Penataan gedung dengan konsep pernikahan minimalis yang mewah sudah tertata rapi. Kursi-kurai ditata dengan rapi untuk menyambut para tamu yang akan menghadiri pernikahan Batista dan Fira.
Rupanya hari itu sudah dinantikan Fira. Ia akan menjadi nyonya Batista Andara. Meski tak pernah bermimpi akan menjadi nyonya besar.
Batista dan Fira bergandengan tangan beriringan memasuki ruangan. Tamu sudah duduk rapi. Pesta mewah dimulai untuk pernikahan dengan konsep nasional tersebut.
Fira mengenakan gaun putih sederhana namun terlihat sangat mewah. Batista juga memakai setelan jas pernikahan berwarna hitam putih dengan dasi pita yang sederhana tetapi terlihat gagah dan tampan.
Hari bahagia untuk keduanya. Sangat istimewa dan tak disangka oleh seluruh karyawan di perusahaannya. Terutama karyawan dibagian divisi keuangan tak menyangka Fira yang menjadi pendamping bos mereka.
Keduanya sangat mesra. Bahkan mereka berciuman bibir dengan kehangatan dihadapan para tamu undangan. Ibu Fira sangat bahagia melihat putrinya telah dipinang oleh orang yang istimewa dan kaya raya. Fira tak lagi merasakan hidup susah dan harus banting tulang untuk memenuhi kehidupannya.
Walau tanpa berpacaran Fira yakin Batista adalah pria yang tepat bersanding dengannya. Pria baik hati, setia yang akan membahagiakannya.
"Dari awal berjumpa aku sangat menyukaimu," bisik Fira.
Pria yang telah jadi suaminya itupun tersenyum manis mendengarnya. Meski dia tak sadarkan diri saat itu, tetapi ia juga sangat merasakan hal yang istimewa saat mereka pertama kali bertemu.
Bastita teringat hari dimana ia melamar Fira. Awalnya dia ragu lamarannya akan diterima. Sebab tanpa persiapan apapun bahkan tanpa basa-basi, Bastita langsung melamar Fira.
Hari dimana usai rapat, Fira dan Batista mengobrol bersama. Batista ingin meminta maaf namun yang keluar kata-kata malam ingin menikahinya.
"Ya aku juga ingin menikah denganmu," kata Fira.
Fira sangat bahagia mendengar lamaran dari Batista. Meski tak pernah berkenalan secara langsung, tapi perlakuan Batista sangat tak terduga. Dia laki-laki yang sangat bertanggungjawab.
Tak heran diusianya yang muda. Dia sudah sukses mendirikan perusahaannya dan berkembang pesat. Hal itulah yang membuat Batista tanpa ragu untuk melamar Fira. Secara finansial dia sudah sangat mencukupi untuk memberikan kebutuhan Fira.
Dia tak takut akan kehabisan uang. Dia yakini akan hidup bahagia dengan Fira.
Usai menggelar pernikahan yang mewah. Batista langsung membawa Fira untuk menempati rumah baru mereka. Batista memang telah membeli rumah baru dengan dua lantai, rumah itu disiapkan dari jauh-jauh hari saat ia memantapkan diri untuk menikah.
Lama melajang karena sibuk dengan pekerjannya membuat Batista tak turut melupakan segala kebutuhan sandang ketika ia menikah nanti. Dia sudah membeli aset rumah yang akan digunakan berdua dengan istrinya.
Batista sendiri sudah yatim piatu sejak duduk dibangku kuliah. Kedua orangtuanya meninggal karena terkena kecelakaan. Meski tak banyak harta peninggalan kedua orangtuanya, namun itu sudah mencukupi untuk menyelesaikan kuliahnya hingga dia berani mencoba berbisnis kecil-kecilan.
PT. Andara Grup sendiri dibangunnya dari kecil-kecilan. Dimulai dengan bisnis membuka outlet fashion kecil-kecilan hingga berbuah manis membangun perusahaan dibidang produksi fashion terkini.
Fira sangat bahagia menempati rumah barunya. Babak baru dalam pernikahan akan mulai dirasakannya. Dalam rumah tersebut telah disediakan tiga ART. Batista tak ingin istrinya kewalahan untuk mengurus pekerjaan rumah.
Konsep rumah minimalis modern dengan interior yang mewah membuat rumah itu semakin bagus. Kamar yang tersedia sangat banyak yaitu lima kamar. Setiap kamar sudah tertata rapi. Tiga kamar digunakan oleh ART mereka.
