Tari memberanikan dirinya untuk membuka suara saat suaminya diam saja.
''Baca itu,tagihan kartu ATM mu yang membengkak .'' Ketus Wijaya sambil melempar kertas putih ke pangkuan Tari.
Tari mengambil kertas yang ada di pangkuannya dan terkejut saat melihat tagihan yang kartu ATM nya yang membengkak.
''Tidak mungkin ,'' gumam Tari sambil menggelengkan kepalanya tidak percaya dengan tagihan kartu ATM nya.
Kartu ATM tari selama ini di pegang oleh putri sulung Mereka yang sudah menikah.Tari tidak menyangka Putrinya bisa melakukan ini.
''Ya udah di bayar aja kenapa sih Pa, lagian yang memakai juga putri Kita sendiri .'' Ucap Tari enteng.
''Kamu mikir,Kita bayar pakai apa? perusahaan Papa saja sedang dalam masalah,terlebih Papa juga harus membayar para karyawan .'' Ucap Wijaya frustasi,sembari menyandarkan punggungnya di sandaran sofa.
''Maksud Papa apa,mama tidak mengerti ?'' tanya Tari sambil menatap suaminya yang memejamkan matanya karena pusing memikirkan perusahaan.
''Perusahaan Kita rugi besar,Papa harus mengganti rugi pada proyek pembangunan taman yang sedang dikerjakan oleh menantu Kita karena kecerobohannya .'' Jawab Wijaya sambil mengacak rambutnya frustasi.
Erlita yang mendengar perusahaan Papanya sedang ada masalah menutup mulutnya tidak percaya dengan apa yang di dengarnya.
''Lalu bagaimana Pa ?'' tanya Tari menatap Suaminya.
''Jalan satu-satunya Kita menjual perhiasan Mama dan tas-tas mahal Mama itu untuk membayar tagihan kartu ATM Mama ,'' ucap Wijaya memberi ide.
''Nggak Pa,Mama tidak setuju .'' Tolak Tari dengan ide Suaminya.
''Ma,mengertilah .'' Mohon Wijaya.
''Mama nggak setuju Pa ,'' jawab Tari sambil beranjak dari duduknya dan pergi kekamarnya meninggalkan Wijaya di ruang keluarga.
Wijaya mendesah frustasi dan melihat punggung Istrinya yang menaiki anak tangga.
''Pa...,'' panggil Erli yang baru keluar dari persembunyiannya.
Wijaya menoleh dan menatap putri bungsunya yang memakai seragam SMK.Wijaya tersenyum dan menyembunyikan kesedihannya di depan putri bungsunya.
''Kamu baru pulang sayang ?'' tanya Wijaya sambil menghampiri putri bungsunya.
''Tunggu sebentar Pa,Erli mau ambil sesuatu untuk Papa .''
Erli sambil berlalu pergi menuju kamarnya yang ada di lantai atas.
Wijaya mengerutkan keningnya dan menatap punggung putrinya yang masuk ke dalam kamar yang ada di lantai atas.
Erli di dalam kamar setelah menaruh tas sekolahnya dan mengambil kotak perhiasan dan buku tabungannya yang ada di dalam lemari.Ia pun keluar dari dalam kamar dan menuruni anak tangga dan tersenyum menatap ayahnya yang bingung.
Erli menyodorkan kotak perhiasan miliknya beserta buku tabungan ke hadapan Ayahnya.
''Apa ini Nak ?'' tanya Wijaya sambil mengerutkan keningnya.
''Erli tidak sengaja tadi mendengar pembicaraan Papa dan Mama,ini perhiasan Erli dan tabungan Erli bisa Papa gunakan untuk membayar tagihan Kartu ATM Mama Pa .'' Jawab Erli.
Wijaya menatap haru pada Putri bungsunya yang mau membantu keadaannya.Wijaya memeluk Putri bungsunya itu sambil mencium kening Erli.
''Terima kasih sayang ,'' ucap Wijaya sambil mengusap bahu Erli.
''Er....,'' panggil Linda yang melihat Erli diam saja.
Erli tersentak kaget saat Linda menepuk bahunya.
''Ada apa Lin ?'' tanya Erli sambil menatap Linda.
''Kamu kenapa,dari tadi diam aja ?'' tanya Linda.
''Gak Papa,Aku baik-baik saja .'' Jawab Erli tersenyum ke dua sahabatnya.
''Duh senangnya Aku udah terbebas dari ke dua pengawal itu ,'' ucap Tasya girang.
''Sebenarnya Kamu itu beruntung lo Tas ,'' ucap Linda yang iri dengan nasib Tasya.
''Maksud Kamu apa ?'' tanya Tasya yang tak mengerti maksud dari Linda.
''Kamu mempunyai Kakak yang sayang sama Kamu,keluarga yang menyanyangi Mu sampai Mereka menugaskan dua pengawal untuk menjaga Mu .'' Ucap Linda sambil membayangkan dirinya seperti Tasya.
Tasya tersenyum kecut saat melihat Linda seperti membayangkan sesuatu.
Erli menggelengkan kepalanya saat melihat Linda tersenyum-senyum sendiri sambil melihat ke atas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 185 Episodes
Comments