<<<<<
*******
"Kenapa susah sekali, padahal udah tinggal selangkah lagi bertemu, tapi malah gagal. Zuy kamu dimana?!" kata Ray dengan penuh kecewa.
Lalu Ray masuk ke mobil, dan bergegas pergi, akan tetapi tiba-tiba ponselnya berdering, Ray menjawab telpon itu.
"Iya, Ini siapa?!!" tanya Ray
"What do you say? hei brother, kau baru beberapa hari pergi dari sini, kau sudah melupakan adikmu yang cantik ini?!" suara perempuan dengan nada yang kesal
"Tunggu!" Ray melihat ke layar ponselnya. "Lesya, sorry tadi gak fokus, ada apa sis?!!" tanya Ray
"Tentu saja aku merindukanmu Ray, kenapa kamu tidak menelponku?! aku sangat mengkhawatirkanmu. Apa kamu benar-benar sibuk sekarang sehingga tidak bisa menelponku, hmmm?!" tanya Lesya (Adik kandung Rayyan)
"Sorry sis! Ray beneran sibuk di sini, maaf ya sudah membuat khawatir!" ucap Ray.Ray
"Bro, Are you okay?!! apa kamu akan selamanya di sana, aku cuma belum terbiasa tanpamu Ray, jadi rasanya sepi sekali," ungkap Lesya dengan perasaan sedih.
"Yes, I am doing okay. Kurang tau sis mungkin aku akan menetap disini, tapi tenang aja sis aku akan sering Maen kesana, jangan sedih lagi ya! " tutur Ray menenangkan Lesya
"Really? janji Bro, jangan ingkar ya," kata Lesya
"Yes I promise, kamu tenang saja dan fokus sekolahmu ya!" ucap Ray
"Ray, Is that you?!!" tanya daddy Michael (ayah Ray)
"Eeh Daddy, iya ini Ray Dad. Daddy gimana kabarnya?!!" tanya Ray
"Kabar Daddy masih baik sama seperti kemaren saat kau tinggalkan kami, itu benar-benar membuat Daddy sedih." ujar Daddy Michael.
"Cukup Dad! kau selalu sajs begitu," pekik Ray.
"Hahaha.. Daddy becanda boy, kau baik-baik saja di sana, Willy udah cerita ke Daddy, Selamat ya, nanti kapan-kapan kita semua kesana menjengukmu, kamu semangat ya Daddy selalu mendukungmu boy!" kata Daddy Michael.
"Thanks Dad, Ray tunggu kedatangan kalian kesini!" ujar Ray.
"Yaudah kamu pasti lelah, istirahat yang cukup, jangan begadang malam!" tutur Michael
"Ya baik Dad, Daddy jaga kesehatan, salam buat mommy Liora." kata Ray
"Ray, I miss You..." seru Lesya
Telpon pun di tutup..
"Terimakasih Dad, Lesya." lirih Ray.
Lalu Ray bergegas pergi.
*******
Rumah Pak Randy
Sementara itu, Zuy terus menjaga Nara di kamarnya, sesekali ia menyentuh dahi Nara dengan punggung tangannya untuk mengecek suhu badan Nara.
"Nah sepertinya panasnya sudah mulai turun lagi, kalau begitu kakak pulang aja ya!" pamit Zuy ke Nara.
Nara mengangguk pelan. "Iya kak, tapi Kakak bakal kesini lagi kan?"
"Iya kakak pasti maen kesini lagi, asal Nara mau nurut apa kata Mami. Kalau di suruh minum obat harus mau jangan ngebantah, kalau ngebantah Kakak nggak akan mau main kesini, lagi." cicit Zuy.
"Iya Kak, Nara akan nurut sama Mami untuk minum obat," ucap Nara.
"Anak pintar...." Zuy mengelus rambut Nara. "Yaudah kakak pulang ya."
Lalu Bi Nana masuk ke kamar Nara.
"Zuy, sebelum pulang kita makan dulu yuk! Bibi udah masakin makanan kesukaanmu lho," ajak Bi Nana
Zuy mengangguk. "Iya Bi. Tapi kenapa bibi nggak bilang sih? Zuy kan bisa bantuin Bibi nyiapin makanannya."
"Kamu sendiri kan sedang jaga Nara, lagian ada Aries yang bantu Bibi, Paman mu juga udah pulang." kata Bi Nana. "Ayo Nara kita ke Papih!"
Lalu mereka menuju ke meja makan dan ternyata Pak Randy sudah berada di rumah sedangkan Aries sedang menyiapkan makanan di meja.
"Hai Zuy, Nara..." sapa Pak Randy.
Melihat Pak Randy, Nara pun langsung berlari menghampiri Pak Randy.
"Papi! Papi udah pulang?" serunya.
"Ho.. ho.. Anak Papi, gimana udah mendingan?!!" tanya pak Randy ke Nara sambil memegang dahi Nara
"Paman, Paman tumben udah pulang? Emang Resto udah tutup Paman?!!" tanya Zuy.
"Iya kebetulan tadi di Resto ramai, jadi tutup lebih awal. Zuy maaf ya ngerepotin kamu, terimakasih sudah menjaga Nara." ucap Pak Randy.
"Iya sama-sama paman, nggak ngerepotin kok, Zuy malah senang." balas Zuy.
"Tante ini kroketnya sudah matang," Aries meletakkan makanan yang ia masak di atas meja.
"Waaah kroket kesukaan ku," seru Zuy dengan mata berbinar seperti melihat emas.
"Penyakit mata laparnya kumat tuh, kalau udah lihat kroket. anak ini nggak berubah sama sekali. Hmmm, liat tuh pipinya langsung membulat gitu," celetuk Bi Nana.
Sehingga membuat semuanya tertawa.
"Eeh apa ada yang lucu?" Zuy mengernyit heran.
"Bukan apa-apa kok, pffft.." jawab Aries sambil menahan tawanya.
"Muka kakak Lucu pas liat kloket," ceplos Nara.
"Apa! Aduuh maaf-maaf, pasti wajahku sangat aneh," ucap Zuy sambil menahan malu
"Sudah, ayo kita makan!" ajak Bi Nana
Lalu Mereka pun makan bersama, setelah selesai makan dan bantu Bi Nana, Zuy bersiap-siap untuk pulang.
"Zuy, apa kamu tidak menginap di sini saja?" tanya Bi Nana
"Besok Zuy harus kerja Bi, lagian Zuy juga harus cari barang Zuy yang hilang." jawab Zuy
"Barang? barang apa Zuy?!!" tanya Bi Nana
"Gelang yang pemberian Tuan Muda, Bi. Zuy nggak tau gelang itu jatuh dimana, kalau sampai hilang gimana?" Zuy merasa cemas.
Bi Nana manggut-manggut.
"Oh jadi itu yang dari tadi buat kamu gelisah terus, padahal gelang itu sering kamu pakai kan?"
"Ya makanya itu bi, itu juga gelang kesayangannya Zuy kenangan dari tuan muda...." ujar Zuy.
"Ya bi Nana paham Zuy, sesuatu yang di beri oleh orang harus kita jaga karena barang itu juga sesuatu yang tak ternilai, nggak peduli barang itu seperti apa, sekecil apapun. Bibi doakan mudah-mudahan cepat ketemu ya!" nasehat Bi Nana.
"Sesuatu yang tak ternilai ya? Iya aku paham Bi, terimakasih Bi Nana. Kalau gitu Zuy pulang dulu ya Bi," pamit Zuy.
"Yaudah hati-hati, ingat langsung pulang ya!!" pesan Bi Nana.
"Paman, Nara sama Kak Aries, aku pulang dulu ya.." pamit Zuy.
"Iya Zuy, tapi beneran nggak apa-apa kamu pulang sendirian?" tanya pak Randy
Zuy mengangguk. "Iya paman, Zuy udah biasa kok pulang jam segini, kalau gitu Zuy pergi dulu ya semuanya..."
Lalu Zuy pergi, Aries pun terus melihat ke arah Zuy.
"Eheeeem, udah jangan di liatin terus, dia bakal baik-baik aja kok," lontar pak Randy
"Tidak, bukan gitu Om, Aries cuma kagum aja sama Zuy." jelas Aries
"Oh, yaudah ayo masuk! Jangan lama-lama di luar, soalnya setan di sini lebih nyeremin ketimbang setan di luar Negri," Pak Randy mencoba menakuti Aries.
Mendengar kata pak Randy, Aries pun buru-buru masuk ke Rumah
"Ffft.. Dasar penakut," celetuk pak Randy sambil menutup pintu Rumah.
...----------------...
Saat sedang asik mengemudikan motornya, tiba-tiba di tengah jalan Zuy menghentikan laju motornya karena mendengar sesuatu, ia pun mulai mencari di mana keberadaan suara itu, setelah lama mencari...
"Nah akhirnya ketemu juga, aduh anak manis aku bantuin kamu lepasin ini ya!" kata Zuy.
Meong.. meong...
Ternyata yang Zuy cari adalah suara anak kucing yang terjerat di semak-semak, ia pun langsung menolong si anak kucing dengan melepaskan kawat yang mengikat kaki kucing itu.
"Ya ampun kaki kamu jadi terluka gini, ayo kita cari Petshop terdekat."
Zuy lalu membawa Anak kucing itu pergi.
***************
*Sementara itu...
Beberapa saat sebelumnya, Ray akhirnya sampai di rumah Pak Willy, seperti biasa para pelayan menyambutnya.
"Tuan muda selamat datang.." sambut pelayan.
"Iya terimakasih Paman.." kata Ray,
Lalu Ray masuk ke dalam rumah Pak Willy, di sana Pak Willy sedang duduk sambil meneguk secangkir kopi, kemudian Ray menghampiri Pak Willy.
"Udah pulang kamu Ray? Dari mana saja kamu, Ray?!" tanya Pak Willy.
"Tadi aku ke Rumah lama Om," jawab Ray
"Oh, begini ada yang mau Om sampaikan..." kata Pak Willy.
"Ada apa om? kayaknya penting banget.." tanya Ray
"Tadi Friska menghubungi Om, besok pagi ada rapat di Luar kota. Berhubung kamu sekarang Ceo di Perusahaan, jadi rapat kali ini kamu yang harus hadir ya Ray! Om percaya kamu pasti bisa Ray," jelas pak Willy.
Ray mengangguk. "Baik om, besok Ray akan hadir. Oh iy Om ada yang mau Ray tanya ke Om Willy.."
"Mau tanya apa Ray?!!"
"Begini, soal pegawai hari ini ada yang nggak masuk kerja dan pegawai itu bernama Zuy. Lalu pas Ray lihat datanya, ternyata dia benar-benar orang yang Ray cari, Om." jelas Ray.
Pak Willy terkejut sembari membulatkan matanya.
"Apa! Jadi kamu kenal Zuy juga?!"
Di balas dengan anggukan kepala oleh Ray.
"Terus maksud pertanyaan kamu gimana Ray?" Pak Willy kembali bertanya
"Jadi yang ingin Ray tanyakan itu, sejak kapan dia bekerja di Perusahaan Om dan kenapa dia hanya menjadi OB di Perusahaan?!!" tanya Ray dengan penuh harap jawaban dari pak Willy
Pak Willy pun menatap Ray sambil tersenyum.
"Zuy itu sudah lama kerja di Perusahaan jadi OB, ya sekitar lebih dari 5 tahun, sempat ada masalah juga. Dulu dia di fitnah mencuri uang temannya, lalu dia di berhentikan dari kerjaannya selama 2 tahun lebih, itu juga kalau gak salah Ray. Namun karena Om merasa ada yang janggal, jadi om menyuruh karyawan untuk menyelidikinya," ungkap pak Willy.
"Lalu apa yg terjadi setelah itu Om?! Apa Zuy benar-benar mencuri atau dia hanya di jebak?!!" lagi-lagi Ray bertanya karena penasaran.
Pak Willy pun menjelaskan ke Ray. "Dia di jebak Ray, ada salah satu karyawan yang memberi tahu ke Om bahwa Zuy di fitnah. Masalahnya pun gara-gara cowo, dia mengira Zuy merebut cowoknya. Setelah terungkap, Om langsung memecat orang yang memfitnah Zuy dan om membujuk Zuy lagi supaya kembali bekerja di Perusahaan, akhirnya dia mau kembali bekerja."
"Lantas kenapa om masih membiarkan dia menjadi OG? Bukannya om bisa mengangkat jabatannya dari OG menjadi karyawan bagian staf, admin atau lainnya?!!"
Pak Willy menghela nafasnya.
"Masalahnya pendidikannya itu hanya sampai SMA, jadi Om gak berani menaikkan jabatannya. Lagi pula Om nggak mau kalau dia jadi omongan yang lainnya, nanti orang-orang mengira dia adalah simpanan Om karena Om tiba-tiba menaikkan jabatannya. Om nggak mau seperti itu Ray, Om sudah anggap Zuy seperti anak Om sendiri," ungkap pak Willy. "Yaudah sekarang kamu istirahat sana! Pasti kamu sangat lelah, Om juga mau istirahat."
Pak Willy beranjak dari tempat duduknya dan menepuk pundak Ray, ia pun berjalan menuju ke kamarnya. Sesaat Ray terdiam dan merasa perihatin dengan penjelasan Pak Willy, dia berfikir bahwa kehidupan Zuy memang sulit.
***
*Sementara itu...
Setelah dari Petshop, Zuy pun pulang dan membawa serta si anak kucing itu. Sesampainya di rumah, Zuy pun membawa kucing itu masuk ke dalam rumah.
"Nah Manis ini adalah rumahku, kamu sekarang tinggal di sini ya!" ucap Zuy.
Kucing itu pun mengeong keras, seakan-akan kucing itu bahagia karena ada yang rawat.
°°°°°°°
Pagi hari...
Tok Tok Tok..
"Iya tunggu sebentar!" seru Zuy sambil membuka pintu dan ternyata itu Airin.
"Lho Zuy, kok belum siap-siap sih?! Udah jam berapa nih sekarang?!!" cicit Airin.
Seketika Zuy melihat ke arah jam yang terpampang di dinding.
"Eeh ini! Aku kesiangan.... Kamu tunggu bentar ya Rin!"
"Oke..."
Zuy lalu bergegas ke kamar mandi dan bersiap-siap.
*Beberapa saat kemudian..
"Ayo Rin! Hari ini kita bakal telat nih, mana aku belum sempat nyarap lagi. Oh iya, tumben kamu kesini Rin?"
"Handphone kamu nggak bisa di hubungi Zuy, makanya aku langsung kesini." ujar Airin
Sejenak Zuy tersentak kemudian teringat.
"Ya ampun, ponselku dimana? aku benar-benar lupa Rin." Zuy pun langsung mencari ponselnya.
"Udah masalah ponsel nanti aja! Ayo kita berangkat, soalnya udah telat banget nih." cicit Airin
Meong, Meong...
"Kamu lapar ya manis? Eum, tunggu bentar Rin!"
Zuy pun menyiapkan makanan untuk kucingnya.
Lalu....
"Ini makanan dan susu kamu, manis. Tolong jaga rumah ya! soalnya aku mau berangkat kerja dulu." ucap Zuy. "Bye manis!"
Sesaat mereka berdua berangkat menuju ke Perusahaan CV.
**********
Perusahaan CV
Sesampainya di tempat kerja, Zuy dan Airin pun langsung memarkirkan motornya di tempat parkir yang ada di Perusahaan CV.
"Ayo Zuy! kita benar-benar kesiangan ini." lontar Airin.
"Iya Rin, bisa gawat ini kalau ketahuan Rere," balas Zuy.
Mereka pun berlari ke arah pintu masuk untuk pegawai OB.
Lalu sesaat....
"Hahaha..."
Tawa Zuy dan Airin bebarengan dan nafasnya pun terengah-engah.
Namun tiba-tiba....
