Pagi ini ibu Fira, Senny Andriani telah menyiapkan sarapan untuk putri semata wayang dan suaminya. Nasi goreng buatan Senny adalah favorit Fira sejak kecil. Nasi goreng jadul tanpa kecap tersaji diatas meja.
Tak lupa ia membuatkan telor ceplok kesukaan Fira serta lauk pauk lainnya. Ia khawatir jika tak ada lauk lain yang tersaji di meja makan tak akan disentuh oleh menantunya itu.
"Pagi ibu!" sapa Fira yang telah berpakaian rapih disambut dengan senyuman datar sang ibu. Ia menggunakan pakaian lamanya yang ada di dalam lemari.
Kebetulan hari ini hari Sabtu. Batista dan Fira tidak pergi ke kantor. Karena Sabtu dan Minggu, kantor mereka tutup. Dua hari waktu libur adalah apresiasi yang diberikan Batista kepada karyawannya agar memiliki waktu panjang dengan keluarga.
Tak lama sapaan dari Batista juga terdengar oleh Senny. "Pagi bu!" kata Batista singkat. Senny kembali tersenyum menyambut mantunya itu.
"Ibu sudah siapkan sarapan. Sebelum pergi kalian harus menghabiskan makanan ini!" ucap Senny.
Batista tertawa, bagaimana mungkinan makanan sebanyak itu dihabiskan oleh tiga orang didalam rumah ini.
"Ibu tidak lelah? mengapa masak begitu banyak?" tanya Batista.
"Ini hanya sajian kecil untuk kau. Karena sudah bersedia menginap disini. Ibu jadi merasa tidak kesepian! lain kali kalian harus sering-sering menginap disini ya," pinta Senny.
"Ibu! kami kan tinggal tak jauh dari sini. Ibu juga bisa kapan saja mengunjungi kami," celetuk Fira kesal karena menganggap anaknya sudah tak memperhatikannya lagi.
"Ibu tahu kalian sibuk kerja. Tidak ada waktu. Kalau ibu di rumah kalian, bisa-bisa ibu juga sendiri seperti sekarang dan kesepian. Lebih baik ibu disini sambil merawat rumah peningalan ayahmu!" jelas Senny.
Mereka bertiga kembali menikmati sajian sarapan pagi. Fira dengan lahap memakan nasi goreng jadul favoritnya itu. Sementara Batista juga terlihat lahap memakan makanan yang sudah disajikan oleh mertuanya.
Makanan sederhana namun sangat mengenyangkan perut mereka.
"Kalian akan pergi kemana? apa tidak mau berlibur disini," pinta ibu Fira.
"Aku mau ngajak mas Batista jalan-jalan bu! setelah beberapa hari sibuk dengan pekerjannya," ujar Fira sembari melihat sosok suaminya yang duduk tenang kekenyangan.
Batista belum mempunyai rencana apapun. Tapi karena ia sudah berhasil membujuk istrinya untuk kembali, ia mulai memikirkan akan mengajak berlibur kemana hari ini.
Sebenarnya selama weekend ini dia masih mau menuntaskan pekerjaannya yang masih tersisa di kantornya. Tapi karena mendengar kata-kata sang istri, mau tidak mau dia harus sudah mempersiapkan planing akan berlibur.
Alih-alih akan membawa istrinya staycation di hotel, rupanya Fira sudah memiliki planing sendiri. Ia ingin mengajak suaminya itu ke taman bermain. Menguji nyalinya dengan permainan ekstrim sekaligus untuk membuang penatnya.
Fira dan Batista berpamitan pada ibunya. Baru saja ibunya merasakan keramaian dengan kehadiran kedua pasutri baru itu. Kini ia kembali kesepian sendiri di rumahnya.
"Hati-hati ya kalian di jalan! Oh ya! cepatlah membuat cucu untuk ibu! agar ibu bisa jadi penghibur ibu nantinya," celetuk Senny pada putri semata wayangnya.
Fira hanya bisa mengangguk lemah mengiyakan keinginan ibunya itu. Iya juga tak mau melihat ibunya kesepian, tapi Fira yakin para tetangga ibunya sering berkunjung dan mengobrol bersama ibunya untuk mengisi kekosongan.
"Kami pamit bu," kata Batista singkat. Senny kembali tersenyum.
Batista mulai menginjakkan gas mobilnya. Ia melaju dengan kecepatan rendah. Ia penasaran Fira ingin berlibur kemana hari ini. Aura kesenangan terpancar dari wajah Fira.
"Kau mau kemana hari ini," tanya Batista penasaran.
"Aku ingin ke taman bermain Dufan! aku ingin kita mencoba permainan-permainan seru yang bisa menguji nyali kita sayang," jelas Fira sambil merasa kegirangan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments