Kedatangan Tamu

Dikamar kos yang tidak terlalu besar, Zizi dan Gita sedang berbaring diatas kasur menatap langit langit kamar setelah mereka melaksanakan sholat ashar. Mereka tidak jadi masuk kelas pukul 15.00 , dikarenakan dosen berhalangan hadir dan mengganti kuliahnya dihari lain.

"Sudah tenang fikiranmu zi?" Tanya Gita

"Alhamdulillah sedikit tenang ta, ya walaupun masih terngiang-ngiang perkataan kak Ibil tadi.." ujar Zizi

"Sudah siap cerita ?" Tanya Gita

"Bingung ta mau mulai dari mana?" Ujar Zizi bingung

"Kamu sama kak Ibil kenapa sekarang dingin begitu ?" Tanya Gita

"Aku rasa memang harus seperti itu ta, aku sadar aku sudah mulai menaruh hati pada Kak Ibil, karena kami sering bersama, entah mengapa disaat aku butuh bantuan pasti disitu ada kak Ibil yang siap membantu, dan herannya aku menerima saja, semakin lama ketika ngobrol dengan Kak Ibil itu nyambung gitu, asik aja ngobrol sama dia, pemikirannya dewasa juga, tanpa terasa kenyamanan itu hadir ta.. tapi Alhamdulillah kamu kemarin negur aku tentang hubungan aku dengan kak Ibil jadi membuat aku sadar bahwa aku harus mengakhirinya.. " jawab Zizi

"Kamu sudah menjelaskan ke kak Ibil alasannya?" Tanya Gita lagi

"Sudah ta, tapi aku tidak tahu jalan pikiran kak Ibil,, awalnya dia tidak terima,.."

Belum selesai Zizi ngomong sudah dipotong Gita

"Tidak terima maksudnya apa?" Sahut Gita sewot

"Dengerin dulu ta... Jadi gini, kak Ibil itu sebenarnya sudah tau kalau hubungan kita jalani ini tidak benar, tapi dia kemarin mengatakan kalau dia tidak bisa fokus kalau harus jaga jarak .. dia sudah berusaha semampu dia, tapi dia selalu gagal, sebenarnya apa yang kita rasakan sama, sebenarnya aku juga merasakan sakit ketika mengatakan ke kak Ibil untuk tidak lagi dekat denganku, dan tidak lagi bertemu denganku, dan yang membuat aku kepikiran sampai sekarang, kak Ibil bilang kalau aku memiliki perasaan yang sama dengannya, dia akan mencari jalan keluar agar kami berdua tidak tersiksa seperti ini, " ujar Zizi

"Jalan keluar bagaimana maksudnya?"

"Sudah siap cerita ?" Tanya Gita

"Bingung ta mau mulai dari mana?" Ujar Zizi bingung

"Kamu sama kak Ibil kenapa sekarang dingin begitu ?" Tanya Gita

"Aku rasa memang harus seperti itu ta, aku sadar aku sudah mulai menaruh hati pada Kak Ibil, karena kami sering bersama, entah mengapa disaat aku butuh bantuan pasti disitu ada kak Ibil yang siap membantu, dan herannya aku menerima saja, semakin lama ketika ngobrol dengan Kak Ibil itu nyambung gitu, asik aja ngobrol sama dia, pemikirannya dewasa juga, tanpa terasa kenyamanan itu hadir ta.. tapi Alhamdulillah kamu kemarin negur aku tentang hubungan aku dengan kak Ibil jadi membuat aku sadar bahwa aku harus mengakhirinya.. " jawab Zizi

"Kamu sudah menjelaskan ke kak Ibil alasannya?" Tanya Gita lagi

"Sudah ta, tapi aku tidak tahu jalan pikiran kak Ibil,, awalnya dia tidak terima,.."

