Kebohongan Maria

<<<<

"Mam, jelasin ini siapa?!!" tanya Kimberly menunjukkan foto yang di temukannya.

Maria pun terkejut dan bertanya "Da-dari mana kamu dapat Foto itu?!!"

"Tentu saja mendapatkannya dari ruang kerja Mam. Saat aku sedang mencari sesuatu di sana. Mam, apa kau bisa menjelaskannya padaku? Siapa mereka, apakah bayi yang di foto ini adalah anak Mam? Apa aku punya seorang kakak selain Kak Archo?!!" Kimberly meminta penjelasan dari Maria.

Maria menggelengkan kepalanya. "Sayang, anggapan kamu terlalu berlebihan tentang foto ini. Sebenarnya itu foto Mam bersama adik angkat Mam," Maria menjelaskan ke Kimberly.

Akan tetapi ada kebohongan di dalamnya.

"Mam punya adik? Terus kenapa Mam nggak pernah cerita kalau ternyata Mam punya adik? Lalu dimana adik mam sekarang?!!" Kimberly semakin penasaran.

"Eum, sebenarnya mereka berdua ini anak panti asuhan. Dulu nenekmu suka sekali mengunjungi Panti asuhan dan Mam juga sering ikut Nenek kamu. Jadi ya Mam udah menganggap mereka seperti adik Mam sendiri. Apalagi bayi yang di gendong Mam itu, namun sayangnya bayi itu udah di adopsi orang lain," jelas Maria yang berbohong.

"Begitu ya Mam." lirih Kimberly.

Maria menganggukkan kepalanya. Lalu....

"Sebenarnya kamu membutuhkan berkas datamu untuk apa Kim?!!" tanya Maria

"Begini Mam, Kim dapat kabar dari produser, kalau Kim jadi bintang tamu untuk menghadiri acara besar dan juga Kim akan melakukan pemotretan di Kota ini Mam," jelas Kimberly. "Mam tau kan selama ini Kim gak pernah kemana-mana, Kim perlu data buat bikin paspor Mam." sambungnya

"Hmmm... ini Kota ini kan dekat dengan Kota yang Ray tempati sekarang sayang. Dan juga dekat dengan dimana Mam tinggal dulu. Hmmm, pokoknya kamu harus kesana Kim! Jangan sia-siakan kesempatan bagus ini, kalau kamu kesana, kamu bisa bertemu dengan Ray lagi." kata Maria menyemangati Kimberly.

"Yang bener Mam? Kalau tempat ini dekat dengan tempat Ay tinggal?" cecar Kimberly.

Maria mengangguk. "Iya sayang."

"Yes, pokoknya setelah selesai pemotretan, Kim akan minta Produser untuk izinkan Kim ke tempat Ay. Dan Kim akan kasih kejutan untuk Ay. Pasti dia bakalan senang dengan kedatanganku. Hmmm, jadi nggak sabar bertemu dengan Ay lagi," Kimberly nampak kegirangan.

"Kalau gitu Mam ke kamar ya. Mam akan cari semua data-data yang kamu perlukan, kamu istirahat lah dulu!"

"Oke mam."

Maria tersenyum lalu berjalan menuju ke kamarnya, setelah di dalam kamarnya....

"Kimberly maafin Mam! Karena mam belum bisa menjelaskan padamu siapa anak yang ada di foto ini dan belum saatnya kamu tau yang sebenarnya sebelum Mam menemukannya." lirih Maria.

Maria mendudukkan dirinya di atas ranjangnya sembari melihat foto tersebut.

"Zoya kamu pasti sudah besar ya? Kamu pasti sudah menikah dan memiliki anak. Tapi apa kamu bahagia hidup bersama Ayahmu dan Nana. Mam janji suatu saat Mam akan mencari dan menemukanmu."

Maria lalu mengingat masa lalu saat ia meninggalkan Zuy.

................

Beberapa Tahun sebelumnya ketika Zuy masih bayi...

"Maria, Maria!"

Teriak seorang Pria dengan menggendong Bayi yang ternyata Ayah Zuy dan Zuy yang di gendongnya.

"Lepaskan aku, Jordhan! Biarkan aku pergi menggapai Impianku dan jangan halangi aku!" pekik Maria membawa koper.

"Aku tidak akan mengizinkanmu pergi! Apalagi Zoya masih bayi dan dia masih butuh kamu, Maria. Pokoknya aku tidak akan mengizinkannya!" cicit ayahnya Zuy menarik tangan Maria.

"Untuk apa aku di sini?! Kau tidak memberiku kebebasan, kau selalu saja mengekangku, Jordhan. Aku mulai menyesal kenapa aku tidak mendengarkan perkataan orang tuaku dan malah hidup susah bersamamu." cetus Maria melepaskan pegangan Ayahnya Zuy.

"Tsk, apa salahku Maria! kamu istriku dan kamu juga punya Zoya. Aku hanya ingin kamu di rumah, mengurusku, rumah dan juga Zoya.." kata Ayahnya Zuy.

"Bahkan sekarang kau bangkrut dan kau di pecat dari pekerjaan mu itu, jadi apa yang kau punya sekarang, hah?! Aku nggak mau hidup kesusahan, maka dari itu aku akan pergi untuk menggapai semua Cita-cita ku ini.." pekik Maria.

Ayahnya Zuy tersinggung dengan perkataan Maria lalu ia melepaskan tangan Maria.

"Terserah kau saja kalau kau mau pergi, silahkan pergi..!!"

"Iya tanpa di suruh pun aku juga akan pergi, kalian hanya benalu bagi hidupku!" ucap Maria dengan lantang.

"Maria kamu..." bentak Ayahnya Zuy sambil mengayunkan tangan seakan ingin menampar Maria,

Lalu tiba-tiba Zuy Menangis dengan keras, sehingga membuat Ayahnya Zuy mengurungkan niatnya itu, kemudian Ayahnya Zuy memanggil Bi Nana dan Bi Nana langsung menghampirinya.

"Nana, cepat bawa Zoya pergi dari sini!" Ayahnya Zuy memberikan Zuy pada Bi Nana.

"Ta-tapi Kak.." hardik Bi Nana.

"Cepat bawa pergi Zoya!!!" pekik ayahnya Zuy ke Bi Nana.

Bi Nana pun membawa Zuy pergi.

"Silahkan saja kau bawa Zoya pergi dariku." cicit Maria.

"Ya, sekarang kau boleh pergi dan ingat jika kau sudah pergi jangan pernah berharap kembali dan bertemu dengan Zoya lagi." sergah Ayahnya Zuy.

Lalu Ayahnya Zuy pergi menyusul Bi Nana.

"Iya aku akan pergi, dan setelah pulang dengan hasil kesuksesanku, aku pastikan Zoya akan bersamaku, Zoya akan bersamaku.. Aaaaaaaaarrrrgh..." teriak Maria.

Flashback end

................

"Zoya, maafin Mam, Mam janji akan membawa mu dengan atau tanpa persetujuan Ayahmu.." tangis Maria.

*****

Perusahaan CV

Sementara itu..

Deeeg..

Tiba-tiba jantung Zuy berdegup kencang, dan tak terasa Zuy menitihkan air matanya.

"Zuy, Zuy!" panggil Airin

Zuy pun menoleh. "Iya ada apa Rin?!!"

"Zuy tadi ...," Airin mengernyit. "lho kamu kenapa Zuy, kok nangis?!"

Seketika Zuy menghapus air matanya.

"Ini! Aku nggak tau Rin, tiba-tiba muncul perasaan sedih sampai air mataku mengalir seperti ini."

"Emang kenapa Zuy, apa ada yang kamu pikirkan?!!" tanya Airin.

"Entahlah, aku juga gak tau Rin, tiba-tiba aja seperti, pokoknya sulit untuk di jelaskan." jelas Zuy.

"Oh, yaudah selesaikan pekerjaanmu, Zuy. Kalau tidak kamu akan terlambat pulang lho, hihihi...." lontar Airin.

"Memangnya pekerjaanmu udah selesai Rin?!!" tanya Zuy.

"Udah dong! ku selesaikan dengan cepat pekerjaanku itu. Emmm, tapi maaf ya Zuy sepertinya aku gak bisa menunggu sebab aku ada sepupu ku datang dan aku harus buru-buru, maaf ya Zuy!" ujar Airin.

"Santai aja sih, aku nggak apa-apa, buruan gih sana pulang, sodara mu pasti lama nunggunya." suruh Zuy.

"Oke, kamu hati-hati ya Zuy! Bye..."

"Iya kamu juga hati-hati Rin!" balas Zuy,

Kemudian Airin pun pergi meninggalkan Zuy.

Sesaat Zuy pun selesai mengerjakan tugasnya dan ia lalu bergegas menuju parkiran mengambil motor dan bergegas pulang.

Perjalanan....

Zuy tengah membawa motornya dengan santai menuju pulang ke arah rumahnya, lalu tiba-tiba...

Tiiin.. Tiiin... Tiiin

Suara klakson mobil membuat Zuy menepi dan ternyata mobil tersebut milik Ray, lalu Ray menurunkan kaca mobilnya.

"Kak Zuy...." seru Ray.

Zuy menoleh. "Tuan muda!"

Ia menghentikan laju kendaraannya kemudian turun dari motornya.

"Baru pulang Kak?" tanya Ray.

"Iya tuan." jawab Zuy.

Ray turun dari mobil mendekati Zuy.

"Zuy, ikut aku ke rumah lama yuk!" ajak Ray.

"Rumah lama?!!" Zuy memiringkan kepalanya.

"Maksudnya rumahku yang dulu.." kata Ray.

Zuy manggut-manggut. "Oh.... boleh Tuan, tapi tuan Muda duluan aja nanti Zuy menyusul!"

Lalu Ray berpaling ke arah Davin.

"Kak Davin pulang dulu ya, aku bareng sama Zuy. Oh ya sekalian pesan makanan!" lirih Ray mengedipkan satu matanya.

"Hmmm baiklah Tuan Ray, kalau begitu aku pulang duluan." balas Davin.

"Terimakasih.." ucap Ray

Davin pun pergi meninggalkan keduanya.

"Lho Pak Davin kok pergi ninggalin Tuan Muda?!!" tanya Zuy keheranan.

"Hmmm, tau tuh katanya ada urusan penting." cetus Ray.

"Lalu bagaimana dengan tuan?!!" sambung tanya Zuy.

Ray tersenyum dan berkata, "Ya terpaksa aku harus bonceng kamu Zuy. Sini kunci Motornya...!!"

"Tapi, Tapi tuan?" Zuy menghela nafasnya. "Baiklah ini kuncinya!"

Ia menyerahkan kunci motornya ke Ray, kemudian Ray menaiki motor milik Zuy.

"Kak Zuy, ayo naik!!" ajak Ray

Zuy mengangguk. "Ba-baik Tuan Muda."

Zuy mendaratkan pantatnya dan duduk di belakang Ray.

Mereka sudah seperti pasangan saja. (Author)

Deeeg

Tiba-tiba jantung Ray berdegup kencang, ia pun mulai nggak konsen mengendarai motornya.

"Duh kenapa aku deg-degan gini," gumam Ray di dalam hati.

"Kenapa Tuan, kok bawa motornya nggak stabil?!!" tanya Zuy.

Ray menggeleng. "Nggak apa-apa Kak, mungkin karena ini pertama kalinya naik motor berdua dengan wanita cantik."

Wajah Zuy memerah seketika.

"Apa sih tuan ini." lirih Zuy.

Ray terkekeh geli, lalu tiba-tiba....

"Tuan muda awas ada kucing!!" teriak Zuy.

Ciiiiit..

Seketika Ray menghentikan laju motornya secara mendadak, sehingga wajah Zuy menubruk punggung Ray.

"Awww..." rintih Zuy.

Ray menoleh ke arah Zuy. "Kakak nggak apa-apa?"

"Nggak apa-apa Tuan," Zuy mengedarkan pandangannya. "kucing itu mana, apa baik-baik saja?!!"

"Kucingnya udah pergi tuh." Ray menunjuk ke arah kucing tersebut.

"Syukurlah, ayo kita jalan lagi..!!"

Lalu mereka bergegas menuju rumah Ray.

********

Rumah Ray

Setelah beberapa saat mereka akhirnya sampai di Rumah, Ray lalu memarkirkan motornya Zuy.

"Ayo masuk kak!!" ajak Ray.

"Iya Tuan." balas Zuy sembari mengangguk.

Mereka pun masuk ke dalam rumah, lalu....

"Eh, Tuan Ray dan Zuy selamat datang." sambut Davin.

Sehingga Zuy terkejut melihat Davin sudah di rumah.

"Lho pak Davin!!"

"Kak Davin, kenapa kau pulang duluan?!!" tanya Ray yang pura-pura.

"Eeh Tuan tapi bukannya tadi ...," lontar Davin.

Akan tetapi Ray mengedipkan matanya memberikan isyarat pada Davin.

"Ah iya, maaf ya tuan! Tadi aku buru-buru karena biasa panggilan alam." jawab Davin berbohong.

Zuy terkekeh. "Hihihi, pantesan tadi Pak Davin buru-buru sampai Tuan Muda di tinggal."

"Hahaha iya Zuy, maaf jadi ngerepotin kamu karena harus mengantar tuan Ray pulang." kata Davin sambil menggaruk kepala.

Ray mendekat ke arah Davin.

"Kak Davin apa udah pesan makanan?!!" bisik Ray.

"Aku lupa Tuan Ray," Davin menepuk jidatnya. "Bentar aku pesan dulu."

"Pesan? Memangnya pesan apa Pak?" tanya Zuy.

"Pesan makanan Kak untuk kita makan." jawab Ray.

Zuy menggeleng. "Nggak usah pesan Pak!"

"Kenapa memangnya Zuy?" tanya Davin.

"Emmm, lebih baik Zuy aja yang masakin makanannya ya! Di kulkas ada bahan makanan tidak?!!"

"Ada Zuy." jawab Davin

"Yaudah aku pinjam dapurnya dulu ya!"

Ray dan Davin menganggukkan kepalanya secara bersamaan, kemudian Zuy berjalan ke arah dapur.

Saat di dapur, Zuy membuka kulkas dan mengambil bahan makanan, ia mulai menyiapkan bahan-bahan dan memasaknya, Ray dan Davin pun memperhatikan Zuy dari kejauhan.

"Tuan, dia pandai masak juga ya. Kenapa anda tidak menyuruh dia menjadi pelayan rumah ini." cicit Davin

"Husss jangan asal bicara! Mana mungkin aku membiarkan dia jadi pelayan di rumah ini. Udahlah aku mau mandi dulu."

Ray lalu berjalan ke tangga menuju kamarnya.

"Dasar tuan Ray. Hmmm, mending aku bantuin Zuy aja deh sekalian pendekatan." Ucap Davin.

Lalu ia pun menghampiri Zuy.

"Zuy...."

Zuy menoleh. "Iya pak Davin."

"Butuh bantuan nggak?" Davin menawarkan bantuan.

"Boleh, tolong cuciin sayurannya pak!!" Zuy menunjuk ke arah tempat berisi sayuran.

"Oke Zuy...."

Davin mengambil tempat sayuran itu ke wastafel dan mencucinya.

Lalu....

"Eummm, tadi pak Davin pulang duluan karena di suruh sama tuan Muda kan?!!" tanya Zuy menyidik.

"Eeh, bu-bukan kok tadi bener-bener panggilan alam." jawab Davin dengan gugup.

"Oh, tapi kenapa anda gugup gitu? Yaudah jujur aja pak nggak apa-apa kok!" Zuy memaksa Davin.

"Makhluk cewek memang peka ya, iya kamu benar Zuy, tadi tuan Ray yang menyuruh saya pergi duluan, alasannya ingin pergi besama kamu, Zuy." Davin menjelaskan yang sebenarnya.

Zuy mendengus. "Sudah ku duga, dasar Tuan Muda ini ada-ada saja. Oh ya, ngomong-ngomong kenapa dia panggil Pak Davin itu kakak?!!"

"Ya karena aku memang lebih tua darinya, makanya di panggil Kakak, hehehe.." jawab Davin sambil memberikan sayuran yang baru ia cuci.

Zuy manggut-manggut.

"Oh begitu, tapi kenapa pak Davin suka takut ya kalau Tuan Muda menatap pak Davin kaya tadi?!!"

Zuy memasukan sayur ke dalam panci.

"Hmnm, kamu nggak tau sih Zuy, tuan Ray kalau udah melotot matanya itu lebih seram dari Zombie, waktu masih di Amerika juga dia di kenal sebagai Cold man karena sikapnya yang dingin. Semuanya nggak ada yang berani melawan dia, tapi walau bagaimanapun tuan sangat baik dan pekerja keras banyak sekali wanita yang tergila-gila padanya namun karena tatapan dan sikapnya itu, semuanya jadi lari ketakutan seperti melihat hantu." ungkap Davin.

Membuat Zuy menyemburkan tawanya.

"Hahaha, tuan muda yang sekarang berbeda dari yang dulu ya, dulu dia cengeng banget, sering nangis, penakut tapi sekarang malah jadi kebalikan sifatnya."

"Hah!! Serius kamu? Tapi aku nggak percaya kalau ternyata tuan Muda yang dulu sifatnya seperti itu. Hmmm, kamu bohong ya Zuy? Mana mungkin orang sedingin dia dulunya anak yang cengeng." cicit Davin yang tidak percaya dengan Zuy.

"Ya memang begitu kenyataannya pak Davin, tapi Zuy senang dia berubah tidak seperti dulu lagi. Mengingatnya pun bikin Zuy jadi ingin tertawa apalagi saat Tuan Muda lagi nangis sangat lucu mukanya." jelas Zuy

"Benarkah itu? kamu bukannya rekam tuan Ray waktu itu. Kan sekarang aku malah jadi penasaran sama muka polos Tuan Ray yang dulu, aku gak bisa bayangin pas dia nangis, ha..ha..ha..."

Davin dan Zuy tertawa bersama, lalu tiba-tiba lampu mati membuat mereka menghentikan tawanya dan kemudian ....

"Berani sekali ya kalian membicarakan ku saat aku sedang di kamar mandi." Ucap Ray sambil menyalakan senter ke wajahnya dengan maksud menakuti Davin dan Zuy.

Kyaaaaaaa.......

*Bersambung.....

Ps: Zoya nama Aslinya Zuy yaitu Zoya Lestari Nama yang di berikan Oleh Maria, Berhubungan Zuy pernah di taruh di Panti oleh Bi Nana dan atas Permintaan terakhir Ayahnya Zuy, Bi Nana mengganti Nama Zoya menjadi Zoey Lestari dan di panggil dengan Sebutan Zuy.

Terpopuler

Comments

Umi Ningsih Mujung

Umi Ningsih Mujung

😍😍

2021-11-04

1

Little Peony

Little Peony

Semangat selalu Thor 🌸🌸🌸

2021-03-17

0

Neng Yuni (Ig @nona_ale04)

Neng Yuni (Ig @nona_ale04)

Mampir lagi kak, semangat 😊

2020-11-28

0

lihat semua
Episodes
1 Zuy dan Ray
2 Perpisahan...
3 Bi Nana dan kehidupan Baru
4 Rahasia tersimpan
5 Bukan Siapa-Siapa
6 Kembali Untuk Bertemu
7 Tentang perasaan
8 Sesuatu Yang Tak Ternilai
9 Cuma Mimpi
10 Kembali Bertemu
11 Rasa Yang tumbuh di hati
12 Hujan Di Malam hari
13 Rasa Yang Berbeda
14 Yang ingin di Lindungi
15 Gagal kencan
16 Kebohongan Maria
17 Menginap...
18 Dendam Terdahulu
19 Tersinggung karena Ucapan....
20 Perasaan Sedih..
21 Permintaan Maaf
22 Hanya Dia seorang
23 Kedatangan tak terduga
24 Rasa Penasaran
25 Mengikutinya...
26 kamu adalah Wanita ku..
27 Awal Pertemuan Ibu dan Anak
28 Kegundahan hati
29 First Kiss
30 Canggung...
31 Calon Menantu?
32 Sama Seperti Dulu...
33 Ungkapan Yang Tertunda
34 Menjenguk Ray
35 Keinginan orang tua Erlin
36 Perhatian Ray
37 Mencari Perhatian
38 Perasaan Aries Terhadapnya...
39 Rencana Anne
40 Seorang Yang Berharga Milik Tuan Ray
41 Pulang Ke Rumah
42 Hadiah Tanda Ucapan Terimakasih
43 Ingin Melihat Wajahnya...
44 Persaingan...
45 Janji Zuy Pada Papahnya
46 Impian Yang Sebenarnya
47 Perasaan Antara Dua Sejoli
48 Double Date...
49 Rumah Hantu..
50 Janjiku Untuk Melindunginya...
51 Tetangga Julid
52 Karena Dia Sangat Menyayangimu..
53 Salah Paham...
54 Pesan Papah
55 Gadis Kecilnya Bi Nana..
56 My Beloved Nanny
57 Amarah Yang Memuncak...
58 Seperti Orang Yang Jahat..
59 Jawaban Dari Pertanyaan..
60 Menggantung Perasaan...
61 Kasih Sayang Zuy terhadap Bibinya...
62 Jangan Salah Paham..!!
63 Selalu Menjadi Pahlawan Untukku...
64 Manis Sayang?!!
65 Yang Ketiganya Adalah....
66 Kekhawatiran Bi Nana...
67 Boutique Fashion
68 Sahabat Terbaik...
69 Mengakui Putrimu sebagai Anakku..
70 Tidak Mengharapkan...
71 Calon Istri...
72 Fitting Dress
73 Hari Ulang Tahun Erlinda.
74 Alergi Udang..
75 Ungkapan...
76 Membuatku Sangat Cemburu..
77 Keisengan Ray...
78 Mengawasinya...
79 Kerabat Dan Ikatan Darah..
80 Senior dan Awal Persahabatan..
81 Squshy...
82 Berkunjung..
83 Kesungguhan...
84 Saling Percaya....
85 Wanita Satu-satunya di hati Tuan Ray...
86 Kejutan Untuknya..
87 Bikin Orang Baper Melihatnya...
88 Ulah Davin...
89 Ngidam Adonan Moci.
90 Pengumuman dari Davin dan Author..
91 Kalung Dan Cincin..
92 Dua Ular Betina...
93 Gara-gara Roti Sobek..
94 Hadiah Dari Yiou..
95 Ulang Tahun Perusahaan CV ( Candika Vallery)
96 Si Pembuat Ulah...
97 Bekas Lipstik Menempel..!!
98 Maaf Sayangku...
99 Snack Yang Terjatuh...
100 Terlambat...
101 Minuman Pelancar...
102 Young Master Is Cruel..
103 Pantai..
104 Susu Asin...
105 Takut..
106 Sudah Menjadi Milikku..
107 Masih Merahasiakannya..
108 Selama Belum Terlambat..
109 Penyesalan Bunda..
110 Salah Menilai..
111 My Beloved Darling..
112 Membuatku Tegang..
113 Jalan-Jalan...
114 Mengganti Panggilan...
115 Anything For You...
116 Happy Birthday Z&R
117 Akan Mengakuinya..
118 Mata Empat Dan Wajah Licin...
119 Selalu Menggoda...
120 Syarat Dari Bi Nana...
121 Misteri Ranjang Bergoyang..
122 Bermain Ski...
123 Anak Ayam..?!!
124 Mengincar Zuy...
125 Rencana Yang Gagal...
126 Begadang...
127 Menghadiri Acara....
128 Aurora..!!
129 Si Pengganggu...
130 Trauma Davin...
131 Wanita Penyelamat...
132 Jangan Pergi Bi..!!
133 Rencana...
134 Pesan Penyemangat...
135 Tamparan Seorang Ibu...
136 Sangat Mirip....
137 Belanja Bersama....
138 Undangan Makan Bersama...
139 Kecemasan Ray...
140 Serigala Buas...
141 Barang-Barang Kenangan...
142 Amarahnya Si Tuan Dingin...
143 Mulai Membencinya...
144 Hasil Tes...
145 Ketakutan Zuy....
146 Dia Adalah Putrimu....
147 Rujak Mangga....
148 Dompet....
149 Sangat Menyesal....
150 Keduanya Adalah Putriku...
151 Sudah Sangat Keterlaluan...
152 Hak Asuh....
153 Melepaskannya....
154 Susu Hamil....
155 Akulah Ibu Yang Sebenarnya....
156 Keras Kepala....
157 Kunjungan Daddy Michael....
158 Jangan membenciku!
159 Macan Gembul....
160 Merindukanmu....
161 Makan Cuka...
162 Kamu Yang Istriku....
163 Urungkan Niatmu itu!
164 Belajar....
165 Obsesi Erlin....
166 Wanita Aneh....
167 Pengawal Terbaik....
168 Racun Ular Betina....
169 Kisah Piluh Henri....
170 Pepes Jamur Bakar....
171 Masih Bersembunyi....
172 Membuatku Menangis....
173 Turun Tangan....
174 Sangat Merindukan Ray....
175 Benar-benar Tersiksa....
176 Badut Di Dandanin....
177 Sudah Berubah....
178 Cerita Wawan....
179 Penerus....
180 Wanita Gila....
181 Cilok Dan Panda Gemuk....
182 Mirip Sama Papah....
183 Tikus yang tertangkap....
184 Lamaran Aries Pada Yiou....
185 Kenyataan yang Menyakitkan....
186 Permintaan Bunda....
187 Aku Harus Bagaimana?
188 Penyakit Bunda....
189 Perasaan Yang Hancur....
190 Maafkan Bibi!
191 Wajah Si Model Terkenal....
192 Vampir Tampan....
193 Jagung Bakar....
194 Perkataan Terakhir....
195 Tolong Temui Bunda!
196 Merasa Kasihan....
197 Bumbu Rahasia....
198 Sedihnya Tuan Dingin....
199 Berlaku Adil....
200 Bunda Sadar....
201 Kelakuan Kimberly....
202 Tidak Pernah Menyayangi Ku....
203 Emosinya Sang Kakak....
204 Paket Misterius....
205 Marga Vallery....
206 Kepanikan....
207 Baby Z&R (ZEANRA & RAYNER)
208 Perkataan Mom Candika....
209 Kecurigaan Liora....
210 Tidak Akan Pernah Menerimanya....
211 Sebenarnya....
212 (Curhat Author)
213 Kena Ompol....
214 Tentang....
215 Syukuran Kelahiran Si Kembar....
216 Tidak Pernah Pilih Kasih....
217 Kejadian....
218 Cicilan Telinga....
219 Sandiwara....
220 Wanita Simpanan....
221 Pengkhianat....
222 Tragedi....
223 Perintah Bos....
224 Berbohong....
225 Noel Gallagher....
226 Mengigau....
227 Teh Chamomile....
228 Merahasiakannya Dari Zuy....
229 Ingin Tahu....
230 Firasat Calon Ayah....
231 Si Tua....
232 Seorang Teman?
233 Kelelahan....
234 Informasi Dua Orang....
235 Kerja Sama....
236 Jurig....
237 Bukan Mimpi....
238 Janji Paman....
239 Penculik Tanpa Nama....
240 Bicara....
241 Maafkan Kebodohan Ku!
242 Tidak Akan Memaksa....
243 Meminta Bantuan....
244 Singa Betina....
245 Cucu Daddy....
246 Sudah Bosan....
247 Penyakit Tua....
248 Anak Haram....
249 Melindungi Diri....
250 Sudah Membuat Khawatir....
251 Cerita Palsu....
252 Temani Aku Ya!
253 Adegan Menarik....
254 Wanita Asing....
255 Siapa Kalian Sebenarnya?
256 Sangat Sederhana....
257 Diskon 50 persen....
258 Terpukul....
259 Cemasnya Zuy....
260 Demi Dia....
261 Noda Merah....
262 Demi Keselamatan Kakak....
263 ABS Oppa....
264 Fraktur....
265 Body Gendut....
266 Pernah Bertemu....
267 Adik Dari Kenalan....
268 Cukup Dalam....
269 Para Serangga....
270 Cepat Peluk Mamah!
271 Terlahir Dari Rahimnya....
272 Bayi Cantik....
273 Mewarisi Sifat....
274 Tamu Maria....
275 Tertarik Untuk Melakukannya....
276 Keluarga Tuan....
277 Melunasi Cicilan....
278 Aib Untuk Keluarga....
279 Bau Bawang....
280 Pura-Pura....
281 Bi Nana Mengamuk....
282 Duka Keluarga Wirawan....
283 Aku Bahagia, Rin!
284 Pengumuman Comeback CUP....
285 Sudah Tidak Ada Artinya....
286 Bebas....
287 Wanita Masa Lalu....
288 Bukan Keluarga....
289 Merasa Puas....
290 Terbawa Suasana....
291 Ikatan Jomblo Abadi....
292 Pengakuan Ray....
293 Anak Maria....
294 Menceraikanmu....
295 Bagian Hidupku....
296 Jalan tiga bulan!!!
297 Nasib Anak-Anak....
Episodes

