Sebuah mobil Fortuner bertengger didepan gedung tua, dan keluarlah sosok ayah Rudi dan bunda Murni , mereka berlari masuk kedalam gedung tersebut. Begitu melihat berpapasan deng Roy , dada ayah Rudi bergemuruh, dengan mengepalkan tangannya hendak menghajar Roy tapi dicegah oleh Bunda Murni
"Yahh... Sudah.. !!!! Sudah ada polisi, biarkan dia mendapatkan hukumannya dari kepolisian, ayah jangan sampai mengotori tangan ayah hanya demi bajingan seperti dia.. Istighfar yahh.." ujar Bunda Murni
"Astaghfirullahaladzim..." Ucap ayah Rudi
"Ayo kita temui Zizi .." mereka langsung masuk ke ruangan dimana ada Zizi sedang duduk menunduk sambil memeluk kedua lututnya , dan ada sosok Ibil yang sedang mencoba membujuk Zizi tetapi Zizi tidak menggubrisnya
"Zizi sayangg.. " Bunda Murni menghambur memeluk Zizi
"Bundaa..hiks..hiks..Zizi takut.. "ujar Zizi Dengan merintih, membuat bunda terasa tersayat hatinya
"Dimana sayang.. mana yang sakit.. dia melakukan apa saja sama kamu nak??" Tanya bunda Murni dan Zizi hanya geleng-geleng kepala dengan menunduk
Ibil melihat Zizi yang seperti itu ikut terluka hatinya,
"Lebih baik kita segera pulang, tidak baik berlama lama ditempat ini buat Zizi " ujar ayah dengan rasa emosi yang masih tersisa setelah melihat keadaan anaknya
"Ayo pulang sayang" ajak bunda dengan lembut, dan Zizi menurut saja,
"Sini ayah gendong saja, sepertinya fisik Zizi tidak baik baik saja.." seketika ayah Rudi menggendong Zizi dan berjalan cepat masuk kedalam mobilnya, Ibil hanya bisa melihat dengan tatapan yang sulit diartikan, dia masih sedih karena dia merasa terlambat menyelamatkan Zizi sehingga Zizi merasakan trauma..
"Bil.. bengong aja ..!!!" Ibil tersentak dengan panggilan temannya
"Ehh.. Samsul, " kaget Ibil
"Ayah duluan ya bil, ayah mengucapkan banyak terimakasih, kamu sudah mencari dan menyelamatkan Zizi dari penjahat itu, ini yang kedua kalinya Zizi diculik oleh Roy tadi, dulu ketika Zizi masih SD, makanya sekarang Zizi merasakan trauma yang amat dalam.. mohon doanya ya semoga Zizi segera baik baik saja.. ayah pamit dulu.. assalamualaikum" pamit ayah Rudi sambil menepuk bahu Ibil dan Samsul
"iya yah.. sama sama waalaikumussalam.." jawab Ibil
Setelah itu mobil Ayah Zizi keluar dari pekarangan gedung tua itu,
"Ayok pulang.."ajak Ibil
"Dari tadi kek, disini banyak nyamuk bil, gak betah sebenarnya, tapi mau pulang duluan gak enak ngomongnya, " ujar Samsul
"Gaya lu, biasanya main pergi pergi aja.. " sahut Ibil
"Ingin memastikan dulu bil si Zizi pulang dengan selamat, ehh.. ngomong ngomong Zizi cakep juga ya.. hemm pantesan lu ngebet banget mau nyelametin Zizi .."ujar Samsul mulai ngawur
"Diem..!!! Bukan urusan lu !!! " Sentak Ibil, kemudian Ibil membuka pintu mobil dan masuk,
"Giliran butuh aja, mohon mohon minta bantuin, giliran gua kepo, suruh diem, payah lu bil" protes Samsul,
"Hoiii.. mau pulang gak,, buruan masuk!!!! " Teriak Ibil, dan Samsul pun segera masuk dan mereka pun akhirnya pulang kerumahnya, perkara Roy sudah diurus polisi, sekarang keadaan sedikit aman
Mobil ayah Zizi akhirnya sampai dipekarangan rumah mereka, Zizi tidur dipangkuan bunda, dan bunda tidak berani membangunkan, akhirnya ayah Rudi tanpa basa basi kembali menggendong Zizi masuk kedalam rumahnya. Setelah itu bunda Zizi membuka lemari Zizi dan mengganti pakaian Zizi dengan pakaian yang layak, karena pakaian yang dipakai Zizi sekarang sangat lusuh,
