Sandrina memasukkan barang-barang miliknya ke dalam tas sambil meneteskan air matanya saat teringat kejadian yang menimpanya.
''Sandrina Kamu mau kemana ?'' tegur rekan kerjanya sekaligus bertanya saat melihat Sandrina memasukkan barang-barang milik Sandrina ke dalam tas.
Sandrina terkejut dan buru-buru menghapus air mata yang ada di pipinya.Ia tidak mau rekannya tahu kalau Dia habis menangis.
''Sandrina,Kamu mau kemana ?'' tanya nya lagi saat tak ada jawaban dari Sandrina.
Sandrina berbalik dan tersenyum menatap rekannya yang baru selesai bekerja.
''Aku mau pulang duluan,Aku lagi tidak enak badan .'' Jawab Sandrina sambil berbohong.
''Kamu sudah izin sama Bos ?'' tanya rekannya yang bernama Sinta.
''Habis ini Aku langsung izin ,'' jawab Sandrina sambil berbalik dan meneruskan kegiatannya lagi.
Sinta tidak lagi mengatakan apa-apa, Setelah Ia mengambil tas yang ada di loker nya Ia pun meninggalkan Sandrina sendiri di ruang ganti.
Sedangkan di kediaman Pratama.
Semua yang ada di ruangan itu terkejut dengan apa yang mereka lihat,Mereka tidak menyangka seorang Renaldi akan kembali lagi ke indonesia,ke kota kelahirannya.
Setelah saling memeluk dan sedikit berbincang-bincang di ruang keluarga.
Re seperti biasa akan banyak diam dan cuma mendengarkan perbincangan yang di domisi oleh,Tasya,Oma dan Mamanya.
''Dre,bisa ikut Aku sebentar .'' Ajak Re membuka suaranya sambil beranjak dari duduknya.
Andre menganggukkan kepalanya, setelah Ia pamit pada anggota keluarga yang ada di ruangan itu.Ia pun segera menyusul Re yang terlebih dulu menaiki anak tangga.
Andre masuk ke ruang kerja milik Re yang selama ini Ia gunakan untuk ruang kerja miliknya.
''Ada apa Re ?'' tanya Andre saat sudah menutup pintu ruang kerja itu.
Re tidak bergeming di tempatnya berdiri di depan meja kerjanya.Ia masih memperhatikan ruang kerjanya yang tidak sedikitpun berubah.
''Masih sama seperti dulu ,'' gumam Re masih di dengar oleh Andre.
Re tidak menyadari Andre sudah ada di ruang kerjanya.
''Re...,'' panggil Andre membuyarkan lamunan Re.
Re membalik badannya dan melihat Andre sudah berdiri di belakangnya sejak tadi.
''Duduk ,'' suruh Re.
Andre duduk di kursi sofa yang ada di ruang kerja itu.
Re pun duduk di samping Andre.
''Ada apa Re,Kau memanggilKu ?'' tanya Andre mengulangi pertanyaannya.
''Kau tahu seberapa besar hutang Wijaya ke perusahaan Kita ?'' tanya Re tanpa mengalihkan perhatiannya ke benda pipih yang ada di hadapannya.
''Ya mencapai triliunan ,'' jawab Andre.
''Dan sudah berapa lama hutang Wijaya itu ?'' tanya Re lagi menatap sekilas Andre yang mengerutkan keningnya.
''Ya sudah lama sekali ,'' jawab Andre yang tak mengerti mengapa Re menanyakan hal itu.
''Hm,lama sekali ya .'' Gumam Re sambil memegang dagunya.
''Ada apa Re,Kau menanyakan hutang Wijaya ?'' tanya Andre yang khawatir semua masalah di perusahaan Wijaya adalah ulah dari Bosnya.
''Aku ingin menagih hutang itu ,'' jawab Re sambil mengetik pesan pada benda pipih yang ada di hadapannya.
''Re,PapaMu dan Om Wijaya itu sudah bersahabat sejak lama,biarlah hutang itu Kita beri waktu lagi .'' Pinta Andre mengingatkan Re pada hubungan baik antara keduanya.
Re tersenyum tipis saat mendengar Andre mengingatkannya.
''Aku tidak peduli ,bila perlu Wijaya Aku penjarakan .'' Ucap Re menatap dingin pada Andre.
''Re...,''
''Stop,Aku tidak mau dengar apa-apa .'' Potong Re cepat.
Andre menghembuskan nafas kasar saat melihat kekeras kepalaan Re.
''Aku harus mengatakan ini pada Papa, mungkin dengan Papa berbicara pada Re,Re akan merubah keputusannya.
Pratama tidak sengaja yang melewati ruang kerja Re mendengar pembicaraan Re dan Andre yang ingin memenjarakan sahabatnya itu jika sahabatnya tidak bisa membayar hutang ke perusahaan milik Pratama.
''Re Papa tidak setuju ,'' ucap Pratama langsung menerobos masuk ke ruang kerja milik putranya.
Re dan Andre menoleh dan melihat Pratama yang berdiri dengan wajah yang memerah.
''Aku tidak butuh persetujuan dari Papa ,'' ucap Re sambil menatap dingin Papanya.
''Jangan Kau usik Wijaya Re ,'' suruh Pratama menatap memohon pada Re.
''Itu perusahaanKu,Aku mau melakukan apa saja itu terserah Ku ,'' jawab Re sambil beranjak dari duduknya meninggalkan Pratama dan Andre.
Pratama menghembuskan nafas kasar Ia tahu sifat Re yang tidak bisa di cegah bila Ia ingin melakukan apa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 185 Episodes
Comments