"Kalian kemana saja, kenapa datang terlambat?!!" tanya Rere yang tiba-tiba berdiri di hadapan mereka.
"Maaf Bu Rere saya telat bangun jadi kesiangan" jelas Zuy.
"Aku tidak butuh penjelasan kalian. Sekarang kalian harus di hukum dan hukuman untuk kalian yaitu bawa barang-barang itu ke Ruangan Ceo, cepat!" suruh Rere.
Zuy dan Airin langsung mengangguk patuh.
"Baik Bu Rere, maaf.." ucap Zuy
Kemudian Rere pun pergi ke Ruangannya.
"Rin, kamu lebih baik balik ke Pantry! Ini biar aku yang bawa, sekalian aku juga mau minta maaf sama pak Willy, karena kemaren nggak masuk." lontar Zuy.
"Tapi Zuy yang Ceo sekarang bukan ..., yaudah deh hati-hati ya Zuy!" ucap Airin
"Siaaap." balas Zuy.
Zuy pun langsung membawa barang yang di suruh Rere ke Ruangan Ceo, sesaat pintu lift terbuka, ia segera masuk ke lift sambil membawa barang itu, setelah sampai di Lantai atas.
"Aduuh berat banget sih, kira-kira isinya apa ini? Bu Rere ini selalu saja kejam." gerutu Zuy.
Braaaak...
Tiba-tiba Zuy menabrak seseorang sontak barang yang di bawa Zuy jatuh berantakan, Zuy pun ikut terjatuh.
"Maaf, maaf, tadi aku nggak sengaja, soalnya gak keliatan." Zuy meminta maaf pada orang Yang di tabraknya.
"Apa kau terluka Nona?!!" tanya seorang Pria sambil mengulurkan tangannya.
Zuy menggeleng. "Ooh saya tidak apa-apa, lalu apa anda juga baik-baik saja?!!"
"Aku juga tidak apa-apa, justru kamu yang terjatuh."
Lalu si pria itu membantu Zuy membereskan barang yang tercecer berantakan.
"Terimakasih sudah membantu saya." ucap Zuy ke pria itu.
"Sini, biar aku saja yang bawa!" kata si pria itu sambil mengangkat barang yang di pegang Zuy.
"Ja-jangan ini pekerjaan saya!" tolak Zuy.
"Tapi aku maksa lho, mau di bawa kemana ini?!!" tanya si pria itu sambil mengangkat barang itu.
"Mau di bawa ke Ruangan Ceo," jawab Zuy.
Lalu Mereka berjalan menuju ke ruangan Ceo,
°Di Ruangan Ceo
Setelah sampai depan pintu, Zuy pun berhenti.
"Udah taroh di sini aja dulu! Eum, terimakasih banyak sudah membantu saya, pak." ucap Zuy.
"Oke sama-sama lain kali hati-hati jangan sampai jatuh!" tuturnya. "Waduh aku telat si bos pasti menunggu. Oh ya aku pergi dulu ya, bye.." sambung kata si pria itu,
Ia pun bergegas pergi meninggalkan Zuy.
"Sekali lagi terimakasih banyak pak.." Zuy membungkukkan badan.
Zuy mengetuk pintunya, Akan tetapi tidak ada jawaban dari dalam, akhirny Zuy membuka pintunya dan melangkah masuk ke dalam.
"Permisi, maaf pak Willy saya masuk ya! Karena saya ingin membawa barang-barang ini kesini. Sekalian mau minta maaf yang kemaren saya absen, nggak masuk" ucap Zuy.
Lalu tiba-tiba seseorang masuk ke dalam ruangan CEO.
"Apa yang kamu lakukan di sini?!!" tanya seseorang.
Seketika Zuy pun tersentak lalu menolehkan kepalanya ke belakang.
"Hah..!!"
*Bersambung........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 297 Episodes
Comments
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
semangat..
semangat..
like ya😘
2021-01-24
0
ABCD 1234
akhirnya 😂
2020-11-23
1
Neng Yuni (Ig @nona_ale04)
Aku mampir lagi, semangat kak
2020-10-08
0