Dendam Terdahulu

<<<<

"Boro-boro teman akrab, liat mukanya aja bikin enek. Sebenarnya dia itu musuh ku dan dia yang sudah membuatku di pecat serta di permalukan oleh Atasan dari Perusahaan CV" ujar Anne dengan nada keras.

"Hah, apa?!!"

Erlin nampak tersentak dengan perkataan Anne.

"Kamu serius?"

"Iya serius lah dia memang orangnya, dulu dia sering sekali menggoda calon tunanganku, bukan hanya calon tunanganku saja tapi semua cowo di godanya. Dia seperti j*lang, dia juga yang sebenarnya mencuri uang Perusahaan bahkan hampir di penjara, tapi malah aku yang di tuduh memfitnah Zuy, Pak Willy juga yang awalnya percaya Zuy mencuri, malah dia mempermalukan ku. Seumur hidupku aku gak akan lupa kejadian itu." kata Anne.

Padahal ia hanya mengada-ngada saja.

"Apa! Nggak di sangka tampangnya polos, sopan, baik tapi ternyata iblis berkedok manusia."

Dengan polosnya Erlin mulai percaya perkataan Anne.

"Kamu tadi bilang Tuan Ray sangat perhatian sama Zuy kan!" Hmmm, jangan-jangan Zuy udah menggodanya lagi. Awas lho Lin, nanti seperti calon tunanganku. Dulu dia sangat tergila-gila dengan Zuy, setelah itu Zuy mencampakannya begitu saja. Untungnya aku selalu setia pada calon tunanganku itu..." ujar Anne.

"Kalau sampai itu terjadi, nggak akan ku biarkan! Liat saja kalau dia berani merebut Tuan Ray dariku, aku akan buat perhitungan dengannya.." pekik Erlin.

"Hmmm, kalau gitu aku akan membantumu." kata Anne

"Terimakasih Anne, kau memang sahabat terbaikku.." ucap Erlin memeluk Anne.

"Sama-sama, kamu juga sahabat terbaikku, Lin." balas Anne.

Anne tiba-tiba menyunggingkan senyum smirk nya.

"Heeh, Dasar Erlin Bodoh! Percaya saja kau sama omonganku, tapi baguslah aku punya tameng untuk melindungiku." gumam Anne di dalam hati.

***

Perusahaan Cv

Jam Istirahat pun tiba, Zuy dan Airin pun bergegas ke kantin. Sesampainya di kantin, Zuy dan Airin pun langsung memesan makanan.

Setelah selesai memesan makanan, Zuy dan Airin mencari tempat duduk.

"Nah di sini aja Zuy!" kata Airin

"Oke...."

Airin dan Zuy mendudukkan dirinya di kursi tersebut seraya meletakkan makanan yang mereka bawa di atas meja. Namun nampaknya Zuy mengantuk berat sehingga sering kali menguap.

"Sepertinya kamu hari ini sangat kelelahan ya makanya udah berapa kali menguap. Apa jangan-jangan kamu kurang tidur ya Zuy?!!" tanya Airin

"Ya semalam aku nggak bisa tidur, Rin." jawab Zuy.

"Memangnya kenapa Zuy?!!" Airin kembali bertanya

"Euuummm itu ...," lirih Zuy.

Lalu....

"Bolehkah kami ikut duduk disini wahai nona-nona cantik?!"

Davin yang tiba-tiba muncul bersama Ray.

"Pak Davin ngagetin aja!" pekik Zuy.

"Boleh kok, pak Davin tuan bos duduk si sini aja..!!" kata Airin.

Lalu mereka pun duduk bersama Zuy dan Airin, tak berapa lama, makanan yang mereka pesan pun tiba.

"Terimakasih.." ucap Zuy

"Selamat Makan.."

Lalu tiba-tiba pandangan Airin tertuju pada jidat Ray dan bertanya, "Hmmm Tuan Bos, itu jidatnya kenapa, kok agak bengkak dan sedikit membiru?!!"

mendengar pertanyaan Airin, Zuy dan Davin pun tersentak sampai terbatuk-batuk.

Uhuk.. uhuk...

"Zuy, Pak Davin kalian kenapa?!!" tanya Airin.

"Aku tidak apa-apa, Rin. Cuma tersedak saja," balas Zuy.

Sedangkan Davin memalingkan wajahnya sambil menahan tawa, lalu....

"Hmmm, memangnya masih terlihat bengkak dan membiru ya Rin?!!" tanya Ray.

Airin mengangguk. "Iya tuan bos."

"Oh jadi begitu ya, pantas saja banyak yang memperhatikan ku." ujar Ray sambil melirikkan matanya ke arah Zuy.

Zuy menundukkan pandangannya sembari menyantap makanannya, kemudian Airin mendekati Zuy.

"Zuy, kamu di lirik tuan bos tuh! Hmm, apa jangan-jangan dia minta kamu obatin lukanya," bisik Airin

"Kamu ada-ada aja Rin," papar Zuy.

Airin mengalihkan pandangannya kembali ke Ray.

"Memangnya siapa yang membuat tuan bos terluka seperti itu?!!" Airin semakin penasaran.

Lalu....

Pffft...

"Kamu tenang saja Rin, pelakunya sudah di patahkan kok. Tuan Ray kan sangat kuat jadi apapun yang menyentuhnya pasti akan hancur, walau Tuan Ray sedikit luka, hahaha...." sela Davin.

Tawa Davin pun menggema membuat semua orang yang di kantin melihat ke arah Davin.

"Kak Davin..." pekik Ray menatap tajam Davin.

Davin menghentikan tawanya kemudian menundukkan kepalanya.

"Maaf tuan!"

Lalu....

"Waah benarkah itu?! Berarti tuan Bos memang sangat hebat." puji Airin.

Airin melihat ke arah Zuy yang tengah menahan tertawa sembari menutup mulutnya.

"Zuy kau kenapa?"

"Aku nggak apa-apa kok, oh iya aku mau pesan makanan lagi ya, sepertinya aku sangat lapar."

Zuy bangkit dari duduknya dan pergi menghindar karena pelakunya memang Zuy dan sendok sayurnya.

"Eeh ko pergi? tunggu aku lah Zuy!" Airin menyusul Zuy.

Lalu....

"Bagus ya kak, tertawa di atas penderitaan orang!" Ray menatap Davin.

"Maaf tuan, habisnya peristiwa semalam itu benar-benar sangat Lucu, Hahaha..." Davin tak henti-hentinya tertawa.

Membuat Ray mendengus kesal.

"Kak Davin!"

"Ah, iya maaf tuan Ray yang tampan." ucap Davin menangkup kedua tangannya.

Sesaat Zuy dan Airin pun kembali.

"Lho Pak Davin kenapa?!!" tanya Zuy.

"Ya mungkin dia sakit perut karena kebanyakan tertawa." jawab Ray melihat ke arah Zuy

"Oh begitu ya."

Zuy pun memalingkan pandangannya kearah lainnya.

Setelah selesai makan mereka pun kembali ke pekerjaan mereka masing-masing.

Pantry

"Zuy, sebenarnya tadi kamu kenapa? tumben-tumbenan makanmu nambah gitu?!!" tanya Airin menyidik.

"Ah itu biar aku nggak ngantuk Rin..." jawab Zuy.

"Oh gitu, tapi kamu tumben dari tadi pas di kantin nunduk mulu, biasanya kalau ada tuan Bos juga suka ngobrol terus semangat. Hmmm, jangan-jangan ada sesuatu ya?!!"

Airin menatap wajah sahabatnya itu.

"Kamu memang bisa menebak Rin, ya sebenarnya tadi malam itu aku main ke rumah tuan muda terus pas aku lagi masak, Tuan muda isengin Aku, jadi aku nggak sengaja memukulnya pake sendok sayur sampai patah tuh sendoknya." ungkap Zuy.

Airin tercengang mendengarnya.

"Apa?!! Jadi yang di katakan pak Davin itu maksudnya pelakunya kamu dan si sendok sayur? Pantesan Pak Davin tertawa gitu, Hahaha.."

Airin pun menyemburkan tawanya dengan keras.

"Sssht...." Zuy meletakkan telunjuk jarinya ke hidung.

"Ups, sorry Zuy. Tapi aku agak kasihan lho Zuy, tapi di sisi lain juga aku ingin tertawa." lontar Airin.

"Hmmm, padahal semalam aku obati tapi ternyata malah masih bengkak gitu, aku jadi nggak enak sama Tuan muda.." Ucap Zuy.

Lalu Rere datang....

"Zuy, kamu di panggil tuan Ray, beliau suruh ke Ruangannya!" titah Rere.

Zuy mengangguk patuh. "Baik Bu Rere.."

"Nah lho Zuy, jangan-jangan tuan Bos mau ngasih hukuman ke kamu, hehehe.." Airin menggoda Zuy.

Zuy menepuk pundak Airin.

"Airin jangan nakutin dong! Yaudah aku kesana dulu ya."

"Oke, semangat ya Zuy." ucap Airin.

"Sipp...."

Zuy pun melenggang pergi menuju ke arah ruang Ceo, lalu Brian menghampiri Airin.

"Ada apa Rin? Barusan kamu tertawa sampai segitunya, memang apa yang terjadi?!!" tanya Brian penasaran.

"Aaah Brian jelek, kebiasaan suka ingin tau aja urusan orang! Udah ah, aku mau balik kerja dulu.." cetus Airin.

"Rin tunggu!" Brian memegang lengan Airin.

"Ada apa lagi Brian jelek?!!" tanya Airin.

"Begini, nanti pulang kerja apa kamu mau ...," lirih Brian.

"Apaan sih, ngomong jelas dong!" pekik Airin

"Gini nanti pulang kerja, kita ...,"

Belum sempat menyelesaikan perkataannya, Salsa tiba-tiba muncul menghampiri keduanya.

"Brian, Airin kalian ngapain sampai pegangan tangan gitu?!!" tanya Salsa.

Airin dan Brian pun menoleh secara bersamaan ke arah Salsa.

"Ah maaf Salsa kami nggak ngapa-ngapain kok, jangan salah paham ya!" balas Airin sembari melepaskan pegangan Brian.

Salsa manggut-manggut.

"Oh gitu, Kak Brian tolongin Salsa dong!" pinta Salsa.

"Tapi Salsa aku.." kata Brian

"Ayo Kak Brian, aku maksa lho!" Salsa menarik Brian.

"Rin, Maaf ya aku bantu Salsa dulu, nanti pulang kita ngobrol lagi!" ucap Brian.

Salsa dan Brian pun pergi.

"Apa sih! Nggak jelas banget dasar Brian jelek plus playboy lagi." Gumam Airin.

Ia pun kembali melakukan aktivitasnya.

Ruangan Ceo.

Zuy pun sudah sampai di Ruangan CEO, kemudian ia mengetuk pintunya.

"Masuk..!!" seru Ray dari dalam,

Zuy membuka pintunya dan melangkah masuk.

"Ada apa Tuan muda memanggil saya?!!" tanya Zuy menunduk.

Ray beranjak dari tempat duduknya dan menghampiri Zuy.

"Menurut kakak, aku manggil Kak Zuy kesini untuk apa?!"

Tiba-tiba Zuy membungkukkan badannya.

"Tuan! Zuy bener2 minta maaf atas kejadian semalam. Sebab gara-gara Zuy, tuan malah jadi pusat perhatian semua karyawan." ucap Zuy.

Ray terkekeh geli melihat Zuy, kemudian ia memegang kedua bahu Zuy.

"Kak Zuy angkat Badanmu! Sebenarnya aku nggak apa-apa kok, aku menyuruhmu kesini karna aku ingin meminta bantuan pada kakak," ujar Ray.

Zuy mengangkat tubuhnya.

"Bantuan apa? Terus apa yang harus saya lakukan tuan?!!" tanya Zuy.

"tolong kamu obati jidatku ini ya Kak Zuy!" kata Ray.

"Oh itu...," Zuy manggut-manggut. "Euuum, tapi bukannya ada Pak Davin, beliau juga bisa ngobatin kan?"

"Kak Davin nggak bisa ngobatin luka ku, cuma kamu yang bisa mengobatinya. Jadi tolong ya!" suruh Ray.

"Baiklah Tuan.." ucap Zuy,

Zuy lalu mengobati luka di jidat Ray. Sedangkan Davin yang berada di ruangan tersebut pun memicingkan matanya ke arah Ray.

"Dasar tuan Ray modus." batin Davin.

Tak lama kemudian, Zuy pun selesai mengobati luka di jidat Ray.

"Nah sudah selesai tuan" kata Zuy.

"Terimakasih kak." ucap Ray.

Zuy mengangguk. "Ya sama-sama, yaudah kalau Zuy kembali ke Pantry ya Tuan, permisi."

Ia melangkah keluar dari ruangan tersebut.

Tak terasa hari pun berlalu, semuanya telah bersiap-siap pulang. Setelah di parkiran Zuy serta lainnya mengambil motornya masing-masing.

"Zuy Aku duluan ya." pamit Airin.

"Oke, hati-hati Rin!"

Zuy melambaikan tangannya ke Airin, kemudian Airin melajukan motornya pergi meninggalkan Zuy.

"Hari ini aku mau ke Resto aah.." lirih Zuy

Ia pun bergegas pergi menuju ke Resto.

*********

Resto

Setelah beberapa saat kemudian, Akhirnya Zuy sampai di Resto.

"Selamat datang di Resto kami." sambut Ben. "Lho kak Zuy apa kabar?!!" imbuhnya.

"Hai Ben, kabarku sangat Baik. Aku masuk ya," balas Zuy.

Ben mengangguk. "Iya kak."

Zuy bergegas masuk ke dalam Resto.

"Kakaaaak..." seru Nara sambil Lari.

"Eeh, Nara kok ada di sini? Sama siapa?!!" cecar Zuy menggendong Nara

"Sama Mami kak, tuh Mami!" jawab Nara menunjuk ke arah Maminya.

"Lho Zuy kamu kesini?!!" tanya Bi Nana.

"Iya Bi, Zuy mau bantu di Resto. Habis Zuy bosen di rumah." jawab Zuy.

"Yaudah sini duduk dulu! Kamu pasti capek Bibi buatin minum ya." kata Bi Nana

"Terimakasih Bi Nana."

Lalu Bi Nana pun ke dapur.

"Kak, Nara kangen sama kakak." ucap Nara

"Kakak juga kangen sama Nara."

Zuy memeluk Nara, kemudian pak Randy menghampiri mereka.

"Nara, kamu jangan gendong terus, kasian Kakaknya pasti kecapean. ayo turun..!" suruh Pak Randy.

"Nggak apa-apa kok Paman, oh ya Paman apa kabar?!!" tanya Zuy.

"Kabar paman baik, Maaf ya kemarin Paman nggak bisa jenguk kamu waktu kamu sakit, soalnya Paman lagi di luar kota.." ujar Pak Randy.

"Iya nggak apa-apa Paman," ucap Zuy,

Lalu..

"Permisi..."

"Selamat datang, lho Tuan Muda, Pak Davin!"

Zuy terkejut dengan kedatangan Ray dan Davin.

"Hai kak Zuy, ternyata benar kamu ya. Tadi kita nggak sengaja lewat sini, terus liat motor Kakak jadi ya sekalian kesini mampir, lagi pula kami juga lapar," ujar Ray.

"Lagi-lagi tuan Ray berbohong, padahal dia yang menyuruh ku mengikuti Zuy." gumam Davin di dalam hati.

"Lho Tuan Muda!"

Bi Nana yang kala itu sedang membawa minuman pun tersentak melihat Ray datang.

"Hai bi apa kabar?!!" tanya Ray.

"Baik Tuan Muda.." jawab Bi Nana

"Kalian saling kenal?!!" tanya Pak Randy.

"Oh ini sayang, dia anak majikanku dulu. waktu itu kan aku pernah cerita ke kamu." ujar Bi Nana.

"Oh jadi ini ya tuan muda , ternyata udah besar ya. Perkenalkan saya Randy suami Nana," kata Pak Randy mengulurkan tangan.

"Oh saya Rayyan Om dan ini Asisten saya Davin. Salam kenal juga." Ray menjabat tangangan Pak Randy.

"Yaudah mari duduk dulu! Biar saya siapkan makanan untuk kalian. "Kata pak Randy.

"Biar aku saja paman!" tawar Zuy.

Pak Randy menggelengkan kepalanya.

"Nggak usah biar paman aja ya!"

"Yaudah kalau begitu." lirih Zuy.

"Terimakasih banyak Om." Ucap Ray,

Lalu mereka duduk dan mengobrol satu sama lain..

***

Beberapa hari kemudian..

Perusahaan CV

Tap..Tap..Tap...

Suara Langkah kaki menuju Ke Resepsionis, semua para pegawai pun menatapnya.

"Permisi, Apa Ay eeh maksudku tuan Rayyan G Michael ada?!!" tanya seseorang wanita.

"Ada nona, tapi apa anda sudah membuat janji dengan Tuan?!!" tanya balik Citra.

"Saya nggak perlu bikin janji, Ray pasti tau kok." balas seseorang itu sembari melepas kacamatanya.

Citra pun terkejut dan Berkata, "A-anda Kimberly Fuca? model luar Negri yang terkenal itu." tanya Citra.

Dan ternyata wanita itu tak lain adalah Kimberly, lalu Kimberly tersenyum seraya menganggukkan kepalanya.

"Maafkan saya nona, kalau begitu mari saya antar ke Ruangan Tuan!"

"Thank You.." Ucapnya Kimberly

Lalu Citra mengantar Kimberly ke Ruangan Ray, setelah sampai...

"Ini Ruangan Tuan Ray Nona, Sa-saya Permisi dulu Nona.." kata Citra dengan gugupnya.

"Thanks ya sudah mengantar saya kesini..." ucap Kimberly,

"Sama-sama ms Kimberly."

Citra pun melangkahkan kakinya pergi..

"Ay aku akan kasih kejutan untukmu.." kata Kimberly,

Kemudian Kimberly mengetuk Pintu.

"Masuk..!!" Suruh Ray.

Kimberly melangkah masuk ke Ruangan Ray, lalu...

"Halo Ay? apa kamu terkejut?" ucap Kimberly.

Ray menolehkan kepalanya ke arah Kimberly seketika ia tersentak kaget.

"Hah..!! Kimberly apa yang kau lakukan disini? kenapa nggak hubungi aku dulu?!!"

Kimberly menghampiri Ray dan memeluk Ray.

"Akhirnya aku bertemu denganmu lagi Ay, I'm verry happy. "kata Kimberly.

Sementara itu di tempat yang sama Zuy sedang membawa minuman, kemudian...

"Zuy tunggu!" seru seseorang.

Zuy menoleh. "Pak Davin!"

"Hmmm, itu pasti untuk Tuan ya?!!" tanya Davin.

"Iya pak, sekalian buat pak Davin juga." jawab Zuy

"Waah, mau ku bawain ya?!!" tawar Davin

Zuy menggeleng. "Jangan pak biar Zuy aja ya!"

"Baiklah."

Mereka pun berjalan menuju ke Ruangan Ray, sesampainya....

"Biar aku yang membukakan pintunya, kamu pasti susah."

Davin sambil membukakan pintunya.

"Terimakasih banyak Pak.." ucap Zuy

"Sama-sama." balas Davin.

Lalu Davin melihat Ray dan betapa terkejutnya ia melihat Ray memeluk wanita.

"Tuan Ray, Kimberly!!"

Zuy mengernyit. "Hmmm, ada apa Pak Davin?!!"

Karena penasaran dengan ekspresi wajah Davin, Zuy pun menoleh ke arah Ray dan tiba-tiba..

Praaaang...

**Bersambung.....

Terpopuler

Comments

Umi Ningsih Mujung

Umi Ningsih Mujung

🥰🥰

2021-11-04

1

Lia

Lia

Seru nij

2021-01-16

1

Neng Yuni (Ig @nona_ale04)

Neng Yuni (Ig @nona_ale04)

Mampir lagi kak, semangat 😊

2020-12-05

0

lihat semua
Episodes
1 Zuy dan Ray
2 Perpisahan...
3 Bi Nana dan kehidupan Baru
4 Rahasia tersimpan
5 Bukan Siapa-Siapa
6 Kembali Untuk Bertemu
7 Tentang perasaan
8 Sesuatu Yang Tak Ternilai
9 Cuma Mimpi
10 Kembali Bertemu
11 Rasa Yang tumbuh di hati
12 Hujan Di Malam hari
13 Rasa Yang Berbeda
14 Yang ingin di Lindungi
15 Gagal kencan
16 Kebohongan Maria
17 Menginap...
18 Dendam Terdahulu
19 Tersinggung karena Ucapan....
20 Perasaan Sedih..
21 Permintaan Maaf
22 Hanya Dia seorang
23 Kedatangan tak terduga
24 Rasa Penasaran
25 Mengikutinya...
26 kamu adalah Wanita ku..
27 Awal Pertemuan Ibu dan Anak
28 Kegundahan hati
29 First Kiss
30 Canggung...
31 Calon Menantu?
32 Sama Seperti Dulu...
33 Ungkapan Yang Tertunda
34 Menjenguk Ray
35 Keinginan orang tua Erlin
36 Perhatian Ray
37 Mencari Perhatian
38 Perasaan Aries Terhadapnya...
39 Rencana Anne
40 Seorang Yang Berharga Milik Tuan Ray
41 Pulang Ke Rumah
42 Hadiah Tanda Ucapan Terimakasih
43 Ingin Melihat Wajahnya...
44 Persaingan...
45 Janji Zuy Pada Papahnya
46 Impian Yang Sebenarnya
47 Perasaan Antara Dua Sejoli
48 Double Date...
49 Rumah Hantu..
50 Janjiku Untuk Melindunginya...
51 Tetangga Julid
52 Karena Dia Sangat Menyayangimu..
53 Salah Paham...
54 Pesan Papah
55 Gadis Kecilnya Bi Nana..
56 My Beloved Nanny
57 Amarah Yang Memuncak...
58 Seperti Orang Yang Jahat..
59 Jawaban Dari Pertanyaan..
60 Menggantung Perasaan...
61 Kasih Sayang Zuy terhadap Bibinya...
62 Jangan Salah Paham..!!
63 Selalu Menjadi Pahlawan Untukku...
64 Manis Sayang?!!
65 Yang Ketiganya Adalah....
66 Kekhawatiran Bi Nana...
67 Boutique Fashion
68 Sahabat Terbaik...
69 Mengakui Putrimu sebagai Anakku..
70 Tidak Mengharapkan...
71 Calon Istri...
72 Fitting Dress
73 Hari Ulang Tahun Erlinda.
74 Alergi Udang..
75 Ungkapan...
76 Membuatku Sangat Cemburu..
77 Keisengan Ray...
78 Mengawasinya...
79 Kerabat Dan Ikatan Darah..
80 Senior dan Awal Persahabatan..
81 Squshy...
82 Berkunjung..
83 Kesungguhan...
84 Saling Percaya....
85 Wanita Satu-satunya di hati Tuan Ray...
86 Kejutan Untuknya..
87 Bikin Orang Baper Melihatnya...
88 Ulah Davin...
89 Ngidam Adonan Moci.
90 Pengumuman dari Davin dan Author..
91 Kalung Dan Cincin..
92 Dua Ular Betina...
93 Gara-gara Roti Sobek..
94 Hadiah Dari Yiou..
95 Ulang Tahun Perusahaan CV ( Candika Vallery)
96 Si Pembuat Ulah...
97 Bekas Lipstik Menempel..!!
98 Maaf Sayangku...
99 Snack Yang Terjatuh...
100 Terlambat...
101 Minuman Pelancar...
102 Young Master Is Cruel..
103 Pantai..
104 Susu Asin...
105 Takut..
106 Sudah Menjadi Milikku..
107 Masih Merahasiakannya..
108 Selama Belum Terlambat..
109 Penyesalan Bunda..
110 Salah Menilai..
111 My Beloved Darling..
112 Membuatku Tegang..
113 Jalan-Jalan...
114 Mengganti Panggilan...
115 Anything For You...
116 Happy Birthday Z&R
117 Akan Mengakuinya..
118 Mata Empat Dan Wajah Licin...
119 Selalu Menggoda...
120 Syarat Dari Bi Nana...
121 Misteri Ranjang Bergoyang..
122 Bermain Ski...
123 Anak Ayam..?!!
124 Mengincar Zuy...
125 Rencana Yang Gagal...
126 Begadang...
127 Menghadiri Acara....
128 Aurora..!!
129 Si Pengganggu...
130 Trauma Davin...
131 Wanita Penyelamat...
132 Jangan Pergi Bi..!!
133 Rencana...
134 Pesan Penyemangat...
135 Tamparan Seorang Ibu...
136 Sangat Mirip....
137 Belanja Bersama....
138 Undangan Makan Bersama...
139 Kecemasan Ray...
140 Serigala Buas...
141 Barang-Barang Kenangan...
142 Amarahnya Si Tuan Dingin...
143 Mulai Membencinya...
144 Hasil Tes...
145 Ketakutan Zuy....
146 Dia Adalah Putrimu....
147 Rujak Mangga....
148 Dompet....
149 Sangat Menyesal....
150 Keduanya Adalah Putriku...
151 Sudah Sangat Keterlaluan...
152 Hak Asuh....
153 Melepaskannya....
154 Susu Hamil....
155 Akulah Ibu Yang Sebenarnya....
156 Keras Kepala....
157 Kunjungan Daddy Michael....
158 Jangan membenciku!
159 Macan Gembul....
160 Merindukanmu....
161 Makan Cuka...
162 Kamu Yang Istriku....
163 Urungkan Niatmu itu!
164 Belajar....
165 Obsesi Erlin....
166 Wanita Aneh....
167 Pengawal Terbaik....
168 Racun Ular Betina....
169 Kisah Piluh Henri....
170 Pepes Jamur Bakar....
171 Masih Bersembunyi....
172 Membuatku Menangis....
173 Turun Tangan....
174 Sangat Merindukan Ray....
175 Benar-benar Tersiksa....
176 Badut Di Dandanin....
177 Sudah Berubah....
178 Cerita Wawan....
179 Penerus....
180 Wanita Gila....
181 Cilok Dan Panda Gemuk....
182 Mirip Sama Papah....
183 Tikus yang tertangkap....
184 Lamaran Aries Pada Yiou....
185 Kenyataan yang Menyakitkan....
186 Permintaan Bunda....
187 Aku Harus Bagaimana?
188 Penyakit Bunda....
189 Perasaan Yang Hancur....
190 Maafkan Bibi!
191 Wajah Si Model Terkenal....
192 Vampir Tampan....
193 Jagung Bakar....
194 Perkataan Terakhir....
195 Tolong Temui Bunda!
196 Merasa Kasihan....
197 Bumbu Rahasia....
198 Sedihnya Tuan Dingin....
199 Berlaku Adil....
200 Bunda Sadar....
201 Kelakuan Kimberly....
202 Tidak Pernah Menyayangi Ku....
203 Emosinya Sang Kakak....
204 Paket Misterius....
205 Marga Vallery....
206 Kepanikan....
207 Baby Z&R (ZEANRA & RAYNER)
208 Perkataan Mom Candika....
209 Kecurigaan Liora....
210 Tidak Akan Pernah Menerimanya....
211 Sebenarnya....
212 (Curhat Author)
213 Kena Ompol....
214 Tentang....
215 Syukuran Kelahiran Si Kembar....
216 Tidak Pernah Pilih Kasih....
217 Kejadian....
218 Cicilan Telinga....
219 Sandiwara....
220 Wanita Simpanan....
221 Pengkhianat....
222 Tragedi....
223 Perintah Bos....
224 Berbohong....
225 Noel Gallagher....
226 Mengigau....
227 Teh Chamomile....
228 Merahasiakannya Dari Zuy....
229 Ingin Tahu....
230 Firasat Calon Ayah....
231 Si Tua....
232 Seorang Teman?
233 Kelelahan....
234 Informasi Dua Orang....
235 Kerja Sama....
236 Jurig....
237 Bukan Mimpi....
238 Janji Paman....
239 Penculik Tanpa Nama....
240 Bicara....
241 Maafkan Kebodohan Ku!
242 Tidak Akan Memaksa....
243 Meminta Bantuan....
244 Singa Betina....
245 Cucu Daddy....
246 Sudah Bosan....
247 Penyakit Tua....
248 Anak Haram....
249 Melindungi Diri....
250 Sudah Membuat Khawatir....
251 Cerita Palsu....
252 Temani Aku Ya!
253 Adegan Menarik....
254 Wanita Asing....
255 Siapa Kalian Sebenarnya?
256 Sangat Sederhana....
257 Diskon 50 persen....
258 Terpukul....
259 Cemasnya Zuy....
260 Demi Dia....
261 Noda Merah....
262 Demi Keselamatan Kakak....
263 ABS Oppa....
264 Fraktur....
265 Body Gendut....
266 Pernah Bertemu....
267 Adik Dari Kenalan....
268 Cukup Dalam....
269 Para Serangga....
270 Cepat Peluk Mamah!
271 Terlahir Dari Rahimnya....
272 Bayi Cantik....
273 Mewarisi Sifat....
274 Tamu Maria....
275 Tertarik Untuk Melakukannya....
276 Keluarga Tuan....
277 Melunasi Cicilan....
278 Aib Untuk Keluarga....
279 Bau Bawang....
280 Pura-Pura....
281 Bi Nana Mengamuk....
282 Duka Keluarga Wirawan....
283 Aku Bahagia, Rin!
284 Pengumuman Comeback CUP....
285 Sudah Tidak Ada Artinya....
286 Bebas....
287 Wanita Masa Lalu....
288 Bukan Keluarga....
289 Merasa Puas....
290 Terbawa Suasana....
291 Ikatan Jomblo Abadi....
292 Pengakuan Ray....
293 Anak Maria....
294 Menceraikanmu....
295 Bagian Hidupku....
296 Jalan tiga bulan!!!
297 Nasib Anak-Anak....
Episodes

Updated 297 Episodes

1
Zuy dan Ray
2
Perpisahan...
3
Bi Nana dan kehidupan Baru
4
Rahasia tersimpan
5
Bukan Siapa-Siapa
6
Kembali Untuk Bertemu
7
Tentang perasaan
8
Sesuatu Yang Tak Ternilai
9
Cuma Mimpi
10
Kembali Bertemu
11
Rasa Yang tumbuh di hati
12
Hujan Di Malam hari
13
Rasa Yang Berbeda
14
Yang ingin di Lindungi
15
Gagal kencan
16
Kebohongan Maria
17
Menginap...
18
Dendam Terdahulu
19
Tersinggung karena Ucapan....
20
Perasaan Sedih..
21
Permintaan Maaf
22
Hanya Dia seorang
23
Kedatangan tak terduga
24
Rasa Penasaran
25
Mengikutinya...
26
kamu adalah Wanita ku..
27
Awal Pertemuan Ibu dan Anak
28
Kegundahan hati
29
First Kiss
30
Canggung...
31
Calon Menantu?
32
Sama Seperti Dulu...
33
Ungkapan Yang Tertunda
34
Menjenguk Ray
35
Keinginan orang tua Erlin
36
Perhatian Ray
37
Mencari Perhatian
38
Perasaan Aries Terhadapnya...
39
Rencana Anne
40
Seorang Yang Berharga Milik Tuan Ray
41
Pulang Ke Rumah
42
Hadiah Tanda Ucapan Terimakasih
43
Ingin Melihat Wajahnya...
44
Persaingan...
45
Janji Zuy Pada Papahnya
46
Impian Yang Sebenarnya
47
Perasaan Antara Dua Sejoli
48
Double Date...
49
Rumah Hantu..
50
Janjiku Untuk Melindunginya...
51
Tetangga Julid
52
Karena Dia Sangat Menyayangimu..
53
Salah Paham...
54
Pesan Papah
55
Gadis Kecilnya Bi Nana..
56
My Beloved Nanny
57
Amarah Yang Memuncak...
58
Seperti Orang Yang Jahat..
59
Jawaban Dari Pertanyaan..
60
Menggantung Perasaan...
61
Kasih Sayang Zuy terhadap Bibinya...
62
Jangan Salah Paham..!!
63
Selalu Menjadi Pahlawan Untukku...
64
Manis Sayang?!!
65
Yang Ketiganya Adalah....
66
Kekhawatiran Bi Nana...
67
Boutique Fashion
68
Sahabat Terbaik...
69
Mengakui Putrimu sebagai Anakku..
70
Tidak Mengharapkan...
71
Calon Istri...
72
Fitting Dress
73
Hari Ulang Tahun Erlinda.
74
Alergi Udang..
75
Ungkapan...
76
Membuatku Sangat Cemburu..
77
Keisengan Ray...
78
Mengawasinya...
79
Kerabat Dan Ikatan Darah..
80
Senior dan Awal Persahabatan..
81
Squshy...
82
Berkunjung..
83
Kesungguhan...
84
Saling Percaya....
85
Wanita Satu-satunya di hati Tuan Ray...
86
Kejutan Untuknya..
87
Bikin Orang Baper Melihatnya...
88
Ulah Davin...
89
Ngidam Adonan Moci.
90
Pengumuman dari Davin dan Author..
91
Kalung Dan Cincin..
92
Dua Ular Betina...
93
Gara-gara Roti Sobek..
94
Hadiah Dari Yiou..
95
Ulang Tahun Perusahaan CV ( Candika Vallery)
96
Si Pembuat Ulah...
97
Bekas Lipstik Menempel..!!
98
Maaf Sayangku...
99
Snack Yang Terjatuh...
100
Terlambat...
101
Minuman Pelancar...
102
Young Master Is Cruel..
103
Pantai..
104
Susu Asin...
105
Takut..
106
Sudah Menjadi Milikku..
107
Masih Merahasiakannya..
108
Selama Belum Terlambat..
109
Penyesalan Bunda..
110
Salah Menilai..
111
My Beloved Darling..
112
Membuatku Tegang..
113
Jalan-Jalan...
114
Mengganti Panggilan...
115
Anything For You...
116
Happy Birthday Z&R
117
Akan Mengakuinya..
118
Mata Empat Dan Wajah Licin...
119
Selalu Menggoda...
120
Syarat Dari Bi Nana...
121
Misteri Ranjang Bergoyang..
122
Bermain Ski...
123
Anak Ayam..?!!
124
Mengincar Zuy...
125
Rencana Yang Gagal...
126
Begadang...
127
Menghadiri Acara....
128
Aurora..!!
129
Si Pengganggu...
130
Trauma Davin...
131
Wanita Penyelamat...
132
Jangan Pergi Bi..!!
133
Rencana...
134
Pesan Penyemangat...
135
Tamparan Seorang Ibu...
136
Sangat Mirip....
137
Belanja Bersama....
138
Undangan Makan Bersama...
139
Kecemasan Ray...
140
Serigala Buas...
141
Barang-Barang Kenangan...
142
Amarahnya Si Tuan Dingin...
143
Mulai Membencinya...
144
Hasil Tes...
145
Ketakutan Zuy....
146
Dia Adalah Putrimu....
147
Rujak Mangga....
148
Dompet....
149
Sangat Menyesal....
150
Keduanya Adalah Putriku...
151
Sudah Sangat Keterlaluan...
152
Hak Asuh....
153
Melepaskannya....
154
Susu Hamil....
155
Akulah Ibu Yang Sebenarnya....
156
Keras Kepala....
157
Kunjungan Daddy Michael....
158
Jangan membenciku!
159
Macan Gembul....
160
Merindukanmu....
161
Makan Cuka...
162
Kamu Yang Istriku....
163
Urungkan Niatmu itu!
164
Belajar....
165
Obsesi Erlin....
166
Wanita Aneh....
167
Pengawal Terbaik....
168
Racun Ular Betina....
169
Kisah Piluh Henri....
170
Pepes Jamur Bakar....
171
Masih Bersembunyi....
172
Membuatku Menangis....
173
Turun Tangan....
174
Sangat Merindukan Ray....
175
Benar-benar Tersiksa....
176
Badut Di Dandanin....
177
Sudah Berubah....
178
Cerita Wawan....
179
Penerus....
180
Wanita Gila....
181
Cilok Dan Panda Gemuk....
182
Mirip Sama Papah....
183
Tikus yang tertangkap....
184
Lamaran Aries Pada Yiou....
185
Kenyataan yang Menyakitkan....
186
Permintaan Bunda....
187
Aku Harus Bagaimana?
188
Penyakit Bunda....
189
Perasaan Yang Hancur....
190
Maafkan Bibi!
191
Wajah Si Model Terkenal....
192
Vampir Tampan....
193
Jagung Bakar....
194
Perkataan Terakhir....
195
Tolong Temui Bunda!
196
Merasa Kasihan....
197
Bumbu Rahasia....
198
Sedihnya Tuan Dingin....
199
Berlaku Adil....
200
Bunda Sadar....
201
Kelakuan Kimberly....
202
Tidak Pernah Menyayangi Ku....
203
Emosinya Sang Kakak....
204
Paket Misterius....
205
Marga Vallery....
206
Kepanikan....
207
Baby Z&R (ZEANRA & RAYNER)
208
Perkataan Mom Candika....
209
Kecurigaan Liora....
210
Tidak Akan Pernah Menerimanya....
211
Sebenarnya....
212
(Curhat Author)
213
Kena Ompol....
214
Tentang....
215
Syukuran Kelahiran Si Kembar....
216
Tidak Pernah Pilih Kasih....
217
Kejadian....
218
Cicilan Telinga....
219
Sandiwara....
220
Wanita Simpanan....
221
Pengkhianat....
222
Tragedi....
223
Perintah Bos....
224
Berbohong....
225
Noel Gallagher....
226
Mengigau....
227
Teh Chamomile....
228
Merahasiakannya Dari Zuy....
229
Ingin Tahu....
230
Firasat Calon Ayah....
231
Si Tua....
232
Seorang Teman?
233
Kelelahan....
234
Informasi Dua Orang....
235
Kerja Sama....
236
Jurig....
237
Bukan Mimpi....
238
Janji Paman....
239
Penculik Tanpa Nama....
240
Bicara....
241
Maafkan Kebodohan Ku!
242
Tidak Akan Memaksa....
243
Meminta Bantuan....
244
Singa Betina....
245
Cucu Daddy....
246
Sudah Bosan....
247
Penyakit Tua....
248
Anak Haram....
249
Melindungi Diri....
250
Sudah Membuat Khawatir....
251
Cerita Palsu....
252
Temani Aku Ya!
253
Adegan Menarik....
254
Wanita Asing....
255
Siapa Kalian Sebenarnya?
256
Sangat Sederhana....
257
Diskon 50 persen....
258
Terpukul....
259
Cemasnya Zuy....
260
Demi Dia....
261
Noda Merah....
262
Demi Keselamatan Kakak....
263
ABS Oppa....
264
Fraktur....
265
Body Gendut....
266
Pernah Bertemu....
267
Adik Dari Kenalan....
268
Cukup Dalam....
269
Para Serangga....
270
Cepat Peluk Mamah!
271
Terlahir Dari Rahimnya....
272
Bayi Cantik....
273
Mewarisi Sifat....
274
Tamu Maria....
275
Tertarik Untuk Melakukannya....
276
Keluarga Tuan....
277
Melunasi Cicilan....
278
Aib Untuk Keluarga....
279
Bau Bawang....
280
Pura-Pura....
281
Bi Nana Mengamuk....
282
Duka Keluarga Wirawan....
283
Aku Bahagia, Rin!
284
Pengumuman Comeback CUP....
285
Sudah Tidak Ada Artinya....
286
Bebas....
287
Wanita Masa Lalu....
288
Bukan Keluarga....
289
Merasa Puas....
290
Terbawa Suasana....
291
Ikatan Jomblo Abadi....
292
Pengakuan Ray....
293
Anak Maria....
294
Menceraikanmu....
295
Bagian Hidupku....
296
Jalan tiga bulan!!!
297
Nasib Anak-Anak....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!