Gagal kencan

"kamu belum tau saya, saya Erlinda khanza, putri dari Pak Wildan.." jelas si Wanita itu, ternyata si Erlin.

"Saya tidak peduli tentang identitas anda, Nona."

"Kamu hanya petugas resepsionis aja belagu, dasar kampungan." pekik Erlin.

Lalu....

"Ada apa? pagi-pagi udah ribut gini?!!" tanya Ray yang baru datang.

"I-ini Tuan bos, wanita ini...," Citra menunjuk ke Erlin.

Ray menoleh ke arah Erlin. Saat melihat Ray, Erlin merapikan rambutnya dan mendekat ke arah Ray.

"Tuan Ray anda sudah datang. Apa anda masih ingat dengan saya?!!" tanya Erlin manja.

Ray mencoba mengingat, sesaat kemudian....

"Nona Erlin anak dari Pak Wildan ya?" lontar Ray.

"Ternyata anda masih ingat dengan saya, Syukurlah!" ucap Erlin dengan senangnya.

Davin lalu memandangi Erlin. "Jadi ini Erlin yang di ceritakan Tuan Ray waktu itu, lumayan." batinnya.

"Lalu ada apa anda datang kemari, Nona?!!" tanya Ray

Erlin pun menunjukkan Map yang ia bawa.

"Sebenarnya saya datang kesini karena saya ingin mengantarkan berkas ini dari Papi eeh maksud saya pak Wildan, tuan."

"Yaudah kalau begitu kita bicara di ruangan saya!" ajak Ray.

Erlin mengangguk, Davin melihat ke arah Citra sambil tersenyum.

"Citra semangat ya.." ucap Davin.

Citra pun tersipu dengan ucapan Davin.

"I-iya Pak Davin, terimakasih.."

Lalu mereka pergi menuju ke Ruangan Ceo. Sesaat setelah mereka pergi....

"Ehmmm, Cie-cie ada yang di semangatin biasnya nih." teman Citra menggoda Citra

"Apa sih Ernie," gumam Citra.

°°°°°

`Di Lantai Atas..

Mereka keluar dari Lift dan berjalan menuju ke ruangan Ray, lalu tiba-tiba....

Bruuk....

Erlin bertabrakan dengan seseorang yang tak lain adalah Zuy.

"Aduuh hati-hati dong! Sakit tau," pekik Erlin.

"Maaf, maaf saya tidak sengaja," Zuy membungkukkan badannya.

"Iiishhh, benar-benar deh. Makanya lain kali kerja pakai mata! Dasar menjijikkan," cetus Erlin.

Sehingga membuat Ray sedikit kesal.

"Nona Erlin jaga bicara anda!" tegur Ray menatap tajam ke Erlin.

Zuy menundukkan kepalanya. "Iya sekali lagi maaf Nona, saya tidak sengaja."

Lalu Davin mengulurkan tangannya ke arah Zuy.

"kamu tidak apa-apa? mari saya bantu berdiri!" tawar Davin yang belum sadar bahwa ia adalah Zuy.

"Saya tidak apa-apa, Pak." balas Zuy sambil merapihkan barang yang terjatuh di lantai.

"Lho ternyata kamu, Zuy!"

Davin terkejut karena ia baru sadar kalau itu Zuy. Mendengar itu, Ray langsung melihat ke arah Zuy dan mendekatinya.

"Kak Zuy! Kakak sudah masuk kerja?!!"

Ray merasa senang karena melihat Zuy masuk kerja. Zuy lalu mendongak menatap Ray.

"Tuan Muda, selamat pagi," sapa Zuy.

Ia kembali membereskan barang yang terjatuh itu, kemudian Ray langsung membantu Zuy. Erlin yang melihatnya pun tersentak, ia tak mengira kalau seorang Ceo akan membantu bawahannya seperti itu.

"Tuan Ray apa yang anda lakukan?!!" tanya Erlin.

Akan tetapi Ray tidak meresponnya dan ia malah menempelkan tangannya ke dahi Zuy.

"Lain kali hati-hati! Kamu kan baru sembuh, Kak. Terus ngapain kamu bawa barang yang berat ini? ini bukan tugas-mu!" cicit Ray.

"Saya hanya di suruh saja Tuan," ucap Zuy.

"Lain kali kalau di suruh bawa barang berat jangan mau ya!" pinta Ray.

"Tapi ini tugasku tuan muda.

Lalu....

"Ehemmm, Ehemmmm," deham Davin.

Ray dan Zuy menoleh ke arah Davin sedangkan Erlin, ia sangat kesal karena Ray lebih perhatian pada bawahannya itu.

"Ciih Tuan Ray malah peduli sama Si OB ini sedangkan aku yang cantik malah di cuekin! Mana pakai di pegang dahinya segala oleh Tuan Ray, sebal." batin Erlin.

"Terimakasih Tuan Muda sudah membantu Zuy, kalau begitu saya permisi.." ucap Zuy membungkukkan badannya.

Sesaat Zuy menegakkan tubuhnya dan mengangkat kembali barang yang ia bawa dan melangkahkan kakinya, akan tetapi....

"Tunggu!" seru Ray.

Seketika Zuy menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Ray.

"Ada apa Tuan?" tanyanya.

Ray mengambil barang yang di bawa Zuy.

"Kak Davin tolong bawakan ini..!!"

Ia menyerahkan barang bawaan Zuy ke Davin membuat Davin kebingungan.

"Lhoo Tuan Ray kok saya sih?" pekik Davin

"Apa Kakak tidak mau membantunya?!!" Ray mengeluarkan tatapan matanya pada Davin.

"Baiklah Tuan.." Davin langsung mengangguk patuh.

"Terimakasih kak Davin," ucap Ray tersenyum.

Davin dan Zuy melangkah pergi, sedangkan Ray dan Erlin melanjutkan langkahnya menuju ke ruangan Ceo, namun sebelum ke ruangannya Ray terlebih dahulu menghampiri Friska.

"Bu Friska, ayo ikut ke ruangan saya! " ajak Ray.

"Baik Tuan," ucap Friska mengangguk.

Melihat itu, Erlin langsung mengerutkan dahinya.

"Tsk, kenapa malah ajak sekertarisnya, padahal ingin berduaan dengan tuan Ray." batin Erlin.

Ruangan Ceo

Sesampainya mereka pun masuk, setelah itu..

"Silahkan duduk..!!"

"Terimakasih Tuan Ray.." ucap Erlin sambil duduk

"Mana berkas yang dari Pak Wildan?!!" tanya Ray.

"Ah, ini Tuan..." Erlin menyerahkan berkasnya ke Ray.

"Oke."

Ray mengambil berkas dari tangan Erlin kemudian memberikannya pada Friska.

"Bu Friska tolong cek lagi ya! Nanti kasih ke saya lagi!" titah Ray.

"Baik Tuan," balas Friska.

Ray kembali ke arah Erlin.

"Nah Nona Erlin, apa ada hal lain lagi?!!"

Erlin menggeleng cepat, "Tidak ada lagi tuan hanya itu saja."

"Yaudah kalau begitu, Bu Friska anda boleh kembali ke ruangan anda sekalian antar Erlin keluar..!!" perintah Ray.

"Baik Tuan.." ucap Friska. "Ayo nona!"

Namun....

"Euuum Tuan Ray.." panggil Erlin.

Ray melirik. "Ada apa lagi Nona Erlin?!!"

"Apa kita bisa pergi makan siang? Saya ingin makan siang dengan Tuan Ray," pinta Erlin

"Gimana nanti, karena sebentar lagi akan ada rapat." jelas Ray.

"Tidak apa-apa, aku akan menunggu anda sampai selesai Rapat." kata Erlin.

"Hmmm baiklah, anda bisa menunggu di Lobby!" lontar Ray.

"Apa tidak boleh menunggu di sini Tuan?!!" tanya Erlin dengan gaya menggoda.

Ray yang melihat kelakuan Erlin pun langsung mengerutkan dahinya lalu ia menghela nafasnya.

"Maaf nona Erlin! silahkan anda tunggu di Lobby!" suruh Ray.

Erlin pun mengangguk, "Baiklah kalau begitu Tuan, saya pergi dulu," ucap Erlin.

Lalu Davin datang ke ruangan Ray, "Lhoo Nona Erlin mau kemana?!!" tanya Davin

"Mau ke depan, permisi." ucap Erlin dengan wajah kesal.

Erlin pun melenggang pergi bersama Friska.

"Tuan apa yang terjadi?!!" tanya Davin

"Tidak ada apa-apa, dia hanya mengajakku makan siang saja, terus aku bilang hari ini ada rapat, dan dia akan menunggunya. Ya aku suruh dia nunggu di Lobby," jelas Ray.

"Duh pantesan dia marah," gumam Davin

"Ada apa?!!" tanya Ray.

Davin menggelengkan kepalanya, "Tidak ada apa-apa, Tuan."

"Oh, ayo kita ke ruang rapat..!!"

"Baik Tuan.." Davin mengangguk.

Mereka pun pergi ke arah ruang rapat.

Sementara itu...

"Kenapa Tuan Ray begitu dingin, banyak pria yang tergila-gila padaku tapi pria ini sungguh menyebalkan! Untungnya dia kaya dan tampan," gumam Erlin.

Lalu Airin datang membawa minuman untuk Erlin.

"Ini minumannya Nona!" Airin memberikan Minuman untuk Erlin.

"Iya terimakasih," ucap Erlin.

"Kalau gitu saya permisi," pamit Airin

"Iya, iya pergi sana, menyebalkan!!" suruh Erlin dengan ketusnya.

Airin mengerutkan keningnya dan ia pun pergi meninggalkan Erlin.

"Sampai kapan aku nunggu? Huuft sabar Erlin demi mendapatan Tuan Ray, kamu harus semangat. Sayang kan udah jauh-jauh datang kesini juga masa harus terbuang sia-sia." lirih Erlin

•••

Pantry

Airin kembali ke Pantry dengan perasaan kesal.

"Kenapa Rin, kok kesel gitu?!!" tanya Zuy.

"Itu tamunya Tuan Bos, sombongnya minta ampun." cetus Airin.

"Oh wanita yang tadi? Ya mungkin sifatnya memang seperti itu, aku juga tadi di marahin dia gara-gara aku nggak sengaja menabraknya." ujar Zuy

"Oh, bisa ya Tuan Bos punya kenalan perempuan seperti itu." celetuk Airin.

"Ssst nggak boleh gitu Rin!" tutur Zuy

"Tapi Zuy apa kamu nggak marah atau cemburu gitu liat Tuan Bos dekat dengan wanita itu?!!" tanya Airin menggoda.

"Untuk apa aku cemburu Rin, biarkan saja!" jawab Zuy sambil menyiapkan minuman.

"Ciih nggak asik, aku pikir kamu bakal cemburu gitu." gumam Airin

"Hahaha yang enggaklah, emangnya kamu yang suka cemburu kalau liat Brian sama salsa," Zuy kembali menggoda Airin.

"Zuy mah, siapa juga yang cemburu sama Brian jelek itu," seru Airin.

"Apa sebut-sebut namaku, lagi ngomongin aku ya! Aku denger lho."

Brian tiba-tiba muncul membuat Airin terkejut.

"Dasar Brian jelek! Kerjanya ngagetin orang, dan lagi kepedean banget kamu ya, siapa yang lagi ngomongin kamu dasar Brian jelek! papar Airin.

Zuy yang mendengarnya pun hanya menggeleng-gelengkan kepalanya saja.

"Ayo Zuy aku bantuin kamu nganter minuman."

"Oke, aku antar ini dulu ke atas ya, tolong kamu jaga disini dulu ya Brian!" pinta Zuy pada Brian.

"Baiklah Zuy.." balas Brian.

"Oh iya, kopimu ada di meja ambil aja!" Zuy menunjuk ke arah meja.

"Terimakasih banyak Zuy." ucap Brian

Zuy dan Airin pergi menuju lift untuk ke lantai atas, setelah sampai di lantai atas keduanya pun menuju ke ruang rapat, lalu...

"Zuy, Airin mau ngantar minuman ya?!!" tanya Davin yang kebetulan lagi di luar

"Iya pak.." ucap Zuy.

"Oh yaudah, nanti biar saya bilang dulu ke Tuan Ray." ujar Davin.

Zuy mengangguk. "Baik pak."

Davin berjalan masuk, sesaat ia keluar dari ruangan tersebut.

"Kalian boleh masuk! Sebab rapatnya belum di mulai," kata Davin.

"Oke, terimakasih pak. Ayo Rin!"

"Nggak ah Zuy, aku di luar aja nemenin pak Davin yang ganteng ini," Airin melirik ke arah Davin.

"Yaudah kalau gitu."

Zuy pun masuk ke dalam ruangan dengan membawa minuman.

Ruang Rapat

"Permisi...." ucap Zuy

"Iya Zuy, Bu Friska tolong ya bantu Zuy!!" suruh Ray.

Friska mengangguk patuh, "Baik Tuan, sini Zuy aku bantu!"

"Terimakasih Bu Friska."

Zuy dan Friska memberikan minuman ke orang yang berada di ruangan tersebut. setelah selesai..

"Kalau begitu saya permisi dulu.." ucap Zuy membungkukkan badannya.

"Zuy tunggu!" Ray menghampiri Zuy.

"Ada apa tuan?!!" tanya Zuy.

Lalu Ray memberikan secarik kertas pada Zuy.

"Nanti di baca ya!" bisik Ray.

"Iya Tuan, kalau gitu saya permisi..."

Zuy melenggang keluar dari ruang rapat.

"Ayo kita mulai rapatnya!" titah Ray

Setelah di luar, ia melihat Airin yang sedang bersama dengan Davin.

"Ayo Rin kita balik ke Pantry..!!"

"Baiklah.!! Pak Davin saya pergi ya, bye pak Davin.." Airin melambaikan tangannya ke arah Davin.

"Permisi pak.." pamit Zuy.

Davin tersenyum seraya menganggukkan kepalanya.

"Oke, kalian hati-hati!" pesan Davin.

Zuy dan Airin melangkah pergi.

"Zuy, Pak Davin ganteng banget ya! Kira-kira umurnya berapa ya?!!" tanya Airin penasaran.

"Mana aku tau, Rin. paling lebih muda dariku, lagian bukannya tadi tanya ke orangnya langsung!" papar Zuy

"Oh iya aku lupa hehehe..."

"Hmmm.. Lalu Brian mau di kemanain coba?" Zuy mulai menggoda Airin lagi.

"Mulai deh..." Airin menyenggol Zuy.

Hingga keduanya tertawa bersama, kemudian....

"Zuy aku ke belakang dulu ya!" kata Airin.

"Oke Rin.." balas Zuy.

Airin pun pergi ke toilet, lalu Zuy mengambil kertas Yang di Kasih Ray, lalu membacanya..

"Zuy, nanti temani aku makan siang ya, aku tunggu..!!"

Isi dari kertas yang di Kasih Ray.

Zuy seketika menghela nafasnya. "Baiklah Tuan muda."

Setelah beberapa jam kemudian, istirahat pun tiba.

"Tuan, sepertinya Nona Erlin masih menunggu anda," kata Friska.

"Iya saya juga akan menemuinya. Bu Friska tolong berkas yang udah selesai antar ke ruangan saya ya! Ada pak Davin di sana," perintah Ray.

"Baik Tuan."

Ray bergegas ke lobby menemui Erlin, Sesaat...

"Maaf sudah membuat anda menunggu," ucap Ray.

Erlin menggeleng cepat, "Tidak apa-apa Tuan, ayo kita berangkat..!!"

"Tunggu sebentar!" Ray mengedarkan pandangannya ke sekeliling.

"Baiklah Tuan.."

Sesaat kemudian Zuy pun datang.

"Maaf Tuan, sudah nungu la ...," Zuy kaget melihat Erlin. "Nona!"

"Akhirnya datang, nggak lama kak, aku juga baru sampai. Tapi Nona Erlin yang sudah menunggu sangat lama," lontar Ray.

"Tunggu-tunggu! Jadi kita makan siang dengan si OB ini?!!" Erlin menunjuk ke arah Zuy.

"Nona Erlin, wanita ini punya nama dan namanya adalah Zuy!" jelas Ray. "Apa nona Erlin keberatan jika saya mengajak Zuy?!!"

Erlin mengibaskan satu tangannya sembari menggeleng. "Saya tidak keberatan tuan.",

"Tuan muda, lebih baik saya kembali ke Pantry karena saya tidak mau mengganggu kalian berdua." ucap Zuy yang merasa tidak Enak.

"Pergi sana!! Dan jangan ganggu kami mau kencan, dasar OB bau!" batin Erlin

"Tunggu!" Ray memegang lengan Zuy. "Apa kamu keberatan Nona, jika Zuy ikut makan bareng kita?!!"

"Saya kan udah bilang Tuan." Erlin melihat ke Zuy. "Ayo Zuy kita makan bersama..!!"

Erlin nampak terpaksa mengajak Zuy, lalu mereka bertiga pun pergi.

*******

Tempat Makan.

Setelah sampai di tempat makan, mereka langsung duduk di tempat yang di sediakan, lalu pelayan datang.

"Permisi mau pesan apa?!!" tanya pelayan.

"Tuan Ray, anda mau pesan apa?!!" tanya Erlin ke Ray

"Aku mau ini, kamu Zuy mau apa?!!" Ray bertanya pada Zuy.

"Ciih di Cuekin lagi. Ini OB benar-benar merusak acara kencanku dengan tuan Ray. Tsdinya ingin berdua malah ada duri nyangkut disini. Benar-benar sial," gumam Erlin di dalam hati yang kesal.

"Zuy terserah Tuan Muda saja." kata Zuy.

"Baiklah samain aja kaya yang saya pesan barusan," kata Ray pada pelayan.

"Oke, kalau Nona mau apa?!!" tanya Pelayan

"Aku juga sama kaya yang mereka pesan." jawab Erlin.

Beberapa Slsaat kemudian makanan pun datang..

"Silahkan tuan, Nona..!!"

"Terimakasih..." ucap Ray.

"Ayo makan kita makan tuan!"

Lalu....

"Kenapa Zuy?!!"

Ray melihat Zuy terdiam sembari melihat makanannya.

"I-ini gimana cara makannya?!!" tanya Zuy.

Pffft...

"Hahaha, dasar kampungan!" cetus Erlin

Ray menatap tajam Erlin, "Apa ada yang lucu Nona?"

"Ti-tidak ada Tuan Ray," Erlin menggeleng cepat.

Pandangan Ray beralih ke Zuy,.

"Sini makanannya Kak! Dan kamu makan punyaku aja ya!"

Ray memberikan piring miliknya pada Zuy.

"Iiih nyebelin banget sih." gumam Erlin yang tidak senang melihatnya.

Setelah selesai makan..

"Zuy kita balik ke kantor! Soalnya jam istirahat kita sudah selesai.." titah Ray.

"Baik Tuan muda.." Zuy mengangguk pelan.

Ray melihat ke arah Erlin.

"Oh iya, terimakasih Nona Erlin sudah mengundang kami makan siang." ucap Ray

"Iya Tuan sama-sama, kalau gitu saya juga pulang.." kata Erlin.

Ia nampak penuh kekecewaan karena ingin berkencan dengan Ray namun gagal.

"Iya hati-hati.." ucap Ray,

Lalu Erlin pun pergi meninggalkan keduanya.

"Ayo Zuy..!!"

"Baik Tuan Muda.." Ucap Zuy

Ray menggandeng tangan Zuy kemudian mereka kembali ke kantor..

*****

Amerika

Kediaman Kimberly..

Sementara itu, Kimberly tengah sibuk mencari berkas datanya, dia membongkar isi lemari yang di ruang kerja Maria.

"Di mana Mam naroh berkas dataku? Aku benar-benar sangat membutuhkannya." gumam Kimberly yang nampak sedikit kesal.

Ia pun langsung menghubungi Maria.

"Kenapa sayang?!!" tanya Maria

"Mam, berkas dataku kemana semua?! Di ruang kerja Mam kok nggak ada?" cecar Kimberly.

"Ada, semuanya Mam taruh di situ sayang, yaudah kamu tunggu sebentar, soalnya Mam di jalan depan bentar lagi sampai," ujar Maria.

"Iya Mam, aku tunggu cepetan Mam!"

Kimberly menutup telponnnya, ia pun kembali membereskan barang yang sudah ia berantakin, Namun tiba-tiba....

Braaaak

"Aah pake jatuh segala sih! Jadi harus di beresin lagi kan.." sungut Kimberly,

Ia kembali membereskan barang yang terjatuh itu. Dan tanpa sengaja Kimberly melihat Foto usang milik Maria, di dalam Foto itu terdapat Maria yang masih muda sedang menggendong bayi serta di sebelahnya seorang anak perempuan kecil, Kimberly pun mengambil Foto itu.

"I-ini bayi siapa yang di gendong Mam? Bukan aku kan?!!" tanya Kimberly melihat Foto itu,

Lalu kemudian..