"Sayang rumah ini apa tidak terlalu besar," tanyanya.
"Enggak kok, kan aku pengen punya anak banyak biar ramai," jawab Batista.
Hari pertama usai menggelar pernikahan, Fira dan Batista tak langsung berangkat honeymoon. Mereka tidur di rumah barunya sambil mempersiapkan packingan baju untuk honeymoon yang sudah dipesan oleh Batista.
Pasutri baru ini akan berangkat ke Bali untuk menikmati liburan mereka sebagai pasangan baru. Sekaligus ingin membuat bayi yang akan mengisi kekosongan rumah mereka.
Saat packing baju, Fira dikejutkan dengan isi lemari yang lengkap. Batista benar-benar mempersiapkan seluruh seisi rumah. Bahkan baju, sepatu, tas hingga aksesoris yang akan dikenakannya sudah lengkap didalam lemari.
Bahagianya Fira, karena sebelumnya dia hidup dalam kesederhanaan. Semua pakaian barunya tampak mewah dan mahal. Ia juga memiliki ruangan tersendiri untuk seluruh perlengkapan tas, sepatu, jam tangan hingga aksesoris lainnya.
"Sayang jangan kelamaan beres-beresnya. Aku ngantuk nih," bisik Batista.
Rupanya Batista tak sabar ingin menyentuh istrinya. Meski terlihat sangat lelah, Batista terus ingin berduaan dengan sang istri.
Keduanya memasuki kamar utama setelah membasuh muka dan kaki. Kamar yang besar hingga empat lipat dari kamar tidur biasa yang Fira gunakan. Hawa dingin dari AC membuat bulu kuduk Fira bergidik. Ia bergegas naik ke kasur dan menarik selimut tebal yang hangat.
Pelan-pelan Batista pun menyusul Fira. Dipeluknya sang istri dari samping. Dicium keningnya dengan lembut hingga berujung mencium bibirnya.
Keduanya hanyut pada malam pertama pernikahan mereka. Batista meraba sang istri, merapihkan rambut istrinya agar tak mengenai wajahnya.
Perlahan dia mulai melucuti seluruh pakaian tidur Fira. Terlihat seksi dan menggemaskan, Fira menggunakan lingerie. Lingerie itu awalnya ditutupi dengan piyama panjang yang digunakan Fira. Fira tampak malu-malu karena itu pertama kalinya menggunakan lingerie.
Batista membiarkan lingeri seksi yang digunakan fira. Ia mulai membasahi dada Fira dengan bibirnya. Menyentuh tubuhnya dengan hangat hingga memeluknya.
Fira menikmati seluruh perlakuan Batista. Kali ini dia benar-benar lembut karena keadaan sadar. Berbeda pada cinta satu malam mereka yang begitu arogan.
Kali ini Fira beraksi. Ia menjatuhkan tubuh Batista yang sedang asik berada dipelukannya. Lalu Fira mengambil alih berada diatas tubuh Batista. Hubungan intim yang hangat dan lembut sangat mereka nikmati.
Malam itu keduanya mencoba berbagai gaya hubungan intim yang unik yang sebelumnya tak pernah dilakukan. Gaya dari atas, samping, hingga berdiri.
Fira dan Batista sangat menikmati malam itu sebagai pasangan suami istri. Usai melakukan hubungan suami istri, keduanya pun mandi bersama.
Berendam dengan air hangat yang dipenuhi busa sabun dan bunga mawar didalam bathup. Itu sudah dipersiapkan oleh ART mereka sebelum mereka tidur. Keduanya kembali berpelukan. Saling menggosok punggung satu sama lain.
"Sayang nggak ngantuk? Kau mulai menggodaku lagi," kata Batista.
"Lagi yuk disini," bisik Fira.
Keduanya melanjutkan kegiatan ranjang mereka. Kali ini didalam bathup. Maklum karena pengantin baru yang sedang panas-panasnya.
Setelah membersihkan diri. Batista dan Fira bersiap untuk tidur. Pasutri baru ini tidur dalam keadaan berpelukan. Disandarkan Fira kepalanya pada dada Batista.
Tak terasa pagi telah menghampiri, keduanya bergegas bangun agar tak ketinggalan pesawat menuju Bali. Dari rumah Batista menyetir sendiri tanpa bantuan supirnya menuju bandara. Seluruh barang telah dimasukan dalam mobil.
Batista dan Fira take off tepat waktu menuju Bali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments