Hal yang paling membahagiakan adalah cinta, namun cinta bisa saja mendatangkan luka yang obatnya adalah cinta itu sendiri.
_____
Kaisar pulang dengan wajah lesu, rambutnya yang sedikit panjang sudah berantakan akibat memakai helm. "Aku pulang." Ucapnya setelah memasuki rumah.
"Oh Mama belum pulang rupanya." Ucap Kaisar kepada dirinya sendiri setelah memperhatikan sebentar seisi rumah lalu merebahkan diri ke atas sofa.
Setelah merebahkan diri dia terdiam beberapa saat dan terlihat tengah memikirkan sesuatu, tatapannya mengarah ke langit-langit ruangan, "Siapa cewek tadi, wajahnya seperti tidak asing tapi siapa? Dia seperti mirip seseorang, tapi siapa?" Kaisar berkata dengan dirinya sendiri dia terlihat frustasi, rupanya dia masih terpikirkan oleh gadis yang berebut komik dengannya.
"Haiss, sial! Semakin dipikirin semakin gue keingat kejadian tadi." Keluhnya sambil mengacak-acak rambutnya yang hitam lurus. "Pokoknya kalo ketemu lagi, gue harus bisa jitak kepala itu bocah!" Lanjutnya sambil mengepalkan tangan geram, seolah-olah dia telah kehilangan sesuatu yang paling berharga di dunia.
"Itu kan cewek yang ambil komik gue tadi siang." Ucap seorang pemuda berambut sebahu hitam lurus yang tak lain adalah Kaisar, rupanya dia kembali melihat gadis yang bertemu dengannya di toko buku.
Gadis yang terlihat tengah duduk manis di rerumputan taman kota sambil membaca komik dengan serius itu pun terlihat menunjukkan berbagai ekspresi yang berubah-ubah seiring dia membaca komik tersebut. Rambutnya yang hitam panjang yang terurai dengan indahnya itu pun ikut bergoyang-goyang akibat angin yang menerpanya.
Kaisar yang melihat dia dari kejauhan sedikit terhipnotis akan wajah manis tersebut, namun dia langsung tersadar dengan tujuan awalnya yaitu merebut harta karun paling berharga di dunia yaitu komik ya, sebuah komik yang mungkin bagi sebagian orang, itu hanyalah tindakan konyol harus berebut sebuah komik yang pada dasarnya bisa didapatkan lain waktu tanpa harus berebut dengan orang lain. Tapi tidak bagi Kaisar, dia harus mendapatkan apa yang dia inginkan.
"Kena kau!" Kaisar berkata pelan sambil berjalan mengendap-endap ke arah belakang gadis tersebut, dia bersiap-siap merebut komik itu pada jarak tertentu.
Gadis itu tak menyadari kedatangan Kaisar karena dia terlalu fokus dengan komiknya, dan tanpa dia sadari tiba-tiba sesuatu menyerangnya dari belakang, "Akhirnya! Akhirnya! Kamu kembali kepada Papa sayangku!" Ucap seseorang dari belakang gadis tersebut dengan lantang.
Sang gadis memerlukan beberapa detik untuk mencerna kejadian yang menimpanya, tangannya masih menggantung seperti sebelumnya saat sedang memegang komik yang dibacanya, komik yang kini sudah direbut paksa oleh Kaisar tanpa sepengetahuannya. Setelah mendapatkan kembali kendali tubuhnya, gadis itu pun segera menoleh ke belakang dimana Kaisar berada, pemuda yang kini sudah berjalan pergi itu pun terlihat berlari-lari kecil sambil sesekali menciumi komik seperti orang gila.
"Woy!!!" Teriak gadis itu kepada Kaisar.
"Woy bangs*t! Kembaliin komik gue!" Lanjutnya yang kini sudah bangun berdiri bersiap menyusul Kaisar.
Kaisar yang mendengar itu hanya menolah sebentar lalu melanjutkan langkahnya tanpa memperdulikan sang gadis yang kini sudah berwajah merah menahan emosi. Siapa yang tidak marah, orang asing tiba-tiba merebut sesuatu darinya bahkan tanpa ada izin sama sekali. Mengetahui tidak ada tanggapan sama sekali dari Kaisar, tanpa pikir panjang gadis itu langsung berlari secepat mungkin agar bisa menyusul Kaisar yang sudah menjauh.
Setelah berlari beberapa saat akhirnya gadis itu mampu menyusul Kaisar yang masih asik tertawa cekikikan karena berhasil merebut komik tersebut. Gadis itu tak mau kehilangan kesempatan, ia langsung menarik baju Kaisar dari belakang agar Kaisar mau berhenti menjauh dan mengembalikan komiknya.
"Eh orang gila! Kembaliin komik gue sekarang juga!" Ucap gadis itu kepada Kaisar yang kini sudah menghadap ke arahnya.
Kaisar mengangkat kedua alisnya kemudian menjawab, "Komik ini maksud lo?" Ucapnya sambil menunjukkan komik tersebut.
"Ya iyalah kampret! Kan komik itu yang lo curi dari gue!" Gadis tersebut mulai kehilangan kesabaran. "Cepat kembaliin atau gue neriakin lo maling!" Tegasnya.
"Teriak aja, siapa takut." Jawab Kaisar dengan santai.
"Eh, nantangin ni orang." Tanpa mau basa-basi terlalu jauh, gadis itu menggerakkan tangannya dengan cepat untuk merebut kembali komik yang kini sedang dipegang ditangan kanan Kaisar.
Kaisar yang menyadari hal itu langsung mengangkat tinggi-tinggi komik tersebut, dan benar saja perbedaan tinggi yang cukup jauh diantara keduanya membuat sang gadis tak mampu meraih komik tersebut.
"Ambil aja kalo bisa elah, dasar bocil." Ledek Kaisar, dia berdiri dengan santai sambil menikmati pemandangan dihadapannya dimana si gadis masih berusaha meraih komik ditangannya.
"Kembaliin kampret! Kembaliin gue bilang!" Gadis itu sesekali mengumpat sambil loncat-loncat pelan agar bisa meraih komiknya.
"Udah ah gue capek, lagipula dari awal elu yang rebut komik ini dari gue di toko buku tadi siang." Tanpa menunggu jawaban dari si gadis, Kaisar langsung berjalan pergi meninggalkannya yang kini terlihat kelelahan akibat loncat-loncat, dia juga menahan amarah yang begitu mendalam.
"Baiklah, ini yang lo mau?" Ucapan lirih keluar dari mulut sang gadis yang kini ekspresi wajahnya berubah menjadi sinis dan menakutkan.
Gadis itu terlihat mengambil ancang-ancang dan bersiap berlari secepat mungkin, beberapa saat kemudian terjadilah sesuatu yang tidak terduga, kaki mungil nan pendek itu dengan kekuatan yang cukup besar berhasil mendarat dan menendang bok*ng Kaisar tanpa memberikan kesempatan untuk pemuda tersebut bisa menghindar, dan benar saja siapa sangka Kaisar berhasil dilumpuhkan dan jatuh tersungkur, komik yang diagung-agungkan itu pun ikut melayang dan berhasil diambil alih oleh sang gadis.
"Aww!!" Kaisar meringis kesakitan sambil memegangi bok*ngnya.
"Anak sial-..." Sebelum dia bisa melanjutkan perkataannya Kaisar baru tersadar akan sesuatu, "Eh? Kenapa gue tidur di lantai?" Tanyanya dengan kebingungan kepada dirinya sendiri.
Rupanya pertemuan dengan sang gadis dan adanya adegan dramatis saling berebut komik hanyalah mimpi dari tidur Kaisar.
"Sial! Bisa-bisanya gue mimpiin bocil itu!" Umpatnya dengan mengusap kasar wajah kusutnya. Kaisar berusaha bangun dengan hati-hati, dia memegangi bok*ngnya yang terasa sakit, dia memang ditendang di alam mimpi, namun hal itu benar-benar membuatnya terjatuh dari atas sofa ke lantai sehingga rasa sakitnya terasa sampai ke dunia nyata.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
☠︎︎⏤͟͟͞R°คɳ꒐ηძ𝐙⃝🦜
astaga sampe kebawa mimpi wkwk berjodoh deh entar kayanya 😂🤭
2022-09-27
0
😍⏤͟͟͞R Yorie Moet OFF💓😎
Ternyata oh ternyata adengan nya di mimpi tp sakitnya di alam nyata..😂😂😂
2022-09-27
0
on 🎧 ve
Wkwkwww cuma mimpi Kai... tapi sakit juga tu bok ong
#btw sape nama gadis cilik incaran Kai
2022-08-28
0