"Mam pulang! Kim sayang..." seru Maria berjalan masuk.

Mendengar itu, Kimberly bergegas menghampiri Maria.

"Mam, jelasin ini siapa?!!" tanya Kimberly menunjukkan Foto yang di temukannya.

Maria pun terkejut dan bertanya "Da-dari mana kamu dapat Fo-foto itu?!!"

***Bersambung....

Terpopuler

Comments

Umi Ningsih Mujung

Umi Ningsih Mujung

😘

2021-11-04

1

Reanza

Reanza

lanjut baca

2021-06-14

0

Neng Yuni (Ig @nona_ale04)

Neng Yuni (Ig @nona_ale04)

Nah loh si airin asal ngomong, itu pas ada si Brian itu. Sabar ya Brian, kamu ganteng kok, kan cowo 🤣

2020-11-26

0

lihat semua
Episodes
1 Zuy dan Ray
2 Perpisahan...
3 Bi Nana dan kehidupan Baru
4 Rahasia tersimpan
5 Bukan Siapa-Siapa
6 Kembali Untuk Bertemu
7 Tentang perasaan
8 Sesuatu Yang Tak Ternilai
9 Cuma Mimpi
10 Kembali Bertemu
11 Rasa Yang tumbuh di hati
12 Hujan Di Malam hari
13 Rasa Yang Berbeda
14 Yang ingin di Lindungi
15 Gagal kencan
16 Kebohongan Maria
17 Menginap...
18 Dendam Terdahulu
19 Tersinggung karena Ucapan....
20 Perasaan Sedih..
21 Permintaan Maaf
22 Hanya Dia seorang
23 Kedatangan tak terduga
24 Rasa Penasaran
25 Mengikutinya...
26 kamu adalah Wanita ku..
27 Awal Pertemuan Ibu dan Anak
28 Kegundahan hati
29 First Kiss
30 Canggung...
31 Calon Menantu?
32 Sama Seperti Dulu...
33 Ungkapan Yang Tertunda
34 Menjenguk Ray
35 Keinginan orang tua Erlin
36 Perhatian Ray
37 Mencari Perhatian
38 Perasaan Aries Terhadapnya...
39 Rencana Anne
40 Seorang Yang Berharga Milik Tuan Ray
41 Pulang Ke Rumah
42 Hadiah Tanda Ucapan Terimakasih
43 Ingin Melihat Wajahnya...
44 Persaingan...
45 Janji Zuy Pada Papahnya
46 Impian Yang Sebenarnya
47 Perasaan Antara Dua Sejoli
48 Double Date...
49 Rumah Hantu..
50 Janjiku Untuk Melindunginya...
51 Tetangga Julid
52 Karena Dia Sangat Menyayangimu..
53 Salah Paham...
54 Pesan Papah
55 Gadis Kecilnya Bi Nana..
56 My Beloved Nanny
57 Amarah Yang Memuncak...
58 Seperti Orang Yang Jahat..
59 Jawaban Dari Pertanyaan..
60 Menggantung Perasaan...
61 Kasih Sayang Zuy terhadap Bibinya...
62 Jangan Salah Paham..!!
63 Selalu Menjadi Pahlawan Untukku...
64 Manis Sayang?!!
65 Yang Ketiganya Adalah....
66 Kekhawatiran Bi Nana...
67 Boutique Fashion
68 Sahabat Terbaik...
69 Mengakui Putrimu sebagai Anakku..
70 Tidak Mengharapkan...
71 Calon Istri...
72 Fitting Dress
73 Hari Ulang Tahun Erlinda.
74 Alergi Udang..
75 Ungkapan...
76 Membuatku Sangat Cemburu..
77 Keisengan Ray...
78 Mengawasinya...
79 Kerabat Dan Ikatan Darah..
80 Senior dan Awal Persahabatan..
81 Squshy...
82 Berkunjung..
83 Kesungguhan...
84 Saling Percaya....
85 Wanita Satu-satunya di hati Tuan Ray...
86 Kejutan Untuknya..
87 Bikin Orang Baper Melihatnya...
88 Ulah Davin...
89 Ngidam Adonan Moci.
90 Pengumuman dari Davin dan Author..
91 Kalung Dan Cincin..
92 Dua Ular Betina...
93 Gara-gara Roti Sobek..
94 Hadiah Dari Yiou..
95 Ulang Tahun Perusahaan CV ( Candika Vallery)
96 Si Pembuat Ulah...
97 Bekas Lipstik Menempel..!!
98 Maaf Sayangku...
99 Snack Yang Terjatuh...
100 Terlambat...
101 Minuman Pelancar...
102 Young Master Is Cruel..
103 Pantai..
104 Susu Asin...
105 Takut..
106 Sudah Menjadi Milikku..
107 Masih Merahasiakannya..
108 Selama Belum Terlambat..
109 Penyesalan Bunda..
110 Salah Menilai..
111 My Beloved Darling..
112 Membuatku Tegang..
113 Jalan-Jalan...
114 Mengganti Panggilan...
115 Anything For You...
116 Happy Birthday Z&R
117 Akan Mengakuinya..
118 Mata Empat Dan Wajah Licin...
119 Selalu Menggoda...
120 Syarat Dari Bi Nana...
121 Misteri Ranjang Bergoyang..
122 Bermain Ski...
123 Anak Ayam..?!!
124 Mengincar Zuy...
125 Rencana Yang Gagal...
126 Begadang...
127 Menghadiri Acara....
128 Aurora..!!
129 Si Pengganggu...
130 Trauma Davin...
131 Wanita Penyelamat...
132 Jangan Pergi Bi..!!
133 Rencana...
134 Pesan Penyemangat...
135 Tamparan Seorang Ibu...
136 Sangat Mirip....
137 Belanja Bersama....
138 Undangan Makan Bersama...
139 Kecemasan Ray...
140 Serigala Buas...
141 Barang-Barang Kenangan...
142 Amarahnya Si Tuan Dingin...
143 Mulai Membencinya...
144 Hasil Tes...
145 Ketakutan Zuy....
146 Dia Adalah Putrimu....
147 Rujak Mangga....
148 Dompet....
149 Sangat Menyesal....
150 Keduanya Adalah Putriku...
151 Sudah Sangat Keterlaluan...
152 Hak Asuh....
153 Melepaskannya....
154 Susu Hamil....
155 Akulah Ibu Yang Sebenarnya....
156 Keras Kepala....
157 Kunjungan Daddy Michael....
158 Jangan membenciku!
159 Macan Gembul....
160 Merindukanmu....
161 Makan Cuka...
162 Kamu Yang Istriku....
163 Urungkan Niatmu itu!
164 Belajar....
165 Obsesi Erlin....
166 Wanita Aneh....
167 Pengawal Terbaik....
168 Racun Ular Betina....
169 Kisah Piluh Henri....
170 Pepes Jamur Bakar....
171 Masih Bersembunyi....
172 Membuatku Menangis....
173 Turun Tangan....
174 Sangat Merindukan Ray....
175 Benar-benar Tersiksa....
176 Badut Di Dandanin....
177 Sudah Berubah....
178 Cerita Wawan....
179 Penerus....
180 Wanita Gila....
181 Cilok Dan Panda Gemuk....
182 Mirip Sama Papah....
183 Tikus yang tertangkap....
184 Lamaran Aries Pada Yiou....
185 Kenyataan yang Menyakitkan....
186 Permintaan Bunda....
187 Aku Harus Bagaimana?
188 Penyakit Bunda....
189 Perasaan Yang Hancur....
190 Maafkan Bibi!
191 Wajah Si Model Terkenal....
192 Vampir Tampan....
193 Jagung Bakar....
194 Perkataan Terakhir....
195 Tolong Temui Bunda!
196 Merasa Kasihan....
197 Bumbu Rahasia....
198 Sedihnya Tuan Dingin....
199 Berlaku Adil....
200 Bunda Sadar....
201 Kelakuan Kimberly....
202 Tidak Pernah Menyayangi Ku....
203 Emosinya Sang Kakak....
204 Paket Misterius....
205 Marga Vallery....
206 Kepanikan....
207 Baby Z&R (ZEANRA & RAYNER)
208 Perkataan Mom Candika....
209 Kecurigaan Liora....
210 Tidak Akan Pernah Menerimanya....
211 Sebenarnya....
212 (Curhat Author)
213 Kena Ompol....
214 Tentang....
215 Syukuran Kelahiran Si Kembar....
216 Tidak Pernah Pilih Kasih....
217 Kejadian....
218 Cicilan Telinga....
219 Sandiwara....
220 Wanita Simpanan....
221 Pengkhianat....
222 Tragedi....
223 Perintah Bos....
224 Berbohong....
225 Noel Gallagher....
226 Mengigau....
227 Teh Chamomile....
228 Merahasiakannya Dari Zuy....
229 Ingin Tahu....
230 Firasat Calon Ayah....
231 Si Tua....
232 Seorang Teman?
233 Kelelahan....
234 Informasi Dua Orang....
235 Kerja Sama....
236 Jurig....
237 Bukan Mimpi....
238 Janji Paman....
239 Penculik Tanpa Nama....
240 Bicara....
241 Maafkan Kebodohan Ku!
242 Tidak Akan Memaksa....
243 Meminta Bantuan....
244 Singa Betina....
245 Cucu Daddy....
246 Sudah Bosan....
247 Penyakit Tua....
248 Anak Haram....
249 Melindungi Diri....
250 Sudah Membuat Khawatir....
251 Cerita Palsu....
252 Temani Aku Ya!
253 Adegan Menarik....
254 Wanita Asing....
255 Siapa Kalian Sebenarnya?
256 Sangat Sederhana....
257 Diskon 50 persen....
258 Terpukul....
259 Cemasnya Zuy....
260 Demi Dia....
261 Noda Merah....
262 Demi Keselamatan Kakak....
263 ABS Oppa....
264 Fraktur....
265 Body Gendut....
266 Pernah Bertemu....
267 Adik Dari Kenalan....
268 Cukup Dalam....
269 Para Serangga....
270 Cepat Peluk Mamah!
271 Terlahir Dari Rahimnya....
272 Bayi Cantik....
273 Mewarisi Sifat....
274 Tamu Maria....
275 Tertarik Untuk Melakukannya....
276 Keluarga Tuan....
277 Melunasi Cicilan....
278 Aib Untuk Keluarga....
279 Bau Bawang....
280 Pura-Pura....
281 Bi Nana Mengamuk....
282 Duka Keluarga Wirawan....
283 Aku Bahagia, Rin!
284 Pengumuman Comeback CUP....
285 Sudah Tidak Ada Artinya....
286 Bebas....
287 Wanita Masa Lalu....
288 Bukan Keluarga....
289 Merasa Puas....
290 Terbawa Suasana....
291 Ikatan Jomblo Abadi....
292 Pengakuan Ray....
293 Anak Maria....
294 Menceraikanmu....
295 Bagian Hidupku....
296 Jalan tiga bulan!!!
297 Nasib Anak-Anak....
Episodes

Updated 297 Episodes

1
Zuy dan Ray
2
Perpisahan...
3
Bi Nana dan kehidupan Baru
4
Rahasia tersimpan
5
Bukan Siapa-Siapa
6
Kembali Untuk Bertemu
7
Tentang perasaan
8
Sesuatu Yang Tak Ternilai
9
Cuma Mimpi
10
Kembali Bertemu
11
Rasa Yang tumbuh di hati
12
Hujan Di Malam hari
13
Rasa Yang Berbeda
14
Yang ingin di Lindungi
15
Gagal kencan
16
Kebohongan Maria
17
Menginap...
18
Dendam Terdahulu
19
Tersinggung karena Ucapan....
20
Perasaan Sedih..
21
Permintaan Maaf
22
Hanya Dia seorang
23
Kedatangan tak terduga
24
Rasa Penasaran
25
Mengikutinya...
26
kamu adalah Wanita ku..
27
Awal Pertemuan Ibu dan Anak
28
Kegundahan hati
29
First Kiss
30
Canggung...
31
Calon Menantu?
32
Sama Seperti Dulu...
33
Ungkapan Yang Tertunda
34
Menjenguk Ray
35
Keinginan orang tua Erlin
36
Perhatian Ray
37
Mencari Perhatian
38
Perasaan Aries Terhadapnya...
39
Rencana Anne
40
Seorang Yang Berharga Milik Tuan Ray
41
Pulang Ke Rumah
42
Hadiah Tanda Ucapan Terimakasih
43
Ingin Melihat Wajahnya...
44
Persaingan...
45
Janji Zuy Pada Papahnya
46
Impian Yang Sebenarnya
47
Perasaan Antara Dua Sejoli
48
Double Date...
49
Rumah Hantu..
50
Janjiku Untuk Melindunginya...
51
Tetangga Julid
52
Karena Dia Sangat Menyayangimu..
53
Salah Paham...
54
Pesan Papah
55
Gadis Kecilnya Bi Nana..
56
My Beloved Nanny
57
Amarah Yang Memuncak...
58
Seperti Orang Yang Jahat..
59
Jawaban Dari Pertanyaan..
60
Menggantung Perasaan...
61
Kasih Sayang Zuy terhadap Bibinya...
62
Jangan Salah Paham..!!
63
Selalu Menjadi Pahlawan Untukku...
64
Manis Sayang?!!
65
Yang Ketiganya Adalah....
66
Kekhawatiran Bi Nana...
67
Boutique Fashion
68
Sahabat Terbaik...
69
Mengakui Putrimu sebagai Anakku..
70
Tidak Mengharapkan...
71
Calon Istri...
72
Fitting Dress
73
Hari Ulang Tahun Erlinda.
74
Alergi Udang..
75
Ungkapan...
76
Membuatku Sangat Cemburu..
77
Keisengan Ray...
78
Mengawasinya...
79
Kerabat Dan Ikatan Darah..
80
Senior dan Awal Persahabatan..
81
Squshy...
82
Berkunjung..
83
Kesungguhan...
84
Saling Percaya....
85
Wanita Satu-satunya di hati Tuan Ray...
86
Kejutan Untuknya..
87
Bikin Orang Baper Melihatnya...
88
Ulah Davin...
89
Ngidam Adonan Moci.
90
Pengumuman dari Davin dan Author..
91
Kalung Dan Cincin..
92
Dua Ular Betina...
93
Gara-gara Roti Sobek..
94
Hadiah Dari Yiou..
95
Ulang Tahun Perusahaan CV ( Candika Vallery)
96
Si Pembuat Ulah...
97
Bekas Lipstik Menempel..!!
98
Maaf Sayangku...
99
Snack Yang Terjatuh...
100
Terlambat...
101
Minuman Pelancar...
102
Young Master Is Cruel..
103
Pantai..
104
Susu Asin...
105
Takut..
106
Sudah Menjadi Milikku..
107
Masih Merahasiakannya..
108
Selama Belum Terlambat..
109
Penyesalan Bunda..
110
Salah Menilai..
111
My Beloved Darling..
112
Membuatku Tegang..
113
Jalan-Jalan...
114
Mengganti Panggilan...
115
Anything For You...
116
Happy Birthday Z&R
117
Akan Mengakuinya..
118
Mata Empat Dan Wajah Licin...
119
Selalu Menggoda...
120
Syarat Dari Bi Nana...
121
Misteri Ranjang Bergoyang..
122
Bermain Ski...
123
Anak Ayam..?!!
124
Mengincar Zuy...
125
Rencana Yang Gagal...
126
Begadang...
127
Menghadiri Acara....
128
Aurora..!!
129
Si Pengganggu...
130
Trauma Davin...
131
Wanita Penyelamat...
132
Jangan Pergi Bi..!!
133
Rencana...
134
Pesan Penyemangat...
135
Tamparan Seorang Ibu...
136
Sangat Mirip....
137
Belanja Bersama....
138
Undangan Makan Bersama...
139
Kecemasan Ray...
140
Serigala Buas...
141
Barang-Barang Kenangan...
142
Amarahnya Si Tuan Dingin...
143
Mulai Membencinya...
144
Hasil Tes...
145
Ketakutan Zuy....
146
Dia Adalah Putrimu....
147
Rujak Mangga....
148
Dompet....
149
Sangat Menyesal....
150
Keduanya Adalah Putriku...
151
Sudah Sangat Keterlaluan...
152
Hak Asuh....
153
Melepaskannya....
154
Susu Hamil....
155
Akulah Ibu Yang Sebenarnya....
156
Keras Kepala....
157
Kunjungan Daddy Michael....
158
Jangan membenciku!
159
Macan Gembul....
160
Merindukanmu....
161
Makan Cuka...
162
Kamu Yang Istriku....
163
Urungkan Niatmu itu!
164
Belajar....
165
Obsesi Erlin....
166
Wanita Aneh....
167
Pengawal Terbaik....
168
Racun Ular Betina....
169
Kisah Piluh Henri....
170
Pepes Jamur Bakar....
171
Masih Bersembunyi....
172
Membuatku Menangis....
173
Turun Tangan....
174
Sangat Merindukan Ray....
175
Benar-benar Tersiksa....
176
Badut Di Dandanin....
177
Sudah Berubah....
178
Cerita Wawan....
179
Penerus....
180
Wanita Gila....
181
Cilok Dan Panda Gemuk....
182
Mirip Sama Papah....
183
Tikus yang tertangkap....
184
Lamaran Aries Pada Yiou....
185
Kenyataan yang Menyakitkan....
186
Permintaan Bunda....
187
Aku Harus Bagaimana?
188
Penyakit Bunda....
189
Perasaan Yang Hancur....
190
Maafkan Bibi!
191
Wajah Si Model Terkenal....
192
Vampir Tampan....
193
Jagung Bakar....
194
Perkataan Terakhir....
195
Tolong Temui Bunda!
196
Merasa Kasihan....
197
Bumbu Rahasia....
198
Sedihnya Tuan Dingin....
199
Berlaku Adil....
200
Bunda Sadar....
201
Kelakuan Kimberly....
202
Tidak Pernah Menyayangi Ku....
203
Emosinya Sang Kakak....
204
Paket Misterius....
205
Marga Vallery....
206
Kepanikan....
207
Baby Z&R (ZEANRA & RAYNER)
208
Perkataan Mom Candika....
209
Kecurigaan Liora....
210
Tidak Akan Pernah Menerimanya....
211
Sebenarnya....
212
(Curhat Author)
213
Kena Ompol....
214
Tentang....
215
Syukuran Kelahiran Si Kembar....
216
Tidak Pernah Pilih Kasih....
217
Kejadian....
218
Cicilan Telinga....
219
Sandiwara....
220
Wanita Simpanan....
221
Pengkhianat....
222
Tragedi....
223
Perintah Bos....
224
Berbohong....
225
Noel Gallagher....
226
Mengigau....
227
Teh Chamomile....
228
Merahasiakannya Dari Zuy....
229
Ingin Tahu....
230
Firasat Calon Ayah....
231
Si Tua....
232
Seorang Teman?
233
Kelelahan....
234
Informasi Dua Orang....
235
Kerja Sama....
236
Jurig....
237
Bukan Mimpi....
238
Janji Paman....
239
Penculik Tanpa Nama....
240
Bicara....
241
Maafkan Kebodohan Ku!
242
Tidak Akan Memaksa....
243
Meminta Bantuan....
244
Singa Betina....
245
Cucu Daddy....
246
Sudah Bosan....
247
Penyakit Tua....
248
Anak Haram....
249
Melindungi Diri....
250
Sudah Membuat Khawatir....
251
Cerita Palsu....
252
Temani Aku Ya!
253
Adegan Menarik....
254
Wanita Asing....
255
Siapa Kalian Sebenarnya?
256
Sangat Sederhana....
257
Diskon 50 persen....
258
Terpukul....
259
Cemasnya Zuy....
260
Demi Dia....
261
Noda Merah....
262
Demi Keselamatan Kakak....
263
ABS Oppa....
264
Fraktur....
265
Body Gendut....
266
Pernah Bertemu....
267
Adik Dari Kenalan....
268
Cukup Dalam....
269
Para Serangga....
270
Cepat Peluk Mamah!
271
Terlahir Dari Rahimnya....
272
Bayi Cantik....
273
Mewarisi Sifat....
274
Tamu Maria....
275
Tertarik Untuk Melakukannya....
276
Keluarga Tuan....
277
Melunasi Cicilan....
278
Aib Untuk Keluarga....
279
Bau Bawang....
280
Pura-Pura....
281
Bi Nana Mengamuk....
282
Duka Keluarga Wirawan....
283
Aku Bahagia, Rin!
284
Pengumuman Comeback CUP....
285
Sudah Tidak Ada Artinya....
286
Bebas....
287
Wanita Masa Lalu....
288
Bukan Keluarga....
289
Merasa Puas....
290
Terbawa Suasana....
291
Ikatan Jomblo Abadi....
292
Pengakuan Ray....
293
Anak Maria....
294
Menceraikanmu....
295
Bagian Hidupku....
296
Jalan tiga bulan!!!
297
Nasib Anak-Anak....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!