Ibil pulang dengan wajah letih karena pengaruh dari pikirannya,
"Assalamu'alaikum.." ucap Ibil pelan
"Waalaikumussalam.. kok kusut gitu bil.. ada masalah??" Tanya bunda, Ibil hanya tersenyum kepada bundanya, setelah itu mengambil tangan bundanya untuk dia cium dan tiba tiba ia memeluk bundanya, bunda Indah hanya bisa mengelus kepala dan punggung sang putra dengan lembut.
"Mandi dulu sayang, setelah itu sholat Dzuhur, agar pikirannya tenang, nantinkita makan siang bersama, ayah sebentar lagi pulang.." Ibil pun dan mengurai pelukannya kemudian mengangguk
"Ibil kekamar dulu Bun.." ucap Ibil dan bunda hanya tersenyum dan mengangguk
Bunda Indah sangat faham sifat putranya, dia faham kalau putranya bersikap seperti itu pasti ada masalah, dan tanpa diminta putranya akan cerita sendiri
"Assalamualaikum" terdengar suara ayah Adam mengucap salam
"Waalaikumussalam.." bunda mencium tangan ayah dan ayah mencium kening bunda dan ubun ubun bunda, setelah itu bunda hendak mengambil tas kerja ayah tapi ditolak sama ayah
"Sudah ayah saja .. bunda sudah capek dirumah" ucap ayah sambil mencium kening bunda sekilas
Mereka berjalan dengan ayah merangkul bahu bunda, sudah jadi kebiasaan mereka tetap menjaga kemesraan mereka walaupun umur mereka sudah tidak muda lagi.
"Ayah mau mandi air dingin atau hangat? .."
"Dingin saja Bun.. gerah banget ini.." jawab ayah
"Yasudah ayo.."
"Ibil sudah pulang Bun?" Tanya ayah
"Sudah yah.. lagi sholat kayaknya.." jawab bunda
Merekapun menuju kamar mereka untuk membersihkan diri, sedangkan Ibil masih senantiasa khusuk diatas sajadahnya sambil menengadahkan tangan seraya berdoa
"Ya Rabb.. Ya Alloh yang Mahakuasa.. teguhkan hati hamba agar senantiasa mengingatMu ya Alloh, mudahkan segala urusan Ya Rabb, berilah petunjuk Mu..Ammin " Selesai berdoa Ibil bersiap siap menuju meja makan untuk makan siang bersama Ayah dan Bundanya
Sesampainya dimeja makan, Ibil lagi lagi melamun, tidak lama kemudian ayah dan bunda nya muncul
"Assalamualaikum jagoan " ucap Ayah Adam
"Waalaikumussalam.. eh ayah sudah pulang? " Ibil kaget
"Sudahlah , kamu nya saja yang kebanyakan melamun jadi tidak peduli ayah pulang" ujar sang ayah
"Bukan begitu yah.." tapi kalimat Ibil terpotong oleh teguran bunda
" Sudah.. berdebatnya nanti, sekarang makan dulu, agar kuat menghadapi kenyataan.." ujar bunda sambil melirik Ibil
Mereka pun makan dengan tenang, tanpa ada obrolan yang berat berat. Setelah selesai makan, ART dan dibantu bunda membersihkan meja makan dan bunda membantu membawa piring kotor di wastafel. Sedangkan Ibil sedang berjalan beriringan menuju ruang televisi
"Yah.." panggil Ibil
" Iya "
"Ada yang ingin bicarakan sama ayah dan bunda.." ucap Ibil setelah mereka berdua duduk disofa
"Sebentar tunggu bunda ya .." ujar ayah
"Bundaa.." panggil ayah
"Iya .. " jawab bunda menuju ruang televisi
"Ada sesuatu yang akan Ibil bicarakan.. sini.." ujar ayah sambil menepuk sofa disamping ayah supaya bunda segera duduk disamping ayah
"Silahkan nak.." ucap ayah Adam
"Emm ini tentang Azizah Bun.. " ujar Aibil
"Azizah? Siapa? " Tanya ayah penasaran
"Zizi yah.. anaknya Murni sama Rudi.. mereka sekarang tinggal didaerah ini , dan Zizi itu kebetulan satu kampus dengan Ibil , tapi Zizi masih semester satu.
"Ohh, Zizi anak yang gemesin itu ya.. sudah besar ternyata.. kenapa dengan Zizi bil" ujar sang ayah,
"Ibil berniat mengkhitbah Zizi yah, Bun.." seketika ayah kaget, sedangkan bunda sudah tidak kaget lagi, bunda sudah tahu jika Ibil pasti akan mengambil tindakan ini
"Mengkhitbah.. kenapa seburu buru ini bil..apa terjadi sesuatu??" Ucap ayah
"Tidak yah.. Ibil kenal Azizah belum ada setahun dan bahkan baru pertama kali ketemu Azizah, Ibil Sudah kagum dengan kepribadian Azizah, seiring berjalannya waktu ada saja kejadian yang menimpa Azizah dan Ibil ikut andil dalam menyelamatkan Azizah, dari kejadian dia sakit dikampus, di diculik, sebenarnya Ibil tahu bahwa terlalu dekat dengan Azizah itu tidak baik karena kita bukan mahram, tapi semakin Ibil mencoba menjauhi Azizah, Ibil malah tidak bisa fokus menjalani hari hari Ibil, kerja tidak fokus, kuliah tidak fokus, Ibil berusaha meminta petunjuk sama Allah dengan sholat Istikharah, tapi tidak ada jawaban yang bisa Ibil tangkap, tapi anehnya setelah itu keseharian Ibil pasti ada saja hal yang semakin mendekatkan Ibil kepada Azizah, dan kami sering bersama,, sempat Zizi meminta Ibil untuk jaga jarak,, tapi Ibil tidak bisa menahan, apalagi kami satu kampus dan satu jurusan, bahkan setiap hari kami ketemu ditempat yang sama.. sekarang Ibil meminta restu dari ayah dan bunda
Ibil terus menunduk tidak berani menatap ayah maupun bundanya, sedangkan ayah Adam dan Bunda Indah saling pandang kemudian ayah Adam tersenyum dan mengelus bahu Ibil
"Selain restu, Apa yang bisa Ayah bantu?" Tanya ayah sambil tersenyum, seketika Ibil mendongak
"Ayah setuju?" Tanya Ibil sumringah dan ayah Adam mengangguk
"Hanya saja ada satu syarat dari ayah" ujar ayah sambil memainkan jenggot tipisnya
"Apa yah?" Tanya Ibil semangat
"Sesemangat itu kamu bil untuk menikahi Zizi, ??? " Cibiran membuat Ibil menurunkan bahunya
"Jangan membuat Ibil serba salah yah" ujar Ibil
"Haduh haduh bunda, tidak menyangka ya, anak kita sudah dan sekarang lagi ngebet nikah" ayah Adam kembali menggoda Ibil
"Ayah.. sudah lah.. kasihan Ibil .. dia butuh support dari kita" ujar Bunda menasehati
"Iya iya .. ayah hanya bercanda.. jadi begini bil, jika nanti kamu sudah menikah, ayah hanya minta kuliah kalian jangan sampai berhenti, selesaikan.. ilmu itu penting, kalau kamu terkendala masalah biaya, ayah siap membantu, " ujar ayah Adam serius
"Akan Ibil usahakan yah, "
"Ohiya kita sudah berselancar sejauh ini , jangan jangan keluarga Zizi tidak setuju karena Zizi masih kuliah.." perkataan ayah membuat pikiran Ibil semakin tidak karuan.
"Memang begitu bil, jalan laki laki ingin menikah, harus banyak batu terjal, harus siap dengan omongan omongan pedas, supaya seru, tidak seru dong kalau lurus lurus saja.. jadi kamu harus persiapkan diri kamu dari sekarang, tempa dirimu untuk lebih bertanggungjawab dalam segi apapun, ayah percaya kalau kamu dalam segi materi insyaallah bisa mengatasi, karena kamu saat ini sudah punya pegangan, tapi kalau dalam segi tanggungjawab yang sebenarnya, kamu sekarang masih memulainya, yang terpenting positif thinking ya jagoan ayah" ujar ayah diakhiri dengan salam tinju satu tangan
"Jadi kapan ini kita silaturrahim ke rumah Zizi ? Sudah berapa tahun tidak bertemu dengan Rudi, bunda kesana saja tidak ajak ayah, keterlaluan, " bunda Indah langsung menatap ayah tajam
"Bercanda sayang, gitu aja marah.." ujar ayah Adam
"Kalau besok pagi bagaimana yah, besok kan hari libur, Zizi pasti dirumah.." sahut Ibil
"Ya kali bil, walaupun Zizi tidak pulang kerumah, kamu harus janjian sama dia dulu supaya dia ada dirumah ketika kita kesana, " ujar Sang ayah, dan Ibil hanya menggaruk garuk tengkuknya, dia selalu kalah jika berbicara dengan ayahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments