Tersinggung karena Ucapan....

<<<<

Lalu Davin melihat Ray dan betapa terkejutnya ia melihat Ray memeluk wanita.

"Tuan Ray, Kimberly!!"

Zuy mengernyit. "Hmmm, ada apa Pak Davin?!!"

Karena penasaran dengan ekspresi wajah Davin, Zuy pun menoleh ke arah Ray dan tiba-tiba..

Praaaang...

Nampan beserta minuman yang di bawa Zuy jatuh, sehingga Ray serta kimberly pun tersentak, sontak Ray langsung melepaskan pelukan Kimberly dan menoleh ke arah suara tersebut.

"Kak Zuy!" lirih Ray.

"Zuy!!"

Davin pun memalingkan pandangannya ke arah Zuy, sesaat Zuy pun tersadar.

"Aah, maaf saya tidak sengaja! barusan tangan saya licin jadi minuman yang saya bawa terjadi. Saya akan membereskan sekarang." kata Zuy sambil membungkukkan badan.

"Siapa Ay?!!" tanya Kimberly seraya mengernyit heran.

Ray hanya terdiam tidak menjawab pertanyaan Kimberly dan ketika Ray ingin menghampiri Zuy, tiba-tiba tangan Ray di tahan Kimberly.

"Ay, kamu mau kemana?!!" tanya Kimberly.

"Tentu saja ingin membantunya." cetus Ray melepaskan tangan Kimberly.

Ia pun melangkahkan kakinya ke arah Zuy.

"Ciih!" decak Kimberly.

Zuy pun membersihkan semua Pecahan gelas yang ia jatuhkan tadi, namun tiba-tiba jari telunjuk tangannya terkena pecahan gelas sehingga ia terluka dan berdarah.

"Ah..." rintih Zuy.

"Zuy kamu gak apa-apa?!!" tanya Davin.

Zuy menggeleng. "Nggak apa-apa Pak."

"Tapi Zuy tanganmu berdarah, biar aku saja yang bersihin ya!" lontar Davin memegang tangan Zuy.

"Jangan pak! Ini sudah tugas saya dan juga kesalahan saya."

Ray yang melihatnya pun merasa cemburu dan langsung menyingkirkan tangan Davin.

"Kak Zuy, apa yang sakit!!" tanya Ray.

"Zuy nggak apa-apa Tuan, cuma tergores sedikit." balas Zuy.

Ray memegang jari telunjuk Zuy dan memasukkannya ke mulutnya membuat semuanya tercengang.

"Tuan Ray.." Lirih Davin.

"Ay!" pekik Kimberly.

Lalu....

"Tuan Muda, jangan seperti ini!" ucap Zuy seraya mengeluarkan jari telunjuknya.

Ray merengut kemudian menghela nafas panjangnya. Zuy beralih ke arah lantai untuk membersihkan pecahan gelas tersebut, akan tetapi Ray menahan tangan Zuy.

"Kak, udah tinggalin aja! Biar nanti aku suruh yang lainnya untuk membersihkan ini semua."

Zuy kembali menatap Ray.

"Tapi Tuan Muda, ini adalah tugas ku karena aku yang sudah teledor serta tidak hati-hati makanya gelasnya pecah dan berantakan seperti ini." papar Zuy.

"Kak Zuy, jangan keras kepala! Liat tangan kamu terluka gitu. Ayo aku bantu Kakak berdiri!"

Ray menggenggam tangan Zuy seraya menariknya pelan sehingga posisi Zuy menjadi berdiri.

Kimberly yang sedari tadi melihat Ray memegang tangan Wanita lain pun sedikit kesal.

"Siapa sih wanita itu, kenapa Ay sangat perhatian terhadapnya? Biasanya dia nggak pernah perhatian seperti ini walaupun denganku atau wanita lain." gumam Kimberly.

Kemudian ia memandangi wajah Zuy.

"Tunggu! Kenapa di lihat dari manapun wajahnya sangat mirip dengan Mam? Apa jangan-jangan dia itu...." sambung kata Kimberly di dalam hati.

Friska lalu datang ke ruangan tersebut.

"Ada apa tadi saya dengar seperti suara barang jatuh?!!"

Davin memalingkan wajahnya ke arah Friska.

"Tidak ada apa-apa Bu Friska, mungkin tangan Zuy licin terus minuman yang di bawanya jatuh." ucap Davin.

Friska pun melihat ke arah Zuy.

"Zuy, kamu nggak apa-apa kan?!!" tanya Friska

Zuy kembali menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Saya tidak apa-apa Bu Friska."

Lalu....

"Hei your feet are bleeding!" seru Kimberly seraya menunjuk ke kaki Zuy.

Ray serta lainnya melihat ke arah di mana Kimberly menunjuk dan seketika ia terkejut melihat darah mengalir di kaki Zuy.

"Ya ampun, Zuy itu darahnya banyak banget, apa kamu tidak merasakannya?" cicit Ray.

"Ini!!" Zuy melihat ke arah kakinya.

"Ck, ayo duduk di sofa, biar aku obati lukanya."

Ray langsung memapah Zuy dan mendudukkannya di atas sofa.

"Bu Friska tolong ambilkan kotak P3k di lemari itu..!!" lanjut titahnya pada Friska.

"Baik Tuan.." Friska mengangguk patuh.

Friska segera mengambil kotak P3k tersebut kemudian memberikannya pada Ray.

"Terimakasih." ucap Ray.

Ia memegang kaki Zuy untuk di obati, semua kembali tercengang melihatnya.

"Biar saya sendiri aja yang mengobati luka kaki saya, Tuan!" pinta Zuy.

"Diam dan duduk dengan tenang! Biar aku saja, lihat tangan kamu juga terluka kena goresan tadi." cicit Ray sambil membersihkan darah di kaki Zuy.

"Tapi Tuan...."

"Ay, biar Kim aja ya yang mengobati kakinya!" tawar Kimberly.

"Nggak perlu, lebih baik kamu duduk aja di sana!" suruh Ray.

Kimberly pun mengangguk patuh dan mendudukkan dirinya tak jauh dari Ray.

"Ay kenapa sangat perhatian sekali sama wanita ini? Nggak mungkin kan kalau Ray menyukai wanita seperti ini?!" batin Kimberly

Davin lalu menghampiri Kimberly.

"Miss Kimberly apa kabar?!! " sapa Davin.

Kimberly menoleh. "Ternyata kamu Vin, ya seperti yang kamu lihat, kabarku kurang baik."

"Oh, lalu kenapa kamu tidak memberi kabar dulu kalau mau datang ke Indonesia? Jadi aku atau tuan bisa jemput kamu di Airport." ujar Davin.

"Sorry ya Vin, sebenarnya juga aku ke Indonesia untuk pemotretan dan menghadiri acara di kota K. Lalu setelah selesai, aku langsung kesini dan mencari alamat Ay. Ya karena aku ingin memberi kejutan ke Ay makanya aku tidak beritahu dulu, tapi sayangnya Ay malah seperti ini," kata Kimberly, "Davin, apa aku boleh bertanya?" imbuhnya.

Davin mengernyit. "Hmm, memangnya mau tanya apa Miss?!! "

"Sebenarnya siapa wanita itu, kenapa Ay begitu baik terhadapnya bahkan sampai menyentuh kakinya? Jawab dengan jujur Vin! Apa hubungan Ay dengan wanita itu?!!" cecar Kimberly.

"Emmm, memangnya Tuan Ray belum pernah cerita ke kamu ya, kalau dia itu adalah pengasuh masa kecilnya tuan dulu?" papar Davin.

"Ay pernah cerita, aku pikir yang di maksud Ray itu wanita yang sudah tua, tapi ternyata wanita muda itu." cetus Kimberly dengan dahi yang berkerut.

Sesaat Davin menghela nafasnya lalu memandangi Zuy dan Kimberly secara bergantian.

"Hmmm, tapi kalau di lihat-lihat wajah kalian sangat mirip lho," ujar Davin.

Sehingga Kimberly tercengang mendengarnya.

"Hah! Mirip? mana ada, jangan-jangan kamu buta ya Vin?!"

Davin menganggukkan kepalanya. "Iya mirip seperti pinang yang di belah."

"Oh begitu ya!" Kimberly manggut-manggut.

Ia pun melangkah menghampiri Ray dan Zuy.

"Ay!" tegur Kimberly.

Ray dan Zuy pun menoleh kemudian Ray kembali lagi ke kaki Zuy.

"Ada apa Kim?!" tanya Ray seraya membalut luka Zuy.

"Tidak apa-apa, aku hanya ingin berkenalan dengan dia!" balas Kimberly.

Zuy tercengang. "Apa! Berkenalan dengan saya?!"

Kimberly mengangguk sembari mengulurkan tangannya ke arah Zuy.

"Iya, perkenalkan nama saya Kimberly Fuca. Oh ya denger-denger kamu itu dulu pengasuhnya Ay ya?" ujar Kimberly s

Sehingga Ray, Zuy dan Friska tersentak kaget kemudian Ray melirik tajam Davin.

"Ini pasti kak Davin, Dasar adonan moci!" gerutu Ray di hati.

Davin yang mengetahui lirikan Ray langsung memalingkan pandangannya.

"Maaf semuanya sepertinya saya kegerahan, saya keluar dulu ya, permisi!"

Davin berjalan menghindari Ray.

"Saya juga mau menyelesaikan pekerjaan saya permisi.." pamit Friska.

Friska pun melenggang pergi.

"Emm, siapa nama kamu?!! tanya Kimberly

"Sa-Saya Zoey Lestari panggil saja Zuy. Maaf sebelumnya, Miss Kimberly ini anak dari Mrs.Maria kan?!!" tanya Zuy sambil menjabat tangan Kimberly.

"Zuy kenal My Mam? Iya aku memang anak dari Maria Fuca." jawab Kimberly.

"Kenal sih nggak, cuma saya sangat mengidolakan Mrs. Maria.." ungkap Zuy.

"Mengidolakan My Mam?" lirih Kimberly.

Zuy tersenyum seraya menganggukkan kepalanya.

"Oh begitu ya."

Lalu....

"Nah selesai!" ujar Ray.

Zuy kembali menyunggingkan senyumnya namun ke arah Ray.

"Terimakasih Tuan muda," ucap Zuy.

"Sama-sama Kak. Aku keluar sebentar ya! Kamu tunggu di sini dulu, Kimberly, kamu juga di sini dulu temani Zuy." pinta Ray.

"Oke Ay." Kimberly mengangguk patuh.

"Ta-tapi Tuan," hardik Zuy.

Ray tidak berkata dan malah berjalan keluar dari ruangannya.

Sesaat....

"Miss Kimberly." sapa Zuy

Kimberly menoleh. "Iya ada apa?!! "

"Tidak apa-apa,"

Zuy terlihat sangat canggung di dekat Kimberly.

"Oh ya, aku nggak nyangka kalau Ay punya pengasuh cantik sepertimu," cicit Kimberly.

Terlihat sorot matanya berbeda dari sebelumnya.

"Anda terlalu memuji Miss, saya nggak secantik itu."

"Kamu terlalu merendah! Ya memang Ay dulu pernah cerita kalau dia mempunyai pengasuh yang paling dia sayang, aku pikir adalah seorang wanita tua, ternyata kamu orangnya, aku merasa di bohongi." celetuk Kimberly.

"Iya itu dulu, kita selalu bersama dari kecil dan aku selalu membantu tuan, makanya aku di anggap pengasuhnya."

"Oh begitu, lalu tadi kamu bilang sangat mengidolakan My Mam, apa yang kamu idolakan darinya?!! " cecar Kimberly penasaran.

"Semuanya, ya karena aku ingin sekali seperti mrs.Maria yang tetap cantik meski usianya sudah tidak muda lagi dan semua karyanya juga. Sebab dari kecil aku bercita-cita ingin menjadi desainer, tapi belum kesampaian juga." ungkap Zuy.

"Kamu berarti sangat ingin seperti My Mam, Then is Your Face real or the result of plastic surgery?!! supaya bisa mirip dengan My Mam," lontar Kimberly

Zuy yang mendengar ucapan Kimberly pun tersentak dan bangkit dari duduknya.

"Miss Kimberly apa yang anda katakan? Ya saya memang sangat mengidolakan Mrs. Maria, tapi ini benar-benar wajah asli saya, sedikit pun saya tidak pernah melakukan operasi wajah. Semua orang juga sering bilang wajahku ini sangat mirip dengan Mrs Maria, ya awalnya tentu aku sangat senang mendengarnya. Tapi setelah mendengar ucapan anda, sekarang saya tau semua orang pasti berfikiran sama seperti anda." lontar Zuy. "Terimakasih dan maaf saya permisi dulu!"

Zuy lalu pergi dengan perasaan kesal.

"Why is she so Angry?!! Hah, mending aku keluar cari Ay." lirih Kimberly.

Sementara itu....

"Aku sering mendengar kata ini, tapi perkataan Kimberly barusan kenapa membuatku sakit hati dan sampai menangis seperti ini.." batin Zuy terus mengusap air matanya.

Beberapa saat sebelumnya...

Ray keluar dari ruangannya ternyata hanya untuk mengejar Davin, lalu....

"Hai Kak Davin!"

Ray memegang pundak Davin sambil tersenyum namun mempunyai arti yang berbeda.

Davin menoleh. "Ha-hai Tuan Ray apa kabar?!!" ucapnya gemetaran.

"Tsk, apanya yang apa kabar! Kak Davin, kenapa Kakak pakai cerita ke Kimberly segala kalau Zuy itu Pengasuhku?" Ray menggerutu.

"Ya tadi Kimberly bertanya lalu aku jawab deh. Soalnya tadi aku liat wajah Kimberly seperti sedang kesal waktu Tuan Ray memegang Zuy. Dan lagi pula Kimberly kan calon tunanganmu, Tuan." ujar Davin

"Kak Davin, dia bukan calon tunanganku! Sudah berapa kali aku bilang, aku tidak menyukai Kimberly dan aku hanya menganggapnya sebagai adik, orang yang selamanya aku sukai itu ...," ucap Ray yang terhenti.

Karena Ray dan Davin melihat Zuy keluar dari Ruangannya Ray sambil berlari menuju ke arah lift.

"Tuan Ray! Itu Zuy kenapa berlari seperti itu?!!" seru Davin menunjuk.

"Zuy, kamu mau kemana?" seru Ray.

Saat Ray hendak mengejar Zuy, tiba-tiba sebuah tangan memegang lengan Ray dan ternyata Kimberly.

"Ay, kamu mau kemana?!!" tanya Kimberly.

"Kimberly, lepaskan tanganku!" pekik Ray.

Akan tetapi Kimberly malah mengeratkan pegangannya.

"Biar aku aja yang mengejarnya, Tuan." ujar Davin,

Ray mengangguk. "Baiklah! Tolong ya kak.." pintanya.

Lalu Davin pun pergi mengejar Zuy.

Sementara itu Zuy keluar dari Lift dan berlari menuju Pantry. Akan tetapi Kaki Zuy nampak mengeluarkan darah lagi, di karenakan lukanya yang terbuka kembali.

Setelah sampai di Pantry.

"Zuy, kamu darimana?!!" tanya Airin

"Rin, aku minta tolong kamu lagi ya! Tolong sampaikan ke Bu Rere, kalau aku pulang duluan soalnya ada perlu." pinta Zuy.

"Kok mendadak Zuy?" tanya Airin.

Lalu tanpa sengaja Airin melihat kaki Zuy, ia pun membelalakkan matanya.

"Zuy apa yang terjadi, kakimu kenapa?!!" tanya Airin.

"Tadi aku jatuh Rin, makanya aku mau pulang dan berobat, tolong ya Rin!" Zuy memohon kembali pada Airin.

Airin mengangguk. "Baiklah, apa perlu aku antar kamu pulang?!!"

"Nggak usah Rin, aku pulang duluan ya!"

"Yaudah kamu hati-hati!" ucap Airin.

Lalu Zuy pun pergi, sesaat kemudian Davin datang dan menghampiri Airin.

"Rin, apa kamu lihat Zuy?!!" tanya Davin.

"Eeh barusan Zuy keluar, katanya mau berobat," jawab Airin.

Lalu pandangan Davin mengarah ke lantai.

"Lho kenapa banyak darah di lantai?!!"

"Ini pasti darah Zuy, tadi aku liat kakinya penuh berdarah," jelas Airin.

"Tsk sial, kalau begini Tuan Ray akan marah padaku." gumam Davin.

Davin pun berlari mengejar Zuy.

"Pak Davin apa yang terjadi?!!" seru Airin.

Namun Davin tidak mendengarkannya dan tetap berlari keluar.

"Ada apa Rin?!! Kenapa banyak darah di lantai, darah siapa ini Rin?!!" cecar Rere.

"Bu Rere! ini darahnya Zuy, soalnya tadi aku liat kakinya berdarah b. Tadi Zuy juga minta izin pulang untuk berobat." jelas Airin.

"Ya ampun, kok bisa sih?" tanya Rere.

Airin menggeleng. "Saya juga tidak tahu bu Rere."

"Yaudah kalau begitu kamu bersihkan ya..!!" suruh Rere

"Baik." balas Airin mengangguk.

Bu Rere melenggang kembali ke ruang kerjanya.

Sementara itu Davin sudah berada di parkiran karena mengejar Zuy. Akan tetapi ternyata Zuy sudah pergi duluan, Davin pun kembali ke dalam.

Sesampainya di Ruang Ceo.

"Bagaimana Kak Davin? Terus dimana Zuy?!!" cecar Ray

"Maaf Tuan, tadi kata Airin dia mau berobat karna luka yang di obati Tuan terbuka lagi dan darahnya pun berceceran di lantai," jawab Davin.

Ray bed

Ray berdecak. "Ck, yaudah Kak Davin keluar dulu dan tutup pintunya! Soalnya aku ingin berbicara dengan wanita ini!"

"Baik Tuan, Permisi.." pamit Davin.

Ia pun keluar dari Ruangan Ray, lalu....

"Sebenarnya apa yang terjadi Kim? Kenapa Zuy bisa lari seperti itu, apa kamu mengatakan sesuatu padanya?!!"

"A-aku nggak bilang apa-apa pada Zuy, aku cuma bilang kalau Ay nggak pernah cerita kalau pengasuh Ay cantik seperti dia." jawab Kimberly.

Lalu Ray menarik Kimberly dan mendorong pelan ke Tembok, Ray pun berdiri di depan Kimberly.

"Ay, what are you doing?!! do you want to kiss me?!!" tanya Kimberly

Kemudian Kimberly memejamkan matanya berharap Ray menciumnya, akan tetapi....

"Jangan berfikir aneh! siapa juga yang mau mencium mu. Kim, kamu tau aku nggak suka di bohongi seperti ini. Tolong beritahu padaku apa yang terjadi?" cecar Ray. "Jawaaaab!!" sambung bentaknya.

"Ya sebenarnya tadi aku bilang ke dia, kalau wajahnya mirip dengan My Mam, terus aku nanya apa wajahnya itu hasil Operasi plastik karena dia sangat mengidolakan My Mam, lalu tiba-tiba dia kesal terus keluar." jelas Kimberly.

Ray tersentak mendengar penjelasan Kimberly.

"Kau tahu, dia pengasuhku yang paling berharga, wajar dia marah seperti itu karna ucapanmu keterlaluan Kim! Aku sangat mengenal Zuy wajahnya memang cantik dari dulu tidak pernah berubah, tapi kenapa kamu sangat keterlaluan sampai melukai perasaannya?! aku benar-benar sangat kecewa dengan kamu Kim." lontar Ray dengan nada keras.

"Ay, I am really Sorry. aku benar-benar menyesal. Ay, please jangan marah padaku!" ucap Kimberly.

Ray menghela nafasnya.

"Jangan minta maaf padaku! Minta maaflah pada Zuy, karna kamu yang sudah menyinggung perasaannya..!!"

Tanpa membantah Kimberly langsung mengangguk.

"Baiklah Ray aku akan minta maaf padanya, Thanks Ay," ucap Kimberly.

Sementara itu Zuy pun mengemudikan motornya sedikit kencang dengan darah di kakinya yang terus menetes.

*****************

Rumah Bi Nana

Tak berapa lama ia pun sampai ke Rumah Bi Nana, Zuy lalu turun dari motornya dan berhenti sejenak.

"Kenapa aku malah lari kesini? Harusnya aku pulang ke rumah atau ke rumah sakit. Kalau bi Nana liat keadaan ku seperti ini, pasti Bi Nana khawatir. Lebih aku baik pulang saja sebelum Bi Nana menyadari kedatangan ku," lirih Zuy.

Zuy pun memutar motornya, saat hendak menyalakan mesin motornya, bi Nana dan Nara datang.

"Kakaaaak!" seru Nara.

Zuy mengangkat kepalanya. "Nara, bi Nana!"

"Lho Zuy, kapan datang?!!" tanya Bi Nana.

"Baru aja Bi." balas Zuy.

"Lalu kamu mau kemana lagi?!!"

"Zuy mau pulang." jawab Zuy.

Tanpa sengaja pandangan Nara mengarah ke kaki Zuy.

"Kaki kakak berdarah! Mami liat kaki kakak.." Nara menunjuk ke arah kaki Zuy.

"Ya ampun Zuy apa yang terjadi, kenapa darahnya banyak banget? Ayo masuk biar Bi Nana obati kaki kamu..." kata bi Nana.

Kemudian mereka pun masuk ke dalam, Zuy lalu duduk di atas sofa.

"Apa yang terjadi sehingga kakimu terluka gini?!!" tanya Bi Nana mengambil kotak P3k. namun Zuy hanya terdiam.

Kemudian bi Nana pun langsung membuka perban di kaki Zuy dan mengobati luka di kaki Zuy.

"Ya ampun, kenapa lukanya lebar gini sih! Zuy apa yang terjadi?!!" Bi Nana kembali bertanya ke Zuy,

Namun Zuy tetap saja tertunduk diam, sesaat bi Nana pun selesai membalut Luka Zuy.

"Bi Nana nggak tau apa yang terjadi denganmu sampai kamu seperti ini, tapi Bi Nana merasa kalau kamu sedang punya masalah. Walaupun begitu cobalah cerita ke bibi jangan diam aja! Bi Nana nggak pernah merasa di repotin kamu, Zuy." lontar Bi Nana membereskan kotak P3k,

Zuy pun tetap saj terdiam tidak mau membuka suara.

Sehingga membuat bi Nana menghela nafasnya sembari bangkit dari duduknya.

""Hah, yaudah lah kalau kamu nggak mau bicara, bibi nggak akan maksa. Kalau gitu bibi akan menyiapkan makanan untukmu, tunggu sebentar jangan kemana-mana!"

Lalu kemudian...

"Bi, apa benar wajahku itu mirip dengan desainer terkenal itu?!!" cecar Zuy dengan pelan.

"Apa Zuy? Bibi gak dengar suaramu terlalu pelan," kata Bi Nana.

Zuy menengadah menatap wajah bibinya.

"Bi, apa benar Wajahku mirip dengan desainer Mrs. Maria Lestari Fuca?!!" tanya Zuy dengan nada sedikit keras.

"Apa!!" Bi Nana terkejut dengan pertanyaan Zuy.

Tiba-tiba....

Braaaak...

***Bersambung.....

Hai Guys, maaf ya Cintaku Untuk Pengasuhku baru bisa Updet, soalnya Author habis dari MENDAKi GUNUNG, LEWATI LEMBAH, ehh Ninja hatori dong, hehehe.. kemaren bener2 habis pulang walau sehari, jadi sinyal di sana sedikit susah. bahkan sampai gak ada sama sekali. hehehe

Selamat membaca semoga terhibur ya Guys. maaf kalau ada salah, Terimakasih banyak semua..

salam dari Author.. ✌✌✌😁😁

Terpopuler

Comments

Suwito Suwit

Suwito Suwit

sangat terhibur cusss bangeeettt

2021-07-18

1

Lia

Lia

Brak suara apa tu

2021-01-16

1

Neng Yuni (Ig @nona_ale04)

Neng Yuni (Ig @nona_ale04)

Mampir lagi kak, semangat 😊

2020-12-06

0

lihat semua
Episodes
1 Zuy dan Ray
2 Perpisahan...
3 Bi Nana dan kehidupan Baru
4 Rahasia tersimpan
5 Bukan Siapa-Siapa
6 Kembali Untuk Bertemu
7 Tentang perasaan
8 Sesuatu Yang Tak Ternilai
9 Cuma Mimpi
10 Kembali Bertemu
11 Rasa Yang tumbuh di hati
12 Hujan Di Malam hari
13 Rasa Yang Berbeda
14 Yang ingin di Lindungi
15 Gagal kencan
16 Kebohongan Maria
17 Menginap...
18 Dendam Terdahulu
19 Tersinggung karena Ucapan....
20 Perasaan Sedih..
21 Permintaan Maaf
22 Hanya Dia seorang
23 Kedatangan tak terduga
24 Rasa Penasaran
25 Mengikutinya...
26 kamu adalah Wanita ku..
27 Awal Pertemuan Ibu dan Anak
28 Kegundahan hati
29 First Kiss
30 Canggung...
31 Calon Menantu?
32 Sama Seperti Dulu...
33 Ungkapan Yang Tertunda
34 Menjenguk Ray
35 Keinginan orang tua Erlin
36 Perhatian Ray
37 Mencari Perhatian
38 Perasaan Aries Terhadapnya...
39 Rencana Anne
40 Seorang Yang Berharga Milik Tuan Ray
41 Pulang Ke Rumah
42 Hadiah Tanda Ucapan Terimakasih
43 Ingin Melihat Wajahnya...
44 Persaingan...
45 Janji Zuy Pada Papahnya
46 Impian Yang Sebenarnya
47 Perasaan Antara Dua Sejoli
48 Double Date...
49 Rumah Hantu..
50 Janjiku Untuk Melindunginya...
51 Tetangga Julid
52 Karena Dia Sangat Menyayangimu..
53 Salah Paham...
54 Pesan Papah
55 Gadis Kecilnya Bi Nana..
56 My Beloved Nanny
57 Amarah Yang Memuncak...
58 Seperti Orang Yang Jahat..
59 Jawaban Dari Pertanyaan..
60 Menggantung Perasaan...
61 Kasih Sayang Zuy terhadap Bibinya...
62 Jangan Salah Paham..!!
63 Selalu Menjadi Pahlawan Untukku...
64 Manis Sayang?!!
65 Yang Ketiganya Adalah....
66 Kekhawatiran Bi Nana...
67 Boutique Fashion
68 Sahabat Terbaik...
69 Mengakui Putrimu sebagai Anakku..
70 Tidak Mengharapkan...
71 Calon Istri...
72 Fitting Dress
73 Hari Ulang Tahun Erlinda.
74 Alergi Udang..
75 Ungkapan...
76 Membuatku Sangat Cemburu..
77 Keisengan Ray...
78 Mengawasinya...
79 Kerabat Dan Ikatan Darah..
80 Senior dan Awal Persahabatan..
81 Squshy...
82 Berkunjung..
83 Kesungguhan...
84 Saling Percaya....
85 Wanita Satu-satunya di hati Tuan Ray...
86 Kejutan Untuknya..
87 Bikin Orang Baper Melihatnya...
88 Ulah Davin...
89 Ngidam Adonan Moci.
90 Pengumuman dari Davin dan Author..
91 Kalung Dan Cincin..
92 Dua Ular Betina...
93 Gara-gara Roti Sobek..
94 Hadiah Dari Yiou..
95 Ulang Tahun Perusahaan CV ( Candika Vallery)
96 Si Pembuat Ulah...
97 Bekas Lipstik Menempel..!!
98 Maaf Sayangku...
99 Snack Yang Terjatuh...
100 Terlambat...
101 Minuman Pelancar...
102 Young Master Is Cruel..
103 Pantai..
104 Susu Asin...
105 Takut..
106 Sudah Menjadi Milikku..
107 Masih Merahasiakannya..
108 Selama Belum Terlambat..
109 Penyesalan Bunda..
110 Salah Menilai..
111 My Beloved Darling..
112 Membuatku Tegang..
113 Jalan-Jalan...
114 Mengganti Panggilan...
115 Anything For You...
116 Happy Birthday Z&R
117 Akan Mengakuinya..
118 Mata Empat Dan Wajah Licin...
119 Selalu Menggoda...
120 Syarat Dari Bi Nana...
121 Misteri Ranjang Bergoyang..
122 Bermain Ski...
123 Anak Ayam..?!!
124 Mengincar Zuy...
125 Rencana Yang Gagal...
126 Begadang...
127 Menghadiri Acara....
128 Aurora..!!
129 Si Pengganggu...
130 Trauma Davin...
131 Wanita Penyelamat...
132 Jangan Pergi Bi..!!
133 Rencana...
134 Pesan Penyemangat...
135 Tamparan Seorang Ibu...
136 Sangat Mirip....
137 Belanja Bersama....
138 Undangan Makan Bersama...
139 Kecemasan Ray...
140 Serigala Buas...
141 Barang-Barang Kenangan...
142 Amarahnya Si Tuan Dingin...
143 Mulai Membencinya...
144 Hasil Tes...
145 Ketakutan Zuy....
146 Dia Adalah Putrimu....
147 Rujak Mangga....
148 Dompet....
149 Sangat Menyesal....
150 Keduanya Adalah Putriku...
151 Sudah Sangat Keterlaluan...
152 Hak Asuh....
153 Melepaskannya....
154 Susu Hamil....
155 Akulah Ibu Yang Sebenarnya....
156 Keras Kepala....
157 Kunjungan Daddy Michael....
158 Jangan membenciku!
159 Macan Gembul....
160 Merindukanmu....
161 Makan Cuka...
162 Kamu Yang Istriku....
163 Urungkan Niatmu itu!
164 Belajar....
165 Obsesi Erlin....
166 Wanita Aneh....
167 Pengawal Terbaik....
168 Racun Ular Betina....
169 Kisah Piluh Henri....
170 Pepes Jamur Bakar....
171 Masih Bersembunyi....
172 Membuatku Menangis....
173 Turun Tangan....
174 Sangat Merindukan Ray....
175 Benar-benar Tersiksa....
176 Badut Di Dandanin....
177 Sudah Berubah....
178 Cerita Wawan....
179 Penerus....
180 Wanita Gila....
181 Cilok Dan Panda Gemuk....
182 Mirip Sama Papah....
183 Tikus yang tertangkap....
184 Lamaran Aries Pada Yiou....
185 Kenyataan yang Menyakitkan....
186 Permintaan Bunda....
187 Aku Harus Bagaimana?
188 Penyakit Bunda....
189 Perasaan Yang Hancur....
190 Maafkan Bibi!
191 Wajah Si Model Terkenal....
192 Vampir Tampan....
193 Jagung Bakar....
194 Perkataan Terakhir....
195 Tolong Temui Bunda!
196 Merasa Kasihan....
197 Bumbu Rahasia....
198 Sedihnya Tuan Dingin....
199 Berlaku Adil....
200 Bunda Sadar....
201 Kelakuan Kimberly....
202 Tidak Pernah Menyayangi Ku....
203 Emosinya Sang Kakak....
204 Paket Misterius....
205 Marga Vallery....
206 Kepanikan....
207 Baby Z&R (ZEANRA & RAYNER)
208 Perkataan Mom Candika....
209 Kecurigaan Liora....
210 Tidak Akan Pernah Menerimanya....
211 Sebenarnya....
212 (Curhat Author)
213 Kena Ompol....
214 Tentang....
215 Syukuran Kelahiran Si Kembar....
216 Tidak Pernah Pilih Kasih....
217 Kejadian....
218 Cicilan Telinga....
219 Sandiwara....
220 Wanita Simpanan....
221 Pengkhianat....
222 Tragedi....
223 Perintah Bos....
224 Berbohong....
225 Noel Gallagher....
226 Mengigau....
227 Teh Chamomile....
228 Merahasiakannya Dari Zuy....
229 Ingin Tahu....
230 Firasat Calon Ayah....
231 Si Tua....
232 Seorang Teman?
233 Kelelahan....
234 Informasi Dua Orang....
235 Kerja Sama....
236 Jurig....
237 Bukan Mimpi....
238 Janji Paman....
239 Penculik Tanpa Nama....
240 Bicara....
241 Maafkan Kebodohan Ku!
242 Tidak Akan Memaksa....
243 Meminta Bantuan....
244 Singa Betina....
245 Cucu Daddy....
246 Sudah Bosan....
247 Penyakit Tua....
248 Anak Haram....
249 Melindungi Diri....
250 Sudah Membuat Khawatir....
251 Cerita Palsu....
252 Temani Aku Ya!
253 Adegan Menarik....
254 Wanita Asing....
255 Siapa Kalian Sebenarnya?
256 Sangat Sederhana....
257 Diskon 50 persen....
258 Terpukul....
259 Cemasnya Zuy....
260 Demi Dia....
261 Noda Merah....
262 Demi Keselamatan Kakak....
263 ABS Oppa....
264 Fraktur....
265 Body Gendut....
266 Pernah Bertemu....
267 Adik Dari Kenalan....
268 Cukup Dalam....
269 Para Serangga....
270 Cepat Peluk Mamah!
271 Terlahir Dari Rahimnya....
272 Bayi Cantik....
273 Mewarisi Sifat....
274 Tamu Maria....
275 Tertarik Untuk Melakukannya....
276 Keluarga Tuan....
277 Melunasi Cicilan....
278 Aib Untuk Keluarga....
279 Bau Bawang....
280 Pura-Pura....
281 Bi Nana Mengamuk....
282 Duka Keluarga Wirawan....
283 Aku Bahagia, Rin!
284 Pengumuman Comeback CUP....
285 Sudah Tidak Ada Artinya....
286 Bebas....
287 Wanita Masa Lalu....
288 Bukan Keluarga....
289 Merasa Puas....
290 Terbawa Suasana....
291 Ikatan Jomblo Abadi....
292 Pengakuan Ray....
293 Anak Maria....
294 Menceraikanmu....
295 Bagian Hidupku....
296 Jalan tiga bulan!!!
297 Nasib Anak-Anak....
Episodes

Updated 297 Episodes

1
Zuy dan Ray
2
Perpisahan...
3
Bi Nana dan kehidupan Baru
4
Rahasia tersimpan
5
Bukan Siapa-Siapa
6
Kembali Untuk Bertemu
7
Tentang perasaan
8
Sesuatu Yang Tak Ternilai
9
Cuma Mimpi
10
Kembali Bertemu
11
Rasa Yang tumbuh di hati
12
Hujan Di Malam hari
13
Rasa Yang Berbeda
14
Yang ingin di Lindungi
15
Gagal kencan
16
Kebohongan Maria
17
Menginap...
18
Dendam Terdahulu
19
Tersinggung karena Ucapan....
20
Perasaan Sedih..
21
Permintaan Maaf
22
Hanya Dia seorang
23
Kedatangan tak terduga
24
Rasa Penasaran
25
Mengikutinya...
26
kamu adalah Wanita ku..
27
Awal Pertemuan Ibu dan Anak
28
Kegundahan hati
29
First Kiss
30
Canggung...
31
Calon Menantu?
32
Sama Seperti Dulu...
33
Ungkapan Yang Tertunda
34
Menjenguk Ray
35
Keinginan orang tua Erlin
36
Perhatian Ray
37
Mencari Perhatian
38
Perasaan Aries Terhadapnya...
39
Rencana Anne
40
Seorang Yang Berharga Milik Tuan Ray
41
Pulang Ke Rumah
42
Hadiah Tanda Ucapan Terimakasih
43
Ingin Melihat Wajahnya...
44
Persaingan...
45
Janji Zuy Pada Papahnya
46
Impian Yang Sebenarnya
47
Perasaan Antara Dua Sejoli
48
Double Date...
49
Rumah Hantu..
50
Janjiku Untuk Melindunginya...
51
Tetangga Julid
52
Karena Dia Sangat Menyayangimu..
53
Salah Paham...
54
Pesan Papah
55
Gadis Kecilnya Bi Nana..
56
My Beloved Nanny
57
Amarah Yang Memuncak...
58
Seperti Orang Yang Jahat..
59
Jawaban Dari Pertanyaan..
60
Menggantung Perasaan...
61
Kasih Sayang Zuy terhadap Bibinya...
62
Jangan Salah Paham..!!
63
Selalu Menjadi Pahlawan Untukku...
64
Manis Sayang?!!
65
Yang Ketiganya Adalah....
66
Kekhawatiran Bi Nana...
67
Boutique Fashion
68
Sahabat Terbaik...
69
Mengakui Putrimu sebagai Anakku..
70
Tidak Mengharapkan...
71
Calon Istri...
72
Fitting Dress
73
Hari Ulang Tahun Erlinda.
74
Alergi Udang..
75
Ungkapan...
76
Membuatku Sangat Cemburu..
77
Keisengan Ray...
78
Mengawasinya...
79
Kerabat Dan Ikatan Darah..
80
Senior dan Awal Persahabatan..
81
Squshy...
82
Berkunjung..
83
Kesungguhan...
84
Saling Percaya....
85
Wanita Satu-satunya di hati Tuan Ray...
86
Kejutan Untuknya..
87
Bikin Orang Baper Melihatnya...
88
Ulah Davin...
89
Ngidam Adonan Moci.
90
Pengumuman dari Davin dan Author..
91
Kalung Dan Cincin..
92
Dua Ular Betina...
93
Gara-gara Roti Sobek..
94
Hadiah Dari Yiou..
95
Ulang Tahun Perusahaan CV ( Candika Vallery)
96
Si Pembuat Ulah...
97
Bekas Lipstik Menempel..!!
98
Maaf Sayangku...
99
Snack Yang Terjatuh...
100
Terlambat...
101
Minuman Pelancar...
102
Young Master Is Cruel..
103
Pantai..
104
Susu Asin...
105
Takut..
106
Sudah Menjadi Milikku..
107
Masih Merahasiakannya..
108
Selama Belum Terlambat..
109
Penyesalan Bunda..
110
Salah Menilai..
111
My Beloved Darling..
112
Membuatku Tegang..
113
Jalan-Jalan...
114
Mengganti Panggilan...
115
Anything For You...
116
Happy Birthday Z&R
117
Akan Mengakuinya..
118
Mata Empat Dan Wajah Licin...
119
Selalu Menggoda...
120
Syarat Dari Bi Nana...
121
Misteri Ranjang Bergoyang..
122
Bermain Ski...
123
Anak Ayam..?!!
124
Mengincar Zuy...
125
Rencana Yang Gagal...
126
Begadang...
127
Menghadiri Acara....
128
Aurora..!!
129
Si Pengganggu...
130
Trauma Davin...
131
Wanita Penyelamat...
132
Jangan Pergi Bi..!!
133
Rencana...
134
Pesan Penyemangat...
135
Tamparan Seorang Ibu...
136
Sangat Mirip....
137
Belanja Bersama....
138
Undangan Makan Bersama...
139
Kecemasan Ray...
140
Serigala Buas...
141
Barang-Barang Kenangan...
142
Amarahnya Si Tuan Dingin...
143
Mulai Membencinya...
144
Hasil Tes...
145
Ketakutan Zuy....
146
Dia Adalah Putrimu....
147
Rujak Mangga....
148
Dompet....
149
Sangat Menyesal....
150
Keduanya Adalah Putriku...
151
Sudah Sangat Keterlaluan...
152
Hak Asuh....
153
Melepaskannya....
154
Susu Hamil....
155
Akulah Ibu Yang Sebenarnya....
156
Keras Kepala....
157
Kunjungan Daddy Michael....
158
Jangan membenciku!
159
Macan Gembul....
160
Merindukanmu....
161
Makan Cuka...
162
Kamu Yang Istriku....
163
Urungkan Niatmu itu!
164
Belajar....
165
Obsesi Erlin....
166
Wanita Aneh....
167
Pengawal Terbaik....
168
Racun Ular Betina....
169
Kisah Piluh Henri....
170
Pepes Jamur Bakar....
171
Masih Bersembunyi....
172
Membuatku Menangis....
173
Turun Tangan....
174
Sangat Merindukan Ray....
175
Benar-benar Tersiksa....
176
Badut Di Dandanin....
177
Sudah Berubah....
178
Cerita Wawan....
179
Penerus....
180
Wanita Gila....
181
Cilok Dan Panda Gemuk....
182
Mirip Sama Papah....
183
Tikus yang tertangkap....
184
Lamaran Aries Pada Yiou....
185
Kenyataan yang Menyakitkan....
186
Permintaan Bunda....
187
Aku Harus Bagaimana?
188
Penyakit Bunda....
189
Perasaan Yang Hancur....
190
Maafkan Bibi!
191
Wajah Si Model Terkenal....
192
Vampir Tampan....
193
Jagung Bakar....
194
Perkataan Terakhir....
195
Tolong Temui Bunda!
196
Merasa Kasihan....
197
Bumbu Rahasia....
198
Sedihnya Tuan Dingin....
199
Berlaku Adil....
200
Bunda Sadar....
201
Kelakuan Kimberly....
202
Tidak Pernah Menyayangi Ku....
203
Emosinya Sang Kakak....
204
Paket Misterius....
205
Marga Vallery....
206
Kepanikan....
207
Baby Z&R (ZEANRA & RAYNER)
208
Perkataan Mom Candika....
209
Kecurigaan Liora....
210
Tidak Akan Pernah Menerimanya....
211
Sebenarnya....
212
(Curhat Author)
213
Kena Ompol....
214
Tentang....
215
Syukuran Kelahiran Si Kembar....
216
Tidak Pernah Pilih Kasih....
217
Kejadian....
218
Cicilan Telinga....
219
Sandiwara....
220
Wanita Simpanan....
221
Pengkhianat....
222
Tragedi....
223
Perintah Bos....
224
Berbohong....
225
Noel Gallagher....
226
Mengigau....
227
Teh Chamomile....
228
Merahasiakannya Dari Zuy....
229
Ingin Tahu....
230
Firasat Calon Ayah....
231
Si Tua....
232
Seorang Teman?
233
Kelelahan....
234
Informasi Dua Orang....
235
Kerja Sama....
236
Jurig....
237
Bukan Mimpi....
238
Janji Paman....
239
Penculik Tanpa Nama....
240
Bicara....
241
Maafkan Kebodohan Ku!
242
Tidak Akan Memaksa....
243
Meminta Bantuan....
244
Singa Betina....
245
Cucu Daddy....
246
Sudah Bosan....
247
Penyakit Tua....
248
Anak Haram....
249
Melindungi Diri....
250
Sudah Membuat Khawatir....
251
Cerita Palsu....
252
Temani Aku Ya!
253
Adegan Menarik....
254
Wanita Asing....
255
Siapa Kalian Sebenarnya?
256
Sangat Sederhana....
257
Diskon 50 persen....
258
Terpukul....
259
Cemasnya Zuy....
260
Demi Dia....
261
Noda Merah....
262
Demi Keselamatan Kakak....
263
ABS Oppa....
264
Fraktur....
265
Body Gendut....
266
Pernah Bertemu....
267
Adik Dari Kenalan....
268
Cukup Dalam....
269
Para Serangga....
270
Cepat Peluk Mamah!
271
Terlahir Dari Rahimnya....
272
Bayi Cantik....
273
Mewarisi Sifat....
274
Tamu Maria....
275
Tertarik Untuk Melakukannya....
276
Keluarga Tuan....
277
Melunasi Cicilan....
278
Aib Untuk Keluarga....
279
Bau Bawang....
280
Pura-Pura....
281
Bi Nana Mengamuk....
282
Duka Keluarga Wirawan....
283
Aku Bahagia, Rin!
284
Pengumuman Comeback CUP....
285
Sudah Tidak Ada Artinya....
286
Bebas....
287
Wanita Masa Lalu....
288
Bukan Keluarga....
289
Merasa Puas....
290
Terbawa Suasana....
291
Ikatan Jomblo Abadi....
292
Pengakuan Ray....
293
Anak Maria....
294
Menceraikanmu....
295
Bagian Hidupku....
296
Jalan tiga bulan!!!
297
Nasib Anak-Anak....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!