Ting.
Pintu lift terbuka,Keluarlah dua Pria tampan dari dalam lift dan langsung ke ruangan Wijaya.
Sekertaris yang melihat Andre langsung membungkuk hormat dan mempersilahkan Mereka untuk masuk ke ruangan Presdir.
Wijaya menoleh saat pintu di buka dari luar.Wijaya menatap terkejut kedatangan Andre dan Pria yang seumuran dengan Andre.
Wijaya beranjak dari duduknya,dan mengisyaratkan kepada sekretarisnya untuk keluar.
Setelah Sekertaris Wijaya keluar dan menutup pintu.
Andre dan Pria yang tak lain adalah Renaldi pemilik perusahaan Pratama Group itu duduk di kursi sofa yang ada di ruangan Wijaya.
''Ada apa Tuan repot-repot datang ke kantor Saya ?'' tanya Wijaya setelah duduk di depan Andre dan Renaldi.
''Andre,berikan berkas itu kepadanya .'' Suruh Re tanpa mengalihkan tatapannya pada Wijaya yang duduk di depannya.
Andre dengan ragu mengeluarkan berkas perjanjian hutang piutang antara perusahaannya dengan perusahaan Wijaya,dan memberikan berkas itu ke hadapan Wijaya.
''Apa ini ?'' tanya Wijaya sambil mengerutkan keningnya setelah menerima berkas yang di berikan oleh Andre.
''Anda bisa membaca sendiri berkas itu ,'' ujar Re sambil bersandar di kursi sofa,
Wijaya membuka berkas itu satu persatu dan mulai membacanya.
''Ini....,'' ucap Wijaya tak diteruskan.
Wijaya menelan salivanya susah saat membaca surat piutang perusahaannya.
''Anda sudah membaca surat itu ?'' tanya Re sambil memejamkan matanya.
Wijaya menganggukkan kepalanya.
''Maksud Anda apa ?'' tanya Wijaya yang tidak tahu kalau perusahaan Pratama itu adalah milik pemuda yang ada di depannya.
Re langsung membuka matanya dan langsung menatap tajam Pria Tua yang ada di depannya.
''Saya sudah memberikan waktu kepada Anda cukup lama atas hutang Anda pada perusahaan Saya ,'' ucap Re menjeda perkataannya dan ingin melihat reaksi dari Pria Tua yang ada di hadapannya.
''Saya tidak mengerti maksud Anda ?'' tanya Wijaya yang belum paham apa maksud dari Pria muda di depannya.
''Kapan Anda ingin membayar hutang itu?'' tanya Re sambil mengetuk-ngetuk jarinya di atas meja.
''Saya janji akan secepatnya membayar hutang itu ,'' jawab Wijaya.
''Sampai kapan ?'' tanya Re menatap tajam wijaya.
''Beri saya waktu lagi ,'' pinta Wijaya yang bingung harus menjawab apa.
''Waktu....,'' kekeh Re.
''Re,Beri Pak Wijaya Waktu .'' Pinta Andre sambil memegang bahu Re.
''Waktu... Sudah berapa tahun Perusahaan Kita memberinya Waktu ?'' tanya Re menatap tajam Andre yang ada di sampingnya.
Andre terdiam,begitu pula dengan Wijaya yang juga ikut diam.
''Dua hari lagi Saya akan kesini lagi,uang itu sudah harus ada .'' Ucap Re sambil beranjak dari duduknya.
''Beri Saya waktu,tidak mungkin dalam dua hari Saya bisa mengumpulkan Uang sebanyak itu .'' Pinta Wijaya.
''Saya tidak peduli dan tidak mau tahu, uang itu sudah harus ada .'' Ketus Re yang tidak mau memberikan waktu lagi.
''Kalau Saya tidak bisa, mengumpulkan uang itu dalam dua hari bagaimana ?'' tanya Wijaya menatap Re yang hendak melangkahkan kakinya menuju pintu.
Re menghentikan langkahnya dan tersenyum tipis.
''Anda bisa saja masuk penjara dalam kasus penipuan ,'' ucap Re sambil melanjutkan langkahnya menuju pintu.
Wijaya menelan salivanya susah saat mendengar kata penjara.
Re menghentikan gerakannya yang akan membuka pintu ruangan Presdir.
''Saya bisa saja tidak memenjarakan Anda dengan satu syarat ,'' ucap Re tanpa melihat reaksi dari Wijaya yang ada di belakangnya.
Wijaya menatap punggung Re dengan alis yang mengerut.
''Sya..rat.. apa ?'' tanya Wijaya gugup.
Re mengangkat sudut bibirnya ke atas.
Andre menatap heran pada Re yang memberikan syarat kepada Wijaya.
''Sebenarnya apa yang Kau rencanakan Re ?'' tanya Andre dalam hati menatap Re yang tersenyum menyeringai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 185 Episodes
Comments