Belum selesai Zizi ngomong sudah dipotong Gita

"Tidak terima maksudnya apa?" Sahut Gita sewot

"Dengerin dulu ta... Jadi gini, kak Ibil itu sebenarnya sudah tau kalau hubungan kita jalani ini tidak benar, tapi dia kemarin mengatakan kalau dia tidak bisa fokus kalau harus jaga jarak .. dia sudah berusaha semampu dia, tapi dia selalu gagal, sebenarnya apa yang kita rasakan sama, sebenarnya aku juga merasakan sakit ketika mengatakan ke kak Ibil untuk tidak lagi dekat denganku, dan tidak lagi bertemu denganku, dan yang membuat aku kepikiran sampai sekarang, kak Ibil bilang kalau aku memiliki perasaan yang sama dengannya, dia akan mencari jalan keluar agar kami berdua tidak tersiksa seperti ini, " ujar Zizi

"Jalan keluar bagaimana maksudnya?"

"itu yang lagi aku pikirin ta," ujar Zizi

"Lha dia yang mau nyari jalan keluar kok kamu yang mikir sih zi.."

"Masalahnya setelah itu dia bilang, tunggu aku dirumahmu besok, gitu.." ujar Zizi

"Mau ngapain tuh orang ya..?" Tanya Gita

"Mana aku tahu .." jawab Zizi

Keesokan harinya Zizi pulang kerumahnya, dijemput oleh ayahnya, diperjalanan ayahnya mampir ke minimarket untuk membeli makanan ringan dibantu oleh Zizi, setelah itu mereka menuju rumah.

"Assalamualaikum bunda.." ucap Zizi

"Waalaikumussalam" jawab bunda yang masih didapur, seketika Zizi memeluk bunda dari belakang

"Astaghfirullah.. sayangg.. cuci tangan dulu..!!" Tegur sang bunda

"Kangen sama bunda.. hemm.. lagi bikin kue apa Bun.." tanya Zizi sembari mencuci tangannya diwastafel

"Donat kentang.." jawab bunda Murni

"Kebetulan sekali ya.. tapi kok buatnya banyak Bun.. masak untuk nanti siang banyak juga ya, kok belanjaan dapur banyak itu bun..ada acara kah? " Seketika Zizi juga teringat perkataan Ibil Yanga akan kerumahnya

"Kak Ibil kan datangnya hanya seorang, kok adonannya banyak banget seperti mau arisan saja.." batin Zizi

"Ya siapa tau ada tamu sayang.. jadi tidak capek buat lagi.." jawab bunda

"Ohh.. yasudah sini Zizi bantuin Bun.."

"Kamu nyetakin saja ya.. " ujar bunda

"Siap bunda.." jawab Zizi

Jam sudah menunjukkan pukul 13.00, Zizi berserta para wanita dirumahnya melaksanakan sholat Dzuhur berjamaah, sedangkan ayah Rudi jamaah di masjid. Kebetulan hari ini ayah Rudi tidak mengajar karena libur. Setelah ayah Rudi pulang, mereka pun duduk di ruang televisi, tidak lama kemudian terdengar suara bel rumah berbunyi

Ting ..tong..

"Siapa ya Bun.. " ujar Zizi

"Tidak tahu, tolong buka ya sayang.." pinta bunda, Zizi mengangguk dan menuju pintu depan

Ceklekkk

Degggg

"Assalamualaikum cantik.." ucap bunda Indah dan Zizi masih terbengong

"Hey.. sayang.." panggil bunda Indah

"Ehh.. waalaikumsalam .." jawab Zizi sambil mencium tangan bunda Indah dan hanya menangkupkan tangan didepan Ibil dan ayahnya

"Masuk dulu bunda.." ajak Zizi

"Ndah.. masuk dulu ayo.. " mereka semua menuju ruang tamu

"Apa kabar dam.." tanya ayah Rudi

"Alhamdulillah sehat.. kalian bagaimana sekeluarga?" Tanya ayah Adam

"Kami sekeluarga baik Alhamdulillah.." jawab ayah Rudi

"Sayang buatin minum ya.." bisik bunda Murni kepada Zizi

"Iya Bun.." jawab Zizi

Sedari tadi Ibil memperhatikan gerak gerik Zizi yang membuat jantungnya semakin berdetang kencang

"itu Zizi anakmu yang pertama kan Rud? sudah besar ya.. cantik bil? " tanya ayah Adam sambil melirik Ibil.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!