya, dengan perlahan tapi pasti, laki-laki ini ikut berjongkok dan mengambil pisau cutter yang tengah berada di genggaman nya
"gue tanya sekali lagi sama lo, mau lo apa hah?" sarkas nya masih dengan mata yang berkaca-kaca
"cukup!" jawab Mahen dengan membentak, membuat nya yang mendengar terdiam seketika
"cukup Ay, cukup puas lo nyakitin diri lo sendiri" ujar laki-laki ini dengan dingin
"gak usah sok peduli deh lo sama gue" ujar nya dengan menepis tangan Mahen yang hendak merebut paksa cutter di genggaman nya
"udah cukup Ay, lo tahu apa yang lo lakuin itu salah!!" ujar laki laki ini dengan nada dingin nya, entah mengapa setiap kali mengeluarkan kata-kata, pria ini selalu dengan nada yang sangat dingin juga dengan mengalihkan pandangan nya pada asal tempat
bruk,,
yah, tadi nya Mahen memang sudah kembali berdiri setelah berhasil merebut paksa pisau cutter yang ada di genggaman nya, dan menghadap membelakangi Ayla yang tengah kesakitan menahan depresi nya sendiri
mendengar suara sesuatu jatuh sontak membuat pria ini mencari sumber suara dan betapa terkejut nya Mahen kala menoleh ke arah belakang nya dan mendapati diri nya tengah tergeletak dengan mata terpejam dan wajah yang memutih memucat
"Ay, lo kenapa, nggak usah pura-pura lemah lagi lo di hadapan gue, gue nggak akan peduli sama lo!" ucap Mahendra dengan nada yang dingin namun pandangan tetap tertuju pada nya
"bangun Ay, lo nggak bakalan bisa cari perhatian sama gue, GUE BILANG BANGUN AYLA!! lo tuli apa gimana sih hah!!" sarkas pria ini dengan wajah yang memerah padam
namun mendapati diri nya yang memang tergeletak dan tidak menunjuk kan kesadaran sama sekali, sebenar nya itu berhasil membuat Mahendra benar-benar panik namun dengan segera pria ini menepis rasa itu
☘️☘️☘️
di sinilah ia berada, Unit Kesehatan Sekolah, dengan ditemani oleh Mahen di samping nya, tadi nya pria itu memang tidak peduli dengan apa yang melanda nya, namun melihat tubuh nya yang memang sedikit mendingin dan tidak menunjuk kan ada nya pergerakan di sana membuat pria ini sontak saja segera membawa nya ke UKS
"Argh,,," lenguhan panjang itu terdengar dari nya yang memang sedikit menahan rasa sakit di kepala nya, dan berhasil membuat laki laki yang kini menunduk sambil menatap ponsel nya sedari tadi kini mengangkat kepala nya
"dah sadar, minum" ucap Mahen dengan menunjuk kan segelas air putih dengan dagu lancip nya
Seketika ia pun menoleh kan pandangan nya dan merasa terkejut kala Mahen, pria dingin asal planet Uranus itu tengah duduk dengan tenang pada kursi ruang UKS ini
"ngapain lo di sini?" Bukan nya minum, Ayla, gadis ini malah bertanya balik dengan membuang pandangan nya
"gue yang bawa lo ke sini" ucapan singkat pria ini sontak membuat nya terkejut dan berusaha untuk mengingat nya
Memang benar ada nya, setelah ia merasa frustasi di toilet tadi, dan selfharm nya kambuh, pria ini memang membawa nya entah ke mana, mungkin benar ke UKS
"gue bilang minum Ayla" suara bariton itu kini berhasil membuat kesadaran nya kembali
"lo maksa banget sih jadi orang akh,,!" ujar nya dengan nada sedikit pelan karna memang masih lemas di akhiri dengan rintihan kala kembali merasakan sakit pada kepala bagian belakang nya
"udah di bilangin juga masih aja protes, minum!" ucap Mahen lagi masih dengan nada dingin nya
"iya iyaa, ini gue minum" jawab nya dengan meraih segelas air putih kemudian meneguk nya dengan pelan hingga tersisa setengah nya
"apa lo liat liat!" sarkas nya kala melihat pantulan cowok itu tengah menatap nya lewat pantat gelas di tangan kanan nya
"punya mata" jawab Mahen singkat kala mendengar suara perempuan di hadapan nya itu sambil membuang pandangan nya
"kenapa Papa harus jodoh kan gue sama manusia asal planet Uranus ini sih?" gumam nya yang masih bisa di dengar oleh Mahen sendiri
"ternyata lo udah tahu soal perjodohan ini" ujar Mahen dengan menghembuskan nafas panjang
"kalau iya kenapa, lagian, kenapa sih lo nggak berusaha buat tolak perjodohan ini hah!" Sarkas nya terbawa emosi
"gue nggak bisa" jawab Mahen dingin
"nggak bisa lo bilang, nan, pernikahan itu sakral lo tahu, gue nggak main main?" ujar nya mulai serius
"gue tahu, kalau lo mau, kenapa bukan lo aja yang tolak" imbuh Mahen dengan mengangkat alis kanan nya
"masalah nya gue nggak bisa nan, gue udah lakukan itu tapi bokap sama nyokap gue nggak pernah mau dengerin apapun penjelasan dari gue" ujar nya menunduk
"kalau lo nggak bisa, apa gue juga bisa?" ujar Mahen terhenti sebentar "udah lah Ay, mending kita terima aja" lanjut Mahen dengan mengalihkan pandangan nya
"kita, lo aja kali yang bisa, gue nggak bisa dan nggak akan pernah bisa Keenan!" Ujar nya menggebu
"di sini bukan cuma lo aja yang nggak bisa terima kenyataan ini Ayla, gue juga, tapi percuma kalau kita nggak bisa lakukan apa yang kita mau, udah lah Ay, kita sama sama belajar nerima takdir aja, kita juga sama sama nggak bisa tentang kedua orang tua kita kan?" ucap Mahen yang berhasil membuat nya terbungkam kemudian menunduk, hati nya membenar kan apa yang Mahen katakan
Entah mengapa kali ini cukup terbilang banyak kata yang di keluar kan laki laki dingin plus Mons wanted itu, entah ada angin dari arah mana
Mahen, pria ini sangat dingin, kepribadian nya sangat terkesan dingin karna selalu tampil cool, tidak pernah terlibat dalam pembicaraan panjang, sangat irit bicara, hingga kini, sebagian warga sekolah ada yang menjuluki nya sebagai lemari es 10 pintu, Mons wanted karna terbilang menjadi rebutan cewek di sekolah, namun hanya Ayla saja yang menjuluki nya sebagai laki laki asal planet Uranus, laki laki ini terkenal di sekolah nya karna anggota tim basket yang selalu menjuarai turnamen basket dan tak jarang juga kelompok nya mendapatkan banyak piagam dan banyak medali
sebenar nya, perasaan Mahen juga masih diselimuti oleh rasa khawatir yang menggunung, apalagi saat pria ini mendengar bahwa Ayla, gadis ini mengidap penyakit selfharm, tambah lagi dengan gadis ini yang mendadak pingsan, itu semakin membuat perasaan nya khawatir
perihal perasaan, akh,, seperti nya bukan gadis seperti Ayla yang ia ingin kan, namun Mahen juga tidak bisa berbuat apa-apa, selama ini dia selalu menjadi anak yang penurut dan cukup berbakti kepada kedua orang tua nya, itu membuat pria ini tidak berani menolak keinginan kedua orang tua nya tersebut
_Naughty Girl Is My Wife_
****Rabu, 14 September 2022****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 197 Episodes
Comments
Karebet
👍👍👍
2023-09-16
0