Keduanya sampai disebuah tempat makan yang sudah menjadi langganan mereka. Tanpa menunggu lebih lama Kaisar dan Nara langsung memilih tempat duduk tepat di samping kaca dan dapat melihat pemandangan dari dalam tempat mereka makan.
"Oh, kalian sudah datang?" Pak Andi yang menjadi pengelola tempat makan tersebut menyapa, Kaisar memang sengaja menghubungi Pak Andi sebelumnya untuk memberitahu bahwa dirinya akan datang bersama Nara.
Kaisar bangun dari tempat duduknya kemudian memeluk pak Andi dengan sangat hangat, "Apa kabar pak? Sudah lama ya kita tidak bertemu."
"Ya, kira-kira ada tiga bulan Kai, bagaimana kabarmu?"
"Ahahaha aku baik, seperti yang aku bilang sebelumnya, aku datang bersama Naraku." Ucap Kaisar sambil menunjuk ke arah Nara yang tengah tersenyum ke arah mereka.
Pak Andi kemudian mengulurkan tangannya ke arah Nara, "Bagaimana kabarmu? Lama tidak bertemu kamu tambah cantik saja, Nara."
"Kabarku baik pak, ah pak Andi bisa saja." Jawab Nara sambil menjabat tangan pak Andi.
Kaisar yang melihat itu segera melepaskan tangan Nara dari pak Andi, "Hei, istrimu sedang sibuk memasak bukannya membantu malah menggoda Naraku." Kaisar berdecak kesal.
Pak Andi tertawa terbahak-bahak melihat tingkah Kaisar yang sedang cemburu itu, padahal Nara sudah ia anggap sebagai anak sendiri bagaimana mungkin dia menggoda Nara, begitu pikir pak Andi.
"Baiklah, aku akan memasak menu spesial untuk kalian." Selepas berkata demikian kemudian pak Andi pamit pergi ke dapur.
Meskipun terletak di pusat kota, tempat makan itu menyuguhkan tema sederhana namun hangat, terasa jelas nuansa kekeluargaan, itulah yang menjadi alasan Kaisar sangat menyukai tempat makan tersebut sehingga menjadi langganannya sampai sekarang, apalagi pemilik tempat makan itu sangatlah ramah dan baik.
Pemilik tempat makan tersebut merupakan sepasang suami istri yang belum dikaruniai anak, kedatangan Kaisar di kehidupan mereka menciptakan warna tersendiri, sehingga hubungan diantara mereka terbilang sangat dekat, bahkan Kaisar sudah menganggap sepasang suami istri itu sebagai keluarga sendiri, dibandingkan dengan Nara, Kaisar sudah lebih dulu mengenal mereka sejak kali pertama kepindahannya di kota ini. Jika tidak ada kegiatan, Kaisar akan mengunjungi mereka dan sesekali membantu pekerjaan mereka.
"Sembari menunggu hidangan siap, silahkan nikmati minuman hangat ini." Bu Mei datang dengan membawa dua gelas minuman hangat yang langsung diletakkan di atas meja tempat Kaisar dan Nara berada.
"Terima kasih, Bu." Ucap Nara dan Kaisar bersamaan.
"Oh ya sayang, aku punya sesuatu untukmu, tunggu sebentar." Kaisar tiba-tiba teringat sesuatu, dan selepas berkata demikian pemuda itu meninggalkan Nara untuk mengambil barang yang ia maksud sebelumnya.
"Taraaaa!!!" Setelah beberapa saat, akhirnya Kaisar datang dengan membawa sebuah buket berukuran cukup besar yang bahkan hampir menutupi wajahnya.
Nara menutup mulutnya tak menyangka, Kaisar akan repot-repot menyiapkan sesuatu yang begitu indah untuknya.
Kaisar kemudian memberikan buket tersebut kepada Nara, yang diterima gadis tersebut dengan antusias.
"Aaaa terima kasih sayang. Aku nggak nyangka kamu bisa seromantis ini."
"Kamu suka?"
"Suka, suka sekali. Sebuah momen langka, Kaisarku untuk pertama kalinya memberiku bunga seindah ini." Goda Nara.
Nara menyadari sesuatu, rupanya ada pesan yang tertulis dikertas kecil yang ada dibuket bunga.
Aku tidak pandai merangkai kata-kata, tapi aku berusaha melakukan yang terbaik untuk menyampaikan ini. Untuk Naraku, aku beruntung atas kehadiranmu dalam hidupku, senyumanmu adalah sebuah keindahan yang selalu ingin ku lihat, tetaplah bersamaku. Aku sangat mencintaimu, Naraku, milikku.
Nara terlihat berkaca-kaca setelah membaca tulisan itu, dia memandangi Kaisar cukup dalam dengan senyumannya yang tak memudar.
"Terima kasih." Ucapnya tanpa bersuara.
Kaisar bisa membaca gerak bibir Nara, pemuda itu hanya tersenyum membalas ucapan terima kasih gadisnya itu.
"Baiklah mari kita berfoto terlebih dahulu." Sebenarnya Kaisar juga terharu karena apa yang dia usahakan akhirnya berhasil membuat Nara bahagia, tapi ia mengalihkan perhatian dengan meminta berfoto, dan keduanya pun berpose dengan berbagai macam gaya.
"Ini lucu deh yang, aku upload ke sosmed ya." Ucap Nara sembari melihat-lihat foto yang mereka ambil tadi menggunakan ponselnya.
"Iya sayang."
Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya hidangan yang mereka pesan datang.
"Silahkan dinikmati." Ucap seorang pelayan yang menghidangkan makanan di meja Kaisar dan Nara.
"Terima kasih." Ucap Nara.
Meskipun hanya dirayakan dengan sederhana, hal itu tak mengurangi kebahagiaan yang dirasakan oleh Kaisar dan juga Nara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
on 🎧 ve
Woahhh....Kaisar sweett bingits yak ke Nara...
tapi kok eike teringat Ella 😂🏃♀️🏃♀️
#Ikuti alurnya owner ajah....
2022-09-17
2