Sesuatu Yang Tak Ternilai

<<<<<

*******

"Kenapa susah sekali, padahal udah tinggal selangkah lagi bertemu, tapi malah gagal. Zuy kamu dimana?!" kata Ray dengan penuh kecewa.

Lalu Ray masuk ke mobil, dan bergegas pergi, akan tetapi tiba-tiba ponselnya berdering, Ray menjawab telpon itu.

"Iya, Ini siapa?!!" tanya Ray

"What do you say? hei brother, kau baru beberapa hari pergi dari sini, kau sudah melupakan adikmu yang cantik ini?!" suara perempuan dengan nada yang kesal

"Tunggu!" Ray melihat ke layar ponselnya. "Lesya, sorry tadi gak fokus, ada apa sis?!!" tanya Ray

"Tentu saja aku merindukanmu Ray, kenapa kamu tidak menelponku?! aku sangat mengkhawatirkanmu. Apa kamu benar-benar sibuk sekarang sehingga tidak bisa menelponku, hmmm?!" tanya Lesya (Adik kandung Rayyan)

"Sorry sis! Ray beneran sibuk di sini, maaf ya sudah membuat khawatir!" ucap Ray.Ray

"Bro, Are you okay?!! apa kamu akan selamanya di sana, aku cuma belum terbiasa tanpamu Ray, jadi rasanya sepi sekali," ungkap Lesya dengan perasaan sedih.

"Yes, I am doing okay. Kurang tau sis mungkin aku akan menetap disini, tapi tenang aja sis aku akan sering Maen kesana, jangan sedih lagi ya! " tutur Ray menenangkan Lesya

"Really? janji Bro, jangan ingkar ya," kata Lesya

"Yes I promise, kamu tenang saja dan fokus sekolahmu ya!" ucap Ray

"Ray, Is that you?!!" tanya daddy Michael (ayah Ray)

"Eeh Daddy, iya ini Ray Dad. Daddy gimana kabarnya?!!" tanya Ray

"Kabar Daddy masih baik sama seperti kemaren saat kau tinggalkan kami, itu benar-benar membuat Daddy sedih." ujar Daddy Michael.

"Cukup Dad! kau selalu sajs begitu," pekik Ray.

"Hahaha.. Daddy becanda boy, kau baik-baik saja di sana, Willy udah cerita ke Daddy, Selamat ya, nanti kapan-kapan kita semua kesana menjengukmu, kamu semangat ya Daddy selalu mendukungmu boy!" kata Daddy Michael.

"Thanks Dad, Ray tunggu kedatangan kalian kesini!" ujar Ray.

"Yaudah kamu pasti lelah, istirahat yang cukup, jangan begadang malam!" tutur Michael

"Ya baik Dad, Daddy jaga kesehatan, salam buat mommy Liora." kata Ray

"Ray, I miss You..." seru Lesya

Telpon pun di tutup..

"Terimakasih Dad, Lesya." lirih Ray.

Lalu Ray bergegas pergi.

*******

Rumah Pak Randy

Sementara itu, Zuy terus menjaga Nara di kamarnya, sesekali ia menyentuh dahi Nara dengan punggung tangannya untuk mengecek suhu badan Nara.

"Nah sepertinya panasnya sudah mulai turun lagi, kalau begitu kakak pulang aja ya!" pamit Zuy ke Nara.

Nara mengangguk pelan. "Iya kak, tapi Kakak bakal kesini lagi kan?"

"Iya kakak pasti maen kesini lagi, asal Nara mau nurut apa kata Mami. Kalau di suruh minum obat harus mau jangan ngebantah, kalau ngebantah Kakak nggak akan mau main kesini, lagi." cicit Zuy.

"Iya Kak, Nara akan nurut sama Mami untuk minum obat," ucap Nara.

"Anak pintar...." Zuy mengelus rambut Nara. "Yaudah kakak pulang ya."

Lalu Bi Nana masuk ke kamar Nara.

"Zuy, sebelum pulang kita makan dulu yuk! Bibi udah masakin makanan kesukaanmu lho," ajak Bi Nana

Zuy mengangguk. "Iya Bi. Tapi kenapa bibi nggak bilang sih? Zuy kan bisa bantuin Bibi nyiapin makanannya."

"Kamu sendiri kan sedang jaga Nara, lagian ada Aries yang bantu Bibi, Paman mu juga udah pulang." kata Bi Nana. "Ayo Nara kita ke Papih!"

Lalu mereka menuju ke meja makan dan ternyata Pak Randy sudah berada di rumah sedangkan Aries sedang menyiapkan makanan di meja.

"Hai Zuy, Nara..." sapa Pak Randy.

Melihat Pak Randy, Nara pun langsung berlari menghampiri Pak Randy.

"Papi! Papi udah pulang?" serunya.

"Ho.. ho.. Anak Papi, gimana udah mendingan?!!" tanya pak Randy ke Nara sambil memegang dahi Nara

"Paman, Paman tumben udah pulang? Emang Resto udah tutup Paman?!!" tanya Zuy.

"Iya kebetulan tadi di Resto ramai, jadi tutup lebih awal. Zuy maaf ya ngerepotin kamu, terimakasih sudah menjaga Nara." ucap Pak Randy.

"Iya sama-sama paman, nggak ngerepotin kok, Zuy malah senang." balas Zuy.

"Tante ini kroketnya sudah matang," Aries meletakkan makanan yang ia masak di atas meja.

"Waaah kroket kesukaan ku," seru Zuy dengan mata berbinar seperti melihat emas.

"Penyakit mata laparnya kumat tuh, kalau udah lihat kroket. anak ini nggak berubah sama sekali. Hmmm, liat tuh pipinya langsung membulat gitu," celetuk Bi Nana.

Sehingga membuat semuanya tertawa.

"Eeh apa ada yang lucu?" Zuy mengernyit heran.

"Bukan apa-apa kok, pffft.." jawab Aries sambil menahan tawanya.

"Muka kakak Lucu pas liat kloket," ceplos Nara.

"Apa! Aduuh maaf-maaf, pasti wajahku sangat aneh," ucap Zuy sambil menahan malu

"Sudah, ayo kita makan!" ajak Bi Nana

Lalu Mereka pun makan bersama, setelah selesai makan dan bantu Bi Nana, Zuy bersiap-siap untuk pulang.

"Zuy, apa kamu tidak menginap di sini saja?" tanya Bi Nana

"Besok Zuy harus kerja Bi, lagian Zuy juga harus cari barang Zuy yang hilang." jawab Zuy

"Barang? barang apa Zuy?!!" tanya Bi Nana

"Gelang yang pemberian Tuan Muda, Bi. Zuy nggak tau gelang itu jatuh dimana, kalau sampai hilang gimana?" Zuy merasa cemas.

Bi Nana manggut-manggut.

"Oh jadi itu yang dari tadi buat kamu gelisah terus, padahal gelang itu sering kamu pakai kan?"

"Ya makanya itu bi, itu juga gelang kesayangannya Zuy kenangan dari tuan muda...." ujar Zuy.

"Ya bi Nana paham Zuy, sesuatu yang di beri oleh orang harus kita jaga karena barang itu juga sesuatu yang tak ternilai, nggak peduli barang itu seperti apa, sekecil apapun. Bibi doakan mudah-mudahan cepat ketemu ya!" nasehat Bi Nana.

"Sesuatu yang tak ternilai ya? Iya aku paham Bi, terimakasih Bi Nana. Kalau gitu Zuy pulang dulu ya Bi," pamit Zuy.

"Yaudah hati-hati, ingat langsung pulang ya!!" pesan Bi Nana.

"Paman, Nara sama Kak Aries, aku pulang dulu ya.." pamit Zuy.

"Iya Zuy, tapi beneran nggak apa-apa kamu pulang sendirian?" tanya pak Randy

Zuy mengangguk. "Iya paman, Zuy udah biasa kok pulang jam segini, kalau gitu Zuy pergi dulu ya semuanya..."

Lalu Zuy pergi, Aries pun terus melihat ke arah Zuy.

"Eheeeem, udah jangan di liatin terus, dia bakal baik-baik aja kok," lontar pak Randy

"Tidak, bukan gitu Om, Aries cuma kagum aja sama Zuy." jelas Aries

"Oh, yaudah ayo masuk! Jangan lama-lama di luar, soalnya setan di sini lebih nyeremin ketimbang setan di luar Negri," Pak Randy mencoba menakuti Aries.

Mendengar kata pak Randy, Aries pun buru-buru masuk ke Rumah

"Ffft.. Dasar penakut," celetuk pak Randy sambil menutup pintu Rumah.

...----------------...

Saat sedang asik mengemudikan motornya, tiba-tiba di tengah jalan Zuy menghentikan laju motornya karena mendengar sesuatu, ia pun mulai mencari di mana keberadaan suara itu, setelah lama mencari...

"Nah akhirnya ketemu juga, aduh anak manis aku bantuin kamu lepasin ini ya!" kata Zuy.

Meong.. meong...

Ternyata yang Zuy cari adalah suara anak kucing yang terjerat di semak-semak, ia pun langsung menolong si anak kucing dengan melepaskan kawat yang mengikat kaki kucing itu.

"Ya ampun kaki kamu jadi terluka gini, ayo kita cari Petshop terdekat."

Zuy lalu membawa Anak kucing itu pergi.

***************

*Sementara itu...

Beberapa saat sebelumnya, Ray akhirnya sampai di rumah Pak Willy, seperti biasa para pelayan menyambutnya.

"Tuan muda selamat datang.." sambut pelayan.

"Iya terimakasih Paman.." kata Ray,

Lalu Ray masuk ke dalam rumah Pak Willy, di sana Pak Willy sedang duduk sambil meneguk secangkir kopi, kemudian Ray menghampiri Pak Willy.

"Udah pulang kamu Ray? Dari mana saja kamu, Ray?!" tanya Pak Willy.

"Tadi aku ke Rumah lama Om," jawab Ray

"Oh, begini ada yang mau Om sampaikan..." kata Pak Willy.

"Ada apa om? kayaknya penting banget.." tanya Ray

"Tadi Friska menghubungi Om, besok pagi ada rapat di Luar kota. Berhubung kamu sekarang Ceo di Perusahaan, jadi rapat kali ini kamu yang harus hadir ya Ray! Om percaya kamu pasti bisa Ray," jelas pak Willy.

Ray mengangguk. "Baik om, besok Ray akan hadir. Oh iy Om ada yang mau Ray tanya ke Om Willy.."

"Mau tanya apa Ray?!!"

"Begini, soal pegawai hari ini ada yang nggak masuk kerja dan pegawai itu bernama Zuy. Lalu pas Ray lihat datanya, ternyata dia benar-benar orang yang Ray cari, Om." jelas Ray.

Pak Willy terkejut sembari membulatkan matanya.

"Apa! Jadi kamu kenal Zuy juga?!"

Di balas dengan anggukan kepala oleh Ray.

"Terus maksud pertanyaan kamu gimana Ray?" Pak Willy kembali bertanya

"Jadi yang ingin Ray tanyakan itu, sejak kapan dia bekerja di Perusahaan Om dan kenapa dia hanya menjadi OB di Perusahaan?!!" tanya Ray dengan penuh harap jawaban dari pak Willy

Pak Willy pun menatap Ray sambil tersenyum.

"Zuy itu sudah lama kerja di Perusahaan jadi OB, ya sekitar lebih dari 5 tahun, sempat ada masalah juga. Dulu dia di fitnah mencuri uang temannya, lalu dia di berhentikan dari kerjaannya selama 2 tahun lebih, itu juga kalau gak salah Ray. Namun karena Om merasa ada yang janggal, jadi om menyuruh karyawan untuk menyelidikinya," ungkap pak Willy.

"Lalu apa yg terjadi setelah itu Om?! Apa Zuy benar-benar mencuri atau dia hanya di jebak?!!" lagi-lagi Ray bertanya karena penasaran.

Pak Willy pun menjelaskan ke Ray. "Dia di jebak Ray, ada salah satu karyawan yang memberi tahu ke Om bahwa Zuy di fitnah. Masalahnya pun gara-gara cowo, dia mengira Zuy merebut cowoknya. Setelah terungkap, Om langsung memecat orang yang memfitnah Zuy dan om membujuk Zuy lagi supaya kembali bekerja di Perusahaan, akhirnya dia mau kembali bekerja."

"Lantas kenapa om masih membiarkan dia menjadi OG? Bukannya om bisa mengangkat jabatannya dari OG menjadi karyawan bagian staf, admin atau lainnya?!!"

Pak Willy menghela nafasnya.

"Masalahnya pendidikannya itu hanya sampai SMA, jadi Om gak berani menaikkan jabatannya. Lagi pula Om nggak mau kalau dia jadi omongan yang lainnya, nanti orang-orang mengira dia adalah simpanan Om karena Om tiba-tiba menaikkan jabatannya. Om nggak mau seperti itu Ray, Om sudah anggap Zuy seperti anak Om sendiri," ungkap pak Willy. "Yaudah sekarang kamu istirahat sana! Pasti kamu sangat lelah, Om juga mau istirahat."

Pak Willy beranjak dari tempat duduknya dan menepuk pundak Ray, ia pun berjalan menuju ke kamarnya. Sesaat Ray terdiam dan merasa perihatin dengan penjelasan Pak Willy, dia berfikir bahwa kehidupan Zuy memang sulit.

***

*Sementara itu...

Setelah dari Petshop, Zuy pun pulang dan membawa serta si anak kucing itu. Sesampainya di rumah, Zuy pun membawa kucing itu masuk ke dalam rumah.

"Nah Manis ini adalah rumahku, kamu sekarang tinggal di sini ya!" ucap Zuy.

Kucing itu pun mengeong keras, seakan-akan kucing itu bahagia karena ada yang rawat.

°°°°°°°

Pagi hari...

Tok Tok Tok..

"Iya tunggu sebentar!" seru Zuy sambil membuka pintu dan ternyata itu Airin.

"Lho Zuy, kok belum siap-siap sih?! Udah jam berapa nih sekarang?!!" cicit Airin.

Seketika Zuy melihat ke arah jam yang terpampang di dinding.

"Eeh ini! Aku kesiangan.... Kamu tunggu bentar ya Rin!"

"Oke..."

Zuy lalu bergegas ke kamar mandi dan bersiap-siap.

*Beberapa saat kemudian..

"Ayo Rin! Hari ini kita bakal telat nih, mana aku belum sempat nyarap lagi. Oh iya, tumben kamu kesini Rin?"

"Handphone kamu nggak bisa di hubungi Zuy, makanya aku langsung kesini." ujar Airin

Sejenak Zuy tersentak kemudian teringat.

"Ya ampun, ponselku dimana? aku benar-benar lupa Rin." Zuy pun langsung mencari ponselnya.

"Udah masalah ponsel nanti aja! Ayo kita berangkat, soalnya udah telat banget nih." cicit Airin

Meong, Meong...

"Kamu lapar ya manis? Eum, tunggu bentar Rin!"

Zuy pun menyiapkan makanan untuk kucingnya.

Lalu....

"Ini makanan dan susu kamu, manis. Tolong jaga rumah ya! soalnya aku mau berangkat kerja dulu." ucap Zuy. "Bye manis!"

Sesaat mereka berdua berangkat menuju ke Perusahaan CV.

**********

Perusahaan CV

Sesampainya di tempat kerja, Zuy dan Airin pun langsung memarkirkan motornya di tempat parkir yang ada di Perusahaan CV.

"Ayo Zuy! kita benar-benar kesiangan ini." lontar Airin.

"Iya Rin, bisa gawat ini kalau ketahuan Rere," balas Zuy.

Mereka pun berlari ke arah pintu masuk untuk pegawai OB.

Lalu sesaat....

"Hahaha..."

Tawa Zuy dan Airin bebarengan dan nafasnya pun terengah-engah.

Namun tiba-tiba....

"Kalian kemana saja, kenapa datang terlambat?!!" tanya Rere yang tiba-tiba berdiri di hadapan mereka.

"Maaf Bu Rere saya telat bangun jadi kesiangan" jelas Zuy.

"Aku tidak butuh penjelasan kalian. Sekarang kalian harus di hukum dan hukuman untuk kalian yaitu bawa barang-barang itu ke Ruangan Ceo, cepat!" suruh Rere.

Zuy dan Airin langsung mengangguk patuh.

"Baik Bu Rere, maaf.." ucap Zuy

Kemudian Rere pun pergi ke Ruangannya.

"Rin, kamu lebih baik balik ke Pantry! Ini biar aku yang bawa, sekalian aku juga mau minta maaf sama pak Willy, karena kemaren nggak masuk." lontar Zuy.

"Tapi Zuy yang Ceo sekarang bukan ..., yaudah deh hati-hati ya Zuy!" ucap Airin

"Siaaap." balas Zuy.

Zuy pun langsung membawa barang yang di suruh Rere ke Ruangan Ceo, sesaat pintu lift terbuka, ia segera masuk ke lift sambil membawa barang itu, setelah sampai di Lantai atas.

"Aduuh berat banget sih, kira-kira isinya apa ini? Bu Rere ini selalu saja kejam." gerutu Zuy.

Braaaak...

Tiba-tiba Zuy menabrak seseorang sontak barang yang di bawa Zuy jatuh berantakan, Zuy pun ikut terjatuh.

"Maaf, maaf, tadi aku nggak sengaja, soalnya gak keliatan." Zuy meminta maaf pada orang Yang di tabraknya.

"Apa kau terluka Nona?!!" tanya seorang Pria sambil mengulurkan tangannya.

Zuy menggeleng. "Ooh saya tidak apa-apa, lalu apa anda juga baik-baik saja?!!"

"Aku juga tidak apa-apa, justru kamu yang terjatuh."

Lalu si pria itu membantu Zuy membereskan barang yang tercecer berantakan.

"Terimakasih sudah membantu saya." ucap Zuy ke pria itu.

"Sini, biar aku saja yang bawa!" kata si pria itu sambil mengangkat barang yang di pegang Zuy.

"Ja-jangan ini pekerjaan saya!" tolak Zuy.

"Tapi aku maksa lho, mau di bawa kemana ini?!!" tanya si pria itu sambil mengangkat barang itu.

"Mau di bawa ke Ruangan Ceo," jawab Zuy.

Lalu Mereka berjalan menuju ke ruangan Ceo,

°Di Ruangan Ceo

Setelah sampai depan pintu, Zuy pun berhenti.

"Udah taroh di sini aja dulu! Eum, terimakasih banyak sudah membantu saya, pak." ucap Zuy.

"Oke sama-sama lain kali hati-hati jangan sampai jatuh!" tuturnya. "Waduh aku telat si bos pasti menunggu. Oh ya aku pergi dulu ya, bye.." sambung kata si pria itu,

Ia pun bergegas pergi meninggalkan Zuy.

"Sekali lagi terimakasih banyak pak.." Zuy membungkukkan badan.

Zuy mengetuk pintunya, Akan tetapi tidak ada jawaban dari dalam, akhirny Zuy membuka pintunya dan melangkah masuk ke dalam.

"Permisi, maaf pak Willy saya masuk ya! Karena saya ingin membawa barang-barang ini kesini. Sekalian mau minta maaf yang kemaren saya absen, nggak masuk" ucap Zuy.

Lalu tiba-tiba seseorang masuk ke dalam ruangan CEO.

"Apa yang kamu lakukan di sini?!!" tanya seseorang.

Seketika Zuy pun tersentak lalu menolehkan kepalanya ke belakang.

"Hah..!!"

*Bersambung........

