Kesialan di Pagi Hari

"Pagi Ma." Seorang pemuda tampan nan tinggi terlihat memasuki ruang makan dan ia menyapa seorang perempuan paruh baya yang juga terlihat sedang mengoles selai coklat ke selapis roti, pemuda itu mencium sekilas pipi kanan perempuan paruh baya tersebut sebelum akhirnya ikut duduk bersama di tempat makan.

"Pagi nak." Balas perempuan paruh baya itu dengan melihat sekilas ke arah pemuda yang menyapanya, senyumnya yang lembut mengembang di bibir perempuan tersebut.

"Tumben Kai, jam 6 sudah rapih begitu ada acara kah di kampus?" Tanya Anika sembari meletakkan roti yang sudah dilapisi selai coklat tersebut ke piring Kaisar.

Kaisar yang sedang minum itu menggelengkan kepalanya, setelah selesai menghabiskan hampir setengah gelas minumnya barulah ia menjawab, "Enggak Ma biasalah Kaisar mau mampir dulu."

Anika hanya tersenyum tipis perempuan itu tidak bertanya lebih jauh karena sudah hafal tempat yang sering putra semata wayangnya tersebut kunjungi. Keduanya menghabiskan sarapan dipiring masing-masing sambil sesekali bertukar cerita tentang hari-hari yang mereka lalui, meskipun hanya tinggal berdua di rumah yang cukup besar itu, tak serta merta membuat keheningan tercipta diantara keduanya. Yang ada justru mereka terlihat nyaman dan bahagia di kehidupan baru yang kini mereka jalani.

Setelah menghabiskan sarapannya, Kai langsung minta izin ke Anika untuk pergi saat itu juga, "Kai pergi sekarang ya Ma." Ucap pemuda tersebut yang kini sudah bangun dari duduknya.

Anika yang juga sudah menghabiskan sarapannya itu pun ikut berdiri mengantar anak semata wayangnya sampai ke depan pintu rumah. Sesampainya mereka di depan rumah, Kaisar langsung mencium tangan kanan Anika untuk pamit pergi, Kai yang saat itu sudah memakai jaket berwarna hitam sudah bersiap menaiki motor kesayangannya, tak lupa memakai helm sebagai pelindung meskipun wajahnya tertutup helm pemuda tersebut tetap terlihat gagah bagi siapapun yang melihatnya. Pemuda yang kini sudah berada di atas motor itu pun memundurkan motor dari tempat sebelumnya lalu membunyikan klakson sekali ke arah Anika.

"Hati-hati!" Ucap Anika dengan berteriak cukup keras agar terdengar oleh Kaisar karena suara motornya yang cukup berisik. Kaisar yang mendengar itu hanya mengangguk sekali sebelum akhirnya pergi dengan kecepatan sedang.

Anika melambaikan tangannya seiring kepergian Kaisar, wanita paruh baya itu baru masuk ke rumah setelah Kaisar sudah tak lagi terlihat.

Berbeda dengan kehidupan Kaisar yang harmonis, di tempat lain ada seorang gadis cantik yang mengenakan seragam SMA tengah menunggu dengan khawatir disebuah halte dengan beberapa orang disekitarnya yang juga sedang menunggu kendaraan umum.

"Hais, lama banget sih! Biasanya jam segini juga udah banyak angkot yang lewat!" Keluh gadis tersebut sambil sesekali melihat jam tangan yang melingkar ditangan kirinya.

Sesaat kemudian terlihat ada sebuah angkot yang berhenti di tempatnya menunggu, tanpa pikir panjang lagi sang gadis bersiap memasuki angkot tersebut tapi entah apa yang sudah gadis itu lakukan nasib buruk selalu menimpanya, karena banyaknya orang yang menunggu bersamanya gadis yang hampir memasuki angkot tersebut dan karena badannya yang kecil itu harus rela tersingkirkan dengan penumpang lain yang berebut memasuki kendaraan umum itu lebih dulu.

"Maaf neng, angkotnya udah penuh. Neng tunggu angkot yang lain aja ya, sebentar lagi juga datang." Kenek angkot tersebut berkata dengan wajah yang sedikit bersalah melihat hanya dia satu-satunya gadis yang tidak kebagian tempat diangkot tersebut.

Sang gadis yang mendengar ucapan dari kenek angkot tersebut hanya melongo tanpa mengeluarkan sepatah katapun, yang akhirnya hanya memandangi kendaraan umum itu yang sudah melaju pergi meninggalkannya.

Gadis itu ialah Nadella Putri, ia hampir mengumpat karena dari sekian banyak orang kenapa harus dia yang mengalami kesialan dipagi hari. Tanpa mau memikirkan lebih jauh meskipun dengan lemas dia tetap berdiri menunggu angkot berikutnya, waktu menunjukkan sudah hampir jam tujuh pagi namun belum juga terlihat ada angkot yang datang, Adel semakin cemas karena hari itu ada ulangan harian di kelasnya. Sembari menunggu gadis dengan rambut hitam panjang terurai itu menyempatkan diri untuk belajar, ia mengeluarkan buku dari tas punggungnya kemudian mulai membaca kalimat per kalimat yang tertulis dibuku tersebut.

Sayangnya, dengan keadaan cemas dan suara kendaraan berisik yang berlalu lalang di depannya membuat gadis itu tidak bisa fokus belajar. Adel memilih memasukkan kembali buku yang dipelajari itu ke dalam tasnya, namun tanpa sengaja ada seseorang yang menabraknya dari belakang yang membuat buku yang hampir dimasukkan ke dalam tas itu sampai terjatuh hampir ke tengah jalan.

"Aih!" Adel yang tak sempat melihat siapa yang menabraknya lebih memilih mengambil buku yang terjatuh itu.

Saat Adel hampir meraih bukunya, tiba-tiba saja ada sebuah motor yang melaju ke arahnya dengan kecepatan tinggi. Si pengendara motor membunyikan klakson panjang agar Adel menyingkir dari jalan tersebut. Namun entah apa yang dipikirkan gadis itu, bukannya minggir ke tepi jalan dia justru berteriak keras sambil melindungi wajahnya dengan kedua tangan.

"Aaaaa!!!" Teriak Adel dengan suara lantang yang menarik perhatian orang disekitarnya.

Meskipun si pengendara motor sudah mengambil rem, motor yang sebelumnya melaju dengan kecepatan tinggi itu tak bisa langsung berhenti begitu saja sehingga dia sedikit menyerempet Adel yang masih berteriak itu.

"Gubrak!!!" Terdengar suara orang jatuh, yang tidak lain adalah Adel.

Terpopuler

Comments

𝐙⃝🦜𝐀𝐧𝐚⏤͟͟͞𝐑

𝐙⃝🦜𝐀𝐧𝐚⏤͟͟͞𝐑

intip² blm up lg🚶‍♀️🚶‍♀️

2022-08-31

0

on 🎧 ve

on 🎧 ve

Astaga Ella...😢 koq ceroboh bingits sehh

#Semangat pagi kk owner

2022-08-30

0

☠ᵏᵋᶜᶟ⏤͟͟͞R❦🍾⃝ͩɢᷞᴇͧᴇᷡ ࿐ᷧ

☠ᵏᵋᶜᶟ⏤͟͟͞R❦🍾⃝ͩɢᷞᴇͧᴇᷡ ࿐ᷧ

Kaiiii tak hatiii² bangetttt😭😭 dannn apa ituuuu Gubrakkkk🤣🤣 mau sedihhh tapi ngakakkkk🤔

2022-08-29

0

lihat semua
Episodes
1 Kehidupan Baru
2 Bertemu Lagi
3 Purnama
4 Nadella Putri
5 Kecewa
6 Kesialan di Pagi Hari
7 Perdebatan
8 Pertemuan di Sekolah
9 Kurir Paket
10 Emosi Kaisar
11 Salah Paham
12 Anniversary
13 Anniversary Part 2
14 Anniversary Part 3
15 Pertengkaran
16 Menabrak
17 Nasihat Sang Gadis
18 Pertemuan
19 Ungkapan Isi Hati
20 Mengingat Masa Lalu
21 Rooftop
22 Rooftop Part 2
23 Teman Cerita
24 Flashback
25 Ketahuan
26 Terus Terang
27 Kata Maaf
28 Penyelamat
29 Kebohongan
30 Kebenaran Yang Terbongkar
31 Obat Luka
32 Tamparan Hati
33 Titik Terang
34 Putus
35 Curhat
36 Hari Senin
37 Keluar dari Rumah Sakit
38 Preman Pensiun
39 Sore yang Cerah
40 Bersepeda
41 Bersepeda Part 2
42 Bertemu Kembali
43 Usaha Nara
44 Trauma Anika
45 Semakin Dekat
46 Kemajuan Rani
47 Berusaha Mencari Tahu
48 Bolos Sekolah
49 Pertemuan di Rumah Sakit
50 Selamanya Akan Tetap Seperti Itu
51 Kecelakaan Tak Terduga
52 Cemas
53 Pemakaman
54 Ungkapan Isi Hati
55 Ungkapan Isi Hati Part 2
56 Tidur di Pangkuan
57 Kenangan Masa Lalu
58 Hari yang Indah
59 Perdebatan
60 Lima Tahun Lalu
61 Lima Tahun Lalu Part 2
62 Lima Tahun Lalu Part 3
63 Lima Tahun Lalu Part 4
64 Lima Tahun Lalu Part 5 (End)
65 Malam yang Tenang
66 Ketidakadilan
67 Pergi Jalan-jalan
68 Bioskop
69 Belanja
70 Salah Paham
71 Tidak Tenang
72 Kembali Berteman
73 Menemui Adel
74 Menemui Adel Part 2
75 Peringatan Satya
76 Menjenguk Rendra
77 Nasihat Rendra
78 Keresahan Hati Adel
79 Kembalinya Ingatan Rani
80 Genggaman Tangan
81 Makan Malam
82 Kenyataan Pahit
83 Video Call
84 Perlahan Terkuak
85 Akhirnya Bertemu
86 Kecemasan
87 Meminta Restu
88 Meminta Restu Part 2
89 Perasaan Adel
90 Perasaan Adel Part 2
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Kehidupan Baru
2
Bertemu Lagi
3
Purnama
4
Nadella Putri
5
Kecewa
6
Kesialan di Pagi Hari
7
Perdebatan
8
Pertemuan di Sekolah
9
Kurir Paket
10
Emosi Kaisar
11
Salah Paham
12
Anniversary
13
Anniversary Part 2
14
Anniversary Part 3
15
Pertengkaran
16
Menabrak
17
Nasihat Sang Gadis
18
Pertemuan
19
Ungkapan Isi Hati
20
Mengingat Masa Lalu
21
Rooftop
22
Rooftop Part 2
23
Teman Cerita
24
Flashback
25
Ketahuan
26
Terus Terang
27
Kata Maaf
28
Penyelamat
29
Kebohongan
30
Kebenaran Yang Terbongkar
31
Obat Luka
32
Tamparan Hati
33
Titik Terang
34
Putus
35
Curhat
36
Hari Senin
37
Keluar dari Rumah Sakit
38
Preman Pensiun
39
Sore yang Cerah
40
Bersepeda
41
Bersepeda Part 2
42
Bertemu Kembali
43
Usaha Nara
44
Trauma Anika
45
Semakin Dekat
46
Kemajuan Rani
47
Berusaha Mencari Tahu
48
Bolos Sekolah
49
Pertemuan di Rumah Sakit
50
Selamanya Akan Tetap Seperti Itu
51
Kecelakaan Tak Terduga
52
Cemas
53
Pemakaman
54
Ungkapan Isi Hati
55
Ungkapan Isi Hati Part 2
56
Tidur di Pangkuan
57
Kenangan Masa Lalu
58
Hari yang Indah
59
Perdebatan
60
Lima Tahun Lalu
61
Lima Tahun Lalu Part 2
62
Lima Tahun Lalu Part 3
63
Lima Tahun Lalu Part 4
64
Lima Tahun Lalu Part 5 (End)
65
Malam yang Tenang
66
Ketidakadilan
67
Pergi Jalan-jalan
68
Bioskop
69
Belanja
70
Salah Paham
71
Tidak Tenang
72
Kembali Berteman
73
Menemui Adel
74
Menemui Adel Part 2
75
Peringatan Satya
76
Menjenguk Rendra
77
Nasihat Rendra
78
Keresahan Hati Adel
79
Kembalinya Ingatan Rani
80
Genggaman Tangan
81
Makan Malam
82
Kenyataan Pahit
83
Video Call
84
Perlahan Terkuak
85
Akhirnya Bertemu
86
Kecemasan
87
Meminta Restu
88
Meminta Restu Part 2
89
Perasaan Adel
90
Perasaan Adel Part 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!