Updated 297 Episodes

1
Zuy dan Ray
2
Perpisahan...
3
Bi Nana dan kehidupan Baru
4
Rahasia tersimpan
5
Bukan Siapa-Siapa
6
Kembali Untuk Bertemu
7
Tentang perasaan
8
Sesuatu Yang Tak Ternilai
9
Cuma Mimpi
10
Kembali Bertemu
11
Rasa Yang tumbuh di hati
12
Hujan Di Malam hari
13
Rasa Yang Berbeda
14
Yang ingin di Lindungi
15
Gagal kencan
16
Kebohongan Maria
17
Menginap...
18
Dendam Terdahulu
19
Tersinggung karena Ucapan....
20
Perasaan Sedih..
21
Permintaan Maaf
22
Hanya Dia seorang
23
Kedatangan tak terduga
24
Rasa Penasaran
25
Mengikutinya...
26
kamu adalah Wanita ku..
27
Awal Pertemuan Ibu dan Anak
28
Kegundahan hati
29
First Kiss
30
Canggung...
31
Calon Menantu?
32
Sama Seperti Dulu...
33
Ungkapan Yang Tertunda
34
Menjenguk Ray
35
Keinginan orang tua Erlin
36
Perhatian Ray
37
Mencari Perhatian
38
Perasaan Aries Terhadapnya...
39
Rencana Anne
40
Seorang Yang Berharga Milik Tuan Ray
41
Pulang Ke Rumah
42
Hadiah Tanda Ucapan Terimakasih
43
Ingin Melihat Wajahnya...
44
Persaingan...
45
Janji Zuy Pada Papahnya
46
Impian Yang Sebenarnya
47
Perasaan Antara Dua Sejoli
48
Double Date...
49
Rumah Hantu..
50
Janjiku Untuk Melindunginya...
51
Tetangga Julid
52
Karena Dia Sangat Menyayangimu..
53
Salah Paham...
54
Pesan Papah
55
Gadis Kecilnya Bi Nana..
56
My Beloved Nanny
57
Amarah Yang Memuncak...
58
Seperti Orang Yang Jahat..
59
Jawaban Dari Pertanyaan..
60
Menggantung Perasaan...
61
Kasih Sayang Zuy terhadap Bibinya...
62
Jangan Salah Paham..!!
63
Selalu Menjadi Pahlawan Untukku...
64
Manis Sayang?!!
65
Yang Ketiganya Adalah....
66
Kekhawatiran Bi Nana...
67
Boutique Fashion
68
Sahabat Terbaik...
69
Mengakui Putrimu sebagai Anakku..
70
Tidak Mengharapkan...
71
Calon Istri...
72
Fitting Dress
73
Hari Ulang Tahun Erlinda.
74
Alergi Udang..
75
Ungkapan...
76
Membuatku Sangat Cemburu..
77
Keisengan Ray...
78
Mengawasinya...
79
Kerabat Dan Ikatan Darah..
80
Senior dan Awal Persahabatan..
81
Squshy...
82
Berkunjung..
83
Kesungguhan...
84
Saling Percaya....
85
Wanita Satu-satunya di hati Tuan Ray...
86
Kejutan Untuknya..
87
Bikin Orang Baper Melihatnya...
88
Ulah Davin...
89
Ngidam Adonan Moci.
90
Pengumuman dari Davin dan Author..
91
Kalung Dan Cincin..
92
Dua Ular Betina...
93
Gara-gara Roti Sobek..
94
Hadiah Dari Yiou..
95
Ulang Tahun Perusahaan CV ( Candika Vallery)
96
Si Pembuat Ulah...
97
Bekas Lipstik Menempel..!!
98
Maaf Sayangku...
99
Snack Yang Terjatuh...
100
Terlambat...
101
Minuman Pelancar...
102
Young Master Is Cruel..
103
Pantai..
104
Susu Asin...
105
Takut..
106
Sudah Menjadi Milikku..
107
Masih Merahasiakannya..
108
Selama Belum Terlambat..
109
Penyesalan Bunda..
110
Salah Menilai..
111
My Beloved Darling..
112
Membuatku Tegang..
113
Jalan-Jalan...
114
Mengganti Panggilan...
115
Anything For You...
116
Happy Birthday Z&R
117
Akan Mengakuinya..
118
Mata Empat Dan Wajah Licin...
119
Selalu Menggoda...
120
Syarat Dari Bi Nana...
121
Misteri Ranjang Bergoyang..
122
Bermain Ski...
123
Anak Ayam..?!!
124
Mengincar Zuy...
125
Rencana Yang Gagal...
126
Begadang...
127
Menghadiri Acara....
128
Aurora..!!
129
Si Pengganggu...
130
Trauma Davin...
131
Wanita Penyelamat...
132
Jangan Pergi Bi..!!
133
Rencana...
134
Pesan Penyemangat...
135
Tamparan Seorang Ibu...
136
Sangat Mirip....
137
Belanja Bersama....
138
Undangan Makan Bersama...
139
Kecemasan Ray...
140
Serigala Buas...
141
Barang-Barang Kenangan...
142
Amarahnya Si Tuan Dingin...
143
Mulai Membencinya...
144
Hasil Tes...
145
Ketakutan Zuy....
146
Dia Adalah Putrimu....
147
Rujak Mangga....
148
Dompet....
149
Sangat Menyesal....
