Perasaan Sedih..

<<<<<

Lalu kemudian...

"Bi, apa benar wajahku itu mirip dengan desainer terkenal itu?!!" cecar Zuy dengan pelan.

"Apa Zuy? Bibi gak dengar suaramu terlalu pelan," kata Bi Nana.

Zuy menengadah menatap wajah bibinya.

"Bi, apa benar Wajahku mirip dengan desainer Mrs. Maria Lestari Fuca?!!" tanya Zuy dengan nada sedikit keras.

"Apa!!" Bi Nana terkejut dengan pertanyaan Zuy. Tiba-tiba...

Braaaak...

Kotak P3k yang di pegang Bi Nana terjatuh dan berantakan.

Nara pun terkejut dan bertanya, "Mami kenapa?!!"

Bi Nana menarik nafasnya dalam-dalam dan menghembuskannya.

"Nara sayang, kamu ke kamar ya! Soalnya mami mau ngomong dulu sama kakak. Kan Nara anak baik, mainnya di kamar ya..!!" suruh Bi Nana.

"Tapi Mi Nara ..., baik Mi Nara ke kamar. Kakak Nara ke kamar ya.." ucap Nara.

Zuy hanya mengangguk saja, lalu Nara bergegas ke kamar.

Kemudian Bi Nana mendudukkan dirinya di atas sofa di samping Zuy.

"Zuy lihat Bi Nana! Apa yang terjadi sebenarnya, apa ada orang yang berkata seperti itu lagi, terus siapa orangnya?!!"

Zuy memeluk Bi Nana sambil menangis.

"Zuy, kalau kamu seperti ini bibi malah bingung, ayo bicara sama bibi!" pinta Bi Nana.

Hiks...

"Bi, sebenarnya di mana Mamah?!!" tanya Zuy.

Bi Nana menghela nafasnya. "Sudah ku duga pasti kamu akan menanyakan keberadaan Mamah mu lagi."

Di elusnya kepala Zuy dengan lembut.

"Zuy hanya ingin tahu bi, selama ini Zuy nggak pernah tau siapa Mamah, wajah mamah, tempat tinggal Mamah sekarang dan bahkan kenapa sampai sekarang mamah tidak pernah mencari Zuy? Sebentar lagi umur Zuy udah memasuki 29 tahun, tapi sama sekali Zuy belum pernah mengetahuinya." ucap Zuy tersedu-sedu.

"Zuy, bukankah waktu itu bibi sudah pernah cerita ke kamu, kalau kamu di tinggal oleh Mamahmu ketika usiamu masih 2 bulan," ujar Bi Nana.

Zuy melepas pelukannya dan menatap bi Nana.

"Iya Zuy tau, tapi apa Bi Nana pernah tau wajah Mamah seperti apa? Atau jangan-jangan selama ini Bibi berbohong pada Zuy?" cecar Zuy.

"Zuy, dengarkan Bibi! Bibi benar-benar nggak tau siapa dia, wajahnya atau apalah, Bibi cuma tau kalau Papahmu punya anak kamu. Waktu itu Papahmu pulang ke rumah dalam keadaan sekarat. Papahmu hanya menyampaikan pesan yaitu supaya Bibi bisa merawat mu, Zuy. Waktu itu kamu di titipkan di Panti oleh Papahmu dan ketika Papahmu meninggal. Lalu Bi Nana pergi ke Panti untuk mengambilmu, namun karna usia Bibi jadi Bi Nana hanya bisa menjengukmu saja, dan ketika usia Bi Nana sudah delapan belas tahun, Bi Nana baru bisa membawamu pergi dari Panti itu dan usiamu saat itu lima tahun.." lontar Bi Nana.

Padahal ia berbohong pada Zuy tentang Maria.

Isak tangis Zuy terdengar kembali.

"Kenapa Mamah tega ninggalin Zuy dan Papah? Apa Mamah berfikir kalau Zuy anak yang merepotkan?"

Bi Nana pun mengusap air mata Zuy dan berkata "Zuy, kamu bukan anak yang merepotkan, kamu anak yang di banggakan papahmu, ingat meskipun kamu di buang mamahmu, masih banyak yang menyayangimu termasuk bibi."

"Iya Bi, terimakasih banyak sudah menjaga dan merawat Zuy." ucap Zuy.

"Iya sama-sama, sudah jangan menangis!" pinta bi Nana.

Zuy mengusap air matanya.

"Terus siapa yang mengatakan kalau wajahmu mirip dengan desainer itu?!! tanya Bi Nana yang masih penasaran.

"Tadi di kerjaan, ada seorang wanita datang dan ternyata dia Kimberly Fuca anak dari Mrs Maria. Dia bilang wajah Zuy sangat mirip dengan mamahnya, dia juga nanya apa wajah Zuy ini beneran asli atau operasi plastik supaya mirip Mrs Maria," ungkap Zuy.

Sontak bi Nana tersentak mendengarnya.

"Apa! Kimberly anak Maria..!!"

Zuy mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Iya bi, biasanya juga Zuy nggak pernah sesakit ini saat orang membully dan menghina Zuy. Tapi kenapa ketika dia yang bicara seperti itu, Zuy merasa sakit hati dan rasanya ingin menangis," ujar Zuy.

"Oh begitu ya Zuy, ya mungkin kamu lelah makanya gampang tersinggung." lirih bi Nana.

Bi Nana memalingkan wajahnya ke arah lainnya.

"Hmmm ternyata anak Kak Maria ada di sini dan mereka saling bertemu. Bagaimana ini apa yang harus aku lakukan jika Zuy mengetahui siapa Kimberly sebenarnya?" batin Bi Nana.

"Bi maafin Zuy, atas sikap Zuy ke Bibi tadi!" ucap Zuy.

Bi Nana tersenyum dan berkata, "Iya nggak apa-apa Zuy, wajar kalau tadi sikap kamu begitu. Yaudah kamu istirahat di kamar Nara ya! Bi Nana akan masak sesuatu untuk kamu."

"Iya bi."

Zuy bangkit dari tempat duduknya dan berjalan ke arah tangga menuju ke kamarnya Nara.

"Zuy apa yang akan kamu lakukan jika suatu saat nanti kamu tau siapa Mamahmu yang sebenarnya, apakah kamu akan meninggalkan Bibi?" cemas Bi Nana.

Lalu tiba-tiba telpon Zuy berbunyi, Bi Nana pun menjawab telpon Zuy dan ternyata dari Ray.

"Zuy apa kamu baik-baik saja?!!" tanya Ray.

"Ini Bibinya Zuy, Zuy lagi Istirahat ponselnya tertinggal," jawab Bi Nana.

"Oh Bi Nana, ini Ray Bi." jelas Ray

"Iya bibi tau, lalu ada apa menelpon Zuy?!!" tanya Bi Nana

"Ray ingin tahu keadaan Zuy, tadi dia pulang buru-buru bi, Ray khawatir makanya Ray nelpon Zuy." jawab Ray.

"Sebenarnya apa yang terjadi Tuan Muda, kenapa kaki Zuy bisa terluka seperti itu?!!"

"Begini bi, tadi dia kena pecahan gelas, Ray udah obati lukanya, tapi karna Zuy lari jadi lukanya terbuka dan darahnya pun berceceran kemana-mana," jelas Ray

"Oh jadi begitu." lirih Bi Nana

"Iya Bi, Ray minta maaf!" ucap Ray.

"Minta maaf untuk apa?!!" tanya Bi Nana keheranan.

"Ray nggak bisa menjaga perasaan Zuy, tadi Zuy begitu karena ... ...,"

"Bibi sudah mendengarnya Tuan Muda, anda tidak perlu merasa bersalah begitu dan ini bukan salah anda juga," lontar Bi Nana.

"Tapi Bi Nana, Ray ...,"

"Udah tenang aja! Jika ingin minta maaf maka berbicaralah dengan Zuy nanti dan kapan-kapan kita ketemu ya, ada banyak hal yang ingin Bibi bicarakan!" balas Bi Nana

"Baiklah Bi, kalau gitu Ray tutup telponnya ya dan salam buat Zuy!" kata Ray

"Iya Tuan."

Telpon pun di tutup....

Lalu Bi Nana melangkahkan kakinya menuju ke dapur untuk menyiapkan makanan buat Zuy.

°°°°°

Perusahaan CV

Selesai menelpon Ray pun bergegas menuju Ruangannya.

"Tuan Ray bagaimana keadaan Zuy?!!" tanya Davin.

"Dia sedang istirahat, kata Bi Nana dia baik-baik aja." jawab Ray

"Syukurlah kalau begitu."

Lalu Ray memalingkan wajahnya ke arah Kimberly.

"Ay, ada apa?!! " tanya Kimberly.

"Apa kamu benar-benar ingin minta maaf pada Zuy?!!" bukannya menjawab Ray malah bertanya.

Kimberly menganggukkan kepalanya.

"O-Of Course, I really want to apologize to Zuy (Tentu saja, aku benar-benar ingin minta maaf pada Zuy)"

"Baiklah, nanti kita akan membeli sesuatu untuknya lalu pergi kerumahnya.!" titah Ray.

"Baiklah Ay."

Kimberly lalu memeluk Ray dengan erat membuat Ray sedikit risih.

"Jangan asal main peluk! Ini bukan di Amerika dan satu lagi kau harus memakai sesuatu supaya keberadaan mu di sini tidak menimbulkan munculnya para wartawan," suruh Ray seraya melepaskan pelukan Kimberly.

"Iya, Kim nurut sama Ay," ucap Kimberly. "Hmmm, ini hanya untuk Ay, aku akan meminta maaf pada Zuy.." sambung batinnya

"Soalnya aku nggak suka banyak wartawan disini!" cicit Ray.

Lagi-lagi Kimberly menganggukkan kepalanya.

Lalu Ray kembali bekerja sedangkan Kimberly pergi ke Restoran.

*****

^Di perusahaan Pak Wildan

Erlin berkunjung perusahaan milik Papinya, Ia pun langsung ke Ruangan Pak Wildan.

"Papiiii...." seru Erlin.

"Eeh anak Papi yang cantik, ada apa?!!" tanya Pak Wildan

"Aku bawa makan siang buat papi." jawab Erlin menyerahkan makanan buat Pak Wildan.

"Waah terimakasih banyak anak Papi yang cantik." ucap Pak Wildan.

"Sama-sama Pi.."

Erlin tiba-tiba terdiam, raut wajahnya pun berubah, Pak Wildan yang melihat putrinya seperti itu langsung menegur Erlin.

"Ada apa Lin?!!" tanya Pak Wildan

"Pi, kapan Papi undang Tuan Ray untuk makan malam lagi bersama kita?!!" tanya Erlin.

"Kenapa bertanya seperti itu Lin? Hmm, jangan-jangan kamu sedang kangen sama tuan Ray ya?" Pak Wildan menggoda Erlin

Sehingga membuat Erlin tersipu malu.

"Aah Papi tau aja sih kalau Erlin kangen dia, Erlin pengin ketemu dia, tapi juga harus ada alasannya. Kan papi tau Tuan Ray sangat dingin sama Erlin." ungkap Erlin.

Pak Wildan tersenyum seraya meletakkan tangannya di atas kepala putrinya.

"Bukannya beberapa hari lagi ulang tahunmu ya? Bagaimana kalau kita undang Ray untuk hadir di pesta Ulang tahunmu, Lin." papar Pak Wildan.

"Oh ya pi, ide yang bagus tuh. Makasih Papi ku sayang." Ucap Erlin memeluk Pak Wildan.

"Sama-sama, anak Papi gak kerasa udah besar, Ayo kita makan bersama..!!" ajak Pak Wildan

"Iya Pi.." balas Erlin.

*****

Rumah Bi Nana

Setelah beberapa jam tertidur, Zuy pun akhirnya terbangun.

"Udah jam berapa ini?" Zuy melihat ke arah jam dinding. "hmmm, ternyata sudah jam 03.45 pm, Nara masih tertidur ya. Aku harus buru-buru bangun.."

Zuy pun beranjak dari tempat tidur, kemudian melangkah keluar dari kamar.

Lalu....

"Zuy udah bangun?!!" tanya Bi Nana

"Euum iya Bi.." balas Zuy sedikit canggung.

"Hmmm, sini makan dulu..!!" ajak Bi Nana.

Zuy mengangguk. "Iya bi Nana.."

Zuy sambil menarik kursi dan mendudukinya.

"Wajahmu sedikit pucat Zuy, kamu harus banyakin makan sayur ya! Nih Bibi masakin sayur dan kroket kesukaanmu."

Bi Nana mengambilkan makanan untuk Zuy.

"Terimakasih Banyak Bi.." ucap Zuy.

Zuy pun memakannya, setelah selesai....

"Gimana perasaanmu apa sudah membaik?!!" tanya Bi Nana

"Iya sedikit Bi, Bi maafin Zuy ya, selalu saja ...,"

"Ssst.. jangan ngomong itu lagi, Bibi nggak suka dengernya," cetus Bi Nana.

"Iya Bi," lirih Zuy.

"Apa kamu akan menginap di sini Zuy?!!" tanya Bi Nana.

Zuy menggeleng."Nggak bi, sepertinya Zuy pulang aja."

"Tapi kakimu belum sembuh Zuy," lirih Bi Nana.

"Udah nggak apa-apa Bi, Zuy baik-baik saja kok, kalau gitu Zuy pulang dulu ya Bi.." pamit Zuy.

"Oke Baiklah, hati-hati ya..!!" ucap Bi Nana.

"Salam buat om dan kak Aries.." kata Zuy.

Sebelum pergi, Zuy mencium tangan bibinya, lalu ia pun pergi, selang dua menit Aries pun datang.

"Ada apa Tan, tumben di luar?!!" tanya Aries.

"Tidak ada apa-apa Ries, tante habis nganter Zuy aja." jawab Bi Nana.

Mendengar nama Zuy pun raut wajah Aries terlihat sangat sumringah.

"Zuy!! dimana dia Tan?!!" tanya Aries.

"Dia baru aja pulang." jawab Bi Nana

"Ooh.." lirih Aries.

"Ries, tolong kamu ikutin dia dari belakang ya! Soalnya tante khawatir sebab kakinya terluka dan juga pikiran Zuy lagi kacau, Tante takut terjadi sesuatu pada Zuy." pinta Bi Nana

Aries tersentak. "Apa yang terjadi Tan, kenapa kakinya terluka?"

"Dia jatuh di motor."

"Ya ampun, yaudah kalau gitu Aries susul Zuy dulu."

"Iya hati-hati, kamu ikutin aja di belakangnya!"suruh Bi Nana,

"Iya bi."

kemudian Aries pun pergi mengejar Zuy.

*********

Di tempat lain, Ray dan Kimberly pun siap bergegas menuju Rumah Zuy.

"Apa kamu udah siap untuk minta maaf pada Zuy?!!" tanya Ray memastikan.

"Iya Ay, aku sudah siap.." balas Kimberly.

"Baiklah, jangan mengecewakan ku!"

Mereka pun pergi menuju Rumah Zuy.

***********

Tak berapa lama kemudian, akhirnya Zuy sampai di Rumah, ia memarkirkan motornya dan berjalan menuju ke arah pintu. Akan tetapi ketika hendak membuka pintu, tiba-tiba seseorang datang menarik tangannya serta memeluknya membuat Zuy terkejut dan ternyata ia adalah Aries.

"Zuy apa kamu baik-baik aja?!!" tanya Aries memeluk Zuy.

"Kak apa yang kau lakukan di sini? kenapa kau tiba-tiba memelukku?!! cecar Zuy.

"Tadi Tante bilang padaku kalau kamu sedang terluka dan perasaanmu sedang buruk Zuy, makanya aku kesini." jelas Aries.

"Aku sudah nggak apa-apa, terimakasih sudah mengkhawatirkan ku, tapi jangan seperti ini kak!" pinta Zuy.

Ia pun mencoba melepaskan pelukan Aries, lalu seseorang datang menghampiri keduanya.

"Zuy...!!!"

**Bersambung....

Terpopuler

Comments

Iriani

Iriani

kg bosen baca cerita nya

2022-04-17

1

Reichann~

Reichann~

yahhh dikira si ray

2021-04-09

1

Reichann~

Reichann~

yeeeyy gantian cemburu dan terkejut ahhahaa

2021-04-09

1

lihat semua
Episodes
1 Zuy dan Ray
2 Perpisahan...
3 Bi Nana dan kehidupan Baru
4 Rahasia tersimpan
5 Bukan Siapa-Siapa
6 Kembali Untuk Bertemu
7 Tentang perasaan
8 Sesuatu Yang Tak Ternilai
9 Cuma Mimpi
10 Kembali Bertemu
11 Rasa Yang tumbuh di hati
12 Hujan Di Malam hari
13 Rasa Yang Berbeda
14 Yang ingin di Lindungi
15 Gagal kencan
16 Kebohongan Maria
17 Menginap...
18 Dendam Terdahulu
19 Tersinggung karena Ucapan....
20 Perasaan Sedih..
21 Permintaan Maaf
22 Hanya Dia seorang
23 Kedatangan tak terduga
24 Rasa Penasaran
25 Mengikutinya...
26 kamu adalah Wanita ku..
27 Awal Pertemuan Ibu dan Anak
28 Kegundahan hati
29 First Kiss
30 Canggung...
31 Calon Menantu?
32 Sama Seperti Dulu...
33 Ungkapan Yang Tertunda
34 Menjenguk Ray
35 Keinginan orang tua Erlin
36 Perhatian Ray
37 Mencari Perhatian
38 Perasaan Aries Terhadapnya...
39 Rencana Anne
40 Seorang Yang Berharga Milik Tuan Ray
41 Pulang Ke Rumah
42 Hadiah Tanda Ucapan Terimakasih
43 Ingin Melihat Wajahnya...
44 Persaingan...
45 Janji Zuy Pada Papahnya
46 Impian Yang Sebenarnya
47 Perasaan Antara Dua Sejoli
48 Double Date...
49 Rumah Hantu..
50 Janjiku Untuk Melindunginya...
51 Tetangga Julid
52 Karena Dia Sangat Menyayangimu..
53 Salah Paham...
54 Pesan Papah
55 Gadis Kecilnya Bi Nana..
56 My Beloved Nanny
57 Amarah Yang Memuncak...
58 Seperti Orang Yang Jahat..
59 Jawaban Dari Pertanyaan..
60 Menggantung Perasaan...
61 Kasih Sayang Zuy terhadap Bibinya...
62 Jangan Salah Paham..!!
63 Selalu Menjadi Pahlawan Untukku...
64 Manis Sayang?!!
65 Yang Ketiganya Adalah....
66 Kekhawatiran Bi Nana...
67 Boutique Fashion
68 Sahabat Terbaik...
69 Mengakui Putrimu sebagai Anakku..
70 Tidak Mengharapkan...
71 Calon Istri...
72 Fitting Dress
73 Hari Ulang Tahun Erlinda.
74 Alergi Udang..
75 Ungkapan...
76 Membuatku Sangat Cemburu..
77 Keisengan Ray...
78 Mengawasinya...
79 Kerabat Dan Ikatan Darah..
80 Senior dan Awal Persahabatan..
81 Squshy...
82 Berkunjung..
83 Kesungguhan...
84 Saling Percaya....
85 Wanita Satu-satunya di hati Tuan Ray...
86 Kejutan Untuknya..
87 Bikin Orang Baper Melihatnya...
88 Ulah Davin...
89 Ngidam Adonan Moci.
90 Pengumuman dari Davin dan Author..
91 Kalung Dan Cincin..
92 Dua Ular Betina...
93 Gara-gara Roti Sobek..
94 Hadiah Dari Yiou..
95 Ulang Tahun Perusahaan CV ( Candika Vallery)
96 Si Pembuat Ulah...
97 Bekas Lipstik Menempel..!!
98 Maaf Sayangku...
99 Snack Yang Terjatuh...
100 Terlambat...
101 Minuman Pelancar...
102 Young Master Is Cruel..
103 Pantai..
104 Susu Asin...
105 Takut..
106 Sudah Menjadi Milikku..
107 Masih Merahasiakannya..
108 Selama Belum Terlambat..
109 Penyesalan Bunda..
110 Salah Menilai..
111 My Beloved Darling..
112 Membuatku Tegang..
113 Jalan-Jalan...
114 Mengganti Panggilan...
115 Anything For You...
116 Happy Birthday Z&R
117 Akan Mengakuinya..
118 Mata Empat Dan Wajah Licin...
119 Selalu Menggoda...
120 Syarat Dari Bi Nana...
121 Misteri Ranjang Bergoyang..
122 Bermain Ski...
123 Anak Ayam..?!!
124 Mengincar Zuy...
125 Rencana Yang Gagal...
126 Begadang...
127 Menghadiri Acara....
128 Aurora..!!
129 Si Pengganggu...
130 Trauma Davin...
131 Wanita Penyelamat...
132 Jangan Pergi Bi..!!
133 Rencana...
134 Pesan Penyemangat...
135 Tamparan Seorang Ibu...
136 Sangat Mirip....
137 Belanja Bersama....
138 Undangan Makan Bersama...
139 Kecemasan Ray...
140 Serigala Buas...
141 Barang-Barang Kenangan...
142 Amarahnya Si Tuan Dingin...
143 Mulai Membencinya...
144 Hasil Tes...
145 Ketakutan Zuy....
146 Dia Adalah Putrimu....
147 Rujak Mangga....
148 Dompet....
149 Sangat Menyesal....
150 Keduanya Adalah Putriku...
151 Sudah Sangat Keterlaluan...
152 Hak Asuh....
153 Melepaskannya....
154 Susu Hamil....
155 Akulah Ibu Yang Sebenarnya....
156 Keras Kepala....
157 Kunjungan Daddy Michael....
158 Jangan membenciku!
159 Macan Gembul....
160 Merindukanmu....
161 Makan Cuka...
162 Kamu Yang Istriku....
163 Urungkan Niatmu itu!
164 Belajar....
165 Obsesi Erlin....
166 Wanita Aneh....
167 Pengawal Terbaik....
168 Racun Ular Betina....
169 Kisah Piluh Henri....
170 Pepes Jamur Bakar....
171 Masih Bersembunyi....
172 Membuatku Menangis....
173 Turun Tangan....
174 Sangat Merindukan Ray....
175 Benar-benar Tersiksa....
176 Badut Di Dandanin....
177 Sudah Berubah....
178 Cerita Wawan....
179 Penerus....
180 Wanita Gila....
181 Cilok Dan Panda Gemuk....
182 Mirip Sama Papah....
183 Tikus yang tertangkap....
184 Lamaran Aries Pada Yiou....
185 Kenyataan yang Menyakitkan....
186 Permintaan Bunda....
187 Aku Harus Bagaimana?
188 Penyakit Bunda....
189 Perasaan Yang Hancur....
190 Maafkan Bibi!
191 Wajah Si Model Terkenal....
192 Vampir Tampan....
193 Jagung Bakar....
194 Perkataan Terakhir....
195 Tolong Temui Bunda!
196 Merasa Kasihan....
197 Bumbu Rahasia....
198 Sedihnya Tuan Dingin....
199 Berlaku Adil....
200 Bunda Sadar....
201 Kelakuan Kimberly....
202 Tidak Pernah Menyayangi Ku....
203 Emosinya Sang Kakak....
204 Paket Misterius....
205 Marga Vallery....
206 Kepanikan....
207 Baby Z&R (ZEANRA & RAYNER)
208 Perkataan Mom Candika....
209 Kecurigaan Liora....
210 Tidak Akan Pernah Menerimanya....
211 Sebenarnya....
212 (Curhat Author)
213 Kena Ompol....
214 Tentang....
215 Syukuran Kelahiran Si Kembar....
216 Tidak Pernah Pilih Kasih....
217 Kejadian....
218 Cicilan Telinga....
219 Sandiwara....
220 Wanita Simpanan....
221 Pengkhianat....
222 Tragedi....
223 Perintah Bos....
224 Berbohong....
225 Noel Gallagher....
226 Mengigau....
227 Teh Chamomile....
228 Merahasiakannya Dari Zuy....
229 Ingin Tahu....
230 Firasat Calon Ayah....
231 Si Tua....
232 Seorang Teman?
233 Kelelahan....
234 Informasi Dua Orang....
235 Kerja Sama....
236 Jurig....
237 Bukan Mimpi....
238 Janji Paman....
239 Penculik Tanpa Nama....
240 Bicara....
241 Maafkan Kebodohan Ku!
242 Tidak Akan Memaksa....
243 Meminta Bantuan....
244 Singa Betina....
245 Cucu Daddy....
246 Sudah Bosan....
247 Penyakit Tua....
248 Anak Haram....
249 Melindungi Diri....
250 Sudah Membuat Khawatir....
251 Cerita Palsu....
252 Temani Aku Ya!
253 Adegan Menarik....
254 Wanita Asing....
255 Siapa Kalian Sebenarnya?
256 Sangat Sederhana....
257 Diskon 50 persen....
258 Terpukul....
259 Cemasnya Zuy....
260 Demi Dia....
261 Noda Merah....
262 Demi Keselamatan Kakak....
263 ABS Oppa....
264 Fraktur....
265 Body Gendut....
266 Pernah Bertemu....
267 Adik Dari Kenalan....
268 Cukup Dalam....
269 Para Serangga....
270 Cepat Peluk Mamah!
271 Terlahir Dari Rahimnya....
272 Bayi Cantik....
273 Mewarisi Sifat....
274 Tamu Maria....
275 Tertarik Untuk Melakukannya....
276 Keluarga Tuan....
277 Melunasi Cicilan....
278 Aib Untuk Keluarga....
279 Bau Bawang....
280 Pura-Pura....
281 Bi Nana Mengamuk....
282 Duka Keluarga Wirawan....
283 Aku Bahagia, Rin!
284 Pengumuman Comeback CUP....
285 Sudah Tidak Ada Artinya....
286 Bebas....
287 Wanita Masa Lalu....
288 Bukan Keluarga....
289 Merasa Puas....
290 Terbawa Suasana....
291 Ikatan Jomblo Abadi....
292 Pengakuan Ray....
293 Anak Maria....
294 Menceraikanmu....
295 Bagian Hidupku....
296 Jalan tiga bulan!!!
297 Nasib Anak-Anak....
Episodes

Updated 297 Episodes

1
Zuy dan Ray
2
Perpisahan...
3
Bi Nana dan kehidupan Baru
4
Rahasia tersimpan
5
Bukan Siapa-Siapa
6
Kembali Untuk Bertemu
7
Tentang perasaan
8
Sesuatu Yang Tak Ternilai
9
Cuma Mimpi
10
Kembali Bertemu
11
Rasa Yang tumbuh di hati
12
Hujan Di Malam hari
13
Rasa Yang Berbeda
14
Yang ingin di Lindungi
15
Gagal kencan
16
Kebohongan Maria
17
Menginap...
18
Dendam Terdahulu
19
Tersinggung karena Ucapan....
20
Perasaan Sedih..
21
Permintaan Maaf
22
Hanya Dia seorang
23
Kedatangan tak terduga
24
Rasa Penasaran
25
Mengikutinya...
26
kamu adalah Wanita ku..
27
Awal Pertemuan Ibu dan Anak
28
Kegundahan hati
29
First Kiss
30
Canggung...
31
Calon Menantu?
32
Sama Seperti Dulu...
33
Ungkapan Yang Tertunda
34
Menjenguk Ray
35
Keinginan orang tua Erlin
36
Perhatian Ray
37
Mencari Perhatian
38
Perasaan Aries Terhadapnya...
39
Rencana Anne
40
Seorang Yang Berharga Milik Tuan Ray
41
Pulang Ke Rumah
42
Hadiah Tanda Ucapan Terimakasih
43
Ingin Melihat Wajahnya...
44
Persaingan...
45
Janji Zuy Pada Papahnya
46
Impian Yang Sebenarnya
47
Perasaan Antara Dua Sejoli
48
Double Date...
49
Rumah Hantu..
50
Janjiku Untuk Melindunginya...
51
Tetangga Julid
52
Karena Dia Sangat Menyayangimu..
53
Salah Paham...
54
Pesan Papah
55
Gadis Kecilnya Bi Nana..
56
My Beloved Nanny
57
Amarah Yang Memuncak...
58
Seperti Orang Yang Jahat..
59
Jawaban Dari Pertanyaan..
60
Menggantung Perasaan...
61
Kasih Sayang Zuy terhadap Bibinya...
62
Jangan Salah Paham..!!
63
Selalu Menjadi Pahlawan Untukku...
64
Manis Sayang?!!
65
Yang Ketiganya Adalah....
66
Kekhawatiran Bi Nana...
67
Boutique Fashion
68
Sahabat Terbaik...
69
Mengakui Putrimu sebagai Anakku..
70
Tidak Mengharapkan...
71
Calon Istri...
72
Fitting Dress
73
Hari Ulang Tahun Erlinda.
74
Alergi Udang..
75
Ungkapan...
76
Membuatku Sangat Cemburu..
77
Keisengan Ray...
78
Mengawasinya...
79
Kerabat Dan Ikatan Darah..
80
Senior dan Awal Persahabatan..
81
Squshy...
82
Berkunjung..
83
Kesungguhan...
84
Saling Percaya....
85
Wanita Satu-satunya di hati Tuan Ray...
86
Kejutan Untuknya..
87
Bikin Orang Baper Melihatnya...
88
Ulah Davin...
89
Ngidam Adonan Moci.
90
Pengumuman dari Davin dan Author..
91
Kalung Dan Cincin..
92
Dua Ular Betina...
93
Gara-gara Roti Sobek..
94
Hadiah Dari Yiou..
95
Ulang Tahun Perusahaan CV ( Candika Vallery)
96
Si Pembuat Ulah...
97
Bekas Lipstik Menempel..!!
98
Maaf Sayangku...
99
Snack Yang Terjatuh...
100
Terlambat...
101
Minuman Pelancar...
102
Young Master Is Cruel..
103
Pantai..
104
Susu Asin...
105
Takut..
106
Sudah Menjadi Milikku..
107
Masih Merahasiakannya..
108
Selama Belum Terlambat..
109
Penyesalan Bunda..
110
Salah Menilai..
111
My Beloved Darling..
112
Membuatku Tegang..
113
Jalan-Jalan...
114
Mengganti Panggilan...
115
Anything For You...
116
Happy Birthday Z&R
117
Akan Mengakuinya..
118
Mata Empat Dan Wajah Licin...
119
Selalu Menggoda...
120
Syarat Dari Bi Nana...
121
Misteri Ranjang Bergoyang..
122
Bermain Ski...
123
Anak Ayam..?!!
124
Mengincar Zuy...
125
Rencana Yang Gagal...
126
Begadang...
127
Menghadiri Acara....
128
Aurora..!!
129
Si Pengganggu...
130
Trauma Davin...
131
Wanita Penyelamat...
132
Jangan Pergi Bi..!!
133
Rencana...
134
Pesan Penyemangat...
135
Tamparan Seorang Ibu...
136
Sangat Mirip....
137
Belanja Bersama....
138
Undangan Makan Bersama...
139
Kecemasan Ray...
140
Serigala Buas...
141
Barang-Barang Kenangan...
142
Amarahnya Si Tuan Dingin...
143
Mulai Membencinya...
144
Hasil Tes...
145
Ketakutan Zuy....
146
Dia Adalah Putrimu....
147
Rujak Mangga....
148
Dompet....
149
Sangat Menyesal....
150
Keduanya Adalah Putriku...
151
Sudah Sangat Keterlaluan...
152
Hak Asuh....
153
Melepaskannya....
154
Susu Hamil....
155
Akulah Ibu Yang Sebenarnya....
156
Keras Kepala....
157
Kunjungan Daddy Michael....
158
Jangan membenciku!
159
Macan Gembul....
160
Merindukanmu....
161
Makan Cuka...
162
Kamu Yang Istriku....
163
Urungkan Niatmu itu!
164
Belajar....
165
Obsesi Erlin....
166
Wanita Aneh....
167
Pengawal Terbaik....
168
Racun Ular Betina....
169
Kisah Piluh Henri....
170
Pepes Jamur Bakar....
171
Masih Bersembunyi....
172
Membuatku Menangis....
173
Turun Tangan....
174
Sangat Merindukan Ray....
175
Benar-benar Tersiksa....
176
Badut Di Dandanin....
177
Sudah Berubah....
178
Cerita Wawan....
179
Penerus....
180
Wanita Gila....
181
Cilok Dan Panda Gemuk....
182
Mirip Sama Papah....
183
Tikus yang tertangkap....
184
Lamaran Aries Pada Yiou....
185
Kenyataan yang Menyakitkan....
186
Permintaan Bunda....
187
Aku Harus Bagaimana?
188
Penyakit Bunda....
189
Perasaan Yang Hancur....
190
Maafkan Bibi!
191
Wajah Si Model Terkenal....
192
Vampir Tampan....
193
Jagung Bakar....
194
Perkataan Terakhir....
195
Tolong Temui Bunda!
196
Merasa Kasihan....
197
Bumbu Rahasia....
198
Sedihnya Tuan Dingin....
199
Berlaku Adil....
200
Bunda Sadar....
201
Kelakuan Kimberly....
202
Tidak Pernah Menyayangi Ku....
203
Emosinya Sang Kakak....
204
Paket Misterius....
205
Marga Vallery....
206
Kepanikan....
207
Baby Z&R (ZEANRA & RAYNER)
208
Perkataan Mom Candika....
209
Kecurigaan Liora....
210
Tidak Akan Pernah Menerimanya....
211
Sebenarnya....
212
(Curhat Author)
213
Kena Ompol....
214
Tentang....
215
Syukuran Kelahiran Si Kembar....
216
Tidak Pernah Pilih Kasih....
217
Kejadian....
218
Cicilan Telinga....
219
Sandiwara....
220
Wanita Simpanan....
221
Pengkhianat....
222
Tragedi....
223
Perintah Bos....
224
Berbohong....
225
Noel Gallagher....
226
Mengigau....
227
Teh Chamomile....
228
Merahasiakannya Dari Zuy....
229
Ingin Tahu....
230
Firasat Calon Ayah....
231
Si Tua....
232
Seorang Teman?
233
Kelelahan....
234
Informasi Dua Orang....
235
Kerja Sama....
236
Jurig....
237
Bukan Mimpi....
238
Janji Paman....
239
Penculik Tanpa Nama....
240
Bicara....
241
Maafkan Kebodohan Ku!
242
Tidak Akan Memaksa....
243
Meminta Bantuan....
244
Singa Betina....
245
Cucu Daddy....
246
Sudah Bosan....
247
Penyakit Tua....
248
Anak Haram....
249
Melindungi Diri....
250
Sudah Membuat Khawatir....
251
Cerita Palsu....
252
Temani Aku Ya!
253
Adegan Menarik....
254
Wanita Asing....
255
Siapa Kalian Sebenarnya?
256
Sangat Sederhana....
257
Diskon 50 persen....
258
Terpukul....
259
Cemasnya Zuy....
260
Demi Dia....
261
Noda Merah....
262
Demi Keselamatan Kakak....
263
ABS Oppa....
264
Fraktur....
265
Body Gendut....
266
Pernah Bertemu....
267
Adik Dari Kenalan....
268
Cukup Dalam....
269
Para Serangga....
270
Cepat Peluk Mamah!
271
Terlahir Dari Rahimnya....
272
Bayi Cantik....
273
Mewarisi Sifat....
274
Tamu Maria....
275
Tertarik Untuk Melakukannya....
276
Keluarga Tuan....
277
Melunasi Cicilan....
278
Aib Untuk Keluarga....
279
Bau Bawang....
280
Pura-Pura....
281
Bi Nana Mengamuk....
282
Duka Keluarga Wirawan....
283
Aku Bahagia, Rin!
284
Pengumuman Comeback CUP....
285
Sudah Tidak Ada Artinya....
286
Bebas....
287
Wanita Masa Lalu....
288
Bukan Keluarga....
289
Merasa Puas....
290
Terbawa Suasana....
291
Ikatan Jomblo Abadi....
292
Pengakuan Ray....
293
Anak Maria....
294
Menceraikanmu....
295
Bagian Hidupku....
296
Jalan tiga bulan!!!
297
Nasib Anak-Anak....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!