Mobil sedang melaju melintasi jalan dengan santainya, membawa dua orang gadis yaitu Zizi dan Gita. Ibil meminjam mobil temannya untuk mengantarkan Zizi sampai ke kosannya dengan Gita, karena Ibil merasa bertanggungjawab dengan Zizi karena dia masih adik asuhnya di agenda ospek. Zizi dan Ibil masih merasa canggung, sedangkan Gita sepanjang perjalanan terus bercerita sekenanya agar suasana tidak tegang.
"Berhenti digang melati depan itu ya kak.." ujar Gita
"Ohiya .. ini ya "jawab Ibil sembari menunjuk gang melati
"Iya kak ...turun disini saja kak.. aku sama Zizi jakil (jalan kaki) saja ... Deket kok hanya 50 meter" ujar Gita
"Yasudah hati-hati ya ... Besok kiranya belum sembuh tidak berangkat dulu tidak apa apa kok.. yang penting kesehatan kamu dulu,.." ujar Ibil sambil tersenyum manis
Glekkk
"Iya kak terimakasih, sudah mengantarkan kami... Kakak juga hati hati dijalan ya.." ujar Zizi
Dengan bicaranya yang lembut.
"Iya insyaallah... Assalamualaikum..." Ucap Ibil
"Waalaikumussalam.." jawab mereka berdua
"Ayo zi.. tadi aku udah nelpon bunda murni tentang keadaan kamu.. katanya mau langsung datang kesini, soalnya ponsel kamu tidak aktif, lowbet kayanya ya tadi, "ujar Gita
"Aku udah mendingan ta, nanti malah bunda makin khawatir ... Kamu tahu kan bagaimana bunda kalau khawatir sama aku?" Tanya Zizi
"Tidak apa apa kali zi.. toh anaknya ini.. wajar wajar saja kalau bunda bersikap berlebihan dengan kamu, kamu masih beruntung masih punya bunda ,, jadi nikmati sebaik-baiknya kasih sayang bunda, selagi bunda masih sehat.." ujar Gita dengan wajah sendu, karena Gita sudah tidak memiliki Ibu, ibunya meninggal satu tahun yang lalu karena sakit.
"Iya ta, kamu benar.. maaf ya kamu jadi sedih.." sahut Zizi sembari merangkul bahu Gita
"I'ts Ok ... Santai zi.. aku sudah terbiasa kok" jawab gita, dan akhirnya mereka sudah masuk kedalam kosan
*Diembung*
Setelah mengantarkan Zizi ke kosan, Ibil pun langsung kembali ke kampus dan langsung memarkir kan mobil temannya di parkiran dekat embung, setelah itu mencari temannya yang bernama Ilham untuk mengembalikan kunci mobil.
"Gimana Zizi bil... Udah mendingan??.." tanya Ilham yang sebenarnya ikut panik pasca kejadian Zizi pingsan tadi
"Alhamdulillah sudah membaik... Kamu kenapa kok kelihatan panik gitu..?" Tanya Ibil heran dengan temannya yang perhatian dengan keadaan Zizi
"Emmm.. ya panik lah ...masih tanggungjawab kita kan buat jagain adek asuh?" Jawab Ilham
"Tapi untuk kelompok 7 terutama Zizi itu lebih tanggung jawabku , jadi kamu jangan berlebihan seperti itu.." timpal Ibil seperti tidak suka ada laki laki lain yang menaruh perhatian ke Zizi
"Elahhh... Gitu doang jealous bil.. sedikit berempati saja tidak boleh.." ujar Ilham, Ilham adalah sosok laki laki yang sok perhatian ke semua orang, terutama perempuan, bisa dibilang tukang gombalin para kaum hawa, jadi Ibil tidak rela jika Zizi masuk daftar perempuan yang mendapat perhatian dari Ilham
"Terserah.. ini kunci mobilnya, terimakasih pinjamannya, " jawab Ibil langsung melenggang pergi ke embung
"Besok sepertinya aku harus terima tawaran ayah untuk bawa mobil, jadi kalau ada hal seperti ini tidak repot pinjam, apalagi sama Ilham, ada udang dibalik bakwan, dasar...!!! " Batin Ibil
Ilham pun hanya bisa melongo melihat sikap Ibil, dia semakin yakin jika Ibil memiliki perasaan lebih ke Zizi.
Sesampainya diembung ternyata kelompok 7 masih berkumpul karena mereka belum bisa bubar jika Ibil belum memerintahkan
"Setengah jam lagi kita ke GSG ya, ada materi yang akan disampaikan disana?.." ujar Ibil
"Dan ingat semuanya, mulai besok, usahakan sebelum berangkat ke kampus harus sudah sarapan terlebih dahulu, kalau ada yang puasa diusahakan sahur , faham?.." perintah Ibil
"Iya kak .. faham.." jawab mereka serempak
"Keadaan Zizi udah mendingan kak? " Tanya Bayu
"Alhamdulillah sudah ... Kejadian yang menimpa Azizah saya harap bisa menjadi pembelajaran untuk kita semua, bahwa jangan sepelekan tentang kesehatan apa lagi lambung ... Kita ini mahasiswa kedokteran, bagaimana akan memberi masukan untuk pasien tentang menjaga kesehatan kalau kitanya lalai dalam menjaga kesehatan,, faham ?" Ujar Ibil
" Iya kak faham.. " jawab mereka serempak
"Yasudah ,, sekarang kita ke GSG.. kita cari tempat yang depan, suapay tidak berisik dibelakang.." ujar Ibil , dan merekapun menuju ke GSG
Waktu pun berlalu dan pengisian materi di GSG pun telah selesai, dan dilanjutkan sholat Dzuhur, setelah sholat Dzuhur mereka kembali ke GSG sampai jam 3, setelah itu dilanjutkan Apel sore dihalaman, setelah itu semua bubar dan menuju tempat tinggal masing-masing, sedangkan Ibil langsung menuju mushola untuk melaksanakan sholat Ashar, setelah itu pulang kerumah
Setelah sampai rumah, Ibil berniat menghubungi Zizi, karena penasaran dengan keadaan Zizi , tapi mengingat pesan bundanya menyuruh jangan terlalu dekat dengan Zizi karena mereka bukan mahram jadi takut mengundang setan, tapi rasa penasarannya yang mengalahkan segalanya sehingga dia tetap menghubungi Zizi dengan alasan hanya menanyakan keadaan.
Tingg.. (pesan masuk ke ponsel Zizi)
"Assalamualaikum Azizah.."
Zizi mengernyitkan dahinya.. "kak Ibil?"..
"Waalaikumussalam kak.."
"Sudah sholat ..?" Tanya Ibil
"Sudah kak.." jawab Zizi singkat
"Bagaimana masih mual, pusing, lemas?" Tanya Ibil
"Tinggal lemasnya kak, ohiya kak maaf besok saya belum bisa berangkat ke kampus juga iku kegiatan ospek, belum boleh sama dokter, surat izinnya sudah saya titipkan ke Gita kak.." ujar Zizi yang membuat Ibil bertanya tanya
"Dokter??" Tanya Ibil
"Iya kak , jadi tadi selepas kak Ibil mengantarkan saya ke kosan , sejam kemudian ayah sama bunda datang kekosan, nah bunda panik banget aku sakit begini, padahal akunya sudah merasa mendingan, tapi bunda Kekeh mengajak aku ke dokter dan setelahnya langsung dibawa pulang kerumah akunya.." Ibil tersenyum tipis mendengar penjelasan Zizi yang sekarang menggunakan kata aku, dan ada senang dihati Ibil karena Zizi sudah tidak sungkan lagi mengobrol dengannya walaupun hanya di w*a.
"Tidak apa-apa.. saya kan sudah bilang tadi.. yang terpenting kesehatan kamu dulu.. nanti saya urus izinnya.. yasudah kamu juga butuh istirahat.. sudah dulu ya .. assalamualaikum.." ucap Ibil
"Waalaikumussalam.."jawab Zizi
Tok..tok..tok..
Suara ketukan pintu dari luar kamar Ibil, dan Ibil pun membukanya , terlihat bunda dengan senyuman manis
"Bunda.. ada apa Bun..?" Tanya Ibil
"Nanti selepas Maghrib temenin bunda yuk ke rumah temen bunda, mau jengukin anaknya yang lagi sakit.." ujar bunda
"Ayah belum pulang bund? " Sahut Ibil
"Belum katanya ada operasi malam ini..mau ya.." ajak bunda indah
"Iya Bun.. tapi jangan lama-lama ya bund.. malam soalnya... "Timpal Ibil
"Insyaallah tidak sampai tengah malam sayang.." jawab bunda sambil terkekeh, soalnya bunda kebiasaan jika sudah bertemu temannya suka lupa waktu..
"Hemm.. bunda ini adaaa saja... Serius Ibil bund.. teman bunda yang mana memang?"
"Iya bunda serius, emm.. teman bunda ini kamu jarang ketemu, pernah ketemu sewaktu kamu masih SD... Kebetulan dia dari Kota J pindah ke daerah ini setahun yang lalu.. dan kemarin dia baru dapat nomor bunda, sekalinya ngubungin bunda, dia juga ngabarin kalau anaknya yang baru kuliah di Universitas Islam xxxx sedang sakit.. bunda juga penasaran bagaimana wajah anak teman bunda sekarang, pasti sangat cantik, dulu waktu kecil saja cantik,, apalagi sekarang.." ujar bunda indah sembari tersenyum membayangkan wajah anak temannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments