''Bagaimana Sandrina ?'' tanya Andi menatap Gadis yang ada di depannya yang diam saja.
''Baik Saya mengerti ,'' jawab Sandrina sambil menyodorkan pulpen itu ke hadapan Andi.
Andi menerima pulpen itu,dan membubuhkan tanda tangan di kertas yang sudah di tanda tangani oleh Sandrina tadi.
''Baik kalau Kau sudah mengerti,silahkan Kau kembali bekerja .'' ujar Andi sambil tersenyum menatap Sandrina.
Sandrina beranjak dari duduknya dan melangkah keluar dari ruangan Bosnya.
Sandrina tersenyum saat berpapasan dengan beberapa rekan kerjanya yang sedang membawa nampan berisi minuman.
''Din ,'' panggil Sandrina saat melihat Dina baru keluar dari salah satu ruangan.
Dina menoleh dan tersenyum melihat Sandrina yang melangkah ke arahnya.
''Bagaimana udah siap dengan pekerjaan pertamaMu ?'' tanya Dina sambil tersenyum.
''Ya Aku udah siap ,'' jawab Sandrina sambil tersenyum.
''Kau Anak baru,antarkan minuman ini ke ruang VIP .'' Suruh Randi manager bar sambil menunjuk Sandrina.
''Bapak menyuruh Saya ?'' tanya Sandrina sambil menunjuk dirinya sendiri.
''Ya,Kamu .'' Jawab Randi sambil membawa nampan berisi minuman beralkohol ke hadapan Sandrina.
''Baik pak ,'' jawab Sandrina sambil menerima nampan yang di bawa oleh managernya itu.
''Kamu harus ingat,gelas ini kamu serahkan pada Pria yang duduk di kursi sofa tunggal,dan gelas yang ini Kamu serahkan pada Pria satunya lagi,dan yang lainnya Kau letakkan di tempat masing-masing pelanggan .'' Jelas Randi sambil mengingatkan pada Sandrina gelas mana yang di serahkan pada Pria yang duduk di kursi sofa tunggal.
''Baik Pak,Saya akan mengingat gelas mana yang akan di berikan ke pelanggan .'' Jawab Sandrina mencoba mengingat kedua gelas yang harus Ia serahkan ke dua Pria yang berbeda.
''Gelas ini sama saja,semoga saja Aku mengingat ke dua gelas yang harus Aku serahkan kepada ke dua pria itu .'' Gumam Sandrina sambil berlalu pergi melangkah di mana ruangan VIP berada.
''Ingat jangan salah memberikan minuman itu !'' teriak Randi saat melihat punggung Sandrina yang hampir saja menghilang di balik tembok.
Sandrina cuma bisa menjawab dengan anggukan kepala saja.Ia tidak mungkin menjawab dengan teriakan juga atau melambaikan tangannya karna kedua tangannya memegang nampan yang berisikan minuman beralkohol yang sudah ada di dalam gelas.
Dengan tangan gemetar Sandrina melangkah menuju ruang VIP yang tidak jauh dari tempatnya berada,Ia melihat dua Pria berpakaian hitam berdiri di depan pintu ruangan VIP.
Dua penjaga itu membuka pintu ruangan untuk mempersilahkan Sandrina masuk ke dalam ruangan VIP.
Sandrina menghembuskan nafas panjang sebelum Ia masuk ke dalam ruangan VIP.
''Ayo Sandrina Kamu pasti bisa bekerja dengan baik ,'' ucapnya dalam hati untuk menyemangati diri sendiri.
Sandrina melangkah masuk dan melihat beberapa Pria berbeda usia sedang duduk sambil di temani oleh beberapa Wanita yang berpakaian seksi seperti dirinya.
Deg...
Sandrina terkejut saat melihat Pria yang duduk tidak jauh dari tempatnya berada.
''Bukankah Dia Pria yang menabrakKu waktu itu,'' ucap Sandrina dalam hati saat melihat Pria itu menatap tajam ke arahnya.
Sebenarnya Sandrina risih dengan tatapan-tatapan Pria-Pria yang ada di dalam ruangan yang menatap dirinya lapar.Sandrina tidak mempedulikan tatapan Mereka yang menatap lapar dirinya.
Sandrina berlutut di samping meja yang ada di depannya,dan meletakkan gelas-gelas yang berisi minuman beralkohol di atas meja dan di hadapan Pria-pria yang sejak tadi menatapnya.
Lalu Sandrina meletakkan dua gelas minuman yang di ingatnya tadi ke pada dua Pria yang sejak tadi diam tidak bergeming di tempatnya.
Sandrina menatap sekilas pada Pria yang duduk di sofa tunggal.
Deg.
Sandrina menelan salivanya susah saat mendapat tatapan tajam dari Pria itu.
Ya Pria itu adalah Andre,Ia sejak tadi menatap Sandrina yang pura-pura tidak melihatnya.Andre mengingat betul Wanita itu yang dulu tidak sengaja di tabraknya.
Sandrina berdiri dan Ia pun berbalik dan ingin melangkah ke pintu.
Baru beberapa langkah kakinya berjalan.
''Tunggu Nona ,'' suruh Salah satu Pria yang ada di ruangan itu ketika Sandrina akan melangkah menuju pintu.
Deg.
Sandrina diam terpaku di tempatnya berdiri saat seorang Pria menghentikan langkahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 185 Episodes
Comments