Terpopuler

Comments

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

semangat..
semangat..

like ya😘

2021-01-24

0

ABCD 1234

ABCD 1234

akhirnya 😂

2020-11-23

1

Neng Yuni (Ig @nona_ale04)

Neng Yuni (Ig @nona_ale04)

Aku mampir lagi, semangat kak

2020-10-08

0

lihat semua
Episodes
1 Zuy dan Ray
2 Perpisahan...
3 Bi Nana dan kehidupan Baru
4 Rahasia tersimpan
5 Bukan Siapa-Siapa
6 Kembali Untuk Bertemu
7 Tentang perasaan
8 Sesuatu Yang Tak Ternilai
9 Cuma Mimpi
10 Kembali Bertemu
11 Rasa Yang tumbuh di hati
12 Hujan Di Malam hari
13 Rasa Yang Berbeda
14 Yang ingin di Lindungi
15 Gagal kencan
16 Kebohongan Maria
17 Menginap...
18 Dendam Terdahulu
19 Tersinggung karena Ucapan....
20 Perasaan Sedih..
21 Permintaan Maaf
22 Hanya Dia seorang
23 Kedatangan tak terduga
24 Rasa Penasaran
25 Mengikutinya...
26 kamu adalah Wanita ku..
27 Awal Pertemuan Ibu dan Anak
28 Kegundahan hati
29 First Kiss
30 Canggung...
31 Calon Menantu?
32 Sama Seperti Dulu...
33 Ungkapan Yang Tertunda
34 Menjenguk Ray
35 Keinginan orang tua Erlin
36 Perhatian Ray
37 Mencari Perhatian
38 Perasaan Aries Terhadapnya...
39 Rencana Anne
40 Seorang Yang Berharga Milik Tuan Ray
41 Pulang Ke Rumah
42 Hadiah Tanda Ucapan Terimakasih
43 Ingin Melihat Wajahnya...
44 Persaingan...
45 Janji Zuy Pada Papahnya
46 Impian Yang Sebenarnya
47 Perasaan Antara Dua Sejoli
48 Double Date...
49 Rumah Hantu..
50 Janjiku Untuk Melindunginya...
51 Tetangga Julid
52 Karena Dia Sangat Menyayangimu..
53 Salah Paham...
54 Pesan Papah
55 Gadis Kecilnya Bi Nana..
56 My Beloved Nanny
57 Amarah Yang Memuncak...
58 Seperti Orang Yang Jahat..
59 Jawaban Dari Pertanyaan..
60 Menggantung Perasaan...
61 Kasih Sayang Zuy terhadap Bibinya...
62 Jangan Salah Paham..!!
63 Selalu Menjadi Pahlawan Untukku...
64 Manis Sayang?!!
65 Yang Ketiganya Adalah....
66 Kekhawatiran Bi Nana...
67 Boutique Fashion
68 Sahabat Terbaik...
69 Mengakui Putrimu sebagai Anakku..
70 Tidak Mengharapkan...
71 Calon Istri...
72 Fitting Dress
73 Hari Ulang Tahun Erlinda.
74 Alergi Udang..
75 Ungkapan...
76 Membuatku Sangat Cemburu..
77 Keisengan Ray...
78 Mengawasinya...
79 Kerabat Dan Ikatan Darah..
80 Senior dan Awal Persahabatan..
81 Squshy...
82 Berkunjung..
83 Kesungguhan...
84 Saling Percaya....
85 Wanita Satu-satunya di hati Tuan Ray...
86 Kejutan Untuknya..
87 Bikin Orang Baper Melihatnya...
88 Ulah Davin...
89 Ngidam Adonan Moci.
90 Pengumuman dari Davin dan Author..
91 Kalung Dan Cincin..
92 Dua Ular Betina...
93 Gara-gara Roti Sobek..
94 Hadiah Dari Yiou..
95 Ulang Tahun Perusahaan CV ( Candika Vallery)
96 Si Pembuat Ulah...
97 Bekas Lipstik Menempel..!!
98 Maaf Sayangku...
99 Snack Yang Terjatuh...
100 Terlambat...
101 Minuman Pelancar...
102 Young Master Is Cruel..
103 Pantai..
104 Susu Asin...
105 Takut..
106 Sudah Menjadi Milikku..
107 Masih Merahasiakannya..
108 Selama Belum Terlambat..
109 Penyesalan Bunda..
110 Salah Menilai..
111 My Beloved Darling..
112 Membuatku Tegang..
113 Jalan-Jalan...
114 Mengganti Panggilan...
115 Anything For You...
116 Happy Birthday Z&R
117 Akan Mengakuinya..
118 Mata Empat Dan Wajah Licin...
119 Selalu Menggoda...
120 Syarat Dari Bi Nana...
121 Misteri Ranjang Bergoyang..
122 Bermain Ski...
123 Anak Ayam..?!!
124 Mengincar Zuy...
125 Rencana Yang Gagal...
126 Begadang...
127 Menghadiri Acara....
128 Aurora..!!
129 Si Pengganggu...
130 Trauma Davin...
131 Wanita Penyelamat...
132 Jangan Pergi Bi..!!
133 Rencana...
134 Pesan Penyemangat...
135 Tamparan Seorang Ibu...
136 Sangat Mirip....
137 Belanja Bersama....
138 Undangan Makan Bersama...
139 Kecemasan Ray...
140 Serigala Buas...
141 Barang-Barang Kenangan...
142 Amarahnya Si Tuan Dingin...
143 Mulai Membencinya...
144 Hasil Tes...
145 Ketakutan Zuy....
146 Dia Adalah Putrimu....
147 Rujak Mangga....
148 Dompet....
149 Sangat Menyesal....
150 Keduanya Adalah Putriku...
151 Sudah Sangat Keterlaluan...
152 Hak Asuh....
153 Melepaskannya....
154 Susu Hamil....
155 Akulah Ibu Yang Sebenarnya....
156 Keras Kepala....
157 Kunjungan Daddy Michael....
158 Jangan membenciku!
159 Macan Gembul....
160 Merindukanmu....
161 Makan Cuka...
162 Kamu Yang Istriku....
163 Urungkan Niatmu itu!
164 Belajar....
165 Obsesi Erlin....
166 Wanita Aneh....
167 Pengawal Terbaik....
168 Racun Ular Betina....
169 Kisah Piluh Henri....
170 Pepes Jamur Bakar....
171 Masih Bersembunyi....
172 Membuatku Menangis....
173 Turun Tangan....
174 Sangat Merindukan Ray....
175 Benar-benar Tersiksa....
176 Badut Di Dandanin....
177 Sudah Berubah....
178 Cerita Wawan....
179 Penerus....
180 Wanita Gila....
181 Cilok Dan Panda Gemuk....
182 Mirip Sama Papah....
183 Tikus yang tertangkap....
184 Lamaran Aries Pada Yiou....
185 Kenyataan yang Menyakitkan....
186 Permintaan Bunda....
187 Aku Harus Bagaimana?
188 Penyakit Bunda....
189 Perasaan Yang Hancur....
190 Maafkan Bibi!
191 Wajah Si Model Terkenal....
192 Vampir Tampan....
193 Jagung Bakar....
194 Perkataan Terakhir....
195 Tolong Temui Bunda!
196 Merasa Kasihan....
197 Bumbu Rahasia....
198 Sedihnya Tuan Dingin....
199 Berlaku Adil....
200 Bunda Sadar....
201 Kelakuan Kimberly....
202 Tidak Pernah Menyayangi Ku....
203 Emosinya Sang Kakak....
204 Paket Misterius....
205 Marga Vallery....
206 Kepanikan....
207 Baby Z&R (ZEANRA & RAYNER)
208 Perkataan Mom Candika....
209 Kecurigaan Liora....
210 Tidak Akan Pernah Menerimanya....
211 Sebenarnya....
212 (Curhat Author)
213 Kena Ompol....
214 Tentang....
215 Syukuran Kelahiran Si Kembar....
216 Tidak Pernah Pilih Kasih....
217 Kejadian....
218 Cicilan Telinga....
219 Sandiwara....
220 Wanita Simpanan....
221 Pengkhianat....
222 Tragedi....
223 Perintah Bos....
224 Berbohong....
225 Noel Gallagher....
226 Mengigau....
227 Teh Chamomile....
228 Merahasiakannya Dari Zuy....
229 Ingin Tahu....
230 Firasat Calon Ayah....
231 Si Tua....
232 Seorang Teman?
233 Kelelahan....
234 Informasi Dua Orang....
235 Kerja Sama....
236 Jurig....
237 Bukan Mimpi....
238 Janji Paman....
239 Penculik Tanpa Nama....
240 Bicara....
241 Maafkan Kebodohan Ku!
242 Tidak Akan Memaksa....
243 Meminta Bantuan....
244 Singa Betina....
245 Cucu Daddy....
246 Sudah Bosan....
247 Penyakit Tua....
248 Anak Haram....
249 Melindungi Diri....
250 Sudah Membuat Khawatir....
251 Cerita Palsu....
252 Temani Aku Ya!
253 Adegan Menarik....
254 Wanita Asing....
255 Siapa Kalian Sebenarnya?
256 Sangat Sederhana....
257 Diskon 50 persen....
258 Terpukul....
259 Cemasnya Zuy....
260 Demi Dia....
261 Noda Merah....
262 Demi Keselamatan Kakak....
263 ABS Oppa....
264 Fraktur....
265 Body Gendut....
266 Pernah Bertemu....
267 Adik Dari Kenalan....
268 Cukup Dalam....
269 Para Serangga....
270 Cepat Peluk Mamah!
271 Terlahir Dari Rahimnya....
272 Bayi Cantik....
273 Mewarisi Sifat....
274 Tamu Maria....
275 Tertarik Untuk Melakukannya....
276 Keluarga Tuan....
277 Melunasi Cicilan....
278 Aib Untuk Keluarga....
279 Bau Bawang....
280 Pura-Pura....
281 Bi Nana Mengamuk....
282 Duka Keluarga Wirawan....
283 Aku Bahagia, Rin!
284 Pengumuman Comeback CUP....
285 Sudah Tidak Ada Artinya....
286 Bebas....
287 Wanita Masa Lalu....
288 Bukan Keluarga....
289 Merasa Puas....
290 Terbawa Suasana....
291 Ikatan Jomblo Abadi....
292 Pengakuan Ray....
293 Anak Maria....
294 Menceraikanmu....
295 Bagian Hidupku....
296 Jalan tiga bulan!!!
297 Nasib Anak-Anak....
Episodes

Updated 297 Episodes

1
Zuy dan Ray
2
Perpisahan...
3
Bi Nana dan kehidupan Baru
4
Rahasia tersimpan
5
Bukan Siapa-Siapa
6
Kembali Untuk Bertemu
7
Tentang perasaan
8
Sesuatu Yang Tak Ternilai
9
Cuma Mimpi
10
Kembali Bertemu
11
Rasa Yang tumbuh di hati
12
Hujan Di Malam hari
13
Rasa Yang Berbeda
14
Yang ingin di Lindungi
15
Gagal kencan
16
Kebohongan Maria
17
Menginap...
18
Dendam Terdahulu
19
Tersinggung karena Ucapan....
20
Perasaan Sedih..
21
Permintaan Maaf
22
Hanya Dia seorang
23
Kedatangan tak terduga
24
Rasa Penasaran
25
Mengikutinya...
26
kamu adalah Wanita ku..
27
Awal Pertemuan Ibu dan Anak
28
Kegundahan hati
29
First Kiss
30
Canggung...
31
Calon Menantu?
32
Sama Seperti Dulu...
33
Ungkapan Yang Tertunda
34
Menjenguk Ray
35
Keinginan orang tua Erlin
36
Perhatian Ray
37
Mencari Perhatian
38
Perasaan Aries Terhadapnya...
39
Rencana Anne
40
Seorang Yang Berharga Milik Tuan Ray
41
Pulang Ke Rumah
42
Hadiah Tanda Ucapan Terimakasih
43
Ingin Melihat Wajahnya...
44
Persaingan...
45
Janji Zuy Pada Papahnya
46
Impian Yang Sebenarnya
47
Perasaan Antara Dua Sejoli
48
Double Date...
49
Rumah Hantu..
50
Janjiku Untuk Melindunginya...
51
Tetangga Julid
52
Karena Dia Sangat Menyayangimu..
53
Salah Paham...
54
Pesan Papah
55
Gadis Kecilnya Bi Nana..
56
My Beloved Nanny
57
Amarah Yang Memuncak...
58
Seperti Orang Yang Jahat..
59
Jawaban Dari Pertanyaan..
60
Menggantung Perasaan...
61
Kasih Sayang Zuy terhadap Bibinya...
62
Jangan Salah Paham..!!
63
Selalu Menjadi Pahlawan Untukku...
64
Manis Sayang?!!
65
Yang Ketiganya Adalah....
66
Kekhawatiran Bi Nana...
67
Boutique Fashion
68
Sahabat Terbaik...
69
Mengakui Putrimu sebagai Anakku..
70
Tidak Mengharapkan...
71
Calon Istri...
72
Fitting Dress
73
Hari Ulang Tahun Erlinda.
74
Alergi Udang..
75
Ungkapan...
76
Membuatku Sangat Cemburu..
77
Keisengan Ray...
78
Mengawasinya...
79
Kerabat Dan Ikatan Darah..
80
Senior dan Awal Persahabatan..
81
Squshy...
82
Berkunjung..
83
Kesungguhan...
84
Saling Percaya....
85
Wanita Satu-satunya di hati Tuan Ray...
86
Kejutan Untuknya..
87
Bikin Orang Baper Melihatnya...
88
Ulah Davin...
89
Ngidam Adonan Moci.
90
Pengumuman dari Davin dan Author..
91
Kalung Dan Cincin..
92
Dua Ular Betina...
93
Gara-gara Roti Sobek..
94
Hadiah Dari Yiou..
95
Ulang Tahun Perusahaan CV ( Candika Vallery)
96
Si Pembuat Ulah...
97
Bekas Lipstik Menempel..!!
98
Maaf Sayangku...
99
Snack Yang Terjatuh...
100
Terlambat...
101
Minuman Pelancar...
102
Young Master Is Cruel..
103
Pantai..
104
Susu Asin...
105
Takut..
106
Sudah Menjadi Milikku..
107
Masih Merahasiakannya..
108
Selama Belum Terlambat..
109
Penyesalan Bunda..
110
Salah Menilai..
111
My Beloved Darling..
112
Membuatku Tegang..
113
Jalan-Jalan...
114
Mengganti Panggilan...
115
Anything For You...
116
Happy Birthday Z&R
117
Akan Mengakuinya..
118
Mata Empat Dan Wajah Licin...
119
Selalu Menggoda...
120
Syarat Dari Bi Nana...
121
Misteri Ranjang Bergoyang..
122
Bermain Ski...
123
Anak Ayam..?!!
124
Mengincar Zuy...
125
Rencana Yang Gagal...
126
Begadang...
127
Menghadiri Acara....
128
Aurora..!!
129
Si Pengganggu...
130
Trauma Davin...
131
Wanita Penyelamat...
132
Jangan Pergi Bi..!!
133
Rencana...
134
Pesan Penyemangat...
135
Tamparan Seorang Ibu...
136
Sangat Mirip....
137
Belanja Bersama....
138
Undangan Makan Bersama...
139
Kecemasan Ray...
140
Serigala Buas...
141
Barang-Barang Kenangan...
142
Amarahnya Si Tuan Dingin...
143
Mulai Membencinya...
144
Hasil Tes...
145
Ketakutan Zuy....
146
Dia Adalah Putrimu....
147
Rujak Mangga....
148
Dompet....
149
Sangat Menyesal....
150
Keduanya Adalah Putriku...
151
Sudah Sangat Keterlaluan...
152
Hak Asuh....
153
Melepaskannya....
154
Susu Hamil....
155
Akulah Ibu Yang Sebenarnya....
156
Keras Kepala....
157
Kunjungan Daddy Michael....
158
Jangan membenciku!
159
Macan Gembul....
160
Merindukanmu....
161
Makan Cuka...
162
Kamu Yang Istriku....
163
Urungkan Niatmu itu!
164
Belajar....
165
Obsesi Erlin....
166
Wanita Aneh....
167
Pengawal Terbaik....
168
Racun Ular Betina....
169
Kisah Piluh Henri....
170
Pepes Jamur Bakar....
171
Masih Bersembunyi....
172
Membuatku Menangis....
173
Turun Tangan....
174
Sangat Merindukan Ray....
175
Benar-benar Tersiksa....
176
Badut Di Dandanin....
177
Sudah Berubah....
178
Cerita Wawan....
179
Penerus....
180
Wanita Gila....
181
Cilok Dan Panda Gemuk....
182
Mirip Sama Papah....
183
Tikus yang tertangkap....
184
Lamaran Aries Pada Yiou....
185
Kenyataan yang Menyakitkan....
186
Permintaan Bunda....
187
Aku Harus Bagaimana?
188
Penyakit Bunda....
189
Perasaan Yang Hancur....
190
Maafkan Bibi!
191
Wajah Si Model Terkenal....
192
Vampir Tampan....
193
Jagung Bakar....
194
Perkataan Terakhir....
195
Tolong Temui Bunda!
196
Merasa Kasihan....
197
Bumbu Rahasia....
198
Sedihnya Tuan Dingin....
199
Berlaku Adil....
200
Bunda Sadar....
201
Kelakuan Kimberly....
202
Tidak Pernah Menyayangi Ku....
203
Emosinya Sang Kakak....
204
Paket Misterius....
205
Marga Vallery....
206
Kepanikan....
207
Baby Z&R (ZEANRA & RAYNER)
208
Perkataan Mom Candika....
209
Kecurigaan Liora....
210
Tidak Akan Pernah Menerimanya....
211
Sebenarnya....
212
(Curhat Author)
213
Kena Ompol....
214
Tentang....
215
Syukuran Kelahiran Si Kembar....
216
Tidak Pernah Pilih Kasih....
217
Kejadian....
218
Cicilan Telinga....
219
Sandiwara....
220
Wanita Simpanan....
221
Pengkhianat....
222
Tragedi....
223
Perintah Bos....
224
Berbohong....
225
Noel Gallagher....
226
Mengigau....
227
Teh Chamomile....
228
Merahasiakannya Dari Zuy....
229
Ingin Tahu....
230
Firasat Calon Ayah....
231
Si Tua....
232
Seorang Teman?
233
Kelelahan....
234
Informasi Dua Orang....
235
Kerja Sama....
236
Jurig....
237
Bukan Mimpi....
238
Janji Paman....
239
Penculik Tanpa Nama....
240
Bicara....
241
Maafkan Kebodohan Ku!
242
Tidak Akan Memaksa....
243
Meminta Bantuan....
244
Singa Betina....
245
Cucu Daddy....
246
Sudah Bosan....
247
Penyakit Tua....
248
Anak Haram....
249
Melindungi Diri....
250
Sudah Membuat Khawatir....
251
Cerita Palsu....
252
Temani Aku Ya!
253
Adegan Menarik....
254
Wanita Asing....
255
Siapa Kalian Sebenarnya?
256
Sangat Sederhana....
257
Diskon 50 persen....
258
Terpukul....
259
Cemasnya Zuy....
260
Demi Dia....
261
Noda Merah....
262
Demi Keselamatan Kakak....
263
ABS Oppa....
264
Fraktur....
265
Body Gendut....
266
Pernah Bertemu....
267
Adik Dari Kenalan....
268
Cukup Dalam....
269
Para Serangga....
270
Cepat Peluk Mamah!
271
Terlahir Dari Rahimnya....
272
Bayi Cantik....
273
Mewarisi Sifat....
274
Tamu Maria....
275
Tertarik Untuk Melakukannya....
276
Keluarga Tuan....
277
Melunasi Cicilan....
278
Aib Untuk Keluarga....
279
Bau Bawang....
280
Pura-Pura....
281
Bi Nana Mengamuk....
282
Duka Keluarga Wirawan....
283
Aku Bahagia, Rin!
284
Pengumuman Comeback CUP....
285
Sudah Tidak Ada Artinya....
286
Bebas....
287
Wanita Masa Lalu....
288
Bukan Keluarga....
289
Merasa Puas....
290
Terbawa Suasana....
291
Ikatan Jomblo Abadi....
292
Pengakuan Ray....
293
Anak Maria....
294
Menceraikanmu....
295
Bagian Hidupku....
296
Jalan tiga bulan!!!
297
Nasib Anak-Anak....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!