"Tidur nyenyak ya sayang.. bunda tinggal dulu ya .." ucap bunda sambil mengecup kening Zizi, ketika bunda akan beranjak, tangan bunda Murni ditarik oleh Zizi
"Bundaaa.. Zizi takut.. temenin Zizi ... Hiks.." Zizi kembali teringat kejadian tadi siang
"Iya sayangg.. bunda disini.. temenin Zizi, sini bunda peluk,, " Zizi hanya menurut saja , bagai anak bayi yang dikelonin ibunya, Bunda Murni sambil mengusap kening Zizi, dan Zizi akhirnya kembali tidur
Ceklekkkk
"Bund.. ???" Panggil ayah
"Sssttttt" bunda meletakkan telunjuknya di bibir , dan ayah langsung duduk ditepian ranjang
"Bunda mau tidur disini??" Tanya ayah
"Iya yah.. tidak apa apa ya,.. tadi sempat bunda tinggal Zizi nangis lagi, dia masih teringat kejadian tadi.." ujar Bunda
"Kurang ajar si Roy , apa sih mau dia sebenarnya" gerutu ayah Rudi sambil mengalihkan pandangan
"Si Roy itu selama belum sadar, dia akan terus menganggu keluarga kita, ayah ingat penculikan Zizi , dia sampai nekat kabur dari penjara..kehancuran ayah adalah tujuan dia, " ujar bunda
"Padahal yang dia incar lagi Bun, perusahaan sudah ayah serahkan ke keluarga papa yang masih hidup, ayah ingin tenang hanya dengan menjadi pengajar, tapi masih saja dia tidak ada puasnya ..." Ujar ayah dengan sedikit emosi
"Ayah sayang dengan bunda dan Zizi???" Tanya Bunda
"Maksud bunda apa? Ya jelaslah ayah sangat sayang sama kalian berdua.." jawab ayah
"Nah.. itu jawabannya.." ayah hanya mengangkat alisnya sebelah
"Dia sudah tidak butuh harta ayah, karena ayah tidak akan bisa dihancurkan dengan harta, tapi dia mengincar salah satu orang yang ayah sayangi untuk dihancurkan, dengan menghancurkan orang yang ayah sayangi, ayah pasti ayah akan hancur dengan sendirinya.." seketika ayah langsung melihat Zizi dan mencium keningnya sedikit lama
"Tapi ayah tidak akan membiarkan semua itu terjadi selama ayah masih hidup.." ucap ayah dengan Tegas
"Jangan lupa doakan terus dia yah, supaya dia segera bertaubat, apapun hukumannya, kalau dia masih menyimpan dendam , pasti dia akan melakukan berbagai cara untuk mencelakai keluarga kita, tapi kalau dia sudah bertaubat, sekalipun dia bebas, dia tidak ada berani menyentuh keluarga kita.." ujar bunda Murni
Ayah mengangguk selanjutnya pandangan ayah tidak terlepas dari wajah cantik Bunda Murni
"sayang.." panggil ayah Rudi ke bunda Murni
"Hemm"
"Yuk.. sebentar ..kepala ayah susah dikendalikan ini, biasanya sentuhan dari bunda bisa mengobati.." ujar ayah berbisik
"Ayah sudah sholat belum, biasanya kalau belum sholat memang begitu rasanya, gak tenang.." ujar bunda mengalihkan pembicaraan,
"Ayah sudah sholat sayang.. ayolah .." ujar ayah merengek
"Ayah... Ada Zizi... Tidak malu apa sama umur.." ujar bunda mengomeli tetapi dengan nada pelan, dan seketika ayah menyergap bunda dan menggendongnya ala bridal menuju ke kekamarnya
"Ayah tidak terima penolakan..titik !!!! " Kata ayah
"Kalau zizi mencari bunda bagaimana, ???" Tanya bunda
"Itu urusan ayah Bun.. tidak lama juga kok.." jawab ayah yang membuat pipi bunda bersemu merah dan seketika memukul dada ayah Rudi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments