Di Kios

Alya mengucap salam dan menyalami Ibunya, lalu mulai membantu seperti biasa, dia sudah terbiasa bahkan sudah hapal dengan harga semua barang dikios Ibunya.

"Apa lagi Bu?" tanya nya pada pembeli, Alya sudah mengganti posisi Ibunya dan melayani pembeli.

"Sama beras neng, 5 kilo"

"Tumben lama Nak pulangnya? kamu gak kelayapan kan?"

Alya menggeleng "Gak bu, tadi temen Aku nganterin pulang terus pas di tengah perjalanan, katanya dia laper jadinya Aku nungguin dia makan dulu" Gak bohong kan, Alya gak bohong... dia memang menunggu makan Faris, meski dia juga ikut makan, gara gara disuapin.. mengingat itu tiba tiba Alya merasa ada yang aneh dengan dirinya, lalu Alya melihat tangannya yang sedang menyiduk Beras 'Kok, gemeteran ya?'

"Oh, gitu.. ya udah Ibu mau pulang dulu buat masak makan malam, kamu jagain dulu kios ya" Alya mengangguk lalu Ibu pun pergi untuk pulang.

Dari dalam mobilnya Faris masih melihat kearah Alya, sibuk menggantikan Ibunya, sedangkan Ibunya keluar kios dan pergi kearah dimana rumah mereka berada.

Melihat Alya yang hanya sendiri Faris memutuskan untuk turun, dia juga tak punya kegiatan jadi anggap saja dia lagi main..

Sebenernya ketiga temennya ngajak nongkrong di Kafe langganan mereka, tapi kalau ada yang lebih asik ngapain di anggurin.

"Neng beli telur sekilo, berapa?" Alya yang sedang berjongkok, langsung bangun saat mendengar suara yang tak asing..

Alya menghela nafasnya, benarkan.. dia belum lama mengenal Faris tapi sudah hapal benar suara pria itu, dan sekarang pria itu sedang menyeringai mengejek di depannya.

"Kakak, ngapain disini?"

"Kenapa emang? Lo kan pacar Gue, jadi gak papa dong Gue nemuin pacar Gue.." Iya kalau mereka beneran pacaran tapi ini kan Alya terpaksa, lagi pula tidak ada kata 'iya' dari Alya.

Alya takut, tapi kalau terus terusan harus tunduk capek juga, tapi mau melawan juga tidak berdaya.

Alya diamkan saja lah, terserah mau berbuat apa.

Faris masuk dan celingukan melihat barang barang jualan Ibu Alya, lalu duduk di kursi tanpa izin lagi.. bahkan dengan santai Faris memainkan ponselnya disana.

Alya beberapa kali melihat kearah jalan menuju rumahnya, takut-takut Ibunya tiba-tiba datang, apa yang akan dia bilang pada Ibu tentang Faris.

"Tapi mau ngusir juga gak berani" gumamnya pelan.

"Gomong apa sih Lo?" tanya Faris.

"Kakak ngapain sih kesini?"

"Kan Gue udah bilang Gue nemuin pacar Gue.."

"Kak, aku tuh masih kecil, masih dibawah umur, aku juga gak boleh pacar-pacaran sama Ibu.."

Alya melihat Faris yang masih berwajah santai jadi Alya melanjutkan "Jadi, bisa gak Kakak pulang, terus kita batalin pacarannya.."

Faris bergeming dan mengerucutkan bibirnya, lalu bangkit "Lo berani ngomong gitu.. Lo mau kalau Gue..."

Dengan cepat Alya menutup mulut Faris dengan tangannya mencegah Faris meneruskan ucapannya "Iya, iya.. serah deh.. duduk! duduk aja lagi gak papa.."

Faris tertegun sesaat masih terasa tangan lembut Alya di mulutnya dan membuatnya berdesir, apa sih nih cewek.

Alya hanya bisa merutuk dalam hati kerena kelakuan Faris, dia masih waras agar tak memaki Faris yang masih memandang aneh kepadanya dia masih ingin sekolah disana, dan jika Faris marah dia bahkan bisa memecat Ayahnya, eh.. tunggu tapi bagaimana bisa Faris memecat Ayahnya memang Faris yang punya perusahaan dimana ayahnya kah?

Saat Alya akan bertanya, tiba-tiba terdengar suara nyaring ditelinganya.

Alya mengerucutkan bibirnya saat seorang pemuda menghampirinya "Al, beli telor setengah.."

Alya segera menyiapkan telur yang diminta "Kenapa cemberut aja Al? ah Gue tau Lo ketahuan nonton drama luar lagi ya sama Ibu"

Alya mencebik moodnya sedang buruk jadi dia tak mau meladeni pria di depannya, dia adalah Junaidi tetangga di sebelah rumah Alya, yang sudah dianggap keluarga sendiri oleh Ibunya, begitupun sebaliknya.

Faris mendongak melihat siapa yang bicara dengan Alya, pemuda berkaos oblong dan celana kolor, benar benar penampilan jelek, cibirnya. Apalagi rambutnya acak acakan sepertinya baru bangun tidur.

"Makanya Al, udah Ibu bilang jangan nonton film luar, apalagi ada adegan kissing nya" Junaidi bahkan hapal bahasa ibunya saat menegur.

"Diem gak, sama apalagi?" tanyanya ketus.

Junaidi terbahak "Sama gula putih sekilo" katanya setelah berhenti tertawa, Junaidi terus menggoda Alya dan tak melihat tatapan tajam dari cowok berseragam sekolah di belakang Alya, kancing seragamnya sudah terbuka sepenuhnya dan hanya terlihat kaos hitam polos mencetak dadanya, Faris kegerahan karena cuma ada kipas angin kecil di kios Ibunya Alya, lagian ngapain dia masih nangkring disana ngerepotin diri sendiri aja.

"Eh Al, kalo Lo mau tau soal kissing-kissing Lo ngomong aja sama Gue, nanti Gue ajarin"

"Berisik Juned!" teriaknya, pipi Alya bahkan merah, karena malu, sialan si Juned dia gak liat apa ada cowok dibelakangnya.

"Alah.. jangan malu- malu Al," Juned pergi membawa belanjaannya.

Alya melongo lalu berteriak "Heh Juned!!! duitnya belom!!"

"Gue ngambil dulu yak, disuruh Umi.." teriaknya sambil berlari namun dia melihat kearah Alya dan tak memperhatikan jalanan di depannya.

Bruk..

Juned tersungkur di jalanan, spontan saja Alya tertawa terbahak melihat Junaidi dan belanjaan nya berserak di jalan.

"Hahaha rasain kamu Juned, kualat godain aku.. mampus dimarahin Umi, kamu" Alya sampai terpingkal melihat Juned meringis melihat telur yang dia beli eh, bukan beli deh tapi ngambil dulu di warung Alya pecah tak bersisa, sebenarnya dia sudah di berikan uang oleh uminya, tapi karena yang menjaga kios Alya jadi dia mengerjai Alya, dan sekarang dia kena karma.

Alya masih terbahak di atas penderitaan Junaidi, sampai tak sadar sejak tadi ada yang menatapnya tajam, setelah beberapa saat Alya sadar jika dia tak sedang sendiri dan melihat Faris yang memicingkan matanya, Alya berdehem dan menormalkan rautnya sambil pura pura merapikan dagangannya.

Alya tak menyadari bahwa Faris juga menahan tawanya agar terlihat tetap cool, padahal dia ingin tertawa melihat cowok bernama Junaidi itu jatuh.

Tak berselang lama Junaidi kembali sambil meringis lututnya yang terluka "Gara-gara Lo nih Al, telornya pecah semua"

"Itu namanya karma Jun" Alya ingin terbahak namun menahannya, malu sama Faris.

"Sialan Lo, kaki gue sakit ini" Junaidi mencebik.

"Alah, cengeng!"

"Beneran sakit Al" Alya mencebik lalu mengambil plester yang tergantung di kiosnya, dan mengambil betadine.

"Makanya jadi orang jangan usil, kena karma kan kamu" Alya memberikan betadin di luka Junaidi.

"Sialan Lo, Al, sakit gila, perih"

"Ck.. cemen, kamu kan Cowok" Alya memberikan plester di lutut Junaidi "Udah"

"Gantiin Al,"

"Apa?

"Telor Gue"

"Enak aja, yang barusan juga belum dibayar"

"Tapi kan.." Junaidi hendak protes namun Faris segera bangun dan memberikan uang kepada Alya.

"Kasih telornya biar dia cepetan pergi, berisik!"

"Eh..? siapa Lo?"

.

.

Like..

komen..

vote..

Terpopuler

Comments

Kasrumi Mimi

Kasrumi Mimi

wah si juned parah dikasih duit sama umi bilang nya ngutang dulu

2023-10-28

2

Manroy Manta

Manroy Manta

eh juned udh dikasih duit buat belanja malah ngutang

2023-01-05

0

Felisha Almaira

Felisha Almaira

pecah dah tu telor Junedi😂😂😂

2022-12-26

0

lihat semua
Episodes
1 Fanbase
2 F4 Kawe
3 Bahan Taruhan
4 Tiba-tiba jadi pacar
5 Mengantar pulang
6 Alya Kau Terjebak
7 Nasehat Ibu dan Drama
8 Ancaman
9 Tidak percaya
10 Di Kios
11 Cemburu kah?
12 Kencan?
13 Kencan vs Ka*cung
14 Junaidi
15 Membuatnya Cemburu
16 Tak sadarkan diri
17 Liburan
18 Batal Liburan
19 Satu Sama
20 Hadiah
21 Make A Wish
22 Sweet Seventeen dan Cinta Monyet
23 Hanya Main- Main
24 Dilema Alya
25 Hampir Saja
26 Tak Percaya
27 Nyaris..
28 Menangis Bersama Hujan
29 Langit dan Bumi
30 Menghindari
31 Tidak Mau
32 Ke Perayaan
33 Malam Terakhir
34 Mengalah
35 Apa Kamu Masih Menunggu..?
36 Resto& Cafe
37 Parasit
38 Pasangan Serasi
39 Tertimbun Kebencian
40 6 Tahun Lalu
41 Direktur..?
42 Pertemuan
43 Gak Kenal..!
44 Tak Bisa Mengelak
45 Kembalikan Masa Laluku
46 Jangan Melewati Batas!
47 Melanggar Batasan
48 Memaksa Lagi
49 Ayu..?
50 Hanya Mimpi..?
51 Masayu Kalisha
52 Cemburu Membuang Akal Sehat
53 Serangan Faris
54 Indahnya Jadi Selingkuhan
55 Apa Itu Selingkuhan?
56 Memaafkan
57 Faris Bodoh?
58 Rasa Yang Sama
59 Lepaskan Semuanya!
60 Cerita Alya
61 Dikeluarkan
62 Pulang
63 Memancing
64 Rencana Salsa
65 Jebakan Salsa
66 Apa Yang Terjadi?
67 Bukan Update
68 Keseriusan Faris
69 Berakhir Menyakitkan
70 Penyesalan
71 Sengaja Masuk Jebakan
72 Menjebak Diri Sendiri
73 Hanya Fikirkan Aku
74 Rencana Faris
75 Pertukaran Faris
76 Cinta Setelah Perceraian
77 Keputusan Ayah
78 Lamaran Junaidi
79 Demi Restu
80 Menjelang Hari H
81 Hari H
82 Tamat
83 Loving You 2: Wanita Pengganti
84 Istriku Tak Gendut Lagi
85 Promo
86 Muhasabah Cinta: Di Akhir Usia
87 Dear My Ex Husband
88 Promo
89 Kisah Belum Usai
90 Boleh Mampir
91 My Sweet Daddy
92 Broken Marriage
93 Mampir Yuk!
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Fanbase
2
F4 Kawe
3
Bahan Taruhan
4
Tiba-tiba jadi pacar
5
Mengantar pulang
6
Alya Kau Terjebak
7
Nasehat Ibu dan Drama
8
Ancaman
9
Tidak percaya
10
Di Kios
11
Cemburu kah?
12
Kencan?
13
Kencan vs Ka*cung
14
Junaidi
15
Membuatnya Cemburu
16
Tak sadarkan diri
17
Liburan
18
Batal Liburan
19
Satu Sama
20
Hadiah
21
Make A Wish
22
Sweet Seventeen dan Cinta Monyet
23
Hanya Main- Main
24
Dilema Alya
25
Hampir Saja
26
Tak Percaya
27
Nyaris..
28
Menangis Bersama Hujan
29
Langit dan Bumi
30
Menghindari
31
Tidak Mau
32
Ke Perayaan
33
Malam Terakhir
34
Mengalah
35
Apa Kamu Masih Menunggu..?
36
Resto& Cafe
37
Parasit
38
Pasangan Serasi
39
Tertimbun Kebencian
40
6 Tahun Lalu
41
Direktur..?
42
Pertemuan
43
Gak Kenal..!
44
Tak Bisa Mengelak
45
Kembalikan Masa Laluku
46
Jangan Melewati Batas!
47
Melanggar Batasan
48
Memaksa Lagi
49
Ayu..?
50
Hanya Mimpi..?
51
Masayu Kalisha
52
Cemburu Membuang Akal Sehat
53
Serangan Faris
54
Indahnya Jadi Selingkuhan
55
Apa Itu Selingkuhan?
56
Memaafkan
57
Faris Bodoh?
58
Rasa Yang Sama
59
Lepaskan Semuanya!
60
Cerita Alya
61
Dikeluarkan
62
Pulang
63
Memancing
64
Rencana Salsa
65
Jebakan Salsa
66
Apa Yang Terjadi?
67
Bukan Update
68
Keseriusan Faris
69
Berakhir Menyakitkan
70
Penyesalan
71
Sengaja Masuk Jebakan
72
Menjebak Diri Sendiri
73
Hanya Fikirkan Aku
74
Rencana Faris
75
Pertukaran Faris
76
Cinta Setelah Perceraian
77
Keputusan Ayah
78
Lamaran Junaidi
79
Demi Restu
80
Menjelang Hari H
81
Hari H
82
Tamat
83
Loving You 2: Wanita Pengganti
84
Istriku Tak Gendut Lagi
85
Promo
86
Muhasabah Cinta: Di Akhir Usia
87
Dear My Ex Husband
88
Promo
89
Kisah Belum Usai
90
Boleh Mampir
91
My Sweet Daddy
92
Broken Marriage
93
Mampir Yuk!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!