150
Keduanya Adalah Putriku...
151
Sudah Sangat Keterlaluan...
152
Hak Asuh....
153
Melepaskannya....
154
Susu Hamil....
155
Akulah Ibu Yang Sebenarnya....
156
Keras Kepala....
157
Kunjungan Daddy Michael....
158
Jangan membenciku!
159
Macan Gembul....
160
Merindukanmu....
161
Makan Cuka...
162
Kamu Yang Istriku....
163
Urungkan Niatmu itu!
164
Belajar....
165
Obsesi Erlin....
166
Wanita Aneh....
167
Pengawal Terbaik....
168
Racun Ular Betina....
169
Kisah Piluh Henri....
170
Pepes Jamur Bakar....
171
Masih Bersembunyi....
172
Membuatku Menangis....
173
Turun Tangan....
174
Sangat Merindukan Ray....
175
Benar-benar Tersiksa....
176
Badut Di Dandanin....
177
Sudah Berubah....
178
Cerita Wawan....
179
Penerus....
180
Wanita Gila....
181
Cilok Dan Panda Gemuk....
182
Mirip Sama Papah....
183
Tikus yang tertangkap....
184
Lamaran Aries Pada Yiou....
185
Kenyataan yang Menyakitkan....
186
Permintaan Bunda....
187
Aku Harus Bagaimana?
188
Penyakit Bunda....
189
Perasaan Yang Hancur....
190
Maafkan Bibi!
191
Wajah Si Model Terkenal....
192
Vampir Tampan....
193
Jagung Bakar....
194
Perkataan Terakhir....
195
Tolong Temui Bunda!
196
Merasa Kasihan....
197
Bumbu Rahasia....
198
Sedihnya Tuan Dingin....
199
Berlaku Adil....
200
Bunda Sadar....
201
Kelakuan Kimberly....
202
Tidak Pernah Menyayangi Ku....
203
Emosinya Sang Kakak....
204
Paket Misterius....
205
Marga Vallery....
206
Kepanikan....
207
Baby Z&R (ZEANRA & RAYNER)
208
Perkataan Mom Candika....
209
Kecurigaan Liora....
210
Tidak Akan Pernah Menerimanya....
211
Sebenarnya....
212
(Curhat Author)
213
Kena Ompol....
214
Tentang....
215
Syukuran Kelahiran Si Kembar....
216
Tidak Pernah Pilih Kasih....
217
Kejadian....
218
Cicilan Telinga....
219
Sandiwara....
220
Wanita Simpanan....
221
Pengkhianat....
222
Tragedi....
223
Perintah Bos....
224
Berbohong....
225
Noel Gallagher....
226
Mengigau....
227
Teh Chamomile....
228
Merahasiakannya Dari Zuy....
229
Ingin Tahu....
230
Firasat Calon Ayah....
231
Si Tua....
232
Seorang Teman?
233
Kelelahan....
234
Informasi Dua Orang....
235
Kerja Sama....
236
Jurig....
237
Bukan Mimpi....
238
Janji Paman....
239
Penculik Tanpa Nama....
240
Bicara....
241
Maafkan Kebodohan Ku!
242
Tidak Akan Memaksa....
243
Meminta Bantuan....
244
Singa Betina....
245
Cucu Daddy....
246
Sudah Bosan....
247
Penyakit Tua....
248
Anak Haram....
249
Melindungi Diri....
250
Sudah Membuat Khawatir....
251
Cerita Palsu....
252
Temani Aku Ya!
253
Adegan Menarik....
254
Wanita Asing....
255
Siapa Kalian Sebenarnya?
256
Sangat Sederhana....
257
Diskon 50 persen....
258
Terpukul....
259
Cemasnya Zuy....
260
Demi Dia....
261
Noda Merah....
262
Demi Keselamatan Kakak....
263
ABS Oppa....
264
Fraktur....
265
Body Gendut....
266
Pernah Bertemu....
267
Adik Dari Kenalan....
268
Cukup Dalam....
269
Para Serangga....
270
Cepat Peluk Mamah!
271
Terlahir Dari Rahimnya....
272
Bayi Cantik....
273
Mewarisi Sifat....
274
Tamu Maria....
275
Tertarik Untuk Melakukannya....
276
Keluarga Tuan....
277
Melunasi Cicilan....
278
Aib Untuk Keluarga....
279
Bau Bawang....
280
Pura-Pura....
281
Bi Nana Mengamuk....
282
Duka Keluarga Wirawan....
283
Aku Bahagia, Rin!
284
Pengumuman Comeback CUP....
285
Sudah Tidak Ada Artinya....
286
Bebas....
287
Wanita Masa Lalu....
288
Bukan Keluarga....
289
Merasa Puas....
290
Terbawa Suasana....
291
Ikatan Jomblo Abadi....
292
Pengakuan Ray....
293
Anak Maria....
294
Menceraikanmu....
295
Bagian Hidupku....
296
Jalan tiga bulan!!!
297
Nasib Anak-Anak....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!